NovelToon NovelToon
Kesabaran Ku Membawa Cinta

Kesabaran Ku Membawa Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ulfa Zahra

Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.

Buku diary ku, Apakah kamu tahu.

Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.

Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.

Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.

Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )

Tok.

Tok

Tok.

Walaupun ragu, Wiyah sudah berhasil mengetuk pintu itu.

Tidak lama pintu terbuka, dan memperlihatkan Windi berdiri didepan pintu sambil menatap kearahnya." Kenapa dek." Tanya Windi.

Wiyah sedikit ragu untuk mengatakan nya, tapi Wiyah harus tetap mengatakannya, jika tidak mungkin suaminya itu tidak akan Menganti baju nya." Hmm, ini kak. Aku mau pinjam baju kak Idar, buat kak Fazar. Soalnya kak Fazar lupa bawah baju ganti." Jawab Wiyah memberitahukan alasan nya kenapa ia mengetuk pintu kamar kakaknya di tengah malam seperti ini.

Sedangkan Windi mengangguk anggukan kepalanya, mengerti." Tunggu di sini biar Kaka ambilkan." Ucap Windi.

" Iya kak." Jawab Wiyah

Windi kembali masuk kedalam kamarnya, sedangkan pintu kamarnya tetap di buka karena Windi sengaja membuka pintu kamarnya itu.

Wiyah yang menunggu di luar sambil memainkan jari jari nya, karena begitu sangat gugup karena harus tinggal berdua di dalam kamar bersama dengan Fazar. Walaupun itu tidak salah, karena Fazar adalah suaminya, Jadi Sah sah sajakan kalau mereka dalam satu ruangan.

Sedangkan Di dalam kamar.

Haidar yang sedang berbaring di atas kasur. Bingung saat melihat sang istri yang sedang mencari sesuatu di dalam lemari. Karena penasaran membuat Haidar bangun dari tidurnya, lalu melangkah mendekat kearah Windi.

" Cari apa sayang." Tanya Haidar saat sudah berdiri di samping sang istrinya.

Windi melihat kearah suaminya sebentar setelah itu kembali lagi mencari bajunya untuk Fazar." Lagi carikan baju ganti untuk Fazar mas, soalnya tadi Fazar kesini dia lupa bawah baju ganti." Jawab Windi yang terus mencari baju didalam lemari. Sedangkan Haidar mengangguk mengerti.

" Biar mas bantu." Tawar Haidar yang kini berada di sebelah Windi untuk membantu istrinya itu untuk mencari baju yang pas untuk Fazar.

" Yang ini belum pernah di pakai sayang. Bagaimana kalau berikan ini saja untuk Fazar." Ucap Haidar sambil memperhatikan dua baju kaos berwarna hitam dan juga putih.

Windi melihat kearah arah tangan suaminya." Boleh mas." Jawab Windi." Tapi apa muat ngga sama Fazar, soalnya." Ucap Windi di hentikan, saat ia mengikat kalau badan Fazar jauh lebih besar daripada Haidar yang lebih kecil.

" Insyaallah sayang, muat. Walaupun tubuh mas ini kecil beda dengan Fazar yang berotot." Sambung Haidar yang seperti tahu apa yang ingin Windi katakan. Sedangkan Windi hanya tersenyum.

Windi mengambil celana pendek berbahan kaos bersama dengan sarung. Persiapan untuk besok saat solat subuh.

" Udah sayang." Tanya Haidar membuat Windi mengangguk memberikan jawaban iya.

" Iya mas. sudah, kalau gitu Windi antar ke Wiyah dulu ya." Ijin Windi mendapatkan anggukan dari Haidar tanda kalau ia mengijinkan.

Windi melangkah keluar. Sesampainya Di depan pintu kamarnya, Windi bisa melihat Wiyah yang sedang diam sambil memainkan jari jarinya. Windi tau kalau adik nya itu pasti begitu sangat gugup saat berdekatan dengan seorang pria, Apalagi dalam satu ruangan, Walaupun Fazar itu adalah Suaminya.

" Dek." Panggil Windi membuat Wiyah yang tadi terdiam melihat kearah Windi." Ini baju untuk suami kamu dek. Didalamnya ada sarung untuk Besok kalau mau Solat subuh." Ucap Windi sambil memberikan pakaian ke Wiyah.

Sedangkan Wiyah menerima pakaian yang Windi berikan." Makasih kak." Ucap Wiyah tulus sambil memegang pakaian yang Windi berikan.

" Kalau butuh apa apa, Dek Wiyah bisa minta tolong sama Kaka." Ucap Windi membuat Wiyah mengangguk mengerti. Setelah mendapatkan apa yang Wiyah cari, Kini gadis berhijab Hitam itu melangkah memasuki kamarnya.

