menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"rakeela", sapa seorang lelaki yang sudah mendekat ke arah meja yang berisi rakeela dan Zoya,
mendengar namanya di panggil rakeela pun menoleh kearah sumber suara.
"Vero", ucap rakeela mendapati pemuda yang selama ini mengejarnya itu sudah berdiri di sampingnya,
"apa kabar, kamu juga Zoya, apa kabar lama Tidak bertemu", ucap Vero dengan senyum tampan andalannya.
paras Vero memang tak kalah tampan dari Arkana, banyak gadis gadis muda mengejar Tian muda Wicaksono itu, tapi cinta Vero seolah habis untuk rakeela, meskipun hingga saat ini gadis itu masih belum memberikan jawaban atas perasaan Vero padanya.
"baik, Lo sendiri gimana?", tanya balik Zoya dengan senyum juga,
"baik, oh ya kalian ada meeting juga disini?", tanya Vero basa basi, dia melihat ada 4 gelas minuman disana, pasti rakeela dan Zoya tadi bersama orang lain lagi.
"iya, tapi Udah selesai, Lo juga meeting?", tanya rakeela,
" iya, tapi masih 1 jam lagi", jawab Vero, pemuda itu Tidak mengalihkan pandangannya dari rakeela,
kedua perempuan itu hanya bisa ber oh saja.
"eemmm, keel aku bisa minta waktu sebentar gak?", tanya Vero, rakeela menatap Vero dan Zoya,
"gak pa pa, kalian ngobrol aja dulu, gue tunggu diluar", ucap Zoya, dia paham ada sesuatu yang ingin dibicarakan Vero Dengan rakeela.
"maaf ya Zoya, aku janji hanya sebentar", kata Vero tidak enak hati,
" santai aja kaleee, ya Udah silahkan ngobrol", Zoya membawa berkas yang ada diatas meja, dan tak lupa dia membawa tasnya yang ada di kursi sebelahnya.
"ada apa ro?", tanya rakeela, Vero menempati kursi yang tadi di tempati Zoya,
"aku belum sempat minta maaf sama kamu tentang kejadian tempo hari, aku gak tahu kalau salsa juga ada disana dan aku gak tahu dia ngomong apa dan ngelakuin apa ke kami Sampai membuat kamu marah dan pergi gitu aja", ucap Vero, tatapannya menyiratkan penyesalan mendalam.
"harusnya gue yang minta maaf sama Lo Karena pergi gitu aja, tapi kalau gue gak segera pergi gue takut khilaf dan nampar sepupu Lo itu", kata rakeela, dia menyadarkan punggungnya ke sandaran kursi.
"aku paham keel, dan oleh karenanya aku minta maaf sama kamu, aku yang ngajak kamu pergi tapi malah aku kamu pulangnya sendiri, aku udah memberikan peringatan pada salsa agar tidak mengganggu kamu lagi", jelas Vero,
" Lo tahu gak sih dia melakukan itu karena apa? ", tanya rakeela mencondongkan tubuhnya kedepan, Vero tidak menjawab, dia masih setia menatap wajah rakeela yang selalu membuatnya rindu itu,
"dia suka sama Lo Vero, sejak dulu dia sudah suka sama Lo, Bahkan dia mengklaim bahwa Lo hanya miliknya, makanya dia selalu berusaha bikin gara gara sama gue, dan apa Lo gak sadar, setiap kali kita jalan berdua, selalu saja tiba tiba dia muncul, entah itu buat nyari perhatian Lo, entah itu pura pura Tidak sengaja bertemu, tapi ujung ujungnya selalu ngomong yang enggak enggak sama gue", kata rakeela,
sudah saatnya dia mengatakan semuanya pada Vero, agar pemuda itu tahu dan mengerti kenapa rakeela enggan membuka hati untuknya, karena salsa salah satunya.
"gue bukannya marah atau benci sama dia, gue cuma gak suka sama cara dia, kalau Memang dia suka sama Lo, harusnya dia ngomong sama Lo, dan berusaha agar Lo juga bisa membalas perasaannya, bukannya malah cari masalah terus sama gue, toh kita juga gak ada hubungan apa apa selain teman", lanjut rakeela, dan Vero hanya bisa diam, menyimak semua perkataan rakeela.
