NovelToon NovelToon
Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta pada Pandangan Pertama / Fantasi Wanita / Reinkarnasi
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Yun Sia, gadis yatim piatu di kota modern, hidup mandiri sebagai juru masak sekaligus penyanyi di sebuah kafe. Hidupnya keras, tapi ia selalu ceria, ceplas-ceplos, dan sedikit barbar. Namun suatu malam, kehidupannya berakhir konyol: ia terpeleset oleh kulit pisang di belakang dapur.
Alih-alih menuju akhirat, ia justru terbangun di dunia fantasi kuno—di tubuh seorang gadis muda yang bernama Yun Sia juga. Gadis itu adalah putri kedua Kekaisaran Long yang dibuang sejak bayi dan dianggap telah meninggal. Identitas agung itu tidak ia ketahui; ia hanya merasa dirinya rakyat biasa yang hidup sebatang kara.
Dalam perjalanan mencari makan, Yun Sia tanpa sengaja menolong seorang pemuda yang ternyata adalah Kaisar Muda dari Kekaisaran Wang, terkenal dingin, tak berperasaan, dan membenci sentuhan. Namun sikap barbar, jujur, dan polos Yun Sia justru membuat sang Kaisar jatuh cinta dan bertekad mengejar gadis yang bahkan tidak tahu siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Hujan ringan yang turun sejak pagi berubah menjadi gerimis perak yang menggantung di udara, seperti benang-benang tipis yang dijalin para dewa. Istana Lang tenggelam dalam suasana tegang yang belum mereda sejak pengakuan pelayan tua malam tadi.

Namun pencarian tidak berhenti. Justru semakin membesar.

Di balairung barat, Kaisar Lang duduk tegap sementara para prajurit bayangan bergantian memberi laporan. Peta besar yang semalam hanya digaris tipis kini mulai penuh titik merah tanda lokasi yang sudah disisir.

“Yang Mulia, daerah perbatasan telah kami periksa enam desa. Ada beberapa keluarga yang mengaku pernah melihat bayi… tapi tidak ada tanda lahir.”

Kaisar Lang mengangguk. “Lanjutkan. Jangan ada satu pun tempat terlewat.”

Prajurit itu mundur.

Komandan bayangan Jenderal Qiao maju dengan hormat.

“Yang Mulia, kami menemukan petunjuk kuat. Ada seorang pemburu yang dahulu menemukan bayi perempuan di hutan. Ia menyerahkannya pada pasangan tua di Desa Hua. Nama kecil bayi itu… Sia.”

Nama itu menghantam hati Kaisar Lang seperti petir.

“Di mana pasangan itu?”

“Meninggal 7 tahun lalu, Yang Mulia… namun tetangga mereka berkata anak itu tumbuh sehat… dan cantik…”

Permaisuri Lang, yang berdiri di sisi Kaisar, menutup mulutnya. Cahaya harapan bergetar di matanya.

“Kami menemukan satu benda yang diyakini milik bayi tersebut.”

Jenderal Qiao mengeluarkan kain kecil putih, penuh bordiran halus bunga plum merah.

Permaisuri Lung hampir jatuh lemas.“Itu… itu selendangku…”

Kaisar Lang mengambil kain itu dengan hati-hati seperti menyentuh harta paling berharga. Tangannya bergetar. “Di mana anak itu sekarang?”

“Menurut warga desa…. Terakhir terlihat… bergerak ke arah wilayah barat, dekat perbatasan Wang” ujar Jenderal Qiao

Permaisuri menatap Kaisar, suara bergetar.“Dia… berada di kerajaan Wang…?”

Kaisar Lang menutup mata. "Jika putrinya benar hidup… dan kini berada di kerajaan lain…Mereka telah kehilangan belasan tahun bersamanya."

“Teruskan penyelidikan,” perintahnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

“Temukan nama lengkapnya. Temukan kehidupannya sekarang. Temukan siapa pun yang mengasuhnya. Dan… jika dia masih hidup…”

“Bawa dia pulang.”

Para prajurit menunduk dalam-dalam.

Di luar istana, pasukan bergerak seperti bayangan gelap yang menyebar ke empat penjuru.

Takdir bergerak dan jaraknya tinggal satu langkah lagi menyentuh kebenaran.

...****************...

Di istana Wang, suasananya 180 derajat berbeda.

Yun Sia, gadis yang sedang seluruh kerajaan Lang cari mati-matian, justru… Sedang mencoba memanjat kursi untuk mengambil buah persik di atas meja tinggi.

“N-nona! Kami ambilkan saja!” ujar pelayan ketakutan

“Tidak! Aku harus ambil sendiri! Ini latihan kaki!” jawab Yun Sia

Para pelayan bingung latihan kaki untuk apa? Pikir mereka

Saat Yun Sia menjinjit berlebihan, hampir jatuh, tiba-tiba tangan hangat memegang pinggangnya dari belakang.

