NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4 - LunArbi

Happy Reading ..

.

.

" Assalamulaikum "

       Laluna gadis manis itu mengucapkan salam dengan riang seraya melangkah masuk kedalam rumahnya.

       Setelah menonton bioskop bersama dua orang sahabatnya. Luna diantarkan pulang oleh Bella kerumahnya.

" waalaikumsalam " jawab seseorang dari ruang keluarga.

     Mendengar hal itu , Luna semakin mengembangkan senyumnya mendengar suara lembut itu. dan muncul sosok yang tak kalah cantik dari Luna hanya saja usianya yang sudah tak lagi muda itu .

" Bundaa .." ucap manja Luna pada sosok itu , tangannya meraih tangan sang bunda untuk di cium olehnya.

" udah pulang nak ? " Luna membalas dengan anggukan seraya tersenyum.

" iyah tadi dianter sama Bella bun "

" loh , sekarang Bella nya mana nak ?" wanita itu menatap kearah pintu masuk.

      Luna menggeleng , " dia langsung pulang bun . katanya takut kesorean sampe rumahnya. Tapi dia titip salam kok buat bunda ."

" oh begitu " wanita itu mengangguk pelan.

" Ayah sama abang belum pulang bun ?" tanya gadis itu setelah menenggak air minum.

" sebentar lagi paling . Udah sana kamu mending mandi aja dulu ."

" oke bunda "

●●

Malam harinya ..

Ting !!

Luna yang kini tengah rebahan di kasurnya lantas menoleh kearah ponselnya yang berada diatas nakas setelah mendengar notif dari benda pipih itu.

Bola matanya membesar , tangan kanannya bahkan spontan menutup mulutnya karena terbahak setelah melihat isi dari chat grup di ponselnya.

✉ bebanKeluarga

Bella : *send picture

Anda : *emot ngakak

Anda : itu si Dika pas di bioskop tadi ?

Bella : iya *emot ngakak

Dika : woii Bellek ! Apus gak lu , anjirr malu maluin gue aja sih.

Bella : ck , berisik lu . Lagian lucu kok hahaa badan doang gede nonton film horor mewek mana ingus kemana-mana lagi.

Dika : ck , lo punya masalah apa sih sama gue Bel ? Hobi bener nyari aib gue heran gue .

Bella : kagak ada sih . Cuma emang tampang lo itu enak aja kalo buat di bully .

Dika : sial*n !!

Luna tak henti hentinya menggelengkan kepalanya seraya menatap layar ponselnya itu. Ia masih belum keluar dari room chat itu karena merasa terhibur dengan tingkah konyol kedua sahabatnya itu .

Hingga tak lama , tanpa dia sengaja Luna menekan tombol ponselnya hingga keluar dari room chat grup itu. Jari lentiknya perlahan menekan ikon galeri di ponselnya.

Senyuman yang tadi tersemat perlahan memudar seraya bola matanya yang kini mengembun. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sedikit kuat menahan rasa yang menyeruak di dadanya saat menatap gambar di ponselnya itu.

Gambar sepasang muda mudi yang tengah tersenyum manis kearah kamera . Dengan pemuda yang memeluk erat tubuh mungil di depannya seraya meletakkan dagunya di bahu kecil seorang gadis. Sedangkan tangan gadis itu memegang cup eskrim.

Tess !!

Tess !!

Tak kuasa menahan genangan di matanya. Gadis itu kini benar benar terisak pelan seraya menutup mulutnya dengan telapak tangannya berniat meredam tangisannya.

Sebuah kepingan masa lalu yang cukup indah namun mampu menyesakkan hatinya itu terus berputar putar di kepalanya itu.

" ihh kak Bian itu es krim aku loh ." Rajuk gadis mungil yang kesal karena es krim coklat kesukaannya di ambil paksa dari tangannya.

"Dih gitu aja ngambek " sahut pemuda yang disapa Bian itu seraya menoel hidung gadis yang tak mancung itu.

" tadi aku udah tawarin loh sebelum beli . Katanya enggak mau kenapa sekarang malah makan es krim aku " kesal gadis itu seraya mengembungkan pipinya.

Raut wajah itu terlihat menggemaskan dimata sang pemuda . Sebetulnya Ia tak sungguh-sungguh dengan mengambil es krim itu . Karena tujuannya hanya ingin melihat raut wajah kesal sang kekasih yang selalu terlihat menggemaskan seperti ini .

" udah , udah jangan ngambek bocilnya kakak . Ini kakak bercanda kok. Nih es krimnya kakak balikin." Ucap Bian seraya membujuk kekasihnya itu.

