NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Bad Boy
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?

Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.

Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.

*lebih bijak dalam membaca yah kakak*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Rasa baru

Alisya tertegun. Tapi jujur ia tak mampu untuk mengatakan semua kebenaran itu. Seakan ia tak rela menolak Bastian sekaligus meninggal kan Adriel.

Perihal karna kedua pria itu sesuai dengan yang Alisya idamkan selama ini.

"Bu-bukan itu." Jawab Alisya dengan lirih.

Perlahan genggaman hangat di berikan Bastian. "Alisya, aku nggak ingin memaksa. Tapi aku juga nggak ingin menyerah, bahkan jika kamu menikah dengan orang lain sekalipun. Aku siap nunggu, sampai kamu cerai ataupun tak mencintai pria itu lagi"

Alisya terdiam. Mata menelisik, seakan mencari kebohongan di lontaran kata Bastian. Tapi nihil, yang kini terlihat hanyalah kejujuran sekaligus ketulusan dari bibir pria itu.

"Dulu aku udah bilang sama papa kamu. Akan tetapi om Guntur bilang, kalau aku harus sukses dan jadi seorang CEO untuk dapat miliki kamu. Dan sekarang aku udah jadi CEO di perusahaan besar. Maka dari itu aku berani ngungkapin rasa aku ke kamu." Imbuh Bastian.

Alisya kembali terdiam. Bibir dan lidahnya terasa keluh untuk mengatakan sepatah kata sekalipun.

Pria mana yang akan rela mencintai wanita sebegitu tulusnya, bahkan sampai rela menunggu jandanya. Serasa di hadapkan oleh pilihan yang sulit. Alisya pun kini terbingung. Belum lagi, baru semalam ia memberikan keprawanannya pada Adriel.

"Yaudah, kalau gitu kamu lanjut makan. Nanti aku antar kamu pulang." Merasa telah mengungkap kan isi hatinya, akhirnya Bastian tak lagi untuk melanjutkan ucapan nya.

Alisya mengangguk pelan.

Sesekali Alisya menatap Bastian. Pria yang mencintainya dengan tulus tanpa adanya syarat apapun. Dan bahkan mengajaknya untuk menikah.

Akan tetapi, berbeda dengan Adriel. Cinta pria itu sebenarnya juga tak main-main untuk Alisya. Tapi siapa sangka kini ia tengah dibuat bingung dengan apa yang Adriel ingin kan.

"Di makan Sya," Ujar Bastian sambil memakan makanannya.

"iyah." Jawab Alisya dengan tersenyum.

(1 jam kemudian)

Alisya dan Bastian berdiri di depan apartemen milik Alisya.

"Makasih udah mau nemenin sarapan aku hari ini." Ujar Bastian.

"Hem, Sebenarnya sih.....tadi aku mau marah. Karna kamu, diet aku jadi gagal. Tapi.... Karna ku rasa ramen nya enak. Jadi aku maafin lah kesalahan kamu itu."

Bastian kembali terkekeh.

Tawa Bastian memang selalu membuat orang sekitar nya ikut tertawa. Kini Alisya pun ikut terkekeh pelan.

"Kalau gitu, sebagai pria yang banyak salah ini. Aku minta maaf!"

"Hahahaha....ok kalau kayak gitu, pria banyak salah." Alisya mengimbangi candaan random Bastian.

Sangking asyiknya bercanda. Tiba-tiba suara pesan masuk dari ponsel Alisya pun terdengar.

Ting

Alisya pun meraih ponselnya. Dan menatap ke arah layar ponsel.

...*Isi pesan*...

Adriel : "kamu lagi ngapain?" 

Adriel : "aku kangen, nanti aku main ke Apartemen yah." 

...****...

Melihat chat yang dikirim Adriel. Membuat Alisya seperti tengah selingkuh sekarang.

"Siapa Sya?" Tanya Bastian.

"Ha! Hem... Nggak kok, cuman temen kuliah aku."

"Ohh..."

"Kalau gitu aku masuk dulu yah, sekali lagi makasih ramennya tadi."

"Iyah, aku juga ngucapin makasih," Balas Bastian.

Langkah kaki Alisya mengarah kearah pintu Apartemen nya.

******

(Di dalam apartemen)

Alisya langsung duduk di sofa depan televisi.

Tangannya membalas chat yang dikirim Adriel tadi.

