NovelToon NovelToon
PELET

PELET

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Mirna gadis miskin yang dibesarkan oleh kakeknya. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Sarah.

Kehidupan Sarah yang berbanding terbalik dengan Mirna, kadang membuat Mirna merasa iri.

Puncaknya saat anak kepala desa hendak melamar Sarah. Rasa cemburunya tidak bisa disembunyikan lagi.

Sang kakek yang mengetahui, memberi saran untuk merebut hati anak kepala desa dengan menggunakan ilmu warisan keluarganya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk baca kisahnya, wajib sampai end.

29/01'25

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12 Menyalahkan

*

Dia sangat kecewa. Dia seolah patung pemuas yang menyerupai Mirna. Pernikahannya berlangsung, tapi kenyataannya hati Purnomo tetap milik Mirna.

"Mirna! Akang selalu suka dengan bibir ranum mu, sangat manis." Ucapan Purnomo kembali terngiang di benak Sarah.

"Apa akang sering melakukan ciuman seperti ini dengan Mirna?" Tanya Sarah, berusaha menahan air matanya.

"Apa yang kau katakan, sayang? Setiap malam aku memimpikan mu, rasa bibir ini sama persis." Kata Purnomo.

Sarah sudah sangat muak dengan bulan Purnomo, dia meraih gelas berisi air diatas nakas. Menyiramkannya ke wajah Purnomo.

"Lihat atu kang, aku ini siapa? Aku Sarah istrimu!" Ucapnya. Air mata yang sejak tadi ditahan, akhirnya mengalir deras.

Purnomo melihat Sarah yang sudah setengah telanjang, dia meraih kain dan melemparkannya kearah Sarah.

"Dasar perempuan hina! Sudah ku bilang aku tidak menyukai mu, kenapa kau tidak berpakaian di depan ku?" Sentak Purnomo.

Kini yang dilihat Purnomo adalah Sarah, bukan lagi Mirna. Sehingga emosinya kembali meledak ledak.

"Maksud mu apa kang bicara seperti itu? Aku Sarah, istrimu!" Tegas Sarah. Dia menyeka air mata dengan punggung tangannya.

"Aku terpaksa menikahi mu! Hanya karena orangtua ku ada dibawah tekanan Juragan Bandi." Ucap Purnomo. Pandangannya seolah jijik melihat Sarah.

"Terpaksa? Kenapa kamu gak pernah peduli dengan perasaan ku, kang?"

"Untuk apa peduli sama kamu, Sarah? Kamu orangnya egois, hanya mementingkan kebahagiaan diri sendiri. Apa pernah kamu peduli dengan perasaan ku? Aku tuh gak pernah suka sama kamu." Purnomo membuang pandangannya dari Sarah.

"Kang..." Ucapan Sarah dipotong Purnomo.

"Gak usah sok polos, Sarah. Kamu itu wanita licik!" Kembali Purnomo menghina Sarah, mencaci makinya dengan kata kata kasar.

Malam pertama yang diharapkan indah oleh Sarah justru jadi berantakan, ketidaknyamanan mendominasi di kamar pengantin baru itu.

"Kalau kau mau aku sedikit menghargai mu, katakan dimana Juragan Bandi menyembunyikan Mirna?"

Sarah tertampar oleh kenyataan, hanya untuk bisa dihargai suaminya dia harus berada dibawah kuasa Mirna.

Airmata yang mulai surut kembali mengalir di pelupuk mata dan wajahnya yang putih. Hanya karena Mirna, Purnomo tidak memberi ruang untuk Sarah dihatinya.

"Aku tidak tahu, kang! Bapak juga tidak pernah menyembunyikan Mirna, yang ada bapak meminta orang orangnya untuk mencari Mirna. Tapi tidak ditemukan hingga sekarang.

"Kang, Akang itu dalam pengaruh pelet Mirna. Makanya akang mencari dia terus. Sadar atuh kang, lebih baik sekarang akang mandi kita sholat bareng!" Ajak Sarah.

"Berhenti Sarah. Telinga ku sampai panas mendengar kalau aku di pelet.

Aku tidak dalam pengaruh apapun siapapun, aku hanya tidak mau egois dengan diriku sendiri. Aku harus berani jujur, bahwa aku hanya mencintai Mirna." Katanya.

"Sedari awal hatiku hanya milik mirna, karena bapakmu yang menekan orang tuaku makanya aku mau dijodohkan dengan mu." Ucapnya

"Kang, percaya sama aku. Akang kena pelet. Bagaimana kalau besok kita ketemu Salman, suruh dia anterin kita ketemu ustad nya." Sarah berusaha agar Purnomo sadar dari jeratan pelet Mirna.

"Kenapa lelaki yang baik seperti Purnomo, bisa berada dibawah pengaruh pelet Mirna? Aku pasti bisa membuat mu kembali, seperti semula. Kang? Rumah tangga kita akan menjadi harmonis sampai kakek nenek.

