NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:566
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginginkannya

Al berjalan ke arah Danica yang masih sibuk mengaduk hasil masakannya "kenapa kamu tiba-tiba ingin belajar masak opor " tanya Al

"hanya ingin saja " balas Danica dengan asal

Padahal tanpa sepengetahuan Al, Danica belajar masak opor karena Al pernah berkata opor masakan mamanya adalah masakan kesukaannya, sehingga Danica ingin belajar memasak opor ayam untuk Al

"coba aku cicipi dulu " Al mengambil satu sendok kuah opor ayam yang di atas panci yang masih di atas kompor "lumayan, hanya kurang sedikit saja " ucap Al mengoreksi rasa opor ayam yang di masak

Al mencari bumbu dapur yang terlewat oleh Danica "mamaku biasa memasukan daun salam dan daun jeruk sedikit lebih banyak " langsung saja Al meletakannya ke dalam panci dan mulai mengaduknya lalu mencicipinya kembali "sudah lebih baik " Al mengambil satu sendok baru dan menyendokan lalu ia suapkan pada Danica agar bisa Danica coba

Danica langsung mencobanya " enak kak" ucap Danica

"ini kan masakan kamu" Al meletakan sendoknya di atas wastafel dan mencucinya

" kakak sudah makan malam belum, kalau belum ayok makan bareng " ajak Danica

"boleh, tapi kakak mau mandi dulu " balas Al

"iya kak, aku juga tadi belum sempat mandi mau mandi dulu " ujar Danica

"pantas " ujar Al mengantungkan ucapannya membuat DAnica menunggu kelanjutan ucapan Al "ada yang bau asam " cicit Al dengan tawa renyahnya

"masa sih " Danica mencium aroma tubuhnya "apa aku bau asam kak, perasaan cuma bau amis ayam deh " pikir Danica membaui aroma tubuhnya sendiri

"ya sudah kakak pulang dulu, mau mandi, nanti abis shalat maghrib kakak ke sini buat makan bareng kamu " ucap Al

"iya kak" balas Danica

Saat Al menghilang dari balik pintu, tiba-tiba ia teringat ajakan Lionel untuk mengajarinya ilmu dasar agama Islam "sepertinya aku harus atur jadwal buat minta ajarin tuan Lionel deh, biar dia bisa ajarin aku shalat, kali aja nanti kak Al bisa imamin aku shalat kan " Danica mesem-mesem sendiri membayangkan dirinya akan jadi makmum Al

***

Danica memilih baju tidur tertutup yang sengaja ia beli beberapa waktu lalu karena ingat nasehat Al untuk menjaga penampilan saat bertemu orang luar agar lebih tertutup untuk menghindari bisikan setan yang terus akan menggoda

"sepertinya ini sopan " Danica bergegas keluar untuk menyambut kedatangan Al

"eh kakak sudah sampai " bertepatan dengan dirinya yang keluar dari kamar, Al juga baru saja masuk apartemen Danica

"sudah, kakak sudah lapar banget soalnya " Al mengusap perutnya pertanda lapar sudah meulai menyerang

"ya sudah ayok makan kak" Danica mempersilahkan Al untuk makan

Al langsung duduk di depan Danica, dan Danica dengan sigap melayani Al makan "nih kak" Danica menyodorkan nasi berisi lauk serta sayurnya pada Al

"terima kasih banyak makanannya " Al langsung menyantap masakan Danica dengan lahap

"kakak sepertinya hari ini gak sibuk ya, tumben sekali jam segini sudah pulang " tanya DAnica

"gak terlalu sibuk sih, mungkin dua minggu lagi baru akan sibuk karena ada kerjaan penting di perusahaan " ujar Al akan rencana kerjanya beberapa waktu ke depan yang barulah akan sangat sibuk

"kalau kamu gimana, hari ini gak sibuk kah, tumben juga pulang cepat dan bisa belajar masa menu baru pula " tanya Al

"gak terlalu sibuk untuk pekan ini Kak, cuma bentar lagi mungkin agak sibuk sampai sebulan kedepan buat ngerjain projek baru " balas Danica

"kamu pekerja keras banget ya, baru setengah tahun kerja sudah jadi asisten manager loh " puji Al akan jabatan Danica yang sudah termasuk tinggi padahal belum lama bekerja

