cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
setelah selesai makan seorang dokter dan di dampingi seorang suster menghampiriku, memeriksa segala yang perlu di periksa, sebenarnya aku sudah merasa bahwa aku tidak sakit, tapi kata dokter keluar rumah sakit harus besok, u tuk malam ini harus menginap di sini.
aku meminta untuk bisa kembali malam ini, tapi dokter tak mengijinkan nya, setelah selesai dokter memeriksa dan memberi tahu bahwa besok baru bisa keluar rumah sakit, komandan yang bernama fynanda itu menghampiriku dan duduk di kursi samping ku, ia mengejekku karna dokter tak mengijinkan ku keluar rumah sakit malam ini,
secara refleks aku memukul lengan fynanda dengan tangan kanan ku yang masih ada jarum infus, secara tak sadar. tiba2 ada rasa perih sesaat setelah itu, darah yang ada di selang infus naik, aku semakin takut dan muali merengek sakit.
sontak fynanda berteriak memanggil namaku mungkin ia kesal dan segera ia berteiak memanggil dokter, ada rasa khawatir dalam dirinya untukku. pertama akli nya ada orang khawatir kepadaku.
tak menunggu lama dokter datang kembali ke ruangan ku segera ia mengurus darah yang naik di selang infus ku. aku menutup mata Karna takut melihat hal tersebut.
setelah dokter dan suster itu keluar aku melihat fynanda yang duduk di sofa dengan wajah yang murung dan lesu, tidak tau apa yang ia sedang pikirkan tapi aku bisa melihat dia sedang tidak baik2 saja.
aku bertanya apakah dia baik2 saja, dia hanya menjawab ia dan segara menghampiri ku, menarik selimut yang ku kenakan dan memperbaiki nya hingga ia menyelimuti ku hingga menutup sebagian tubuh ku.
ia menyuruhku tidur sambil dia mengelus secara perlahan tangan kanan ku yang di infus, aku akhirnya terlelap nyenyak, karna rasa kantukku sudah hadir.
***
matahari yang menyalurkan cahaya nya dari sela2 jendela membuat komandan fynanda terbangun. komandan fynanda segera bangkit dan kembali menutup gorden tak membiarkan cahaya matahari membangunkan Zoya. ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya setelah ia kembali sudah di dapati nya Zoya terbangun.
"hari ini pulang kan??? yeeee akhirnya keluar dari rumah sakitt" ucap Zoya girang yang masih baru terbangun dari tidurnya.
"jangan banyak bergerak, ingat tu infus masih ada di tangan" ucap komandan fynanda seraya memerintah.
"cepat panggil dokter biar infus nya di buka hehe" pinta Zoya dengan senyumannya yang khas menunjukkan giginya yang tak rapi, gigi nya yang ginsul yang menjadi pemanis untuk senyum nya...
"cuci muka dulu, baru panggil dokter" suruh komandan fynanda
komandan fynanda mengambil tissue basah yang sudah ia beli semalam, tanpa persetujuan Zoya ia langsung mengambil tissue tersebut dan mulai menge lap wajah Zoya secara perlahan, layaknya perlakuan seorang ayah kepada anak nya.
"aku bisa sendiri" ucap Zoya yang wajahnya sudah mulai memerah.
"diammm,, jangan bergerak" perintah komandan fynanda seraya mengambil tangan kiri Zoya yang merebut tissu tersebut.
Zoya hanya terdiam dan dia menutup matanya karna ia tak mau menadang komandan fynanda yang membuat wajahnya semkain memerah. sedangkan di sisi lain komandan fynanda yang sudah tak kuasa dengan jantungnya yang berdetak tak ber irama sembari menge lap wajah Zoya, ia tak peduli dengan hal tersebut ia melanjutkan tangannya yang menge lap wajah Zoya, saat Zoya yang menutup matanya yang semakin terlihat imut seperti anak2...
mereka tiba2 terkejut saat seseorang masuk ke ruangan tersebut, sontak komandan fynanda menghentikan tangannya.