NovelToon NovelToon
Night King: The Asura

Night King: The Asura

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Kultivasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Valheinz Z.H

Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.

Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.

Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.

Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?

Baca kelanjutannya...

Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-


IG: @zhie_n15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch-13. Aku mengakui kekalahan ku

Sementara itu, pertarungan sengit antara Lin Feng dan raja para Dewa dari dimensi kedua semakin memanas, keduanya benar-benar mengerahkan kekuatan mereka dan tidak sedikitpun menahannya, serangan demi serangan terus dilancarkan, berbagai macam teknik juga telah digunakan, namun belum ada satupun yang mengalah ataupun dikalahkan.

Lelah, sudah pasti. Namun rasa lelah itu langsung menghilang karena dibakar oleh api semangat yang sudah membara. Baik Lin Feng, ataupun raja para Dewa, keduanya nampak begitu bersemangat dan benar-benar menikmati pertarungan yang tengah mereka lakukan saat ini, terutama Lin Feng yang akhirnya menemukan lawan yang setara dengan dirinya.

Sejak dirinya menjadi Dewa, Lin Feng memang sempat berpikir jika tidak akan ada lawan hebat lainnya selain Dewa Huo, tapi ternyata salah. Buktinya, sekarang ia tengah bertarung dengan lawan yang kuat, dan pertarungan kali ini juga membuatnya yakin jika dirinya akan menemui lawan hebat lainnya di dimensi yang lain.

Dhuaarrr!

Ledakan kembali terjadi untuk yang kesekian kalinya ketika dua serangan dahsyat saling beradu, namun berbeda dari sebelumnya, ledakan yang berasal dari dua serangan dahsyat itu berhasil memisahkan dua Dewa penguasa yang tengah bertarung, karena keduanya terpental akibat gelombang kejut yang tercipta.

"Hahaha" Lin Feng tertawa lantang, "Bagus! Sudah lama aku tidak berkeringat seperti ini, kau memang lawan yang luar biasa, raja Dewa!" ucapnya.

"Kau juga sama, aku belum pernah bertarung sampai seperti ini dan harus aku akui, kau adalah satu-satunya lawan yang membuatku terbakar api semangat!" sahut raja Dewa.

"Tapi, masih ada satu hal yang mengganggu pikiranku!" lanjutnya, lalu melesat dengan kecepatan tinggi dan langsung menyerang Lin Feng.

"Apa itu?" tanya Lin Feng yang berhasil menahan pedang raja Dewa.

"Asura, apa tujuanmu datang ke dimensi ini?" tanya raja Dewa, kemudian menarik pedangnya dan menyerang Lin Feng lagi.

Disaat yang bersamaan, Lin Feng juga menarik pedangnya dan berhasil menangkis serangan raja Dewa, "Sejujurnya, aku sedang mencari seseorang."

"Seseorang? Apa aku boleh mengetahuinya?"

"Tidak masalah, aku akan memberitahumu setelah pertarungan ini usai!"

Pertarungan sengit itupun kembali berlangsung, namun kali ini mereka saling mengobrol disela-sela pertarungan. Meski terkesan seperti tengah bermain-main dan tidak serius, namun setiap serangan yang mereka lancarkan tetap menggunakan segenap kekuatannya.

Dengan kata lain, pertarungan yang tengah mereka lakukan adalah pertarungan yang benar-benar serius, bahkan sembilan Dewa yang menyaksikan pertarungan itu harus menciptakan formasi berlapis-lapis, agar dampak dari serangan mereka tidak menghancurkan tempat tersebut.

"Apa yang dilakukan yang mulia, kenapa dia malah mengobrol dengan bocah itu?"

"Entahlah, mungkin yang mulia tengah mengorek informasi darinya."

"Bukankah akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi setelah mengalahkannya?"

"Kelihatannya memang seperti itu, tapi dari yang aku lihat, yang mulia benar-benar kesulitan menghadapi pemuda itu, dan saat ini, yang mulia tengah mencari cara untuk mengalahkannya" jawab Dewa Kehidupan.

"Ini benar-benar sulit dipercaya, bagaimana mungkin Dewa biasa sepertinya mampu menandingi kekuatan yang mulia?"

Dewa kehidupan menggelengkan kepalanya, "Menurutku, dia bukanlah Dewa biasa, karena sangat mustahil seorang Dewa biasa mampu menandingi kekuatan penguasa"

"Maksudmu?"

"Aku sendiri tidak yakin, tapi kemungkinan besar, pemuda itu juga seorang penguasa."

***

Waktu kian berlalu dan malam semakin larut, namun pertarungan antara dua penguasa itu masih belum juga berakhir, bahkan masih sangat jauh dari kata berakhir, kecuali jika keduanya sama-sama ingin berhenti untuk bertarung. Tapi, yang terjadi sekarang justru sebaliknya, karena keduanya masih sangat bersemangat untuk terus bertarung.

Sejak pertarungan berlangsung dan sampai saat ini, sudah tidak terhitung lagi berapa kali mereka memuntahkan darah akibat terkena serangan. Selain mengenai diri sendiri, dampak kehancuran akibat serangan mereka juga sangat besar, bahkan gunung yang semua menjulang tinggi sekarang sudah berubah menjadi bukit yang tingginya tidak sampai separuh gunung.

