Warning!!!
Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!
Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu
Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang
Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.
follow igku: Anaputri8711
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melamar Zea
"Cepat jangan pakai lama.." pekik Elennaa
Elenna begitu kesal dengan putranya Yang membuang waktu begitu lama sehingga membuat mereka harus berhenti dan terlambat untuk datang ke kediaman Raka.
Zavier dengan cepat merapihkan tata rambutnya.
"Huft akhirnya selesai" mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kediaman Raka
"Yang mana ya rumahnya?" Tanya Leon
"Entah, daddy lupa yang mana" sahut Akhtar Hingga akhirnya, Akhtar melihat seseorang.
"Loh bukanya itu Raka?" Tanya Akhtar.
"Rakaaa" pekik Akhtar.
"Lohh pak Akhtar?" sahut Raka yang sedang duduk di depan rumahnya.
"Pak Akhtar apa kabarmu?" Tanya Raka dengan ramah.
"Assalamualaikum " Salam Akhtar.
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh " Raka tersenyum manis.
"Kabarku baik, bagaimana denganmu, aku sudah tidak bertemu denganmu 5 tahun belakangan ini?" Tanya Akhtar dengan senyum manis.
Senyum perlahan memudar dari wajah Raka, Wajah mereka begitu berbeda, walaupun usia mereka hanya berbeda 2 tahun dan Raka berusia 2 tahun lebih muda dari pada Akhtar.
"Raka?" Panggil Akhtar
"Eh iya bang?" Raka terkejut dengan panggilan Akhtar
"Jujur saja Raka"
"Huft, masuk saja yok" ajak Raka.
Namun saat Raka melihat arah belakang Akhtar.
"Loh ada nak Zavier?" Tanya Raka
"Iya yah, beliau adalah daddyku" Zavier menunjuk ke arah Akhtar sebagai daddynya
"Masya Allah rupanya tidak jauh jauh ya, dahulu kau pernah berkata agar salah satu putramu menikah dengan putriku, awalnya aku pikir kamu hanya bercanda rupanya benar benar terjadi. " ujar Raka
Raka tersenyum melihat Zavier yang rupanya adalah anak dari Akhtar sebagai teman lamanya yang sudah tidak pernah bertemu dengannya, karena Akhtar begitu sibuk dan Raka juga tidak luput dari kesibukkannya di Warung.
Mereka semua masuk ke dalam rumah kecil itu.
"Maaf ya rumah kami kecil"
"Ah tidak apa, yang terpenting masih bisa mencukupi hidupkan?, asalkan tidak pernah merasakan kekurangan, toh namanya hidup pak, saya juga dahulu tinggal di tempat seperti ini, bahkan pernah tinggal di bawah kolong jembatan karena saya di usir oleh pihak pemilik kamar yang kita sewakan." tutur Elenna dengan sedikit bersedih.
Lalu Akhtar menggenggam tangan Elenna yang sedikit bergetar.
Karena memang benar, Elenna merupakan salah satu anak yang sepanjang hidupnya memiliki banyak kekurangan. Bahkan sampai sampai harus di usir dari kediamannya, Maka dari itu dia mencintainya.
Dia mencintai Elenna bukan karena parasnya, tetapi melihat keteguhan hati Elenna terhadap keluarganya.
Walaupun Elenna tetap tidak bisa terpisah dari keluarganya, berbakti kepada suaminya, bahkan jika ingin mendatangi keluarganya.
Elenna selalu berpamitan kepada Akhtar, walaupun saat itu Akhtar tidak mencintai Elenna karena berfikir bahwa Elenna hanya menginginkan hartanya.
Namun saat melihat dengan jelas gerak gerik Elenna yang selalu menemani keluarganya.
Tak jarang Akhtar mendengar doa Elenna yang begitu tulus dan mendalami...
"Ya Allah, jika memang suamiku adalah jodoh yang engkau berikan kepadaku, bantulah aku untuk menerima semua kelemahannya, dan bantulah aku untuk tetap menghomatinya, walaupun tak jarang dia menatapku dengan tatapan tidak suka. Tetapi aku akan terus berdoa agar Engkau memberikanku petunjuk, Apakah aku akan mempertahankan atau melepaskan..." di bagian kata 'melepaskan'
Entah mengapa hati Akhtar begitu hancur bahkan sakit hati karena doa Elenna
"Apakah aku mencintainya?" Batin Akhtar saat itu.
"Ah tidak mungkin aku mencintainya, dia hanya di beri angan angan oleh daddy sejumlah uang" tolak Akhtar...
Doa itu terus Akhtar dengar hingga akhirnya Akhtar mendatangi Elenna.
"Apa yang kau doakan?" Alis Elenna reflek naik sebelah karena bingung dengan pertanyaan Akhtar yang tiba tiba saja bertanya seperti itu
"Ck, kau mendoakan seolah olah aku akan melepaskanmu, aku jadi semakin tahu bahwa kau tidak berniat sebenarnya disini bukan?!!, jujur saja" pekik Akhtar
"Ya, aku tidak berniat, karena daddymu yang memaksakan aku untuk menikah denganmu, padahal aku tidak pernah mengenalmu, bahkan sampai hampir 1 tahun lebih menikah denganmu" ujar Elenna
Akhtar menatap Elenna dengan tajam.
