NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Sejak mengetahui aku dekat dengan Fajar, mas Alfan semakin sinis padaku.

Hari ini sengaja ku minta Fajar mengantarku pulang. Dia pun tidak langsung pulang. kami mengobrol dengan hangat di bagian rumahku.

Mas Alfan yang melihat hat itu berulang kali mondar-mandir di depan kami.

Aku dan Fajar sengaja cuek dan tidak menyapanya.

"Ayah, kenapa belum pergi? katanya mau ada urusan." Raya menegurnya dengan heran.

"Iya, aku masih mencari kunci mobil. Entah dimana ku letak kan." jawabnya sambil melirik kearah kami duduk.

Kertas di tanganku terjatuh. Aku dan Fajar mengambilnya serempak. Tangan kami bertemu. Fajar menatapku dalam.

Jadi teringat kata-kata Viola kemarin, memang ada sesuatu setiap kali aku menatap matanya. benarkah dia menaruh hati padaku?

Beberapa detik berlalu.

"Ehemmm...!" suara deheman mas Alfan membuat kami tersadar dan menarik tangan masing-masing.

"He, kalau mau berbuat mesum jangan di sini..!" ucapnya gusar.

Aku dan Fajar saling pandang dan tersipu.

"Maaf, istilah yang kau pakai terlalu kasar teman.." Fajar menepuk pundak mas Alfan.

"Aku tidak perduli dengan apa sebutannya. Yang jelas apa yang kalian lakukan tidak pantas. pacaran di rumah orang.." sungutnya sambil menghempaskan tangan Fajar.

"Santai sedikit.. Apa kau tidak salah? Rumah orang katamu? Kau lupa kalau ini juga rumahnya Mentari. Simpel saja, kalau kau keberatan dengan apa yang kami lakukan, tutup mata atau ajak istri kecilmu itu masuk kamar...!"

Walaupun lembut, sindiran Fajar mampu membuat mas Alfan kebakaran jenggot.

Raya yang tidak suka dari awal menarik suaminya masuk kamar.

"Buat apa ladeni mereka.." ucapnya gusar.

Aku menarik nafas panjang di depan Fajar.

"Tidak apa-apa, jangan bebani pikiranmu dengan pemandangan ini." suara Fajar yang lembut menenangkan jiwaku.

"Kau tenang saja, aku sudah tidak terpengaruh lagi..." jawabku serius. Kami pun tertawa bersama.

Di dalam kamar, Raya sedang mencecar suaminya dengan pertanyaan.

"Ayah masih suka pada ibu. Itu sangat jelas terlihat."

"Bukan begitu, Raya .. Aku hanya..."

"Hanya apa? Hanya tidak rela ibu jalan dengan pria lain?" sambut Raya dengan kesal.

"Berapa kali aku bilang kau salah paham.!" suara mas Alfan begitu keras.

"Kalau masih cinta pada ibu, kenapa ayah mendekati ku waktu itu, ayah bilang akan menjadikan aku ratu dalam hidup Ayah. Tapi kenyataannya?" Raya menangis tersedu.

"Ayah hanya menjadikan aku alat saja. Alat untuk mempunyai keturunan. Aku benci ayah..!" dia membanting bantal dan semua barang yang ada di dekatnya.

"Raya, Raya.. Dengarkan aku dulu. Semua yang kau katakan itu tidak benar. Kau memang ratu dalam hidupku. Apa lagi yang kurang? Perhatian, uang dan semua yang aku miliki hanya untuk mu. kurang apalagi?" mas Alfan bingung membujuknya.

"Memang, tapi hati ayah masih pada istri tua ayah.."

Mereka terus bertengkar hingga akhirnya ibu datang melerai.

"Ibu merasa malu kalau kalian ribut saja setiap hari. Lihat tuh, yang kalian ributkan, dia mah tenang-tenang saja hidupnya."

"ini semua karena Fajar.." Jawab mas Alfan geram.

