Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Malam itu hana duduk di dalam kamar orangtuanya sembari menatap kosong pada sekotak pizza yang sudah berantakan, hana bangkit dan segera membuang sekotak pizza itu ke dalam tong sampah, dan merasa jika pizza itu yang membuat kedua orangtuanya meninggal
Seminggu setelah kepergian kedua orangtuanya, hana akhirnya harus rela menjalani kehidupan di panti asuhan, lantaran tak memiliki sanak saudara dan rumah yang selama ini dia tempati bersama orang tuanya akhirnya di kosongkan, sebab rumah itu merupakan rumah dinas yang di sediakan oleh kantor tempat ayah dan ibunya bekerja
*******
Tak terasa sudah tiga tahun hana tinggal di panti asuhan, di sana hana menjadi anak yang sangat pendiam tak seperti dahulu, yang selalu merasa ceria dan bersemangat
Siang itu kepala panti asuhan yang sering di panggil bunda Zahra meminta hana untuk menemuinya di kantor sebab seseorang ingin menemuinya
" Selamat siang bunda" ucap hana yang saat itu telah berusia 12 tahun
" Selamat siang, hana silahkan duduk nak" jawabnya
Hana duduk dan menatap seorang wanita dengan mata sembab seperti habis menangis yang sedari tadi memperhatikan nya
" Bu Santi, ini adalah Hana anak yang ibu cari" ucap bunda Zahra lembut
" Lihana, sayang benarkah kamu anaknya Sekar dan Arif" tanya wanita itu Menggenggam tangan hana
" Iya benar, maaf Tante siapa ya? Dan kenapa Tante bisa tau nama orang tua saya? Apakah Tante mengenal kedua orang tua saya?" Tanya hana penasaran
" Hana, perkenalkan nama tante santi, Tante adalah sahabat dari kedua orangtuamu, maafkan tante karena baru mendengar kabar mereka, dan tante tau keberadaan mu melalui tetangga kamu" Ucapnya
" Tapi aku tak pernah melihat Tante?" Ucap Hana
" Iya memang Tante tak pernah lagi bertemu dengan mereka, setelah kamu berusia dua tahun, sebab Tante tinggal di luar negeri" jawab nya
" Mungkin kamu tidak akan percaya, tapi kamu bisa melihat foto Tante bersama ibu kamu" lanjut Bu Santi memberikan sebuah foto yang sedikit usang pada hana
" Benarkah Tante sahabat ibu aku?" Tanya nya
" Iya hana, Tante tidak bohong dan Tante yakin kamu pernah melihat foto itu sebelumnya karena Tante dan ibumu sama-sama menyimpan foto itu"
" Iya aku ingat, ibuku pernah berkata jika foto itu adalah kenangan antara ibuku dan sahabat nya"
" Syukurlah jika memang begitu, tapi hana apakah kamu mau tinggal bersama tante? Anggap saja aku pengganti ibumu" ucapnya
" Hana akhirnya mengiyakan setelah berpikir beberapa saat, sebab dia ingat jika ibunya pernah berkata jika sahabat nya itu adalah wanita yang sangat baik"
********
Setelah beberapa bulan berpindah dari panti asuhan ke rumah Bu santi, Hana merasa sangat bahagia dan bisa melupakan sedikit kesedihannya karena kepergian orang tua nya lantaran Bu Santi dan suaminya serta seorang anak mereka sangat baik dan menyayangi hana
" Hana, mulai saat ini kamu jangan memanggil Tante dengan sebutan Tante lagi ya, ganti dengan sebutan ibu, begitu juga dengan paman Budi panggil ayah" ucap Bu Santi saat mereka sedang menyantap sarapan pagi hari itu
" Iya han, Abang juga kurang suka kalo kamu panggil ibu dengan sebutan Tante, dan ayah dengan sebutan paman, bagusan panggil ibu sama ayah, kan kamu udah jadi keluarga kita" ucap Fahri menyetujui ucapan ibunya
" Iya ayah juga setuju, rasanya canggung jika di panggil paman" lanjut pak budi
" Baiklah ibu, ayah dan bang fahri" ucap Hana sedikit malu
