DRUNK IN LOVE

 Hari ini adalah hari pernikahan mereka, setelah sempat hampir batal karna teror nya terus terusan menganggu nya, akhirnya Leon meyakininya bahwa semua akan baik-baik saja. Kiara dan Leon tidak tahu masa depan akan seperti apa, tapi mereka berjanji untuk saling menguatkan satu sama lain, meski rintangan akan selalu ada menghampiri mereka nantinya, tapi mereka bertekad akan melewatinya bersama-sama.

 Kiara tersenyum kepada beberapa tamu yang hadir, mereka sepakat untuk merahasiakan pernikahannya, karna Leon yang tidak ingin Kiara kenapa-napa karna Kiara masih ingin bekerja di perusahaannya dan orang tua mereka pun menerima keputusan Leon dan Kiara untuk menggelar pernikahan yang super privat hanya keluarga dan kerabat terdekat saja yang di undang termasuk teman-teman Kiara dan Leon.

Nathan menghampiri kami, dengan Angel yang berada di genggamannya.

" Selamat ya Ki, aku bahagia lihatnya. " ucapnya memberi selamat pada Kiara dan Leon,

" Makasih ya udah dateng. " ucap Kiara dia lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Angel.

" Hallo cantik, terimakasih ya udah datang. " ucap Kiara pada Angel, wajah Angel terlihat begitu pucat dan rambutnya mengalami kebotakan karna efek samping pengobatan yang di jalaninya.

" Sama-sama Tante, hari ini Tante begitu cantik. " ucapnya lalu memberikan sebuah gambar pada Kiara, yang sepertinya baru di gambarnya.

" Waw bagus sekali, Terimakasih ya Angel, nanti akan tante kasih pigura biar bisa di pajang di rumah Tante. "

" Nanti aku boleh kan main sama Tante Kiara om Leon? " tanya Angel dan melirik Leon.

" Oh tentu boleh dong. " jawab Leon tersenyum pada Angel.

" Makasih ya Om, nanti kita main ya Tante. " ucap Angel dengan riang.

Kiara dan Leon nampak bahagia dengan pernikahan mereka, teman- teman dan keluarganya memberikan ucapan selamat.

" Kamu happy ? " tanya Leon ~ Kiara mengangguk dengan semburat merah di wajahnya. Hari ini Leon begitu tampan dan berkharisma membuat Kiara tak berhenti mengaguminya, sepanjang acara tadi.

" Aku janji, aku akan berusaha membahagiakan mu, seterusnya. " ucapnya dengan memandang Kiara dan tersenyum.

" Tidak perlu berjanji, cukup buktikan saja. " jawab Kiara.

 Ke lima temanya pun menghampiri mereka berdua dengan tatapan yang menggoda.

" Akhirnya ya Ki, gak jomblo lagi. " Ucap Bayu dengan tawa menggoda keduanya.

" Sekarang Kiara ada yang kelonin, gak akan ganggu si Mia lagi buat minta di temenin . " ledek Orion.

" Wah lu pada parah banget sih. " ucap Kiara dengan wajah yang memerah.

" Jagain Kiara ya pak, biar gimana pun Kiara berhak bahagia." ujar Orion.

" Tidak perlu di beritahu pun saya akan menjaganya. " ucap Leon dengan memandang Kiara penuh cinta.

**

Selesai acara, Leon membawa Kiara kabur dari tempat acara pernikahan mereka, meskipun terbilang sangat privat, tapi anggota keluarga nya cukup banyak.

" Aahhh akhirnya bisa pergi juga. " ucap Kiara dengan menyenderkan badannya pada senderan kursi mobil Danendra.

" Capek ya ? " usap Leon pada kepala Kiara.

Kiara mengangguk.

" Keluarga kita ternyata banyak juga ya, gak sadar...gimana kalo ngundang temen-temen nya mereka ya aduh pasti aku gak akan kuat. " curhat Kiara.

Leon terkekeh mendengar curhatan Kiara, dia masih memegang tangan Kiara dengan satu tangan satunya lagi menyetir, sesekali Leon menciumnya.

" Sahabat kamu, kenapa gak dateng ? " tanya Kiara kepo, karna tidak melihat batang hidung wanita itu.

" Ah dia ada keperluan di singapura, makanya tidak bisa hadir. "

" Oh, kirain gak dateng karna cemburu kamu nikah. " ucap Kiara.

" Gak mungkin dia cemburu, kita sudah bersahabat sejak lama, dia juga sudah memiliki kekasih. " jawab Leon.

" Ya siapa tahu dia ada rasa sama kamu cuman kamunya aja gak peka. "

" Sayang plis, ini hari spesial kita ... Aku gak mau kamu nanti bad mood karna pembahasan ini. "

" Iya maaf deh.. Btw kita mau kemana sayang ? " tanya Kiara~ mengingat Leon tidak memberi tahu mereka akan pergi kemana.

" Ke Apartemen Mas. " jawabnya. " Gpp kan untuk sementara kita tinggal di apartemen ? "

" Ya gpp dong, emangnya kenapa dengan apartemen, malah aku suka karna gak harus berinteraksi dengan tetangga. " jawab Kiara.