Vero bukannya tidak tegas pada salsa, tapi salsa Memang bebal, dan Vero pun baru menyadari kalau salsa adalah gadis yang manipulatif.
Saat Vero marah padanya, salsa langsung datang kerumahnya, menangis, mengadu pada orang tua Vero, membuat cerita seolah Vero tega dan jahat padanya, padahal Vero tidak melakukan apapun, hanya memberikan pengertian padanya.
kedua adik Vero Bahkan Tidak menyukai salsa sama sekali, setiap kali salsa datang, milly dan Manda akan memberikan kata kata pedas pada salsa, tapi dasar si salsa Memang tidak tahu malu.
"aku jamin salsa tidak akan lagi mengganggu kamu keel, dan aku minta maaf kalau selama ini salsa sudah membuat kamu terganggu, aku akan membicarakan hal ini pada keluarga besar aku Agar mereka bisa memberi tahu salsa, kalau perasaannya padaku itu salah, karena kita adalah sepupu dan orang yang aku suka dan cintai dari dulu hingga saat ini kamu, bukan dia atau yang lain", ucap Vero bersungguh sungguh,
" jangan terlalu tegas dan kasar, kalian keluarga, jangan sampai nantinya malah muncul perdebatan dan nantinya malah terjadi permusuhan", nasihat rakeela,
" aku Tidak peduli keel, milly dan Manda juga sebenarnya sudah lama memintaku untuk membicarakan hal ini pada keluarga besar, tapi aku masih memikirkan perasaan orang tuanya salsa, tapi sekarang aku benar benar sudah muak padanya", kata Vero,
" ya sudah terserah Lo saja, toh meskipun bukan gue orang yang Lo suka, dia pasti akan melakukan hal yang sama pada orang yang kelak bersanding dengan Lo, menurut gue sih, si salsa itu bukannya suka sama Lo, tapi terobsesi", ucap rakeela,
"terobsesi? ", beo Vero,
"hemmmm, bagi dia Lo itu miliknya dan gak boleh sama orang lain, kalau Lo sama orang lain dia akan melakukan apapun agar hubungan Lo hancur, dan si salsa ini harusnya dibawa ke psikiater agar di obati, kalau tidak takutnya dia malah nekat dan menyakiti siapapun perempuan yang dekat sama Lo", ucap rakeela sedikit bergidik, ngeri juga membayangkannya.
"itu tidak akan terjadi keel, kalua sampai dia melakukan hal itu, maka aku sendiri yang akan memberikan dia pelajaran", kata Vero sungguh sungguh,
" oke deh kalau gitu, gue harus segera balik ke butik", rakeela pun berdiri dan Vero mengikutinya,
"maaf ya aku baru sempat menemui kamu sekarang, setelah kejadian itu, hari itu juga aku harus berangkat ke Surabaya karena cabang disana bermasalah bahkan kado yang sudah kita beli saat itu pun aku gak jadi beli karena kamu pergi gitu aja, dan aku mencari kamu, aku telpon kamu tapi yang angkat malah Arkan dan aku dimaki sama dia", kata Vero,
" hehhe, iya setelah dari mall aku emang langsung ke kantor kak Arkan, kekesalanku, aku lampiaskan disana dengan membawa banyak makanan",
ucapan rakeela membuat Vero terkekeh, dari dulu rakeela kalau kesal pasti akan melampiaskan Dengan makan banyak.
rakeela bukan perempuan yang jaim dan pilih pilih makanan, dia pun tidak pernah takut akan gemuk, baginya makan adalah cara menghilangkan amarah.
"ya sudah gue balik duluan", pamit rakeela,
" hati hati ya", ucap Vero, sebenarnya dia masih ingin banyak ngobrol Dengan rakeela, tapi situasi dan waktunya Tidka tepat.
"oke".
mata Vero tak lepas dari rakeela yang langkahnya semakin menjauh itu.
"aku akan terus berusaha agar kamu bisa menerima cinta aku keel, hanya kamu satu satunya perempuan yang aku cintai, aku hanya mau kamu", monolog Vero.