Z Together Forever

Z Together Forever

Zavier Akhtar Drake

Zavier adalah laki laki pekerja keras, dia selalu bekerja tanpa kenal waktu, hanya adzan lah yang mengingatkan dirinya untuk sholat dan melakukan aktivitas lainnya

"ZAVIER!!" Pekik seorang laki-laki yang umurnya lebih tua puluhan tahun dari pada dirinya dan ayahnya

"Ada apa opa ?" Tanya Zavier

"Kau ini mau sampai umur berapa tidak menikah hah?" Ujar sang Opa yang bernama Kaino

"Zavier masih muda opa" ucapannya benar karena dia baru berumur 23 tahun

"Aku masih ingin santai umurku baru 23 tahun" tolak Zavier

"Kalau tidak sekarang kamu ingin menikah di umur berapa memangnya?" Ujar Kaino

"Aku tidak tahu pa, aku hanya ingin bekerja keras agar istri dan anakku tidak kelaparan" tutur Zavier

"Tetapi kamu jangan sampai tidak menikah, 1 tahun lagi jika kamu tidak menikah aku yang akan mencarikan jodoh untukmu !!" pekik Kaino

Lalu Kaino pergi

"AYAH!! JANGAN BENTAK ANAKKU, DIA TIDAK MEMILIKI SALAH APAPUN, DIA HANYA INGIN MERASAKAN MASA MUDANYA SENDIRIAN!!" Teriak sang ibu

"Ohh jadi ini sifat aslimu Elenna?" Tanya sang mertua

"Aku akan berteriak kepada siapapun yang berani membentak putraku. YANG JIKA JELAS JELAS PUTRAKU TIDAK BERSALAH!!" Hardik Elenna

"KALAU KAU DISINI HANYA UNTUK MEMBUAT KEKACAUAN SILAHKAN PERGI!!" pekik Elenna

"Aku disini hanya ingin hidup tenang tanpa harus melihat putraku selalu di tindas seperti ini!!" pekik Elenna

"Sudahlah ayah, jangan seperti itu istriku benar. Anakku benar dia tidak ingin menikah dahulu karena tidak ingin membuat anaknya kelaparan, Ayah harusnya mendukungnya, karena mencari uang adalah kewajiban bagi laki-laki jika mau di sebut sebagai laki-laki yang bertanggung jawab....

"TETAPI UANG KELUARGA KITA TIDAK AKAN HABIS!!" hardik sang Ayah

"Belajarlah dari kesalahan Ayah , kita sudah berkali-kali kali hampir bangkrut!!" Ujar Ayah dari Zavier

"Akhtar kau tidak paham maksud ayah?, Anakmu sudah berumur 23 tahun kenapa tidak menikah menikah, lihatlah sepupunya Alaric dia telah menikah" sang Kakek mulai membandingkan Zavier dengan cucunya yang lain

"Iya menikah karena bikin perempuan hamil duluan" celetuk Zavier

Brakk

Sang kakek tidak terima dengan ucapan Zavier

"KALAU 1 TAHUN LAGI KAMU TIDAK MENIKAH, SAYA YANG AKAN MENJODOHKANMU DENGAN PEREMPUAN PILIHAN SAYA, TIDAK ADA PENOLAKAN!!" Teriak sang kakek

"TIDAK, SAYA TIDAK MAU MEMAKSAKAN PUTRA SAYA UNTUK MENIKAH SECEPAT ITU!! KALAU AYAH YANG MEMAKSAKANNYA MENGAPA TIDAK AYAH SAJA YANG MENIKAH ?" pekik Elenna

"Aku tidak suka ya jika putraku di paksa untuk cepat menikah, karena putraku hanya ingin hidupnya lebih baik dari pada sebelumnya, jangan pernah paksa putraku untuk cepat menikah..... "

Hari terus berlalu saat ini Zavier sedang berada di sebuah taman dengan wajah yang frustasi

"Hey tuan?" Zavier menatap orang yang menyapanya

"Mengapa dengan dirimu? kau terlihat begitu frustasi?" Tanya seseorang itu

"Aku begitu frustasi karena kakekku selalu memaksakan aku menikah, padahal niatku ingin melajang terlebih dahulu dan fokus kepada hidupku sendiri terlebih dahulu agar tidak membuat istriku merasa kelaparan atau kekurangan....

Deg

"Menikah? Dia akan menikah?" Entah mengapa hati perempuan itu begitu sakit Saat mendengarnya

"Tetapi kakekku begitu memaksa diriku sehingga aku merasa muak" tak terasa rupanya Zavier begitu banyak berbicara dengan perempuan yang mendatanginya

"Eh maaf aku terlalu banyak bercerita. Maaf jika membuatmu merasa risih" ucap Zavier merasa tidak enak

"Ah tidak apa, Aku Zea kebetulan aku tadi lewat sini dan sedang membeli minuman, aku melihat dirimu seperti sedang frustasi, maka dari itu aku ingin bertanya kamu memiliki masalah apa sehingga terlihat begitu frustasi..." penjelasan dari Zea yang memiliki wajah imut dan suara yang lembut, walaupun senyumnya begitu getir

"Apakah aku terlihat begitu frustasi? Dimatamu?" celetuk Zavier

"He'em" Zea menganggukan kepalanya

"Bagaimana aku tidak frustasi, aku hanya ingin bekerja dengan keras, beruntung ayah dan ibuku tidak begitu mempermasalahkan itu karena mereka hanya ingin aku bahagia" Zavier merasa begitu tenang saat bertemu dengan Zea

