di kota pemalang, tepatnya jalan sudirman terdapat sebuah toko boneka yang terlihat sangat biasa. pemiliknya seorang pemuda bernama sugi, semua orang menaruh hormat kepadanya, karena kesaktianya tiada tanding, segala macam ilmu hitam tidak berpengaruh padanya, ucapanya seperti mantra itu sendiri, segala jenis pusaka tidak berani menunjukan kadigdayaanya di depan sugi. para orang orang sakti yang menunjukan kesaktianya hanya di anggap orang gila di matanya. namun sugi sendiri tidak menyadari bahwa dia adalah orang sakti.
"kenapa kalian berlutut padaku...?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hadiah boneka murahan untuk tuan surya
Tuan muda agung berfikir sejenak, setelah mendengar ucapan tuan muda ronald.
Benar apa yang di katakan tuan muda ronald, kotak kayu ini adalah artefak tingkat atas tidak mungkin tuan muda ronald mampu membukanya.
"Jika bukan ronald lalu siapa..? Apa raja siluman kadal itu lepas sendiri, tidak mungkin raja kadal itu sudah di tundukan. pasti ada manusia sakti yang mampu membuka kotak ini dan melepaskan raja siluman kadal itu..!" Batin tuan muda agung.
"Keparat...!!!" Ucap tuan muda agung dan berjalan pergi.
"Harta paling berharga keluarga wicaksana adalah kadal kebun Hahahaha!" Ucap tuan muda ronald dan langsung mendapat tatapan tajam dari tuan muda agung.
"Keparat...!!! Siapapun kamu yang berani melepas raja siluman kadalku, akan aku habisi..!!!" Batin tuan muda agung.
***
Sementara itu sugi hanya duduk di pinggiran kolam menghabiskan waktunya di sana.
Saat sugi sedang bermain HPnya, sugi tidak sengaja melihat cantika yang berjalan dengan kaki yang di hentakan.
Cantika yang merasa di perhatikan, langsung menatap tajam sugi yang berada di pinggir kolam.
Sugi langsung salah tingkah dan pandangannya langsung beralih.
Waktu berjalan cepat tidak terasa sore menjelang malam telah tiba. Akhirnya sugi di panggil lagi.
Kali ini jamuan sederhana di bawah langit berbintang, di adakan di sebuah taman yang berada di villa itu.
Semua orang di situ menghadiri acara, dengan pakaian yang mewah dan terlihat sangat mahal.
Hanya sugi saja yang mengenakan pakaian seperti kuli.
Jelas ekspreksi sugi menjadi sangat tidak sedap kali ini. terlebih lagi dia merasakan tatapan sinis dari orang orang dari ketiga keluarga besar.
Sugi juga masih kefikiran tentang kadal eksotis yang dia lepas. Sugi takut ketahuan bahwa dia yang melepas kadal eksotis itu dan menyuruh untuk ganti rugi.
Ketika semua memasang tatapan sinis pada sugi, hanya tuan tua surya saja yang memasang wajah ramah dan tersenyum pada semua orang.
"Nak sugi, Kenapa kamu tidak mengambil steak yang ada di atas meja? Ambil saja jangan sungkan.." ucap tuan surya kemudian salah satu pelayan yang tidak jauh dari sugi segera maju dan menyiapkan steak yang ada di atas meja.
Tiba tiba tuan surya mengeluarkan kalung akik, dengan batu berwarna putih yang sudah kusam.
"Ini hadiah untukmu.." ucap tuan surya dan menyerahkan kalung itu pada sugi.
Sugi meneriman kalung itu dengan ekspreksi kaget dan juga heran, Dia sama sekali tidak mennyangka, orang kaya seperti tuan surya menghadiahkan kalung akik yang sudah kusam. Tetapi sugi tetap menghargai dan menerima kalung akik tersebut.
Tidak ada ekspreksi antusias dari sugi, sebab di gudang yanga ada di toko bonekanya, juga banyak kalung kalung akik seperti itu.
Bahkan saking banyaknya, sampai sampai sugi tidak mengetahui berapa jumlah totalnya.
Surya yang melihat ekspreksi biasa dari sugi tidak marah. Surya kemudian berkata. "Nak, jangan remehkan kalung akik itu, seumpama kamu tau apa kalung akik itu, kamu benar benar akan mengetahui, bahwa aku menghadiahkan sesuatu yang sangat bagus..."
Sugi kemudian menarik bibirnya dan tersenyum. " terimakasih kek.." ucap sugi sambil memasukan kalung akik itu ke saku celananya.
