NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:258.1k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tercengang

Suara orang terjatuh membuat perhatian semuanya langsung mengarah pada seseorang yang pingsan. Dia adalah Victor. Dia begitu shock karena robot yang diciptakannya, bisa dengan mudah digerakkan oleh sistem buatan Ronand. Padahal ia sudah membuat robot itu selama dua tahun, namun tak kunjung menemukan sistem yang cocok.

"Tim medis," seru John memanggil tim medis yang memang sudah disiapkan untuk acara tersebut. Sebenarnya bukan untuk menangani orang pingsan karena shock. Hanya untuk jaga-jaga kalau tiba-tiba ada sesuatu yang tak diinginkan terjadi.

"Napa olang itu pingcan? Teltejut talna abang bica mendelakkan lobot punana?" tanya Rachel sambil mengernyitkan dahinya bingung.

"Itu olang yang tadi combong tali tan?" lanjutnya saat melihat siapa yang pingsan.

"Matana Achel janan combong jadi olang. Talo ndak cecuai halapan, telkejut tayak olang itu. Pingcan deh," ucap Ronand memberikan pesan karena tahu karakter Rachel bagaimana.

"Achel cuma combong cama olang-olang teltentu caja tok. Ndak cama cemuana. Talo ada olang combong, Achel balas kecombonan itu." ucap Rachel membela diri.

Julian dan Chiara hanya bisa menggelengkan kepala mendengar perdebatan dari kedua anaknya. Setelah Victor dibawa pergi, suasana di aula perusahaan itu tampak hening. Semuanya masih terkejut dengan keahlian dari Ronand. Anak kecil yang mereka sepelekan, ternyata mempunyai kemampuan luar biasa.

"Pesan saya sebagai seseorang yang mengadakan kompetisi ini. Jangan suka meremehkan oranglain. Bahkan saya yang orangtuanya saja, baru mengetahui kemampuan anak ini. Tolong yang tadi memvideokan aksi dan keahlian anak saya, jangan disebarluaskan. Saya tidak mau masa anak-anaknya terganggu karena berita viral," ucap Julian setelah menurunkan Rachel dan Ronand dari gendongannya.

"Karena pemenangnya adalah anak saya sendiri, saya akan tetap memberikan hadiah itu untuk siapapun yang bisa membuat robot ini bergerak sesuai keinginan dari kami. Biarlah untuk Ronand, nanti ada hadiah tersendiri dari saya." lanjutnya memutuskan.

Tak ingin ada orang yang menilai anaknya berbuat curang, membuat Julian tetap melanjutkan kompetisi. Jika ada yang bisa membuat sistem baru lagi, dia akan mendapatkan hadiah sesuai janjinya. Chiara membawa Ronand dan Rachel dari aula perusahaan. Semua peserta yang tersisa, masih antusias ikut karena rasa ingin mengalahkan Ronand begitu tinggi.

"Tante liat tadi ndak? Tatut dipecat ndak? Itu Papa dulian, Papana Achel." tanya Rachel saat keluar dari aula dan bertemu dengan Andini yang sedang duduk terdiam.

"Achel, jangan ngomong begitu. Nggak baik," tegur Chiara yang tak suka jika sampai ada pemecatan karena hal begini.

"Bialin, nyebelin cih jadi olang. Achel cebal, melemehtan abang Onand." gerutu Rachel yang masih menatap Andini dengan tatapan permusuhan.

"Maafkan saya, Nyonya." ucap Andini yang langsung berdiri dan sedikit menundukkan kepalanya untuk minta maaf pada Chiara.

"Woh... Minta maapna cuma cama Mama. Cama Achel dan abang ndak," ucap Rachel dengan sindirannya.

"Maafkan saya juga adik kecil," ucap Andini dengan pelan.

"Ciapa adik tecil? Achel cudah becal," ucap Rachel membuat Chiara dan Ronand sedikit kesal karena perdebatan ini pasti akan berlangsung lama.

"Cudah ayo. Tita diculuh buat ke luangan Papa," ajak Ronand yang langsung menarik tangan Rachel agar segera pergi dari sana.

"Lain kali... Jangan suka meremehkan orang ya, Mbak. Siapapun yang datang, tolong dilayani dengan baik. Sekalipun itu orang miskin. Namun jika orang itu berniat jahat, maka beranilah melawan dan mengusirnya." ucap Chiara memberi pesan kemudian pergi menyusul kedua anaknya.

Andini begitu shock saat tadi melihat dan mendengar bagaimana Julian mengumumkan bahwa Ronand adalah anaknya. Setelahnya ia hanya bisa duduk termenung di depan aula perusahaan. Ada rasa takut dan khawatir akan posisi karirnya saat ini. Namun melihat bagaimana sikap istri dari bosnya itu, ia yakin jika dirinya takkan dipecat.

"Nggak lagi-lagi deh kaya gini. Selama orang yang datang nggak mengancam nyawa, harus melayani dengan tulus dan ikhlas. Tidak boleh membeda-bedakan," gumam Andini sambil menghela nafasnya berulangkali.

