NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Misterius

Menikahi Pria Misterius

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak
Popularitas:17M
Nilai: 4.9
Nama Author: Delia Septiani

Rate 21+

Nashira membuka mata, ia begitu terkejut melihat tubuhnya yang polos tanpa terutup benang sehelai pun. Ia menganggap kalau semalam ia telah memanggil seorang gigolo dan menemaninya tidur. Nashira pun meninggalkan beberapa uang di atas meja untuk lelaki itu. Lalu ia kabur.

Takdir kembali mempertemukan mereka berdua, akan tetapi Nashira tidak mengingat lelaki itu. Nashira yang terlilit hutang besar akhirnya dibantu oleh lalaki asing itu dengan imbalan mau menjadi pengantinnya.

“Aku akan membantumu, tapi kau harus mengabulkan tiga permintaan untukku,” ucap seorang lelaki bernama Akash Orion Atkinson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Septiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hormon Akash Terbangun

Benar saja apa yang dikatakan Akash sebelumnya, ia berada di dalam hanya cukup tiga puluh menit, bahkan kurang dari itu saja, Akash dan Shira sudah bisa keluar dari ruang makan tersebut.

“Kau tidak mungkin mengecewakan kami bukan?” tanya Nyonya Asten, ibu tiri Akash.

Selagi berjalan menuju pintu keluar, Akash menolehnya sedikit.

“Tentu saja, Nyonya. Tidak mungkin saya mengecewakan orang yang sudah mempercayai saya untuk mengurus segalanya,” jawab Akash dengan sombongnya, seraya menyeringai sinis.

Lalu mereka pun keluar dari rumah tersebut. Jackson mengantarnya sampai ke depan halaman rumah.

“Kau pergilah ke mobil lebih dulu,” titah Akash pada Shira. Shira mengangguk mengiyakan.

Kini Jackson dan Akash saling berhadapan, kedua mata mereka saling bertautan, memancarkan binar keseriusan untuk pertemuan malam ini.

"Sepertinya, kau sedang melakukan sandiwara besar, Akash?" tanya Jackson menatapnya penuh curiga.

"Sandiwara? Memangnya kenapa kalau aku melakukan sandiwara besar?" tanya Akash, tidak takut sedikit pun.

“Haha, aku harap sandiwaramu ini tidak akan terbongkar, Akash.”

Akash membuang wajah sambil tersenyum penuh ejek. Lalu kembali menatap Jackson dengan serius. “Tidak perlu khawatir tentangku, Jackson. Seharusnya kau lah yang harus khawatir dengan nasibmu dan ibumu itu!” tegasnya penuh penekanan.

“Bukankah selama ini kau dan ibumu juga melakukan sandiwara yang sangat besar? Kau seharusnya khawatir pada dirimu sendiri, kau juga tahu bukan, aku orang seperti apa?” ucapnya lalu pergi meninggalkan Jackson yang mematung di tempatnya.

"Sialan! Beraninya kau, Akash!" teriak Jackson begitu geram. Memandang Akash yang sudah jauh dari pandangannya.

Brak!

Akash duduk dan menutup pintu mobil dengan keras, membuat Shira semakin terheran-heran dengan lelaki yang ada di sampingnya itu.

Shira sudah yakin, bahwa lelaki yang ada di sampingnya kini bukanlah seorang sopir biasa. Dia terlihat lebih dari itu.

“Sebenarnya siapa sih dia ini? Dan apa urusannya dengan orang-orang tadi, sampai harus berpura-pura kalau dia akan menikah denganku,” gumam Shira dalam hati.

Hening ... sunyi ... sepi.

Tidak ada suara di antara mereka bertiga, hanya deru suara kendaraan di jalanan yang terdengar. Edwin sibuk dengan setirnya, dan Akash sibuk dengan lamunannya sambil menatap ke luar jendela mobil, menahan dagu dengan tangannya.

Sesampainya di rumah, mereka pun keluar. Akash berjalan terlebih dahulu, dan Shira mengejarnya.

“Akash, tunggu!” Shira berteriak, akan tetapi Akash tidak mengacuhkannya.

"Akash!" Akhirnya Shira berhasil menarik tangan Akash.

Akash berbalik. “Apa? ” tanyanya dingin.

“Kau tidak serius ‘kan tentang pernikahan tadi?” tanyanya dengan nafas yang sedikit terengah-engah, dan menunjukkan tatapan yang serius.

Akash menaikan sebelah alisnya. “Apa aku terlihat tidak serius saat mengatakannya?”

Shira terdiam, ia terpaku menatap Akash. “J-jadi ....”