***

Setelah pertengkaran semalam, pagi yang cerah menyambut. Saat Sarah keluar kamar, rumah sudah terlihat bersih karena memang Bapaknya mempekerjakan pembantu lebih dari satu tepatnya ada enam orang dengan tugas berbeda.

Aroma sedap makanan menyebar ke penjuru rumah, Sarah segera menuju ke ruang makan. Terlihat disana ada Bu Sitti, yang sedang menata makanan untuk sarapan.

"Pagi Bu!" Sapa Sarah.

"Pagi sayang. Kok sudah muncul sih, masih kepagian ini buat pengantin baru." Gurau Bu Sitti.

"Ih, Ibu bisa saja!" Sarah tersipu malu. Dia kemudian menarik satu kursi untuk dia duduki.

"Purnomo, mana?" Mendengar tanya dari ibunya, seketika awan mendung menutupi cerahnya mentari di mata Sarah.

Dia teringat kejadian semalam, sehingga membuat suaminya marah dan memutuskan untuk tidur terpisah.

"Apa dia kasar padamu?" Juragan Bandi tiba tiba muncul. Dia ikut duduk disebelah istrinya.

"Juragan ini, pagi pagi kok bahas nya yang begitu!" Bu Sitti memperhatikan raut wajah Sarah yang berubah sedih.

"Lah, bapak kan khawatir sama Sarah! Jangan sampai semalam dia jadi korban KDRT." Terang Juragan Bandi.

"Semalam Kang Purnomo minta aku ngasih tahu, dimana bapak menyembunyikan Mirna?" Mata Sarah mulai merah, tapi dia tidak mau menangis pagi ini. Lelah rasanya kalau terus-terusan menangis, dia harus kuat bukan lemah.

"Bapak tidak pernah menyembunyikan anak itu." Ucap Juragan Bandi. "Apa ada orang yang menghasutnya?" Gumamnya dalam hati.

"Pak! Kita jadi kan bawa Kang Purnomo ke ustad?" Tanya Sarah.

"Oh, tentu itu. Kita harus segera singkirkan ilmu pelet yang mempengaruhi nya." Jawab Juragan Bandi yakin. Bu Sitti juga ikut mengangguk.

"Dasar wanita licik! Bapak dan anak sama saja, ingin menjadi penguasa." Gumam Purnomo.

Sedari tadi dia mendengar percakapan istri dan mertuanya dari balik dinding pemisah ruang makan dan ruang keluarga.

Setelah menyadari tak ada lagi percakapan, Purnomo bergabung di meja makan. Wajahnya datar, tidak ada niatan untuk menyapa ketiga orang yang ada disana.

"Pagi, Pur!" Sapa Bu Sitti.

"Pagi!" Purnomo membalasnya dengan malas. Dia menarik kursi yang ada disebelah Sarah. Sarah tanpa diminta langsung mengambilkan makanan untuk suaminya.

Setelah selesai sarapan, Purnomo beranjak dari sana. Dia terus melangkah ke arah pintu keluar, mertua dan istrinya yang sejak tadi mengikuti segera menegurnya.

"Kamu mau kemana, Pur?" Tanya Juragan Bandi.

Purnomo menghentikan langkahnya, "Aku mau ke rumah orang tuaku sebentar." Jawabnya datar.

"Sarah gak diajak?" Kembali Juragan Bandi bertanya.

"Hanya sebentar saja," jawabnya. Dia segera pergi dari sana.

1
Aksara_Dee
perang pelet antara Mirna dan Sarah
Abu Yub
Aku mampir dedek./Pray/
Abu Yub
Aku mampir dedek/Rose//Rose/
Abu Yub
tak lama
Abu Yub
ada apa
Diana (ig Diana_didi1324)
itulah cinta, selalu memaksakan kehendak untuk memilikinya
Diana (ig Diana_didi1324)
apa ya benda itu??
Diana (ig Diana_didi1324)
inget lagunya tapi lupa judulnya🤣🤣🤣🤣
Diana (ig Diana_didi1324)
masih penasaran siapa gadis kota yg dimksd itu
Aksara_Dee
waalaahh dosanya gak main-main
Elisabeth Ratna Susanti
ih pengen tak jambak rambut nih cewek
Aksara_Dee
hahaha turun dari becak
DeanPanca: ,/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
aku juga ingin menampar dia nih
Aksara_Dee
Kegantengannya Purnomo bawa petaka
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍🥰
🎧✏📖: semangat🙏
DeanPanca: makasih kk author Krn selalu menyempatkan hadir🥰🥰
total 2 replies
Aksara_Dee
kesel kaan kamu Sarah
DeanPanca: kesel banget tu
DeanPanca: kesel banget tu
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh merinding aku
Aksara_Dee
betul pak ustxy
Elisabeth Ratna Susanti
ilmu hitam nih ngeri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!