"Tuh, kan. Kalau menyangkut soal pria itu, Ayah pasti emosi apa namanya kalau tidak cemburu."

"Suda,sudah..! Kalian seperti anak kecil saja." bentak ibu.

"Raya memang masih anak kecil Bu. makanya dia bersikap seperti Ini." sergah Alfan.

Raya semakin marah.

"Aku anak kecil? Kenapa ayah mau padaku, dulu saja, bilangnya hidup tertekan oleh ibu dan istri. Dia ingin hidup tenang. Makanya aku termakan rayuannya." Raya tidak mau kalah.

Mas Alfan menjadi pucat.

"Kau bilang tertekan karena ibu? Ayo jawab..!" akhirnya dia mendapat jeweran dari ibunya.

***

Saat yang aku tunggu akhirnya tiba. Hari ini aku dan mas Alfan resmi bercerai.

Ada rasa sunyi dalam hati saat pengadilan mengabulkan perceraian itu.

Tanpa ku sadari air bening menetes begitu saja. Dua puluh tahun hidup bersamanya dalam suka dan duka. Banyak kisah di antara kami.

Viola menyentuh bahuku.

"Kau baik saja, Tari?"

Aku mengangguk sambil menyeka air mata.

"Kau tidak usah khawatir, ini air mata terakhir." jawabku berusaha tersenyum.

Saat keluar dari gedung itu. Fajar sudah menunggu kami dengan mobilnya.

"Hai.. ..!" dia melambai kearah kami.

"Silahkan masuk..!" ucapnya sembari membukakan pintu dengan senyum lebar.

Saat itu pula mas Alfan dan keluarganya berjalan di samping kami. Dia berjalan lurus tanpa menoleh kepadaku. Tapi matanya terlihat sendu.

Suasana kaku menyelimuti kami.

Mas Alfan, apakah dia merasakan apa yang aku rasakan?

"Ayo..!" suara Fajar menyadarkan ku.

Aku dan Viola ikut di mobil Fajar dengan senang hati.

"Bagaimana perasaanmu, Tari?"

"Aku baik-baik saja. Lega rasanya lepas dari belenggu pernikahan yang menyiksa."

"Begitu, dong.. ini baru Mentari sahabat kami." canda Viola.

"Fajar, aku mohon maaf sekali tidak bisa menemani kalian berdua. Aku ada urusan. Tolong turunkan aku di depan." pinta Viola tiba-tiba.

"Vi, kenapa mendadak begini?" tanyaku tidak enak.

"Bukan mendadak, aku memang ada janji dengan anak ku.kau mengerti, kan kalau masalah anak harus nomor satu?"

Akhirnya Viola turun dari mobil. Tinggal aku dan Fajar berdua saja. Entah kenapa jadi canggung seperti ini. Mulanya kami biasa saja bebas lepas seperti sahabat pada umumnya. Tapi sejak Viola menceritakan tentang perasaan Fajar, aku jadi salah tingkah.

"Aku tau, semua yang terjadi ini tidak mudah. Tapi kau harus terbiasa, Tari. terima dengan ikhlas. Mungkin saja di balik semua ini ada

Kebahagiaan yang sedang menunggumu."

"Yah, aku akan berusaha.."

Malam itu kami makan malam bersama, walau semula penuh kecanggungan tapi karena sikap Fajar yang tenang membuat ku terbiasa.

"Lucu, ya...? Setelah sekian lama akhirnya kita seperti ini lagi. Tapi bedanya sekarang... Aku sudah tua.." ucapnya pelan di ujung senyum.

"Siapa bilang kau sudah tua? Tapi kau matang. Tua dan matang itu beda, Lo. terkadang ada orang yang usianya sudah banyak tapi tingkahnya seperti anak kecil, begitu juga sebaliknya."

Dia tersenyum mendengarnya.

"Aku tidak matang lagi Tari, tapi gosong..." ucapnya lucu.

Mendengar ungkapannya membuat kami tertawa.