“Itu permintaan pertamaku, dan kau harus mengabulkannya,” jawab Akash tersenyum simpul, seolah tidak merasa berdosa.

“Apa?!” Kedua matanya membeliak begitu hebat, ia sungguh tidak ingin percaya dengan ucapan yang dikatakan oleh lelaki di depannya. .

“T-tapi, perjanjiannya ‘kan gak sampai seperti itu,” bantah Shira tidak terima.

“Bukankah kau sendiri yang menyanggupi dan berjanji akan menuruti tiga permintaan dariku?" tanya Akash.

"I-iya, te-tapi tidak dengan pernikahan, Akash!" Shira tampak gelisah.

Akash menarik nafas dalam, lalu mengembuskannya pelan. Menatap kedua bola mata Shira lekat-lekat.

"Baiklah, kalau kau tidak bisa mengabulkan permintaanku, kau harus membayar denda sebesar $345 juta dollar untuk kerugian yang aku tanggung jika pernikahan kita ini batal ... apa kau sanggup?” tanyanya dengan santai.

Shira terperangah, dirinya merasa semakin kesal mendengar ucaapan yang keluar dari mulut Akash, akan tetapi ia juga bingung, karena sudah jelas untuk saat ini dirinya tidak punya harta sebanyak itu, bahkan hutang ayahnya saja tidak sebesar itu.

“Akash! Kau keterlaluan!”

“Aku ... keterlaluan? Baiklah, kalau kau merasa aku keterlaluan, aku akan mengirimmu kepada lintah darat itu, kau mau?”

Shira kembali terdiam, ia tidak bisa jika harus mengabulkan permintaan Akash, tetapi ia juga tidak ingin dikembalikan kepada pria tua itu.

Akash melangkah sedikit lebih dekat dengan Shira. Tatapan yang penuh pesona ia layangkan pada Shira.

“Kau menolak menikah denganku, padahal aku ini sangat tampan? Apa kau tidak akan menyesal, Nashira?” tanya Akash sedikit berbisik, mendekatkan wajahnya dengan wajah Shira, membuat kedua pipi Shira langsung memerah, menahan degup jantung yang tiba-tiba berdebar kencang.

Perlahan Shira memundurkan kepalanya, sedikit menjauh dari wajah Akash yang hanya beberapa cm darinya. “Ba-baiklah, a-aku akan mengabulkan permintaanmu!” jawabnya memalingkan wajah, karena ia tidak sanggup jika harus berada dalam radius yang sangat dekat dengan Akash seperti barusan.

“Hei, jantung, tenanglah, jangan membuat aku gugup seperti ini,” gumam Shira dalam hati, merasakan debaran dahsyat yang membuat hatinya tidak tenang.

“Bagus! Sebaiknya kedepannya kau juga harus menurut padaku!” ucapnya lalu beranjak naik menuju lantai dua, ke kamarnya.

***

Cahaya matahari, menelisik masuk lewat tirai jendela yang baru saja di buka. Kedua mata Shira langsung mengernyit, saat melihat ada seorang wanita memakai seragam hitam putih tengah menarik tirai jendela ke ujung sisi. Shira bangkit dari tidurnya lalu duduk, dan mengucek ke dua matanya.

“Loh, kamu siapa?” tanya Shira terkejut.

Wanita dengan seragam hitam putih itu tersenyum ke arah Shira. “Pagi, Nona. Maaf membangunkan Anda dengan tidak sopan seperti ini. Tetapi, ini perintah Tuan Muda,” ucap pelayan itu membuat Shira terkejut.

“Tuan Muda? ... Tuan Muda pemilik rumah ini?” tanya Shira panik, pelayan itu mengangguk mengiyakan.

Shira melirik ke arah jam dinding, di sana sudah menunjukan pukul sembilan pagi, dan kali ini dirinya kembali bangun kesiangan.

“Sial! Kenapa aku bisa bangun sesiang ini sih,” umpatnya pelan.

“Baik, makasih, Nona. Saya mau mandi dulu, nanti saya nyusul ke dapur ya,” ucap Shira buru-buru, langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Pelayan itu terheran-heran melihat sikap Shira yang sangat panik seperti itu. “Nyusul ke dapur? Untuk apa?” gumamnya menggelengkan kepala pelan, lalu pergi meninggalkan kamar tersebut untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.

Shira segera membasuh tubuhnya yang berlumuran busa di bawah air dari shower, lalu mengambil handuk yang menggantung di dekat pintu kamar mandi, melilitkannya ke tubuhnya. Dan kini, kakinya yang sedikit basah dan telanjang ia langkahkan keluar.