Jika saja tidak ada formasi pelindung yang diciptakan oleh para Dewa, mungkin dampak kehancuran dari pertarungan mereka akan jauh lebih besar lagi, dan tidak menutup kemungkinan jika dampak kehancuran itu akan sampai ke kota kekaisaran, dan jika saja hal itu sampai terjadi, mungkin sudah ada korban jiwa yang berjatuhan.

"Teknik pedang hampa, tebasan kematian!"

"Amukan naga!"

Dua energi pedang tercipta dari teknik yang mereka gunakan, satu berbentuk bulan sabit berwarna merah kehitaman dan satu lagi berbentuk seekor naga hijau yang sangat besar. Keduanya melesat dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya berbenturan.

DHUAARRR!

Ledakan yang sangat dahsyat lagi-lagi tercipta ketika dua energi pedang itu berbenturan, dampak kehancuran yang tercipta dari ledakan itu jauh lebih besar dari sebelumnya, formasi pelindung berlapis yang diciptakan oleh para Dewa sampai retak karenanya, bahkan gunung yang sudah menjadi bukit itu akhirnya rata dengan tanah.

Namun, ditengah-tengah ledakan yang sangat dahsyat itu, suara pedang yang beradu masih terus terdengar, yang menandakan bahwa pertarungan mereka masih berlanjut, keduanya tidak peduli lagi dengan dampak dari serangan sebelumnya, bahkan mereka tidak menghiraukan luapan energi yang sudah memenuhi formasi pelindung tersebut.

DHUAARRR!

Ledakan yang jauh lebih dahsyat terjadi, namun ledakan itu bukan berasal dari serangan mereka berdua, melainkan dari luapan energi yang sudah sangat besar. Dua energi berbeda yang telah berkumpul di sana untuk waktu yang lama akhirnya meledak dan menyebabkan kehancuran yang lebih dahsyat.

Formasi pelindung yang telah retak itupun tidak mampu lagi menahan dahsyatnya ledakan tersebut. Sehingga, dampak yang tercipta dari ledakan itu menyebar ke sekitar tempat itu dan hampir saja mencapai kota kekaisaran. Meski begitu, getaran yang sangat hebat berhasil membuat seisi kota berguncang dan merobohkan beberapa bangunan.

Selain itu, dampak dari ledakan itu juga membuat pepohonan yang ada di sekitar sana menjadi tumbang, bahkan, hutan rimbun yang semula sangatlah luas, sekarang telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan kurang dari setengah luasnya saja. Akibatnya, banyak sekali penghuni hutan yang menjadi korban dari ledakan tersebut.

"Ukhuk..." seteguk darah segar keluar dari mulut Lin Feng, ia kini tengah berlutut dengan satu kaki di tanah dan membutuhkan bantuan pedang Dewa Asura yang ditancapkan ke tanah untuk menjadi pegangan agar tidak tumbang.

"Luar biasa, kekuatan para penguasa memang tidak bisa diremehkan" gumam Lin Feng seraya memegang dadanya yang terasa sesak.

"Hah" Lin Feng menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, ia kemudian mengarahkan pandangannya pada raja Dewa yang tengah tergelatak di tanah. Lalu, dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki, Lin Feng bangkit dan menghampiri raja para Dewa.

"Sepertinya aku yang memenangkan pertarungan ini" ucap Lin Feng.

"Kau benar! Aku mengakui kekalahan ku" sahut raja Dewa.

Lin Feng mengangkat sudut bibirnya, lalu mengulurkan tangannya pada raja para Dewa untuk membantunya berdiri, "Aku benar-benar senang karena bisa bertarung dengan seorang penguasa hebat sepertimu" ucapnya.

Raja Dewa tersenyum, kemudian menyambut uluran tangan Lin Feng, "Aku juga senang karena bisa bertarung dengan seorang penguasa yang luar biasa" sahut raja Dewa.

Lin Feng menarik tangannya untuk membantu raja Dewa berdiri, "Kau salah, aku bukan penguasa sepertimu."

Raja Dewa mengerutkan alisnya ketika mendengar perkataan Lin Feng, karena sulit baginya untuk percaya bahwa Lin Feng bukanlah seorang penguasa, "Apa maksudmu, Asura? Mustahil Dewa sehebat dirimu bukanlah seorang penguasa."

"Tapi itulah kenyataannya" sahut Lin Feng menyakinkan raja Dewa.

1
nokochan
baca novelku, Puppetmaster Di Dunia Kegelapan
orang biasa
Luar biasa
orang biasa
yes
Juprianto
Luar biasa
Anonymous
k
Las Maria
Luar biasa
Luthfi Aamiin
1¹¹1
adhy nofx
2557
adhy nofx
2592
adhy nofx
2705
adhy nofx
2793
Luthfi Aamiin
217⁰
Luthfi Aamiin
219¹
Luthfi Aamiin
212⁹
Luthfi Aamiin
244¹
Luthfi Aamiin
2⁵⁵6
Luthfi Aamiin
2687
Luthfi Aamiin
259¹
Luthfi Aamiin
270⁴
Luthfi Aamiin
2576
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!