Serpihan Luka

Aditya yang hendak menuju ke kantor, mengurung kan niat nya.

Pria itu mengajak Caraka ke salah satu cafe untuk menemui sahabat nya.

Sahabat nya yang bernama Yoga itu merasa penasaran, siapa anak kecil yang di bawa Aditya itu.

"Nyolong anak dari mana"? tanya Yoga penasaran.

" Sembarangan kalau ngomong, ini anak asisten rumah tangga ku" jawab Aditya.

"Lo sejak kapan bi Minah hamil dan melahirkan"?

Aditya tertawa mendengar nya.

" Ini anak asisten rumah tangga ku yang baru. Nama nya Fiona, janda hangat karena baru satu bulan bercerai "

"Waduh, nemu dimana tu janda"?

Aditya pun menceritakan asal usul dari mana dia menemukan Fiona dan Caraka.

Tentu saja Yoga merasa terkejut mendengar cerita Aditya yang menurut nya sangat aneh sekali.

" Apa nya yang Aneh"?

" Kok bisa nemu janda di halte bus"!

"Nama nya juga gak sengaja" jawab Aditya.

Yoga menoleh ke arah Caraka, bocah kecil itu hanya diam saja memperhatikan dua orang dewasa yang ada di hadapan nya.

"Om jadi papa kamu mau gak"? goda Yoga membuat Aditya tertawa.

"Bisa bisanya meracuni anak kecil"

Caraka mengelengkan kepala nya tanda menolak.

"Kenapa"?

lagi lagi bocah kecil itu hanya mengelengkan kepala nya.

" Kalau beli es krim sama om mau gak"?

Caraka pun mengangguk tanda mau.

Yoga pun mengajak Caraka pergi ke minimarket yang berada tepat di samping cafe itu untuk membeli es krim.

Tinggal lah Aditya disana yang menunggu.

"Adit,, "?

Sapa suara yang terdeo tidak asing di telinga Aditya.

Aditya menoleh ke arah sumber suara, lalu menghembuskan nafas kasar.

Rasanya malas sekali harus bertemu dengan mantan kekasih nya itu.

Mantan kekasih nya yang baru beberapa hari pulang dari luar negeri.

"Adit,, gimana kabar kamu"?

" Baik "! jawab Aditya singkat.

" Apa kamu tidak merindukan ku selama aku di luar negeri " tanya Malika dengan manja.

Aditya hanya melirik, pria itu engan menjawab nya.

"Nanti malam diner yuk, sekalian gue mau bicara sama kamu" ajak Malika.

"Maaf aku sudah ada acara, dan diantara kita sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan"

Ya, hubungan mereka sudah putus sejak tiga tahun lalu. tapi Malika masih saja mengharapkan Aditya, padahal yang memutuskan untuk putus juga dirinya waktu itu.

"Ada acara sama siapa"? tanya Malika.

" Sama anak ku, kenapa"? Jawab Aditya ketus.

Perempuan yang bernama Malika itu, justru tertawa tidak percaya.

"Ngaco kamu, sejak kapan kamu menikah dan punya anak"?

" Sejak kapan itu bukan urusan kamu, memangnya kalau aku menikah dan punya anak harus laporan sama kamu "?

Tiba tiba masuk Yoga dan Caraka.

" Papa,,,, "!

Panggil Caraka dengan nada cadel nya, yang langsung memeluk Aditya.

Aditya tersenyum lalu pria itu mengusap lembut rambut Caraka.

" Bilang apa sama Om Yoga "?

" Acih Om, es crim nya" ucap bocah kecil itu sangat pintar.

Malika menghentakkan kaki nya, wanita itu memutuskan untuk pergi dan tidak jadi nongkrong di cafe tersebut.

Setelah Malika pergi dari cafe itu, Yoga dan Aditya tertawa.

"Jangan bilang kau yang sudah mencuci otak anak ini" tebak Aditya.

"Yang penting Wanita itu tidak menganggu mu lagi" jawab Yoga yang masih tertawa.

"Anak ini pintar, bisa diajak kerja sama" puji Yoga pada Caraka.

"Iya juga sih"!

Aditya melirik jam yang melingkar di tangan nya.

Pria itu pun mengajak Caraka untuk pulang.

Caraka merasa senang karena sehari ini ia di ajak jalan keluar dengan menggunakan mobil.

Kehidupan bocah ini sekarang sangat menyenangkan. tinggal di rumah yang jauh lebih mewah, memiliki berbagai mainan bagus dan mahal, jalan jalan mengunakan mobil mewah.

Entah gimana keseharian nya jika masih berada di rumah Prasetya, pasti setiap hari nya hanya bermain di dalam rumah, menemani ibunya yang sibuk ngurusin pekerjaan rumah dan ibu mertua nya yang sangat cerewet itu.

~~~~~~~~~~~

Ke esokan pagi nya.

Pria itu baru saja mengatakan pada bi Minah, jika dia ingin tingal lagi di rumah itu.

Tentu saja bi Minah merasa senang, karena majikan nya ini sudah mau tinggal di rumah itu lagi.

"Setidaknya kita tidak makan gaji buta bik" ucap Fiona pada bi Minah.

"Iya juga ya, tapi kenapa tiba tiba tuan mau tinggal di rumah ini lagi"? ucap bi Minah yang penasaran.

Pasalnya semenjak kepergian kedua orang tua nya, pria itu lebih suka tinggal di apartemen nya. dengan alasan kalau dirumah ini akan selalu mengingatkan dirinya pada kedua orang tua nya.

Tanpa kedua nya sadari, Aditya teryata menguping.

pria itu hanya tersenyum mendengar pembicaraan dua wanita beda generasi itu.

"Aka, mau ikut Om pergi ke kantor gak"?

" Etut.. " jawab bocah itu.

Dengan cepat Aditya pergi ke dapur untuk minta ijin sama Fiona.

"Mas Adit bener mau ngajak Caraka? apa tidak ganggu nanti disana"? tanya Fiona memastikan.

" Aka anak yang pintar, dia sama sekali tidak menganggu kerjaan ku"

Fiona ragu, lagi lagi wanita ini merasa cemas, takut jika mantannya akan bertemu Caraka.

"Kamu gak perlu cemas, soal mantan mu itu bisa di atur. mantan mu berada di lantai dua, semetara kantor ku ada di lantai lima"

Fiona merasa lega, mau tidak mau Fiona mengijinkan Caraka ikut ke kantor Aditya.

Sebenarnya Aditya sangat suka dengan anak kecil, tapi entah kenapa sampai saat ini pria itu belum juga menikah.

Setelah mendapat ijin dari Fiona, Aditya bergegas membawa Caraka masuk ke dalam mobil. dan langsung pergi meninggalkan istana itu.