Istri Pengganti

Bab 23. Kebahagiaan

Hari ini adalah hari ke lima Alvaro terbaring koma, Fionna slalu setia menemani nya di samping, gadis itu tertidur di kursi samping Alvaro terbaring. Tangan nya tak lepas menggenggam lengan suami nya yang sedang terbaring tak berdaya itu

Fionna tak sengaja terbangun saat merasakan sesuatu yang menyentuh kepala nya. Saat ia menoleh ke arah itu ia sangat tak menyangka, Alvaro telah tersadar dari koma nya. Sontak ia pun menangis bahagia menghampiri suami nya yang sudah tersadar itu. Alvaro lihat aku. Pria itu tersenyum sembari merasakan sakit di seluruh tubuh nya akibat kecelakaan itu

“Yatuhan, terimakasih”

Fionna tak henti berucap dan sangat-sangat bahagia akhirnya Alvaro terbangun dari koma nya. Ia terus menangisi pria itu, membuat Alvaro mengkerutkan dahi nya dan menghapus air mata gadis itu dengan lembut.

Mengapa menangis. Lirih itu penuh kelembutan dengan wajah cemas nya, Alvaro tak menginginkan istri nya itu menangis, ia merasa cemas dan terus menghapus air mata Fionna yang tak henti mengalir

“Alvaro, aku sangat merindukan mu, aku takut kehilangan mu, aku merindukanmu”

Fionna semakin menangis terisak, Alvaro tak henti mengusap air mata istrinya itu. Lalu ia pun menoleh ke tiap sudut ruangan dan baru menyadari dirinya ada di rumah sakit. Aku dimana. Kata Alvaro sembari menatap dengan tatapan heran nya, lalu saat ia mengingat kejadian itu, ia terus memegang kepala nya yang terasa sakit itu

“Alvaro, kau kenapa”

“Fionna.”Alvaro yang baru tersadar pun segera meminta Fionna untuk mendekat. Dengan cepat Alvaro memeluk istrinya perlahan. Rasanya ia merasakan kerinduan yang sangat dalam, seperti dirinya telah lama tak melihat Fionna. Walaupun kenyataan nya benar, tapi Alvaro pun bisa merasakan itu. Aku merindukanmu Fionna. Fionna menganggukan kepala nya dengan perasaan yang sama, tentu saja bahkan aku yang merasakan rindu begitu hebat. Fionna mencium suami nya dengan tulus.

“Aku mohon cepat membaik”

Alvaro tersenyum kecil dan meraih wajah istri nya yang basah karena air mata itu. Ia menatap tak henti dengan tatapan nya yang bisa merasakan sesuatu kerinduan yang sangat hebat, Fionna mencium telapak tangan Alvaro dengan perasaan beruntung nya atas kembali suami nya

“Kau terlihat pucat”

”Apa kau kurang sehat?”

Fionna tak menjawab pertanyaan suami nya itu, ia hanya fokus menatap mata yang kemarin terpejam kini terbuka kembali. Terimakasih sudah kuat untukku. Gadis itu terus tersenyum pada suami nya yang juga menatap nya

Richard yang mengetahui Alvaro telah sadar dari koma nya pun segera kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan sahabat nya itu. Ia datang dan segera menghampiri Alvaro yang memang benar sudah tersadar, Bro gimana keadaanmu. Richard menepuk bahu Alvaro yang terbaring itu dengan pelan. Alvaro tersenyum dan hanya menganggukan kepalanya “Syukurlah”

_

Waktu sudah menunjukan pukul dua siang, Fionna kini tengah sibuk menyuapi Alvaro. Dengan sangat lahap Alvaro menghabiskan makanan itu, rasanya seperti tidak makan satu tahun. Fionna tersenyum senang menatap pria itu makan dengan sangat lahap, tapi Alvaro sedikit protes dengan makanan ini, karena yang masak bukan istri nya. Haha gombal! Fionna memutarkan bola mata nya dengan malas, Alvaro tertawa tanpa bersuara.

Selesai makan Fionna mengelap mulut Alvaro menggunakan tisu basah, suami nya itu hanya asik menatap nya. Fionna yang mengetahui ia di tatap hanya terdiam dan sesekali ia menoel hidung Alvaro. Pria itu tersenyum kecil dan meraih wajah sang istri untuk menyentuhnya dengan lembut

“Jaga lah kesehatanmu juga”

“Kau sedikit kurus dan pucat, kau pasti kelelahan menungguku di rumah sakit.”Fionna menghela nafas lalu menggenggam lengan Alvaro yang sedang menyentuh wajah nya itu. Ia tersenyum dan menggelengkan kepala nya, seraya ia menjelaskan bahwa ia tak pernah kelelahan menunggu nya di samping nya dengan setia, Alvaro sangat berterimakasih pada Fionna yang sangat peduli pada nya. Jelas aku peduli. Fionna protes saat Alvaro mencubit pipi nya, suami nya itu hanya terkekeh dan memang sifat jahil nya meskipun sedang sakit tak pernah hilang

“Huft aku harus sabar, jika kau sudah sehat aku akan membalasmu dan memukulmu”

“Tsk, benarkah?”