"Kurang ajar, masih untung kau disini!!" Pekik Akhtar.
Elenna masih diam dengan tatapan yang datar.
"Ya sudah apa yang tuan ingin sekarang?" Tanya Elenna.
"Ingin kau!" pekik Akhtar hal tersebut membuat Elenna terkejut, karena selama ini Akhtar tidak perduli apakah Elenna hidup atau tidak, akhirnya mau tak mau Elenna menuruti permintaan Akhtar walaupun hatinya masih sakit karena di bentak terus menerus oleh Akhtar.
Kembali ke topik
"Jembatan?" Tanya Raka
"Iya pak, eh iya katanya ingin bercerita?" Elenna merasa jika kisah hidupnya dengan Akhtar tidak perlu di umbar kemanapun, karena dia akan tetap menutup rapat hal yang pernah di lakukan oleh Akhtar 25 tahun yang lalu.
Walaupun Elenna sudah memaafkan keburukan Akhtar. Tetap saja terkadang dia masih teringat oleh kejadian yang terjadi pada hidupnya.
Mau bagaimanapun, bukankah saat ini Akhtar sudah begitu dekat dengannya bahkan tidak bisa hidup tanpa Elenna. Akhtar selalu meminta Elenna untuk ikut dengannya walaupun dahulu tidak peduli dengan kehadiran Elenna.
"Kabar kalian bagaimana?" Tanya Raka kepada Elenna dan Akhtar
"Alhamdulillah, kabar kami baik baik saja"
"Bagimana dengan kau ka?" Tanya Akhtar
"Aku belakangan ini semakin memburuk, umurku semakin sedikit" Elenna menutup mulutnya, dan Akhtar menutup wajahnya pasrah.
"Aku takut jika aku meninggal aku tidak bisa menikahkan putriku satu satunya" Raka menundukkan kepalanya.
"Zea hanya mempunyai aku di dunia, jika aku juga pergi sebelum dia menikah siapa yang akan menjaganya?, ibunya telah meninggal sejak ia masih kecil, aku menjaga dan mendidiknya hingga saat ini. Namun aku yang saat ini sudah sering sakit...
"Walaupun aku sempat sembuh, dan bisa kembali berjalan, namun Dokter sudah mendoktrin kalau aku akan meninggal dalam waktu dekat. Aku tahu kita tidak boleh langsung percaya begitu saja dengan dokter, tetapi aku tidak tahu sampai kapan usiaku akan bertahan?" lirih Raka.
Akhtar memeluk tubuh Raka seperti seorang kakak yang memeluk tubuh adiknya.
Akhtar begitu menyayangi Raka bahkan menganggap bahwa Raka adalah adiknya, karena dahulu dia tidak memiliki teman, lalu Raka datang menjadi teman baiknya hingga sekarang.
"Kau hebat kau bisa bertahan hingga saat ini, Aku telah menepati janjiku kepada putrimu, agar menikahkan salah satu putraku dengannya" ucap Akhtar, Akhtar melepaskan pelukkanya terhadap Akhtar
"Putramu Zavier ini kan?, Mengapa aku baru tahu? apakah karena aku terakhir bertemu dengannya 10 tahun lalu?" Tanya Raka
"Betul itu, kau bertemu dengannya saat dirinya masih sekolah menengah pertama. Maka dari itu kamu merasa heran, kau lupakah jika namanya saja Zavier Akhtar Drake? Semua putraku aku berikan nama Akhtar....
"Lihatlah Leon aku beri nama Leonardo Akhtar Drake...
"Maafkan aku setelah kita berpisah aku sakit, bahkan ingatanku mulai memudar " Raka menundukan kepalanya.
"Hey kau tidak perlu seperti itu, kita kawan, aku bahagia kau bisa mengingatku yang menyebalkan ini" celetuk Akhtar
Sedangkan Leon saat ini sudah mulai bosan karena daddynya begitu lama berbincang dari hati ke hati dengan mommy dan temannya.
"Ini Elenna kan? Aku melihatmu, seperti melihat almarhumah istriku, yang begitu penurut dan lemah lembut, walaupun sedikit keras " tutur Raka.
"Astaga apakah ini acara khitbah untukku atau untuk bertukar kesedihan sih?"celetuk Zavier.
Raka terkekeh geli melihat Zavier yang begitu cerewet sekali.
Tok... tok.. tok. pintu terketuk dari luar
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu " Salam 2 orang yang datang
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh " ucap Yang berada di dalam
"Baiklah karena pak Rt selaku saksi khitbah ini sudah datang bersama dengan pak Ustaz "
Akhirnya mereka memulai untuk acara khitbah itu, rupanya antara Zea dengan Zavier tidak dapat bertemu.
"Kalian ingin menikah kapan?" Tanya Ustaz
"Kita akan menikah 4 hari lagi
"Kalian berdua jangan bertemu terlebih dahulu, setelah kalian menikah baru kalian bisa bertemu sesuka hati kalian" cegah Ustaz.
"Ingatlah kalian belum halal untuk bertemu kembali" ucap Ustaz tersebut.
Zavier menggarukkan kepalanya.
"Kau kenapa?" Tanya Akhtar
"Aduh, saya setiap hati membeli kopi di warung pulak, bagaimana pak? Anehnya setiap saya membeli di tempat lain atau take away, selalu berbeda rasanya" curhat Zavier.