Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!
Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.
Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.
Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!
Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Membuat Makanan
Setelah meminta izin, untuk meninggalkan mata pelajaran kuliah terakhir dan langsung terjun ke jalan dengan tergesa-gesa mencari ojek untuk mengantarkan Dini mengambil pesanan makanan di salah satu restaurat. Tidak butuh waktu lama, karena Dini meminta tukang ojek tersebut untuk mengebut menuju perusahaan AMB Pratama Group.
Dan tidak lama kemudian ia akhirnya sampai.
Dini cepat turun dari motor dan membayar ojek dengan tergesa-gesa, lalu lari masuk ke gedung perusahaan. Semua karyawan yang berlelangan di lobby menuju kantin untuk istirahat, terheran-heran dengan Dini. Dia begitu berlari kencang tidak melihat apa yang berada di sekitarnya.
Lift melajukan dirinya ke atas menuju lantai 50. Ia terus saja melihat ke arah jam tangannya, menunggu keajaiban semoga waktu seketika berhenti, dan ia sudah berada dihadapan atasannya.
Ruangan Presdir.
"Presdir, Ini pesanan anda." Ucap Dini yang sudah berdiri di hadapan Presdir Arya dengan nafas yang tidak teratur dan sudah tidak dapat terkendali
Arya sedang berdiri gagah menghadap arah jendela, dengan melihat jam di tangannya untuk mencari kesalahan Dini. Dan rupanya ia menyaksikan Dini sejak dari tadi dari jendela ruangannya, dari pertama awal ia sampai dengan Ojeknya, dan masuk gedung dengan berlari.
"Kau telat 2 menit 27 detik. Itu tandanya kau telat mengantarkan makananku." Ucap Arya sambil berjalan menghampiri Dini, dan berdiri dihadapannya untuk memulai mengintrogasi Dini
"Hanya 2 menit saja, Presdir." Jawab Dini dengan Nafas tak beraturan, ditambah ia kehausan
"Menurutmu 2 menit itu tidak berharga, tapi bagiku 2 menit itu sangat berharga. Kau pasti sudah mendengar waktu adalah uang bukan?" Ucap Arya dengan nada bicara angkuh
"I-iya, Presdir." Jawab singkatnya
"Dan kau membuat kesalahan lagi hari ini." Ucap Arya terus mengecam Dini
"Entah disengaja atau tidak disengaja, Presdir Arya pasti sedang mengerjaiku. Yang pastinya dia senang melihatku terus berada dibawah tekanannya. aku bisa merasakan dari nada bicaranya itu." Gumam Dini
"Sudah!! kau sudah cukup untuk bergumam di dalam hatimu, kau pikir aku tidak tahu. Di dunia ini aku sudah bosan berhadapan dengan manusia semacam dirimu, yang hanya bisa mengutarakan kebenciannya di dalam hati. Sekarang berikan makananku itu!"
"😳Ke-Kenapa, Dia bisa tahu?" Tanya Dini dalam hati yang mengejutkannya
"I-ini Presdir." Memberikan makanannya
Arya pun mengambilnya.
"Makanan ini sudah terbuang dua menit yang lalu, aku tidak suka makanan yang telat diantarkan, dan makanan ini sudah dingin, maka dari itu aku membuang nya." Arya pun berjalan ke arah tempat sampah yang ada di ruangan nya lalu ia membuang makanan itu begitu saja dihadapan Dini
Betapa terintimidasi Dini, perjuangannya mengambil makanan itu dan berusaha mengantarkannya tepat waktu sampai harus meninggalkan perkuliahannya dan makanan itu dibuang begitu saja tanpa rasa hormat.
"Aku sudah lelah dan terburu-buru untuk tepat waktu mengantarkan makanan itu sampai harus meninggalkan kuliahku. Tapi dia malah membuang makanan itu begitu saja! aku heran, dia hewan atau iblis, dasar pria yang menjijikan." Gumam Dini mengungkapkan kekesalannya
"Dan yang aku inginkan sekarang adalah kau harus membuatkan makanan untukku." Titah Arya yang lain
"Membuat makanan untuk anda??"
"Iya, kau bisa memasak kan? aku tidak yakin jika kau bisa memasak!"
"Sa-saya hanya bisa memasak apa yang bisa saya masak, dan biasanya itu hanya makanan rumahan." Jawab Dini
"Baiklah, itu tandanya kau bisa memasak. Maka buatkan aku makanan dengan hasil masakan mu sendiri!"
"Ta-tapi apa yang ingin anda makan, Presdir?" Tanya Dini
"Aku sangat menyukai masakan yang sering di buatkan ibuku namun, untuk saat ini aku ingin memakan makanan yang berbahan daging Ayam, kau bisa membuatkan ku 2 olahan makanan yang berbeda dengan bahan dasar itu. Itu terserah padamu ingin mengolahnya bagaimana. Aku beri kau waktu 45 menit untuk menyelesaikan masakan mu itu, jangan buat aku lama menunggu. Jika kau sampai terlambat, kau tidak akan lepas dari hukumanku, mungkin aku akan membuat dirimu menderita di setiap waktumu."
"Apa yang harus ku buat dengan daging Ayam itu? Aku hanya sering mengolahnya menjadi Ayam bumbu kuning, Ayam Balado, Sate dan Opor. Masalahnya aku tidak tahu bagaimana cara orang kaya makan, dengan apa mereka makan, dan bagaimana orang kaya mengolah suatu bahan makanan. Apalagi pria seperti dirinya yang tidak mudah dimengerti orang lain, setiap tindakannya bisa saja dia hanya menyusun rencana untuk memangsa musuhnya." Gumam Dini kebingungan
Arya tersenyum devil merasakan apa yang sedang dirasakan Dini karena perintahnya.
"Bagaimana Apakah kau bisa?" Tanya Arya
"Masalahnya Presdir, Dunia orang kaya seperti anda dan Dunia orang miskin seperti saya itu berbeda." Ujar Dini
"Oh, lya. Itu sudah jelas, duniaku dan duniamu itu berbeda, aku paham untuk makan dengan daging saja kalian tidak bisa." Cela Arya
"Dasar pria ini, aku belum selesai berbicara, dia malah menyambarnya terlebih dahulu dengan mengagungkan dirinya." Kesal Dini dalam hati, mungkin bisa saja setelah keluar dari ruangan itu ia bisa darah tinggi
"Bukan seperti itu Presdir, hanya saja saya tidak tahu bagaimana orang kaya mengolah daging menjadi suatu masakan. Dikarenakan saya hanya sering mengolahnya menjadi Ayam bumbu kuning, Ayam Balado Sate dan Opor ayam.apakah anda bisa memberikan clue olahan lain yang mungkin bisa saya pertimbangkan." Pinta Dini
"Kau ini bagaimana, aku sudah membuatmu tidak perlu pusing memikirkan bahan apa yang harus kau buat. Kau hanya tinggal membuat olahan berdasarkan daging ayam apa susahnya? Bagaimana jika aku memintamu untuk membuatkan makanan yang sama sekali kau tidak tahu dan tidak pernah memakannya. Aku beri jantung, namun kau meminta hati!" Kecam Arya
"Ba-baik saya bisa, Presdir. Saya akan membuatkannya untuk anda. Saya akan berusaha sekuat mungkin."
"Baiklah, aku akan menunggu masakan mu itu."
"Baik Presdir." Dini segera pergi ke Dapur perusahaan
rambut boleh sama hitam tp hati org tidak ada yg tau bkn
bergaul boleh seperlunya saja