“Menyebalkan.”

Tiba-tiba saja Alvaro merasakan sakit yang begitu hebat, Fionna sangat panik dan segera berinisiatif untuk memanggil dokter. Namun Alvaro menarik lengan nya dan tak ingin Fionna jauh dari samping nya, Gadis itu sangat cemas dan berusaha untuk memanggil namun Alvaro terus melarang nya

“Alvaro ayolah, biar dokter cek keadaanmu”

“Aku tidak apa-apa Fionna”

“Tidak apa-apa bagaimana, kau kesakitan seperti ini, ayolah jangan keras kepala”

“Peluk aku”

“Alvaro jangan becanda”

“Kau menolak nya? Baik lah lebih baik aku mati saja karena kau enggan memeluk ku.”Fionna yang panik pun segera memeluk suami nya itu. Alvaro tertawa tanpa bersuara, ia sangat menyukai posisi seperti ini karena bisa manja pada istrinya. Hentikan bicara seperti itu! Fionna melepas pelukan nya dan mendengus kesal.

Alvaro hanya tertawa melihat raut wajah Fionna yang sedikit kesal itu, Fionna yang tiba-tiba kebelet pun segera berpamitan sebentar untuk ke toilet, meskipun toilet ada di dalam ruangan Alvaro di tempatkan, Alvaro terus menarik Fionna untuk tidak meninggalkan nya. Sebentar. Lirih Fionna dan segera berlari ke kamar mandi yang ada di ruangan VVIP Alvaro di tempatkan.

Hampir saja ngompol. Fionna menghela nafas dan segera mendekat ke Alvaro, suami nya yang mendengar itu pun terkekeh, Fionna hanya memutarkan bola matanya, karena Alvaro yang terus menarik nya tadi membuat dirinya hampir buang air kecil di celana. Haha!

Klekkk

Pintu ruang terbaring Alvaro terbuka, Fionna dan Alvaro pun sontak segera menoleh ke arah pintu yang terbuka. Satya datang dan menghampiri sang kakak, Alvaro tersenyum menyapa Satya, gimana kak? Alvaro hanya tersenyum menganggukan kepala nya

“Kau tak sibuk?”

“Tidak”

Fionna bangkit dari duduk nya dan meminta Satya untuk duduk mengobrol dengan Alvaro, Fionna pun segera pergi duduk ke sofa. Alvaro dan Satya pun asik mengobrol, Fionna tersenyum ke arah adik kakak itu yang akhirnya akur kembali. Melihat ini Fionna menghela nafas dengan lega, meski ia tahu perasaan Satya pada nya namun tak akan membuat nya benci pada Satya, bagaimana pun dia lah yang menemani nya di situasi terpuruk nya dan Satya juga satu-satu nya orang yang pernah baik padanya. Ia hanya cukup menjaga jarak dan tak akan berlebihan seperti kemarin yang akan membuat Alvaro suami nya itu terluka

Selesai berbincang, Satya pun segera pamit kembali karna tak bisa lama-lama. Hati-hati bawa mobil nya. Kata Alvaro sembari tertawa kecil, Satya pun menepuk bahu sang kakak lalu segera pamit untuk pergi, saat ia akan keluar dari pintu ia pun melambaikan tangan pada kedua nya.

Aduh! Lirih seorang wanita yang tak sengaja tertubruk oleh Satya saat keluar dari ruang Alvaro. Satya pun segera membantu wanita itu dan segera meminta maaf, wanita itu tersenyum dan melanjutkan langkah nya lagi

“What?!”

“Kok sedikit mirip Fionna ya.”

Satya menggaruk kepala nya yang tak gatal itu dan segera melanjutkan langkah nya kembali, mungkin itu hanya kebetulan saja. Satya pergi ke arah parkiran dan tak sengaja melihat ke arah wanita tadi lagi, sungguh. Memang sangat sedikit mirip dengan Fionna, atau jangan-jangan? Saat Satya ingin menghampiri nya wanita itu keburu pergi memasuki mobil nya. Ia pun mengundurkan diri untuk mengejar wanita itu, Satya memasuki mobil nya dan segera menuju tempat pemotretan nya

Sayang sekali dia melewatkan situasi itu, bisa saja wanita itu adalah kakak Fionna yang menghilang. Satya pun hanya mengangkat kedua bahu nya dan berfikir mungkin ini hanya sebuah kebetulan saja. Ia tak terlalu menghiraukan nya lagi