...*Balasan chat Alisya untuk Adriel*...

Alisya : "aku lagi ada di apartemen, kalau nanti mau main ke apartemen main aja. Tapi aku ada kelas siang nanti." 

...****...

Setelah membalas chat Adriel.

Ponsel yang tadinya Alisya genggam. Mendadak gadis itu lemparkan kearah samping duduknya.

"Huffttt..... " Hembusan nafas Alisya keluarkan.

Mata Alisya menatap kearah langit atas atap rumahnya.

"Kalau aja wanita boleh punya suami dua. Udah aku bilang Iyah ke Bastian dan sekalian aku hubungan juga ama mas Adriel." Gumam Alisya.

Alisya mengusap kasar wajahnya. "Ahhh...." Teriak gadis itu dengan frustasi.

Tiba-tiba sebuah pemikiran cemerlang hadir begitu saja di pikiran Alisya. "Hem.....Tapi kalau bisa dapet dua kenapa nggak." imbuh nya.

Seakan tengah di rasuki oleh setan mesum, Alisya kembali tersadar dan....

plakk

Tangan mulus nya dengan gampang memukul wajahnya sendiri. "Gila, pemikiran gila, emang lo pikir mereka itu barang? Terus lo pikir lo itu cewek apaan?" Alisya layaknya orang memarahi dirinya sendiri, sekaligus meminta dirinya agar segera kembali tersadar.

Tak ingin sampai larut dengan pemikiran gilanya, Alisya memilih untuk menyiapkan barang-barang kuliah nya hari ini. Dan bergegas berangkat ke kampus.

Untung saja mobil nya sudah di perbaiki.

.

.

.

(Di kampus)

Alisya berjalan kearah kelasnya.

Akan tetapi tiba-tiba tangannya di tarik begitu saja, menuju ke ruangan kosong di kampus itu.

Bahkan mulutnya seakan sengaja di bungkam hingga ketika Alisya hendak berteriak tertahan dan tak mampu untuk ia teruskan teriakannya itu.

"Mmm... "

"Sssttt.. " Ucap pria yang ternyata Adriel.

Alisya pun mengangguk paham.

Tangan Adriel di lepas dari bibir indah Alisya.

"Mas ngagetin aku aja." Ujar Alisya.

Tangan Adriel memegang pantat Alisya dengan sangat lembut. Sehingga membuat gadis itu terkejut.

"Mas, kamu tau ini kampus kan?"

Adriel mendekatkan bibirnya ke telinga Alisya, Seraya berbisik. "Aku mau ngelakuin disini, bolehkan?"

Ingin rasanya Alisya menolak. Akan tetapi, Lagi-lagi pesona Adriel membuatnya merasa tak mampu untuk menolak.

"Tapi..."

"Kamu nggak mau?"

Seakan merasa bersalah karna tak mengabulkan ucapan sang pacar. Dan bahkan Alisya merasa takut akan kehilangan Adriel.

Akhirnya....Anggukan kepala Alisya berikan.

Senyuman terukir dari kedua sudut bibir Adriel.

Cumbuan di setiap inci wajah Alisya pria itu berikan. Seakan pasrah dan ikut menikmati setiap perlakuan dari Adriel. Lumatan bibir Adriel memang tak ada duanya, Alisya sangat mudah dibuat mabuk kepayang oleh pria itu.

Memikirkan tak ada duanya bibir Adriel. Tiba-tiba Alisya membayangkan bibir Bastian. Apakah senikmat ketika dirinya berbuat dengan Adriel?

Berfikir seperti perempuan rendahan. Sontak Alisya pun langsung mendorong tubuh Adriel menjauh dari nya.

Tentu sikap Alisya, membuat Adriel terkejut. "Sayang! Kamu kenapa?" Adriel bertanya, sambil membelai lembut rambut Alisya.

Kepala yang gadis itu tundukkan. Seakan lebih memilih lantai sebagai objek yang menarik untuk ia lihat. "Aku.... Aku.... Aku nggak bisa, kita bicara nanti." Jawab Alisya.

Bersambung

1
kipi
bagus poll/Heart/
ChoIruelz FriendsTer
Lanjut Thor💯
Rifa Riris
Novel dengan segala pemikiran dewasa nya
Rifa Riris
Selamat datang kalian semua...semoga suka dengan novel ku ini yah, di peringatkan lagi untuk bijak dalam membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!