Lagi, Shira dibuat terkejut saat melihat kehadiran Akash yang sudah mematung di kamarnya. Ingin rasanya Shira berbalik untuk kembali masuk ke dalam kamar mandi, akan tetapi dirinya telat. Akash terlanjur melihatnya.

Satu detik, dua detik, tiga detik.

"Sial! Kenapa dia tiba-tiba ada di kamarku sih?!" batin Shira begitu malu dan tidak nyaman.

"Sial! Kenapa sepagi ini aku harus melihat dia dalam keadaan seperti itu!" batin Akash, membuat hormon-hormon yang ada di tubuhnya menjadi sedikit memanas.

"A-ada apa?" tanya Shira canggung.

Akash terhenyak dari lamunananya. “Oh, segera bersiaplah. Pakai pakaian ini, sebentar lagi kita harus keluar,” ucap Akash, yang beberapa detik sebelumnya ia mematung karena terpanah melihat kemolekan tubuh Shira.

Tanpa menunggu jawaban Shira, Akash langsung pergi meninggalkan kamar. Shira pun akhirnya bisa bernafas lega.

“Huft, untunglah dia tidak lama. Dasar, lelaki mata keranjang, bisa-bisanya dia memandangku dingin di saat aku berpenampilan seperti ini,” gumamnya dalam hati, langsung mendekati paper bag yang dibawa oleh Akash.

Setelah keluar dari kamar Shira, Akash seolah kepanasan, ia melonggarkan sedikit dasi yang terpasang di kerah kemejanya. Kedua pipinya tampak memerah, seiring dengan degup jantungnya yang berdebar tak karuan.

“Sialan! Kenapa bisa-bisanya dia keluar hanya menggunakan handuk pendek seperti itu,” gerutunya.

Lebih parahnya lagi, kini Akash harus menahan hidung sqwirdword yang ada di balik celananya. Sesuatu yang perlahan semakin terasa mengeras dan terasa berdiri.

Buru-buru Akash berlari naik ke lantai dua menuju kamarnya. Dan di dalam kamarnya, ia pun segera melepaskan kembali semua pakaiannya, ia tidak tahan dengan rasa gerah yang ditahannya. Dan akhirnya, ia pun melepaskan semua keinginannya di kamar mandi, mengorbankan satu barang wangi yang tersedia di sana.

Akash terduduk, di atas toilet duduk, ia membayangkan kemolekan tubuh Shira sambil sibuk menggerakan sesuatu miliknya. “Dasar kau Shira. Lihat saja kau, kalau aku sudah resmi menjadi suamimu, akan kuhabisi dirimu!” gumamnya pelan, sambil mengerang.

Bersambung....

Jangan lupa berikan komentar terbaik kalian, satu komentar dari kalian bisa menambah mood semangat buat author.

Yang masih punya jatah vote, tolong bantu vote novel ini ya. Terima kasih.

1
Muawanah
😱😱🤣🤣🤣🤣🤭bisa aja si Shira 😁😁😁
Muawanah
mampir kak... mdh2n cerita nya menarik ya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Mas Tista
bikes
Mas Tista
Shira aneh
Mas Tista
pantesan infonya shira idiot yaaa
Mas Tista
Luar biasa
Mas Tista
lanjutlaaahhh
Meriana Erna
wah ud tamat,gmn kbr jakshson
Meriana Erna
kasian edwin
Meriana Erna
kesian si Jakson 😔😔😔akibat keserakahan ibu ny dia jd korban
Meriana Erna
ayah ny si akash ni egois x
Meriana Erna
ih si pelakor ini TK sadar diri ,knp bukan pelakor ini j yg d bw Marvel trs mati
Meriana Erna
mngkny jgn berurusan dgn org kaya lw kau masih pemula🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤣🤣🤣
Meriana Erna
Ap mungkin bakker & austin ini di jodohkn ?
krn ssuatu hal jd bakker tk bs menceraiknny,nampak bakker tw lw istri kedua ny jahat
Meriana Erna
agak ny si boy ni org suruhan ny jakscon
Meriana Erna
shira ni istri pembangkang 🤦🏼‍♀️🤣🤦🏼‍♀️🤣 smua hal mw di kerjain sendiri gk prnh mw izin dgn suami,bhkn stts ny j sengaja di sembunyikkn ny🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Meriana Erna
shira pun sllu gk minta izin suami stiap melakukan sesuatu🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️kk author knp karakter shira ni tipe istri durhaka y???
Meriana Erna
ud di bilang lw ad masalah hubungi suami ny dasar istri pembangkang🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️😏😏😏
Meriana Erna
knp shira j yg jaga ma2 kalala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!