Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan, Xiao Tian menolak tunduk pada takdir. Berasal dari alam bawah, ia bertekad menembus batas eksistensi dan mencapai Primordial, puncak kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu menggapai.
Namun, jalannya dipenuhi pertempuran, rahasia kuno, dan konspirasi antara alam bawah, alam atas, dan jurang kematian. Dengan musuh di setiap langkah dan sahabat yang berubah menjadi lawan, mampukah Xiao Tian melawan takdir dan melampaui segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Jalan yang Berbeda
Asrama Pemetik Herbal
Xiao Tian dan Lu Feng resmi menjadi pemetik herbal di Sekte Seribu Pedang. Setelah ujian selesai, mereka dibawa ke asrama pemetik herbal, sebuah tempat sederhana yang jauh dari kemewahan paviliun murid inti.
Seorang murid senior berdiri di depan mereka dengan ekspresi malas.
"Mulai hari ini, kalian adalah pemetik herbal. Tugas kalian sederhana: mengumpulkan ramuan di pegunungan sekte dan merawat taman obat."
Nada suaranya merendahkan, seolah-olah mereka hanyalah pekerja kasar tanpa harapan untuk maju.
"Jangan berpikir untuk belajar teknik tinggi atau mencapai posisi tinggi di sekte. Kalian hanya pekerja rendahan."
Beberapa pemetik herbal lainnya tertawa mengejek.
"Haha, kasihan sekali. Mimpi jadi murid elit? Lupakan saja!"
Lu Feng menghela napas panjang. "Yah… setidaknya kita masih bisa tinggal di sekte."
Namun, Xiao Tian tetap tenang.
"Biarpun aku berada di posisi rendah, ini hanya awal. Selama aku masih hidup, segalanya bisa berubah."
Sebuah Sosok yang Menarik
Saat malam tiba, Xiao Tian mulai memperhatikan beberapa murid lain.
Salah satu yang menarik perhatiannya adalah seorang pemuda berwajah sederhana, berpakaian lusuh, tetapi matanya menyala dengan tekad.
Namanya Li Heng.
Li Heng tampak duduk sendirian di sudut asrama, sering kali melamun sambil memandangi paviliun murid resmi dari kejauhan.
Xiao Tian mengikuti arah tatapannya.
Di sana, seorang gadis berpakaian biru muda sedang bercakap-cakap dengan beberapa murid berbakat.
Matanya dipenuhi kekaguman, harapan, sekaligus kesedihan yang mendalam.
Lu Feng menyenggol Xiao Tian dan berbisik,
"Kau lihat pemuda itu? Namanya Li Heng. Dan gadis yang dia tatap adalah Zhao Yuyan."
"Siapa dia?" Xiao Tian bertanya.
"Zhao Yuyan adalah murid resmi sekte. Sangat berbakat dan dihormati banyak orang. Sedangkan Li Heng… yah, dia sangat menyukainya, tapi bagi Zhao Yuyan, dia hanyalah adik kecil yang tidak berbakat."
Mata Xiao Tian menyipit.
"Kisah ini… sangat familiar."
Xiao Tian memperhatikan bagaimana Li Heng terus menatap Zhao Yuyan dengan penuh harapan, namun gadis itu bahkan tidak menyadari keberadaannya.
Sama seperti kisah-kisah tragis dalam dunia kultivasi.
Tugas Pertama: Memetik Herbal
Keesokan harinya, Xiao Tian, Lu Feng, dan para pemetik herbal lainnya dikirim ke Pegunungan Obat.
Mereka ditugaskan untuk mengumpulkan ramuan langka untuk keperluan sekte.
"Jika kalian bisa menemukan herbal tingkat tinggi, mungkin kalian akan mendapatkan hadiah," kata tetua pengawas dengan nada malas.
Sebagian besar murid langsung bersemangat mencari herbal terbaik, termasuk Li Heng.
Xiao Tian mengamati Li Heng yang bekerja lebih keras dari siapa pun, meskipun para murid lain terus mengejeknya.
"Heh, bekerja keras pun tak ada gunanya, Li Heng!"
"Kau pikir bisa menarik perhatian Kakak Senior Yuyan hanya dengan mengumpulkan herbal?"
Tawa meremehkan terdengar di sekitar mereka, tetapi Li Heng tidak menjawab, hanya mengepalkan tinjunya dan terus bekerja.
Xiao Tian yang melihatnya hanya tersenyum tipis.
"Menarik… aku ingin tahu bagaimana kisahmu akan berkembang, Li Heng."
Kisah yang Dimulai
Saat matahari mulai tenggelam, Xiao Tian, Lu Feng, dan Li Heng berjalan kembali ke asrama setelah menyelesaikan tugas mereka.
Li Heng tetap diam sepanjang perjalanan.
Akhirnya, Lu Feng tak tahan dan berkata, "Li Heng, aku tahu kau menyukai Zhao Yuyan. Tapi… kau sadar kan, dia tidak pernah melihatmu sebagai laki-laki?"
Li Heng terdiam.
Setelah beberapa saat, ia berkata, "Aku tidak peduli… Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi seseorang yang cukup kuat untuk berdiri di sampingnya."
Xiao Tian tersenyum samar.
"Ambisi yang kuat… tapi juga naif."
Tanpa disadari, Li Heng telah memilih jalan yang berbahaya—jalan yang akan membawanya ke penderitaan dan kebencian yang lebih dalam.
Dan Xiao Tian akan menjadi saksi dari perjalanan itu.