Gadis itu lantas mengambil eskrimnya kembali . Lalu kembali menikmati kembali eskrimnya.

" foto yuk dek " ajak pemuda itu yang langsung diangguki oleh Luna.

Cekrek !!

Cekrek !!

Setelah berhasil mendapat beberapa foto , mereka kembali melanjutkan aktifitas mereka .

Tok !!

Tok !!

Larut dalam kesedihannya , hingga sebuah ketukan dari luar kembali menyadarkan Luna dari lamunannya.

" dek , kamu udah tidur ?" Ucap sosok di depan pintu.

" belum bang " sahut Luna , berusaha menormalkan suaranya.

" abang masuk "

Ceklek !!

Setelah pintu terbuka , muncullah sosok tampan dengan tubuh tegap itu dengan senyuman manis berjalan menghampiri Luna.

" loh , adek nangis ?" Tanya pemuda itu yang tak lain adalah Keanu , abang kandung Luna .

Pemuda itu tersentak saat melihat bola mata adiknya yang basah dan memerah.

" Luna gapapa bang , tadi abis nonton drakor terus sedih banget sampe kebawa suasana , hehe " jawabnya berdusta.

Keanu memicingkan matanya seolah tak percaya dengan apa yang di lontarkan oleh adiknya itu barusan.

" kamu ga bohong kan , dek ?" Luna menggeleng tegas , " enggak abang Keanu ku yang paling Luna sayang."

"Oke" Keanu berusaha mempercayai adiknya itu. " tapi bener ya kamu nangis karena drakor . Bukan karena pacar kamu itu." Lanjutnya.

" i-iya abang"

Luna sedikit ragu untuk menjawab. Namun sebisa mungkin ia menormalkan suara dan ekspresinya.

Yah , keluarganya belum ada yang mengetahui tentang kandasnya hubungan dia dengan kekasihnya Bian. Bian cukup dekat dengan kedua orang tuanya yang membuat Luna jadi ragu untuk memberitahukan kandasnya hubungan mereka pada orang tuanya.

" kasih tau abang kalo dia sakitin kamu , hm . Biar abang yang kasih dia pelajaran."

" iya abaang " jawab Luna. " ngomong-ngomong tumben abang ke kamar Luna ?"

" abang cuma mau pamit sekalian mau tanya ke kamu , mau oleh oleh apa dari abang."

" pamit ?" Satu alis Luna terangkat keatas.

" iya . Abang mau ke kota S ada kerjaan disana selama dua mingguan."

" kok dadakan sih ? Tadi pas makan malem abang diem aja." Ucap Luna tak terima.

Keanu tersenyum melihat adiknya yang hendak merajuk itu bahkan dua bola matanya yang masih memerah itu kini kembali berkaca kaca hendak mengeluarkan air matanya.

Ya mereka memang sedekat itu , apalagi Keanu sesayang itu dengan adiknya. Makanya saat ini Luna terlihat keberatan saat abangnya mengatakan akan keluar kota untuk urusan pekerjaan selama dua pekan.

Salah Keanu yang lupa memberitahu nya lebih awal pada Luna. Padahal baru sepekan ini dia berada dirumah karena sebelumnya dia juga baru keluar kota untuk urusan yang sama. Mungkin Luna masih merindukan abangnya itu.

" sebenernya ga dadakan sih . Tapi abang lupa kasih tau ke kamunya aja . Hehe " jawab Keanu . " jadi gimana ? Mau oleh oleh apa nanti ?"

Luna menggeleng , " Luna ga mau apa apa bang . Luna cuma mau abang jaga kesehatan aja nantinya disana semoga kerjaannya lancar ya abang."

" Aamiin " Keanu membawa adik kesayangannya itu kedalam dekapannya.

" hubungan kamu dengan Bian baik baik aja kan dek ?" tanya Keanu yang berhasil membuat Luna mendongak masih dalam pelukannya itu.

" hmn .. baik kok bang " jawabnya lirih.

     Keanu hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama , Luna pun tertidur karena sudah mengantuk . Melihat itu Keanu langsung merebahkan tubuh mungil itu lalu menyelimutinya barulah dia keluar dari kamar adiknya setelah mengecup lembut kening adik kesayangannya.

     Sebelum benar benar meninggalkan kamar sang adik . Keanu sejenak membalik tubuhnya untuk menatap wajah damai adiknya. Entahlah , Keanu merasa adiknya kini tengah menutupi sesuatu darinya. Setelah dia menutup pintu kamar sang adik dan berjalan menuju kamarnya yang memang tak jauh dari kamar sang adik.

" abang harap Bian bener bener perlakuin kamu dengan baik ya dek ." lirih Keanu bergumam.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!