Saat Wiyah sudah masuk kedalam kamarnya. Wiyah mencari sosok yang tadi ia tinggalkan didalam kamarnya." Mungkin sudah didalam kamar mandi." Ucap Wiyah saat melihat melihat kemeja dan Jas Fazar berada di atas kasurnya. Wiyah melangkah mendekati kasur setelah itu menyimpan pakaian yang tadi dia bawa di atas kasur, lalu Wiyah kembali mengambil baju kotor yang tadi Fazar pakai.

Wiyah berencana akan memasak untuk suaminya jadi sekalian ia akan mencuci baju kotor Fazar.

Tapi baru saja Wiyah akan kembali melangkah keluar dari kamarnya, Pintu kamar mandi terbuka, dan hal itu membuat Wiyah kembali melihat kearah pintu kamar mandi yang baru saja di buka oleh Fazar.

Sedangkan Fazar yang sudah selesai membersihkan tubuhnya. Keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang tadi ia temukan di pintu kamar mandi. Fazar keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk yang ia lilit sampai di pinggang saja membuat dada bidang dan perut yang di penuhi oleh roti sobek terpampang dengan jelas. bukan saja roti sobek dan Dadang bidang yang terlihat, melainkan tangan kekarnya yang di penuhi oleh otot otot kekar terlihat begitu sangat sempurna terlihat jelas. Fazar seperti pria yang memiliki tubuh yang ideal sebagai seorang pria.

Wiyah yang melihat kearah pintu, bisa melihat Fazar yang hanya mengenakan handuk. Membuat Wiyah di suguhkan dengan pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat.

Karena terkejut membuat Wiyah membalikkan tubuhnya dan juga membuat Wiyah beristighfar, karena melihat apa yang seharusnya ia tidak lihat.

" Astaghfirullah, apa tadi." Gumam Wiyah berusaha menetralkan jantung nya yang tiba tiba saja berdegup begitu sangat kencangnya." Mataku sudah tidak suci lagi." Gumam Wiyah kembali saat ia mengingat tubuh dari suaminya itu. Wiyah bergidik ngeri saat mengingat tubuh dari suaminya. Wiyah yang tidak pernah melihat seorang pria bertelanjang dada dihadapannya membuat Wiyah menjadi takut saat melihat pemandangan seperti tadi. Walaupun Wiyah tahu itu adalah Suaminya.

Sedangkan Fazar yang melihat Wiyah sedang membelakangi, tahu kalau gadis itu pasti sudah melihatnya bertelanjang dada tadi saat ia keluar kamar mandi. Tapi kenapa Malah gadis itu membalikkan tubuhnya, Bukannya Gadis itu sering melihat yang seperti di tubuhnya. Pikir Fazar yang masih berfikir kalau Wiyah bukanlah gadis baik baik.

" Untuk apa kamu membelakangi ku, Karena aku tahu kalau kamu sudah melihatnya. Jangan berlaga sok suci, karena aku tahu kalau kamu sudah pernah melihat yang seperti ini, malahan jauh lebih dari itu." Mendengar ucapan dari Fazar membuat Wiyah memegang dadanya karena sakit dengan perkataan Fazar yang menuduhnya yang bukan bukan.

Wiyah bukan gadis yang seperti itu. ia gadis baik baik yang didik oleh kedua kakaknya dengan baik.

Ya Allah, apa karena kesalahpahaman tiga bulan yang lalu membuat Fazar berpikir buruk tentang dirinya. Apakah dirinya seburuk itu. Pikir Wiyah.

" Tuan, saya bukan wanita seperti itu." Batin Wiyah. Rasanya ingin menjawab perkataan Fazar sambil berteriak, mengatakan ' kalau ia adalah gadis baik baik' .Tapi rasanya itu sangat sulit bagi Wiyah untuk mengatakan hal itu.

Karena tidak mau mendengar perkataan buruk yang keluar dari mulut Suaminya, Wiyah memilih pergi meninggalkan Fazar sendiri di dalam kamar itu sambil membawa baju kotor dari Fazar untuk ia cuci.

" Tuan, itu Baju untuk tuan pakai malam ini." Ucap Wiyah sebelum gadis itu benar benar keluar dari kamarnya. Wiyah tidak menoleh kebelakang untuk melihat Fazar, melainkan gadis itu kembali melangkah keluar dari kamarnya meningkatkan Fazar yang dari tadi memperhatikannya.

