NovelToon NovelToon
BUKAN DI TANGAN-ku

BUKAN DI TANGAN-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:206
Nilai: 5
Nama Author: Ansu Arisanti

"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Baru

"Raffi." ucap Raffi mengulurkan tangan

"Faira." balas Arsa menjabat ukuran tangan Raffi.

Kedua orang itu akhirnya saling memperkenalkan dirinya secara resmi, meja kerja Arsa tepat berada di samping meja Raffi hanya terpisah pembatas pembatas akrilik di setiap meja yang berada di sana.

"Fa'i." panggil Raffi

"sebenarnya untuk saat ini gue bingung harus ngarah-in apa soal kerjaan Lo. Pokonya kapan pun kalo Lo ga paham, Lo tanya aja ya." ucap Raffi memundurkan sedikit kursinya agar melihat wajah Arsa

"Selamat pagi semuanya." ucap Ethan yang tanpa seorang pun sadar dirinya sudah berada di ruangan bernuansa grey yang terdapat laptop di setiap meja.

"Pagi Pak." ucap orang-orang yang bergegas berdiri dari duduknya termasuk Arsa dan Raffi

Hampir semua orang yang berada disana di buat kaget akan kedatangan Ethan yang tiba-tiba saja sudah berada di ruangan itu, tanpa ada seorang pun yang sadar kapan dirinya memasuki ruangan.

"Siapa tim kreatif disini ?" ucap Ethan

Orang-orang yang mendengar perkataan dari Ethan saling memandang satu sama lain lain hanya Raffi yang mengangkat tangan, karena merasa dirinya dibicarakan oleh Ethan.

Arsa yang tepat di samping Raffi hanya membaca keadaan disana. terlihat ditangan kanan nya masih memegang pulpen bertulisan loga perusahaan tersebut.

"Project apa yang kau tangani saat ini?" tanya Ethan

"Hanya project kecil, lebih banyak ke media online Pak." tutur Raffi

"Ada yang sudah pernah mengerjakan project besar seperti iklan televisi?" Tanya Ethan

"Saya Pak, namun saat ini jarang sekali klien dengan permintaan seperti itu." ucap Archen tiba-tiba

"Persiapan diri kalian semua bulan ini kita akan mengerjakan 2 projects iklan." ucap Ethan

"Maaf pak, apa tidak terburu-buru apakah bisa ter handle mengerjakan 2 project dalam satu waktu?' ucap Arsa

"Benar juga pak, Fokus kita akan terpecah Pak," Ucap Raffi

"Jika kalian tidak bisa saya akan dengan senang hati menolak tawaran ini." ucap Ethan nada memancing

"Aduh Pak , jangan pak. Kita Siap." ucap Archen setelah memberikan signal kepada teman temannya .

"Bagus sekali, Jika ini sukses akan mendapatkan klien baru yang lebih banyak. Mengerti semua." ucap Ethan

"Project seperti apa yang kita tangani Pak.?Tanya Raffi

Ethan yang mendengar pertanyaan dari Raffi terus berjalan mendekati meja Raffi, dan meminta semua orang mendekati meja Raffi. Ethan meletakkan 2 buku sejenis proposal dengan cover berwarna biru dan hitam, berukuran A4.

"Project ini sangat penting demi keberlangsungan perusahaan. Raffi saya serahkan tugas project pertama kepada kamu. carilah ide sebanyak banyak nya susun konsep yang sesuai." ucap Ethan menjelaskan

"Untuk Project yang satunya nanti saya pikirkan kembali." memegang buku proposal berwarna hitam.

"Archen nantinya saya akan mempercayakan project kedua kepada kamu. Saya rasa kamu orang yang tepat untuk project ini."Ethan masih memegang project dengan buku berwarna hitam nya.

"Siap Pak," semangat Archen

"Namun untuk sekarang kalian fokus ke project pertama, Dan untuk kamu Archen tolong pelajari hal ini, saya rasa yang di bilang dia ada benarnya." menunjuk Faira dengan tangan yang masing memegang buku hitam

Setelah kepergian Ethan dari ruangan yang berisi Raffi termasuk Arsa, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor, sekitar jam 4 Sore. Arsa Raffi dan para teman barunya tidak langsung pulang melainkan sengaja berlama lama di dalam sana ada yang sibuk memainkan ponselnya ada yang sibuk tengah mengikat rambutnya beberapa orang juga terlihat sedang meregangkan otot otot tangannya termasuk pria yang bernama Archen itu.