Leon membelokkan mobilnya ke kawasan apartemen mewah. 'perasaan apartemen Leon bukan disini. '

" Kok kesini sih ? Kan apartemen kamu bukan disini. " tanya Kiara yang pemasaran, karna seingatnya apartemen Leon tidak di kawasan yang super elit.

" Mas beli lagi, apartemen mas yang itu kan kecil,takutnya kamu pengen masak atau bereksperimen dekor isi nya. " jawabnya.

Gila, Leon bilang apartemen yang lama nya kecil, lalu apartemen yang baru nya akan sebesar apa jika apartemen lamanya saja di sebut kecil.

Kiara sangat kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang, ini mah bukan apartemen lagi tapi lebih ke penthouse elit, ~ Kiara masih enggan menutup mulutnya, seumur hidupnya dia baru pertama kali menginjakan kakinya di penthouse mewah seperti ini.

Kiara berkeliling melihat-lihat isi penthouse nya, isi nya sudah lengkap semua ini mah Kiara dan Leon tinggal jalanin rumah tangga yang baik aja. ~ Kiara terkesan norak melihat penthouse mewah nya Leon, dia terus saja berkeliling melihat isi di dalamnya sedangkan Leon duduk santai di sofa ruang tengah, dengan background pemandangan Kota Jakarta di balik kaca besar.

" Gimana suka ? " tanya Leon saat Kiara ikut bergabung duduk di sofa bersama Leon.

" Sangat suka sayang, makasih ya... " ucap Kiara dengan menyenderkan tubuhnya pada Leon.

" Sama-sama, ini semua untukmu.. Aku sengaja memilih disini biar dekat kemana-mana. " ucapnya

" Seumur-umur aku gak pernah mimpi bakal tinggal di Penthouse mewah begini loh. "

" Nikmati lah fasilitas yang Mas berikan untukmu, semuanya untu kamu, kenyamanan kamu.. Apapun akan Mas lakukan untuk kebahagiaan kamu. " ujar Leon bersungguh-sungguh.

Kiara memandang Leon dengan penuh binar, dia tak pernah di cintai seugal-ugalan macam Leon seperti ini, dulu sama Nathan juga dia mencintai Kiara begitu ugal-ugalan namun takdir berkata lain mereka tak berjodoh. ~ Tapi meskipun begitu sekarang Kiara sudah menemukan pengganti Nathan, untuk selamanya yang akan mengasihi nya dengan cinta yang besar untuk Kiara.

Leon mendekatkan wajahnya pada Kiara, dia mulai memagut bibir Kiara dengan lembut, tanpa basa basi Kiara mengaitkan tangan nya pada Leon dan menerima ciuman Leon yang penuh gairah. Mereka berciuman saling memagut satu sama lain seolah tiada hari esok lagi. ~ Leon menghentikan ciumannya untuk mengambil nafas, Kiara langsung mamasok udara sebanyak-banyak nya akibat ciuman yang menggairahkan mereka berdua. Leon tersenyum ke arah Kiara dan mengusap wajah Kiara yang merona merah.

Saat akan kembali berciuman, tiba- tiba dering telpon yang terus mengganggu, mau tak mau Leon membatalkan niatnya untuk mencium kembali Kiara.

Kiara melirik nama yang menelpon Leon di saat seperti ini.Dan membuat Kiara Badmood karna panggilan tersebut.

" Hallo San, ada apa ? " tanya Leon pada temannya Sandra di seberang sana.

" huhuhu, Leon Eyang jatuh dari tangga, sekarang dia berada di rumah sakit di sini. " ucap nya diiringi tangisan.

" Yasudah aku akan segera kesana sekarang juga. " ucap Leon, lalu setelah itu mematikan panggilannya.

Apa Kiara tidak salah dengar? Leon akan pergi menemui sahabatnya itu, yang sedang berada di singapura, ~ apa Leon tidak berpikir ini malam pertama mereka.

" Sayang maafkan Mas, malam ini Mas harus pergi ke Singapura untuk melihat kondisi Oma nya Sandra. "

" Ke Singapura ? Malam ini ? " tanya Kiara

" Iya, hanya malam ini, besok Mas akan segera pulang lagi, kamu gpp kan ? "

" Menurut kamu aja ? " jawab Kiara datar.

" Sandra hanya tinggal punya Omanya, sayang. Mas hanya akan melihat kondisi Oma saja habis itu pulang. "

" Pergilah, mungkin sahabat mu lebih butuh dirimu. " ucap Kiara sangat datar tanpa melihat ke arah wajah Leon.

Leon langsung berjongkok di depan Kiara agar mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Kiara yang sedang terduduk di sofa dia memegang tanga Kiara erat.

" Aku minta maaf, tapi ini sangat urgent, Sandra tidak punya sanak saudara disana, dia hanya tinggal bersama perawat sang Oma, tolong kali ini saja. " mohon Leon.

Kiara tidak menjawab, dia memalingkan wajahnya pada kaca besar yang menampilkan kota Jakarta ketika malam hari.

Kiara hanya memberikan anggukan pada Leon, tidak bersuara sama sekali, Leon mengucapkan terimakasih dan mencium kening dan puncak kepalanya, lalu meninggalkan Kiara di Penthouse nya yang mewah ini seorang diri di malam pertama mereka setelah menikah, setelah kepergian Leon, tak terasa Kiara meneteskan air matanya.