NovelToon NovelToon
API ASMARA OM EZAN

API ASMARA OM EZAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Arum

Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐


Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.


Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.

Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.

Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Yang Baru

Sebelumnya, Author mau minta maaf sama readers semua..

Maaf lahir batin ya, sudah beberapa hari nggak up karena sibuk selama menjelang lebaran dan juga sekarang masih begitu banyak saudara yang berkunjung ke rumah mertua.

"Minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir batin semuanya🙏"

Back to....

"Cape?" Ezan menatap wajah Gita yang terlihat begitu lelah.

"Hemmm.." Gita menjawab dengan singkat pertanyaan Ezan. "Kenapa kita harus kesini sih om, kita kan bisa tidur di rumah Om Bara, itu rumah Gita juga kok. Lagi pula Gita kan punya kamar disana." Ezan menatap ke arah Gita yang duduk di atas tempat tidur dengan mengerucutkan bibirnya.

Setelah ijab qobul tadi, mereka mengadakan syukuran kecil-kecilan dengen para tetangga di kompleks tempat tinggal Bara. Selesai acara, Ezan meminta ijin pada Bara untuk membawa Gita tinggal di apartemen nya. Namun Ezan baru teringat jika apartemennya yang baru belum di bersihkan. Maka dari itu,Ezan membawa Gita ke hotel milik nya.

"Aku nggak enak kalau harus menumpang di rumah Bara, sedangkan aku sudah menyiapkan tempat tinggal untuk kita nantinya. Kita sudah menikah Gita.."

Mendengar penuturan Ezan, Gita pun membuka suara.

"Tapi kita menikah karena terpaksa Om, kita menikah hanya formalitas semata. Aku nggak mau Om Ezan terlalu memikirkan bagaimana nasib aku setelah dia pergi menunaikan tugasnya. Jadi, aku tegas kan..kita hanya menikah diatas kertas!!"

Gita bicara dengan begitu lantang di depan Ezan. Sementara Ezan menatap Gita dengan tatapan dinginnya. Mendengar ucapan Gita, Ezan benar-benar di buat terkejut dengan sikap gadis yang memiliki paras cantik itu.

"Lalu apa mau mu sekarang !!" dengan nada yang terdengar tegas Ezan mulai menantang Gita.

Gita yang mendengar suara tegas Ezan sedikit terpaku dan pada akhirnya Gita mengutarakan keinginan nya. "Kita akan tinggal bersama layaknya suami istri, tapi...aku nggak mau kita satu kamar. Tidak ada kontak fisik antara kita. Aku nggak peduli om mau punya kekasih di luar sana, sebaliknya om juga jangan pernah larang aku untuk dekat dengan siapapun !"

Ezan menatap serius ke arah Gita.

"Walaupun kamu sudah tahu kebusukan teman-teman kamu, hemm?"

"Untuk itu, aku bisa mengatasinya. Aku juga nggak akan mungkin begitu saja menjauh dari mereka. Itu nggak akan mudah buat aku Om, aku juga akan bicara baik-baik dengan Alex, tenang saja...semua kejahatan Meta akan terbongkar."

"Terserah kamu, aku nggak akan melarang kamu bergaul dengan siapa pun.Tapi, satu yang aku minta dari kamu, jaga diri kamu baik-baik. Bersikaplah selayaknya istriku jika di hadapan keluarga ku dan juga Bara.Mengerti?"

"Hemmm..." jawaban singkat Gita membuat Ezan mengepalkan kedua tangannya.

Setelah itu, dia melangkah ke arah pintu kamar. Gita yang melihat Ezan melangkah menuju pintu, dia pun langsung bersuara.

"Om mau kemana?" Ezan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah Gita.

"Tidurlah lebih dulu, ada yang perlu aku selesaikan." setelah itu, Ezan pun menutup pintu kamar itu dan menghilang dari pandangan Gita.

Gita yang melihat kepergian Ezan, hanya bisa membuang nafas nya dan kemudian dia pun melangkah menuju kamar mandi guna membersihkan diri.

Sampai tengah malam, Ezan belum juga kembali ke kamar itu. Gita yang sedari tadi menunggu kedatangan Ezan akhirnya menyerah. Rasa kantuknya susah tidak tertahan lagi. Dia pun terlelap dalam tidurnya dan bermimpi dengan indah.

Sampai pagi menjelang,Gita terbangun karena alarm ponselnya berbunyi. Dia menatap sisi tempat tidur yang masih kosong dan terlihat rapi.

"Dia kemana, sampai jam segini nggak balik lagi ke kamar ini,apa dia marah sama aku. Tapi memang semuanya sudah begitu aturannya, aku sama dia pun tidak saling mencintai. Jadi, buat apa dia marah?" Gita bicara dengan dirinya sendiri. Memikirkan Ezan yang belum kembali sampai pagi, Gita pun akhirnya membersihkan diri dan menunaikan ibadah nya. Setelah selesai, Gita pun akhirnya memutuskan untuk bersiap untuk pergi ke kampus pagi ini.

Jam tujuh pagi, dia sudah siap untuk pergi kekampus. Dia mengemas koper miliknya yang sudah dia persiapkan kemarin untuk segala keperluan hari ini.

Ceklek...