Mereka seakan enggan untuk pulang termasuk Arsa pasalnya diluar sedang hujan, memang tidak begitu deras tapi tetap saja membuat sebagian jalanan tergenang. Bahkan dirinya lupa membawa payung. Lagi pula Arsa tak mau terkena hujan, sebab tidak ingin bajunya basah, jika harus menerobos hujan seperti ini ditambah belum lagi dia harus menaiki transportasi, bisa saja sebenernya dia memesan grab mobil namun dia tak mempunyai uang lebih lagian dia berpikir menaiki motor akan lebih cepat sampainya di bandingkan dirinya menaiki mobil.

Teman teman yang di liat Arsa beberapa menit yang lalu ternyata sudah tidak ada di depan pandangannya hanya menyisakan Raffi dirinya dan juga Archen yang sedang bergulat dengan ponselnya, ya pria itu sangat percaya diri memainkan ponsel di tengah hujan, memang tidak ada petir hanya hujan bahkan langit juga nampak cerah tidak gelap, namun hujan tetap hujan bukan bagaimana jika tiba tiba petir muncul menyambar Archen yang sedang memakan ponsel.

"Ah Tau gitu, gue teros hujan aja tadi." keluh Archen yang melihat hujan semakin deras

Arsa yang mendengar keluhan yang keluar dari mulut Archen hanya bisa membuang nafasnya kasar , entah apa yang dia pikirkan hingga membuat gadis itu tidak menyadari bahwa hujan semakin deras bahkan kepergian teman-teman tidak Arsa ketahui.

"Lo bawa kendaraan Fay?" tanya Archen

Arsa tidak menjawabnya dia hanya menggelengkan kepala dengan jawaban, Arsa masih duduk di kursi itu, bahkan laptopnya sendiri yang masih menyala menampilkan schedule yang diberikan Raffi telah dia susun rapih olehnya.

Arsa segera merapihkan barangnya agar tidak berantakan walaupun barang itu memang sudah tertata dengan rapih hanya membenarkan letaknya agar terlihat menarik, tidak lupa dia mematikan laptop yang yang masih menyala dia pun pamit kepada dua orang laki-laki yang masih terjaga disana. Sebelum dia benar-benar hilang di ujung pintu Arsa masih mendengar percakapan terakhir dimana Archen memanggil nama Raffi, mengeluh soal project yang diberikan Ethan namun setelahnya Arsa tidak mendengar apa yang Archen katakan kepada Raffi. Arsa bukan menguping pembicaraan itu hanya saja dia mendengar. Dia memutuskan untuk menunggu hujan reda di luar meninggalkan Raffi dan Archen

Arsa sengaja belum memesan kendaraan karena hujan masih belum reda, bahkan rintik hujan kali ini terlihat lebih banyak. Alasan lainnya kasian juga jika sampai ojek online yang dipesannya menerobos hujan walaupun pada kenyataan nya itu sudah menjadi tugas dan pekerjaan nya melayani pelanggan. Arsa masih punya Etika dan perasaan sehingga dia memutuskan akan memesan ojek online tersebut setelah hujan di rasa reda.

Arsa memutuskan berdiri entah apa yang membuatnya begitu, matanya memandang sekitar melihat jalanan di depannya masih ramai walaupun diluar hujan cukup deras, Entah apa yang menarik dari jalanan itu karena walaupun ada kursi yang tersedia tidak jauh dari tempatnya berdiri, tapi dia tetap dalam pendirian nya, memandang satu hal di depannya.

Tepat saat matanya fokus memperhatikan jalanan tak terasa hujan yang sedari tadi ia liat menjadi lebih reda hanya berganti langit nya saja sedikit kelabu. Ia berjalan keluar berniat akan memotret jalanan di depannya dengan ponselnya tiba-tiba sebuah kendaraan semakin mendekatinya kendaraan itu terlihat seperti tidak terkendali

"Aaaaaaa .." suara Arsa membuat beberapa orang yang ada di sana melihat ke arah Arsa

Lanjut???

"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!