"emang dulu kakak lama naik jabatannya " tanya Danica

"cukup lama sih, cuma naik jabatannya lebih cepatan kakak sih " ujar Al tanpa menyinggung dirinya yang sebenarnya adalah seorang CEO perusahaan

"berarti kakak jauh lebih hebat dari aku dong, tapi ngomong-ngomong aku belum tahu loh kakak kerjanya di mana padahal kakak tahu aku kerja di mana dan aku juga sering ceritain teman kerja aku sama kakak" tanya Danica

"cuma perusahaan kecil kok, gak pengen lah bahasnya, malu juga " ujar Al

Danica dan Al masih menyempatkan mengobrol banyak hal setelah makan sampai waktu menunjukan pukul 9 malam "sudah malam Danica, kakak pulang dulu ya" pamit Al

"iya kak, hati-hati ya" balas Danica

"tempat tinggal kita loh sebelahan pakai acara bilang hati-hati pula " kekeh Al

"ya kan tetap jalan kak, di jalan kan gak ada yang tahu ada kejadian apa, jadi tidak ada salahnya meminta hati-hati kan " ucap Danica yang tidak bisa di bantah oleh Al

"ya sudah kakak pulang dulu" Danica mengantar Al sampai depan pintu

Danica segera menutup pintu dan langsung tertawa girang setelah kepulangan Al "ah senangnya" Danica menari sebagai luapan kebahagiaannya saat bisa menghabiskan waktu bersama Al lebih lama hari ini

"besok aku harus mencoba menu masakan baru agar aku bisa makan sama kak Al lagi " ucap Danica penuh tekad untuk mencoba menu masakan baru agar Al bisa kembali makan dengannya

***

Seperti biasa Danica di sibukkan dengan pekerjaannya yang menumpuk dan harus beberapa kali meeting dengan Dody maupun Lionel untuk membahas pekerjaan yang akan di pegang oleh Danica dan juga Dody

"bagaimana tuan, apa ada yang perlu di perbaiki " Danica kembali menanyakan hal terkait pekerjaan yang akan ia lakukan

"tidak ada, semuanya sudah sesuai Danica " balas Lionel

"oh ya tuan " ucap Danica cukup ragu mengutarakan niatannya

"ada apa Danica " tanya Lionel dengan lembut

Danica menggigit bibir bawahnya membuat Lionel ingin menerkamnya saja "ngapain di gigit sih, kan jadi pengen ikut gigit" keluh Lionel yang hanya bisa ia utarakan dalam hatinya saja

"kata tuan kan mau ngajarin saya shalat, Kira-kira kapan ya waktunya " tanya Danica dengan hati-hati

"mau kapan saja juga boleh, cuma paling saya bisanya malam abis kerja karena saya kan pagi sampai sore kerja " balas Lionel

"gak papa kok tuan, kalau tuan gak keberatan sih kita bisa mulai belajar setelah jam kerja " ucap Danica

"boleh, mau belajar di mana, di sini atau di rumahmu " tanya Lionel

"sepertinya di sini saja tuan, saya tinggal swndiri di apartemen soalnya, gak enak jika membawa tamu pria masuk saat saya hanya tinggal sendirian " ucap Danica

"oke kalau begitu, kita mulai belajar besok ya, biar kamu siapin alat-alat untuk mendukung kita belajar " balas Lionel

"emang butuh apa saja tuan" tanya Danica dengan polosnya

"karena saya tidak akan tanggung-tanggung mengajarimu dari awal, jadi nanti aku akan mengajakmu belanja keperluan kamu pendukung belajar kamu " kata Lionel

"Terima kasih banyak ya tuan" Danica kembali menampilkan senyumnya yang membuat hati Lionel makin ketar-ketar di buatnya

"astaghfirullahalazim" Lionel beristighfar dalam hatinya karena lagi-lagi mendapatkan senyum yang selalu menggetarkan hatinya

"aku harus cepat membuat dia mengikrarkan masuk agamaku agar aku bisa mengajaknya ke penghulu " batin Lionel terus menjerit ingin segera menikahi Danica saat Danica sudah benar-benar jadi mualaf

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!