Suara rendah, agak marah tapi panik:

“Yun Sia… berapa kali aku bilang jangan manjat benda di istana!” Itu A-yang.

Wajahnya gelap, seperti kaisar yang siap memarahi menteri yang telat laporan.

Namun tangannya… memegang pinggang Yun Sia seolah memegang benda paling rapuh.

“Ayang… aku hanya mau buah…” gumam Yun Sia imut.

A-yang menurunkan Yun Sia otomatis, lalu mengambil sendiri buah itu dan meletakkannya di telapak tangan Yun Sia.

“Ayang, kamu manis banget.” ujar Yun Sia

A-yang langsung memerah seperti kepiting rebus.“A-aku hanya khawatir kamu jatuh…”

Suara kecil.

Yun Sia nyengir. “Ayang… kamu pipinya merah lagi.”

A-yang pura-pura batuk. “Aku tidak merah.”

“Merah.”

“Tidak.”

“MERAH.”

A-yang menatap Yun Sia, lalu mendekat, wajahnya sangat dekat.“Kalau kamu bilang merah lagi… aku—”

“Ayang merah.”

A-yang kehilangan kata-kata.

Pelayan di sudut ruangan, "Aku tidak tahan lagi… ini terlalu manis dan memalukan…"

Mereka kemudian duduk di ruang santai khusus yang disiapkan untuk Yun Sia. A-yang sendiri yang memerintahkannya agar Yun Sia tidak tercampur dengan pelayan lain dan bisa istirahat nyaman.

Yun Sia menggoyang kakinya sambil memakan buah.“Ayang, istanamu besar sekali ya… Aku bisa tersesat sepuluh kali.”

“Karena itu aku bilang jangan keluar sendiri. Tunggu aku atau tunggu Mochen atau Liyan.” jawab A-yang

Yun Sia mengangguk.

Lalu tiba-tiba bertanya polos, “Ayang, kamu itu kan kaisar ya… jadi kamu kaya?”

A-yang hampir tersedak teh.

Liyan yang berdiri di belakang hampir jatuh terjungkal.

Mochen memejamkan mata, "kenapa Nona ini selalu memukul kami dengan pertanyaan polos tapi mematikan…"

A-yang menjawab lirih, “Aku… cukup kaya.”

Yun Sia tersenyum lebar. “Bagus kalau kaya. Jadi aku bisa makan banyak”

A-yang terdiam. Lalu tertawa kecil.“Kalau hanya makan… aku bisa beri kamu satu gudang penuh.”

“Hah!? Gudang makanan??? Ayang, kamu calon suami impian banyak wanita.” seru Yun Sia

A-yang membeku seperti patung. “C-cal—su—apa???”

“Calon suami impian. Karena bisa kasih makan enak.”jekas Yun Sia

"Tuan… Anda diperangi dengan kalimat polosnya sendiri…" batin pelayan

A-yang menunduk, wajahnya merah sempurna.“…Aku… hanya ingin kamu tidak kelaparan.”

Yun Sia tersenyum lembut kali ini dan untuk pertama kalinya, A-yang merasa hatinya… terlalu penuh.

Bersambung

1
kaylla salsabella
wah rusa kecil seperti nya ada penghuninya
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduh🤣/Facepalm/ merah lagi dah tuh pipi ayang/Facepalm/
Ilfa Yarni
siapakah selir Xu ini sebenarnya dan ada hubungankah dgn selir yg membunuh yunsia waktu bayi
Cindy
lanjut kak
Maria Lina
gkpp thor tpi bsk doule"ya🫠
kaylla salsabella
pinter Yun sia
MataPanda?_
terus semangat kak semakin seru 😁
Ilfa Yarni
yunsia ga pernah skolah tp otaknya dan hatinya tau klo bahaya sedang mengintai mknya dia ga mau berjauhan dgn ayang
Ilfa Yarni
ternyata Yun dia sangat pinter dia tau orang yg ingin berbuat jahat
Cindy
lanjut kak
Ayy°{>Anesstasya}~🤍
kok belum up thorrr
kaylla salsabella
kenapa ayang gak peka ya klu ada yang ngawasin
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
ini selir satu bikin masalah mulu, kalau ketangkap semoga dihukum mati aja/Panic//Panic/
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama Yun Sia ya 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
itu selir yang sudah tersingkir kan, cepat tangkap dia dan hukum....
Ilfa Yarni
aku harap rencanamu gagal ya Tuhan lindungi yunsia
Cindy
lanjut kak
Maria Lina
oi dsr jalang gk sadar diri ud membunuh mau di bunuh lgi.gk akn bisa lo kn ada ayang hehe lanjut thor
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
siapa ya kira-kira yang memata-matai itu? apakah Lady Shin? 🤔
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
oke kak... selesaikanlah dulu pekerjaannya hingga tuntas... semangat ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!