***

"Ini ada potona Mama cama Papa. Tok ndak ada potona Achel dan abang?" tanya Rachel saat mereka sudah sampai di ruangan Julian. Foto pernikahan Julian dan Chiara langsung terpajang besar di atas kursi kebesaran CEO itu.

Berita mengenai perempuan dan dua anak kecil yang datang tadi adalah istri dan anak dari Julian sudah menyebar pada seluruh karyawan perusahaan. Bahkan tadi seorang karyawan langsung datang dan mengarahkan Chiara ke ruangan Julian.

"Tan tita balu beltemu Papa. Becok poto cendili, minta Papa cetak yang becal." ucap Ronand yang kemudian duduk di kursi milik Julian.

"Oh... Pasti. Becok Achel poto muta Achel dan minta Papa cetak becal-becal. Pacang tuh di tamalna Mama dan Papa juda di cini," ucap Rachel dengan idenya yang random.

"Ntal tamuna Papa pada tatut talo macuk ke cini. Coalna muta Achel pipi cemua," ucap Ronand meledek Rachel.

"Aish... Mama, becok Achel mau diet pipi." seru Rachel yang kesal dengan ledekan kembarannya.

Chiara hanya tertawa mendengar perdebatan kedua anaknya. Memang pipi Rachel itu semakin hari tambah gembul. Padahal porsi makannya hampir sama dengan Ronand, namun kembarannya tak terlalu gembul. Pasalnya Ronand masih suka bergerak dan setiap pagi berlari sebagai olahraga. Sedangkan Rachel adalah anak yang mageran.

"Ada-ada aja kamu tuh, Achel." gumam Chiara sambil geleng-geleng kepala.

"Woah... Ini luang kelja apa minimaltet?" seru Rachel saat melihat surga dunianya berada di ruangan milik Julian.

"Rachel, jangan ambil banyak-banyak. Itu buat tamu," ucap Chiara menegur anaknya yang tengah mengambil banyak cemilan dari dalam sebuah lemari kecil.

"Tamu? Ndak muntin, ini dicediatan buat Achel. Macak tamu olang becal, dikacihna chiki." ucap Rachel tak percaya dengan ucapan Chiara.

"Nanti batuk itu, Achel. Mama tan nedul bial tamu ndak cakit," peringat Ronand tanpa mengalihkan wajahnya dari laptop di depannya. Seakan layar laptop itu tengah menunjukkan sesuatu yang sangat menarik.

"Ndak cakit tok, Achel tan tuat dan cehat." ucap Rachel dengan percaya dirinya.

"Nanti kalau kamu sakit, disuntik sama Pak dokter. Mama nggak mau peluk dan temani tidur ya," ucap Chiara dengan ancamannya.

"Iya, nanti bial Papa dan abang yang temani Achel." ucap Rachel dengan santainya.

Chiara hanya bisa memijat pelipisnya yang terasa pusing karena berdebat dengan Rachel. Chiara menatap Ronand yang sibuk dengan laptop milik Julian. Namun Chiara tak merasa curiga sama sekali. Ia yakin kalau Ronand hanya sedang memainkan game di laptop itu. Pasalnya isi laptop milik Julian memang kebanyakan game yang dibuat oleh suaminya itu.

Brakkk...

Julian... Kamu apakan perusahaan Papa? Kenapa sahamnya bisa anjlok?

1
Ary Wijayanti
😅😅😅😅 lucunya si achel..
Nie
nenet dayung tan bestina Achel ya,talo abang ma mama butan besti ladi 😁😁
Yati Jenal
klo mobilnya buat beli cabe dpt berkarung" bahkan bertin" achelll 😂
Ita Xiaomi
Tanpa disadari udah sayang banget dan akrab itu😁.
Ayudya
nah Oma juga yg di pikiran achel satu pemikiran ya ma achel
khadizah thea
hanya achel yg bikin nnk gayung rindu
ayudya
aku suka kalau ada bocah cadel.
ayudya
emang ada orang kek gini kalau marah lansung ngamuk² semua barang di pecah kan nya... kadang semua lampu di rumah di pukul pake sapu... ngeri well
irma hidayat
kresekmh lempar aja ke tong sampah oma marta
merry
aduh cucu gemoyku bu 4 cucu mu jgn fi lupain lohh 🤭🤭🤭
Arsyila Syafika
💪💪
Ita Xiaomi
Bakalan seru nih tiap hr Achel, Mama Martha dan Bu Kresya akan selalu bersama. Bs jd akrab 😁.
Agustina Amy
Komplit wes nenek sma cucu 11-12
Ayudya
ini yg aku suka dari seorang achel yg gemoy dan super jail.semangat achel buat Bu kresya darah tinggi/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mineaa
wkwkwkwk.....
ternyata ada udang dan teri di balik bakwan......
kresek bekas..... selamat menikmati
huru hara di depan mata.....😂
Nie
wah Achel dapat kolban balu nih buat dikeljain,asyik 😂😂😂
@Resh@
asikkk rahelll
khadizah thea
bagus
Bilall
ok
Bilall
up
Penulis Eli: sudah update ya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!