Suara pintu kamar terbuka. Ternyata itu adalah Ezan yang baru saja kembali. Gita menyipitkan matanya saat melihat sosok Ezan yang sudah rapih dengan pakaian kantor nya.

"Om !! Om sudah siap kekantor? Semalam tidur dimana?"

Gita menutup mulutnya saat dia mulai kepo dengan urusan Ezan. Padahal baru saja semalam dia yang bilang kalau dia tidak akan peduli dengan urusan Ezan di belakang dia.

Ezan yang mendengar pertanyaan itu meluncur dari bibir Gita pun tersenyum tipis. Baru saja ingin menjawab pertanyaan Gita, tiba-tiba Gita lebih dulu buka suara.

"Nggak perlu jawab Om, dimana pun Om Ezan semalam, itu bukan urusan Gita. Sekarang, Gita mau keluar..Gita ada kuliah pagi hari ini."

Mendengar ucapan Gita, Ezan pun urung untuk menjelaskan semalam dia kemana dan kemudian memasang muka datarnya.

"Baiklah, pagi ini aku akan antar."

Gita yang mendengar jika Ezan yang akan mengantar dia ke kampus langsung bereaksi. "Eeehhh...nggak perlu Om, Gita bisa naik ojol kok.."

"Terserah kamu, tapi untuk hari ini kamu harus ikut aturan ku. Aku antar kamu sampai kampus, nanti siang..pulang jam berapa?"

"Jam sebelas sih Om," Gita menjawab dengan malas.

"Ya sudah, nanti supir kantor akan jemput kamu. Kita makan siang sama-sama dengan om kamu. Karena besok lusa Bara harus berangkat menjalankan tugasnya."

Gita mendengar Bara akan pergi pun langsung mengangguk setuju dengan Ezan. "Baiklah, aku ikut apa kata om..sekarang kita berangkat?"

"Hemm.." Ezan menjawab dengan menyambar koper yang di pegang Gita lalu melangkah lebih dulu untuk keluar dari kamar hotel.

...****************...

Sampai di kampus, Gita turun dari mobil milik Ezan. Dia menatap Ezan sebelum keluar dari mobil dan kemudian mengulurkan tangannya ke arah Ezan. Walaupun memang mereka tidak saling mencintai, Gita melakukan hal itu seperti dia dengan Bara.

Ezan bingung dengan Gita yang tiba-tiba menyodorkan tangannya. Lalu dia merogoh sakunya dan mengambil dompet miliknya. Lalu dia mengambil beberapa lembar uang seratusan dan langsung memberikan nya pada Gita.

Gita yang melihat kelakuan Ezan, hanya bisa menghela nafas.

"Aku bukan minta uang Om, tapi aku mau Salim.." Mendengar penuturan Gita, Ezan hanya bisa tersenyum canggung dan kemudian mengulurkan tangannya.

"Sorry, aku nggak tahu.." Gita pun kemudian menyambut tangan Ezan dan menciumnya dengan takzim.

Ezan di buat terpaku dengan tindakan yang di lakukan Gita. "Om, nih uangnya.." Gita menyodorkan uang yang tadi di berikan padanya.

"Buat kamu. Itu tanda nafkah aku sebagai suami kamu. Ini...peganglah. Kalau uang yang tadi uang jajan kamu. Kalau kartu ini..pegang dan gunakan saat kamu membutuhkan nya. Setiap seminggu sekali akan aku transfer ke situ buat kebutuhan apartemen kita dan juga kebutuhan sehari-hari kamu. Walaupun kita menikah dengan TERPKSA..aku nggak akan mungkin lepas tangan begitu saja dengan tanggung jawab ku sebagai suami. Itu hak kamu sebagai istriku, nafkah dari aku. Pakailah."

Mendengar ucapan Ezan yang panjang kali lebar itu, membuat Gita tertegun dan hanya bisa menelan silvanya dengan sedikit kesusahan. Rasanya begitu tidak tahu dirinya dia memperlakukan laki-laki yang berusaha baik padanya dengan perlakuan nya yang terkesan jahat.

To be continued..

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Herman Lim
semangat kak dan sehat selalu
Kasih Bonda
semogaa cepat sembuh.semangat
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Semoga KK author lekas sembuh dan dapat berkarya kembali... aamiin 🤲
Nar Sih
semoga cpt sembuh dan sehat kembali ya kak puspa
Tiara Bella
moga cepet sehat kembali ya thor
Salsa Billa
up nya lama bgt thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Al Ghifari
kapan lanjut nih
Al Ghifari
ayo cepat dong dilanjut seru banget
Nar Sih
lgi,,kmu harus sabar dan nahan diri ,tunggu istri kecil mu siaap ya ezan ,pasti klau udah waktu nya semua jdi milik mu
Rubyred
mudah2 gita bisa menerima ezan ya
Rubyred
wah.....ezan dah mulai bucin nie
mom'snya devadhamian
kasian nya om ezan udah punya istri juga masih tetep harus puasa hehehe
Nar Sih: iya ya kak ,kasihan om ezan nya ,istri kecil nya blm siap jdi istri yg sebnr nya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Nar Sih
lanjutt kakkk👍👍
Herman Lim
erzan buka hati mu utk Gita
Kasih Bonda
next thor semangat
Tiara Bella
Luna paling mantan istrinya ezan
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Wow ... Luna, siapakah dia? sepertinya sangat spesial di hati Ezan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!