"Terimakasih telah mendengarkan keluh kesahku, maafkan aku yang membuat kamu menjadi harus mendengarkan ceritaku"

"Tidak masalah, anggap saja kita teman" senyum getir dari wajah Zea

"Eh iya aku tadi membeli snack apakah kamu mau? memang tidak ada apa apanya sih tetapi setidaknya bisa untuk menghilangkan rasa sedih itu" Zea

"Eh boleh" Mata Zavier berubah menjadi berbinar lalu mulai memakan makanan yang di bawakan oleh Zea

"Aku sudah lama menganggumimu rupanya sebentar lagi kau akan menikah, Zea kamu harus sadar diri dia siapa kamu siapa" Batin Zea

"Dia memiliki banyak uang dan koneksi, sedangkan kamu hanyalah gadis miskin dan piatu yang sedang mencari uang demi sesuap nasi untuk ayahmu" batinnya lagi

Namun Zea tetap tersenyum manis untuk menutupinya

"Ya Allah hapuskan rasa suka ini terhadapnya karena dia akan menjadi seorang suami orang lain, aku harus sadar diri karena aku tidak memiliki apapun untuk menjadi kebanggaan agar bisa menjadi istrinya....

"Aku memang sudah jatuh cinta padanya semenjak aku sekolah menengah akhir tetapi aku harus pulang, rasa suka ini tidak boleh kembali tumbuh, karena aku harus sadar diri aku ini siapa" Batin Zea sambil menatap wajah tampan Zavier

Dia masih ingat betul kejadian 5 tahun lalu, dia bertemu dengan Zavier, Zavier adalah laki-laki baik hati dan pemberani

Serta berakhlakul karimah, itulah yang membuat Zea jatuh cinta padanya

Akhirnya berbincang tidak lama merekapun berpisah, Zea berjalan menuju arah rumahnya, dengan jalan yang terseok seok

"Ya Allah, hamba mohon untuk menghapus rasa cinta ini terhadapnya, sebentar lagi dia akan menikah dengan perempuan yang sudah menjadi jodohnya, aku bukanlah perempuan yang berpendidikan tinggi seperti kriterianya, aku hanyalah gadis miskin yang berani menaruh hati kepadanya....

"Ya Allah hapuskan rasa cintaku kepadanya yang pasti haram untukku, dia adalah milik jodohnya bukan milikku....

"Jahat sekali! aku berani jatuh cinta pada dirinya"

"Memangnya aku siapa?, Ya sudahlah sekarang aku akan fokus kepada kesehatan ayah, ayo lupakan dia, kamu pasti bisa" Zea menyemangati dirinya walau hatinya tidak sesuai dengan ucapannya

Beberapa saat kemudian akhirnya Zea sampai di rumahnya dengan selamat dan melihat Ayahnya yang berjalan dengan sangat pelan menuju ke arah luar rumah

"Ayah ada apa yang membuat ayah ingin keluar?" Tanya Zea dengan sopan

"Ayah hanya ingin melihat pemandangan neng, kamu bawa apa itu?" Tanya sang ayah saat melihat bungkus makanan yang di bawa oleh Zea

"Oh Ini aku bahan makanan, apakah ayah lapar?" Tanya Zea

"Ayah lapar nak bisakah kamu membuatkan ayah makanan?" dengan lembut sang ayah menyuruhnya

"Bisa ayah, aku akan memasaknya terlebih dahulu, Ayah tunggu disini ya" Zea memasuki rumahnya dan mulai memasak masakanan rumahan tanpa ada olahan yang begitu banyak

Karena menurut dokter makanan yang baik adalah makanan yang tidak mengandung banyak bumbu yang jelas jelas tidak baik untuk kesehatan

Setelah 30 menit berkutat di dapur Zea keluar dari dapur membawa 1 piring nasi yang telah ia tambahkan lauk pauk yang ia buat tadi

Zea pun menyuapi ayahnya dengan telaten

"Ayah sudah habis, aku masuk dulu ya, aku juga lapar" ucap Zea dengan lembut

"Iya nak, hati hati" Zea masuk bukanya dia makan justru dia duduk di karpet dan merenung

"Ya Allah, jangan tambahkan lagi rasa cinta ini, mengapa rasa cinta ini masih saja ada bahkan semakin membesar saat bertemu dengannya tadi?" renung Zea

"Seharusnya aku tidak seperti ini, aku harus bisa bangkit dari keterpurukanku agar aku tidak mengingat wajahnya aku akan fokus bekerja demi ayah. Ya aku harus bekerja demi ayah, karena jika aku selalu seperti ini meratapi nasibku yang pastinya cintaku selalu bertepuk sebelah tangan" Zea menyemangati dirinya yang hatinya sudah sangat hancur berkeping keping

Zea masuk ke kamarnya dan mulai menulis di buku diary tentang kehidupannya

Walaupun hatinya sedang hancur dia berusaha untuk tetap mencintai dirinya sendiri tanpa harus merasakan kecewa yang berlebihan.

"Aku memang mencintaimu, tetapi aku harus menghapus rasa cinta ini kepada dirimu, jika aku terus mencintaimu, sama saja aku menghabisi nyawaku sendiri, biarkan rasa sakit ini terus aku rasakan ini semua demi menghapus rasa cinta yang setiap hari kian membesar kepadamu"

~Zea Raniyata Oktalyana ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!