Sedangkan Fazar yang merasa tidak bersalah karena telah mengatakan hal buruk kepada Wiyah, melangkah mengambil baju yang tersusun rapi di atas kasur. Fazar tidak memikirkan bagaimana sakitnya perasaan Wiyah saat tadi mendengar ucapannya.

" Apakah ini muat." Gumam Fazar sambil memerhatikan kedua baju kaos itu. Fazar melihat kalau baju kaos itu terlalu kecil untuk di pakai tubuhnya, membuat Fazar tidak yakin apakah pas atau tidak. Tapi Fazar akan tetap memakainya. karena Fazar tidak Mau mengumbar auratnya di depan orang orang.

Karena maksa berlama lama dengan handuknya Fazar segera memakai baju kaos berwarna putih yang begitu sangat pas di tubuhnya. membuat lekukan dari tubuhnya sedikit ter ekspor keluar." Lebih baik seperti ini daripada tidak memakai baju sama sekali." Gumam Fazar kembali.

Lain di kamar maka lain juga di dapur. Tepatnya seorang gadis sedang merendam baju dari suaminya.

Walaupun Wiyah merasakan sakit soal perkataan Fazar barusan. Tapi Wiyah akan tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Karena Wiyah begitu sangat menghormati suaminya dan akan mengerjakan setiap tugasnya sebagai seorang istri walaupun perkataan dari suaminya itu bagikan belati yang tajam untuknya.

Setelah selesai merendam baju, Wiyah melangkah kearah kompor untuk merebus air panas untuk suaminya. Wiyah akan membuatkan susu hangat seperti yang di pesankan oleh Windi.

" Apa aku masak aja ya." Gumam Wiyah yang tampak ragu, tapi karena Wiyah mengingat kalau ia sedang berusaha untuk menjadi istri yang baik, karena ingin merebut hati dari suaminya, membuat Wiyah ingin memasak untuk suaminya itu, Apalagi ini pertama kalinya untuk Wiyah memasak untuk suaminya, membuat Wiyah menjadi gugup." Buat nasih goreng aja ya, lebih simpel." Gumam Wiyah kembali saat memutuskan kalau ia akan memasak.

Wiyah melangkah mengambil bubu Nasih goreng. Karena sudah larut malam membuat Wiyah malas untuk membuat bubu kembali. Karena hal itu membuat Wiyah mengambil jalan instan yaitu dengan bubu instan tanpa meracik kembali.

Harap bijak dalam membaca karena Banyak typo yang bertebaran.

Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat.

1
Debby Liem
7wususyf6e7w
Deyby Christina Tameane
Kecewa
Deyby Christina Tameane
Buruk
Anni Rahimah
cocok alurnya bagus.
Ulfa Zahra: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Linda Juzhar
bukannya wisyah bukan anak biologis Jambri, kok binti nya Jambri, g boleh kan ?
Ulfa Zahra: Ada part yang menjelaskan kalau Wiyah tetap anaknya Jambri, kak
total 1 replies
Awaliyah Cendana
saya sangat menyukai cerita nya 👍🏻👍🏻
🔵MENTARY
Ry Benci Pakpol Mampir
Defi Danny Firmansyah
akhirnya tamat jga crta ini tpi msh penasaran crta Fazri & Abidzar berjodoh dgn siapa....
Defi Danny Firmansyah
Syukur Alhamdulillah Wiyah hamil lgi....
semoga Anknya cewek.....
Defi Danny Firmansyah
Wiyah kayanya hamil lgi....
Fazar psti bahagia bngt....
Defi Danny Firmansyah
apa Kevin/Zain blm tertangkap....
gmna jga dgn Nadila....
Defi Danny Firmansyah
Pph Ardian ga mau membuat Naila menderita lgi sprti dlu makanya skrg Pph Ardian posesif bngt menjaga Naila.....
Defi Danny Firmansyah
Pph Ardian ga mau Naila celaka lgi sprti dlu....
Defi Danny Firmansyah
Naila kayanya udh tnggl sma Ardian Pphnya.....
Defi Danny Firmansyah
Jidan menikah sma siapa.....
Defi Danny Firmansyah
Jidan bukan Fazar.....
Defi Danny Firmansyah
Fazar....Fazar.....🤭😂😂😂🤣🤣🤣
Defi Danny Firmansyah
Haidar & Windi Is The Best kalau semu itu menyangkut Wiyah....👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Defi Danny Firmansyah
Fazar ga mau gara2 semua itu Wiyah & Adknya Airin jdi ga akur....
AwanMendung26
Sabar, ya, Fadil. Insyaa Allah suatu saat nanti kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang ditakdirkan untuk kamu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!