" Gitu dong kan enak di dengar" ucap fahri yang memiliki usia 5 tahun lebih tua dari Hana
" Saat itu lah Hana mulai membiasakan diri memanggil ayah dan ibu pada kedua orangtuanya angkatnya hingga sekarang Hana berusia 22 tahun
Flashback end
Hana akhirnya bangkit dari duduknya setelah menyadari pesawat yang di tumpangi ibunya telah terbang, Hana melambaikan tangan pada pesawat itu seakan ibunya melihat nya dari dalam pesawat
*******
" Motor siapa ini yang menghalangi mobilku, cepat pindahkan motor ini....!!! " ucap seorang pria dengan lantang dan meminta seorang pria yang bersamanya untuk memindahkan motor itu
Hana yang menyadari jika motornya lah yang di maksud pria itu bergegas ke area parkir
" Maafkan saya mas, tadi saya terburu-buru" ucap Hana pada pria yang sedang berusaha memindahkan motornya
" Iya mbak, gak apa-apa " jawab pria bergigi gingsul itu tersenyum
" Ohhh.... Jadi kamu pemilik motor jelek itu? Dan kamu sedang terburu-buru? Asal kamu tau jika rasa terburu-buru mu itu tak sebanding dengan waktuku yang terbuang sia-sia karena terhalang motor jelek mu itu" ucap pria yang berada di dalam mobil
" Maafkan saya pak " jawab hana tertunduk tak berani menatap wajah pria arogan itu
" Apalagi yang kamu tunggu? Cepat pindahkan motor jelek mu itu, dasar bodoh..!!!" Ucap pria itu lagi terlihat sangat kesal
" Maafkan perkataan teman saya ya mbak" ucap pria bergigi gingsul dan segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya
" Dasar pria aneh, sombong sekali dia " gerutu hana berlalu mengendarai motor matic yang masih sangat bagus itu dan pemberian dari ayah budi
*******
" Sialan, karena gadis itu kita jadi telat" ucap pria arogan tadi sangat kesal dan membanting ponselnya di jok mobil
" Tidak, kita belum telat, aku sudah memberitahukan mereka jika meeting hari ini di tunda 2 jam lagi" jawab pria gigi gingsul
" Benarkah? Kenapa gak bilang dari tadi? Kalo begitu sekarang kamu antarkan aku ke rumah mbak Ivhana " ucap pria itu yang ternyata adalah Dylan Atmaja
Dylan Atmaja adalah seorang pria tampan yang berusia 29 tahun dan merupakan seorang CEO di salah satu perusahaan besar milik keluarga nya. Dylan merupakan anak bungsu dari dua orang bersaudara
Secara fisik Dylan adalah pria yang sangat sempurna karena memiliki wajah oriental yang sangat tampan, dengan tinggi badan atletis, kulit putih bersih, hidung mancung dan bermata sipit, namun sayang dia memiliki sifat yang sangat arogan dan sangat pemarah
******
Sudah sebulan hana kini tinggal di rumah kost-kostan yang tak jauh dari tempat kerjanya, hana memang sengaja memilih kost yang dekat agar memudahkannya untuk berjalan saat pergi dan pulang dari tempat kerjanya, karena dahulu hana selalu menggunakan jasa ojol karena jarak yang agak jauh dari rumah ibu angkatnya ketika belum memiliki sebuah sepeda motor
Sementara rumah Bu Santi kini tak ada yang menempati nya, sebab hana tidak biasa tinggal di rumah besar seorang diri, namun hana meminta pada tukang kebun Bu Santi untuk membersihkan rumah itu sebulan sekali
Pekerjaan hana sebagai karyawan toko bakery dari pagi hingga jam 3 sore, setelah pulang hana menyempatkan diri untuk ikut kursus bahasa Korea sebab impiannya sangat ingin ke luar negeri khususnya Negeri ginseng berharap suatu hari dia akan ke sana dan bertemu dengan sang idola yang merupakan seorang anggota salah satu boy band K-Pop yang memiliki nama seperti saat kita mengangkat dua jari