Semua orang yang melihat wajah sugi langsung mencibir dalam hati.
"Sungguh bodoh! Kalau saja dia tahu kalung akik itu mampu menghilangkan segala penyakit, bocah desa ini pasti terkejut.."
"Dasar orang kampung..! seharusnya dia bersujud, karena mendapatkan hadiah kalung akik dari tuan surya.."
Kira kira seperti itulah cibiran cibiran orang orang di sekitar sugi.
Sugi tiba tiba mencopot bandul boneka harimau putih yang menggantung di kunci tokonya, nampak di kunci toko milik sugi selain bandul harimau putih, ada juga bandul boneka lainya totalnya ada tiga boneka yang menggantung di kunci toko sugi.
"Kalau begitu saya juga akan menghadiahkan kepada anda kek, ini adalah boneka harimau putih cukup bagus, walaupun boneka ini boneka murahan tetapi anda bisa memasangnya menjadi hiasan..."
Surya tersenyum dan meneriman bandul boneka harimau yang di sodorkan Sugi.
Semuanya memandang bandul boneka harimau itu dengan seksama. Orang orang di sana kembali mencibir, ketika pria desa itu memberikan sampah pada tuan tua surya.
"Dasar lancang! berani sekali dia menghadiahkan sampah seperti itu apa tuan tua surya..!!"
"Orang ini benar benar gila! baru kali ini aku melihat orang yang berani menghadiahkan sampah pada tuan surya."
Surya memandang sejenak, setelah memastikan boneka harimau itu cuman boneka biasa, surya langsung memasukan boneka harimau itu di saku jas mahalnya.
"Terimakasih.." ucap surya. Dia sendiri tidak begitu terpengaruh dengan hadiah yang di hadiahkan Oleh sugi. Toh sugi hanyalah manusia biasa yang tidak sakti dan juga bukan orang kaya. Memangnya bisa memberi hadiah apa.
Tiba tiba salah satu pelayan mendekat ke arah tuan muda agung dan membisikan sesuatu.
Tuan muda agung langsung menatap tajam sugi.
"Mana mungkin bocah desa ini yang melepaskan raja silumana kadalku.. kamu pasti salah orang dia hanya manusia biasa..." bisik Tuan muda agung.
"Tapi tuan muda, hanya sugi dan pelayan lain yang masuk ke dalam gudang.." bisik pelayan itu.
"Kalau begitu pasti ada Salah satu pelayan yang ternyata bukan orang biasa dan menyamar menjadi pelayan, lalu melepasakan raja siluman kadal miliku cepat cari tahu...!!"
"Baik tuan muda.." pelayan itu kembali pergi.
"Ada apa gung.." tanya Darwin kepala keluarga wicaksana.
"Tidak papah pah.." jawab tuan muda agung kemudian kembali fokus ke makananya.
Nampak di kursi lainya, tuan muda ronald makan dengan mulut yang senyum senyum sendiri.
"Kamu kenapa ronald? dari tadi ayah perhatikan senyum senyum sendiri.." tanya Hadi kepala keluarga permadi.
"Aku hanya ingat, tentang polosnya seseorang yang Mencium kotoran kadal kebun ayah.." ucap tuan muda ronald dan langsung mendapat tatapan tajam dari tuan muda agung.
Sementara cantika memasang wajah murung, ketika teringat tentang kejadian tadi siang.
Cantika kemudian beralih tatapanya pada siswoyo kepala keluarga cokrodinoto.
"Emm, tuan siswoyo kenapa adinda tidak ikut..? Aku jadi tidak punya teman.." Tanya cantika.
Siswoyo dan tuan tua wiran langsung tersentak kaget, karena dari tadi kedua orang itu hanya melamun saja.
"Maaf nona cantika, adinda saat ini sedang mengalami musibah sehingga tidak dapat hadir..."
"Yahhh..."
Sementara itu sugi mengerutkan keningnya. "Apa adinda yang di maskud cantika adalah adinda yang kecelakaan di depan tokoku...?" Gumam sugi.
"Tuan siswoyo dan tuan tua wiran, maaf jika saya lancang, saya perhatikan dari tadi kalian berdua melamun terus apa jamuan ini kurang nyaman..?" Tanya surya.
"Ahhh, tidak tuan surya. Saya dan siswoyo hanya sedang kefikiran tentang masalah di keluarga cokrodinoto.." ucap tuan tua wiran.
Klo di hutan ada boneka harimau ama siluman kapal yg td dilepas ama Sugi. Maaf klo aku sok tau😁.