Sepanjang kami mengobrol, dia tidak mengungkit masalah rencana pernikahan kami. Karena itu aku bisa santai bebas lepas seperti mengobrol dengan Fajar beberapa tahun yang lalu.

Malam ini adalah pertama kali aku bisa tidur dengan nyenyak. Semua beban sudah hilang.vaku tinggal menata masa depanku agar lebih baik.

Paginya aku terbangun oleh tangisan Ryan. Terpaksa masih harus mendengar drama keluarga ini setiap pagi. Memang rencananya aku mau keluar dari rumah ini, tapi sayang belum dapat yang cocok dengan isi kantongku saat ini.

Seperti biasa aku acuhkan suara bayi itu. Aku pikir dia pasti bersama nenek atau ibunya. tapi setelah beberapa menit berlalu tangisan itu masih terdengar.

Penasaran ku dekati sumber suara. Astagfirullah.. bayi itu tergeletak di lantai.

Dimana ayah dan ibunya?

Dengan segera aku angkat bayi malang itu. Pipinya terlihat memerah. kemungkinan dia jatuh dari kereta.

Cukup lama aku menenangkannya hingga dia tertidur.

Ku pandangi bayi yang tak berdosa itu. sangat manis dan menggemaskan.

Kemudian ibu datang dari arah luar. dia menenteng tas belanjaan.

Dengan wajah heran dia bertanya.

"Dimana Raya? Kenapa Ryan ada padamu?" nadanya masih sinis seperti biasanya.

"Aku tidak tau, aku temukan dia di lantai menangis sendirian." jawabku jujur.

Dia memindai wajahku. Mungkin mencari kejujuran di mataku.

"Aku titipkan dia pada Raya, kemana anak itu?" dia bergegas ke kamar anaknya.

Dia semakin keki saat melihat mas Alfan masih tertidur.

"Alfan.. ! Dimana istri mu?"

Dengan malas pria itu menjawab.

"Tidak tau, Bu.." ibu semakin marah.

"Cepat telpon dia, anaknya dia biarkan menangis di lantai, kau juga.. Tidur saja kerjaannya." hardik orang tua itu.

Saat mas Alfan menghubungi Raya. Aku ikut kaget saat mendengar jawaban anak itu.

"Aku sedang bersama teman-teman. Jangan ganggu dulu."

Tak sabar ibu merebut ponsel itu.

."Kau keterlaluan, kenapa tinggalkan anakmu sendirian? Dia jatuh dari kereta dan kepalanya terluka."

"Nenek.. Aku capek menjadi ibunya. Aku sudah melahirkan anak itu, sekarang giliran kalian yang mengasuh dan menjaganya. Aku juga mau seperti teman-teman ku. jalan-jalan , shopping nonton dan lain-lain."

Raya langsung menutup telponnya.

"

1
cinta semu
mentari ibarat kata keluar dari kandang macan masuk sarang buaya😧😜dah tau fajar ada istri ..mana Wanda dpt dukungan dari mertua ...kok mau2 ny menikah dgn fajar ...u mengudang badai mentari ...
Machmudah: bener kak, ndak Tau may dibawa kemana mentari sm si othor, judul nya duri dlm daging msh cocok dgn cerita nya alfan raya mentari
total 1 replies
Ira
Ada ya wanita menjijikan kyk mentari .. Dia korban suami nikah lg.. Trs dia nikah sama suami orang.. Apa bedanya dia dgn mantannya ..
Machmudah
pgn Tau ending nya aja Thor.
balqis: sabar ya😊
total 1 replies
cinta semu
kalo tari mau menikah sm fajar ...sm artinya membangun derita ny sendiri ...g ada alasan ada dua ratu ..awal ny aja semua terlihat baik tp selanjutnya pasti ada yg terluka
cinta semu
bagus
Anonymous
Ini cerita bodoh sakit di bikin sendiri
Machmudah
seru thor
Syahid cha
bagus
Syahid cha
menantang kayaknya
Machmudah
semoga ceritanya bkn ttg anak angkat berkhianat dgn bpk angkat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!