NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman

"Mah" Panggil Danu pada ibunya.

"Udah pulang, belanjaannya mana?"

Danu hanya bisa tersenyum lebar, "Maaf, Danu lupa."

Ibu Danu hanya bisa geleng kepala mendapati kelakuan anaknya. "Yasudah, karena kamu gak beli bahan makanan. Jadi hari ini makan nya sama nasi goreng aja, gak papa kan?"

"Gak papa dong, kalau Mamah yang masak pasti enak."

"Yasudah, kalau gitu tunggu sebentar. Mamah buatkan dulu nasi gorengnya."

Danu duduk rapih, dia membuka laptopnya selama menunggu ibunya memasak. Satu pesan masuk pada handphone nya, dan itu dari salah satu karyawan.

Danu membuka file yang dikirimkan oleh orang suruhannya, dia membaca file tersebut dengan serius.

Rania Calista, gadis umur 25 yang saat ini bekerja di perusahaan ayahnya sendiri. HR company. Dia menjabat sebagai direktur disana, mempunyai ibu tiri juga adik tiri yang bekerja sebagai model.

Danu memperhatikan dengan seksama wajah yang ada pada gambar, gadis itu terlihat cantik juga anggun dengan balutan pakaian formal, berbeda dengan yang ditemuinya kemarin.

"Cantik." Puji ibu Danu dari belakang. Danu buru buru menutup laptopnya, ia sedikit malu karena ketahuan menatap foto seorang gadis.

"Pacar kamu?" Tanya ibu Danu pada putranya, jujur saja ibu Danu sedikitpun senang jika putranya itu memiliki seorang kekasih. Dia ingin melihat wajah pemuda itu bahagia bersama orang yang dicintainya, dan berhenti untuk terlalu memikirkan dirinya.

Danu menggelengkan kepalanya, "Bukan."

"Terus siapa?"

"Bukan siapa siapa, hanya orang asing."

"Masa sih," Ibu Danu mulai menatap jahil wajah putranya.

"Wah nasi gorengnya sudah matang, dari wanginya sih kelihatan enak." Danu berusaha mengalihkan pembicaraan, agar ibunya berhenti menggoda dirinya.

Ibu Danu hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang sedikit malu, padahal tidak ada salahnya jika pemuda itu mempunyai orang yang disukai olehnya. Toh umurnya juga sudah siap jika untuk membina rumah tangga sekalipun.

"Mah, Danu belum bisa buat ajak Mamah keluar. Jadi mamah bersabar sebentar yah, nanti Danu janji kalau suasananya sudah meyakinkan dan aman, pasti Danu gak bakal larang Mamah untuk keluar."

Ibu Danu mengusap wajah putranya, "Iyah, kamu gak usah terlalu memikirkan mamah. Mamah gak keluar dari sini lima tahun pun kuat kok."

Danu sebenarnya sedikit sedih mendengar jawaban dari ibunya, dia tahu wanita itu berusaha untuk menghibur dirinya.

*

Raina berjalan jalan santai menelusuri setiap toko baju, selama ini dia baru menyadari bahwa baju yang dimiliki olehnya kebanyakan hitam, putih dan abu abu, tidak ada warna lain selain itu.

Dia ingin membeli baju yang cukup berwarna, berharap kehidupannya juga ikut berwarna, tidak lagi hitam dan kelabu.

Seorang wanita yang menggunakan kaca mata, juga menenteng kamera besar yang ia kalungkan pada lehernya menatap Rania dengan intens. Ia yakin bahwa dirinya mengenal dengan gadis yang menggunakan balutan kemeja formal itu.

"Rania" Panggil seseorang, Rania yang namanya disebut tentu saja segera menolah mencari siapa yang memanggil namanya.

Orang itu mulai menghampiri Rania, "Kamu Rania kan?"

Rania tentu saja menggagukkan kepalanya.

Tanpa aba aba, orang itu menjabat tangan Rania, "Kamu apa kabar?"

Rania tampak kebingungan, karena dia tidak mengetahui siapa orang kini ada dihadapannya. "Maaf, dengan siapa?"

Orang tersebut menepuk jidatnya sendiri, pasti dengan penampilannya saat ini tentu saja Rania tidak dapat mengenalinya. Ia mengambil handphone, lalu memperlihatkan foto yang tersimpan di handphone tersebut pada Rania.

Rania menutupi mulutnya tak percaya, ternyata kini yang ada dihadapannya adalah teman kuliahnya, Gina. "Ya ampun Gina, maaf aku gak ngenalin kamu sebelumnya."

"It's okay, gimana sekarang penampilan aku?"

"Cantik, cantik banget malah."

Akhirnya kedua wanita sebaya itu duduk bersama untuk berbincang juga melepas rindu.

"Rania berkat kamu, aku jadi bisa kurus sampai sekarang ini. Kamu adalah motivasi terbesar ku dalam diet."

Rania menggelengkan kepalanya, "Itu bukan berkat aku, tapi kamunya aja yang tekun dan rajin. Makanya dietnya bisa berhasil kayak gitu."

Saat masa kuliah, Gina adalah mahasiswa yang berbadan besar, penampilan sangat tidak menarik sehingga dia tidak mempunyai teman. Sedangkan Rania, dia sama sekali tidak mempunyai kepercayaan diri, akibat ulah adik tirinya semasa bangku sekolah, dia jadi mulai enggan berteman dengan siapapun.

Pertemuan mereka tidak disengaja, bertabrakan di koridor kampus, saling meminta maaf dan akhirnya terjalin komunikasi begitu saja. Mereka satu frekuensi sehingga mudah untuk berbicara satu sama lain.

Walau jurusan yang mereka ambil berbeda, tapi itu tidak membuat hubungan persahabatan mereka renggang. Kadang kali Diana adik tirinya berkunjung kekampus nya, saat dirinya berkunjung, dia akan menjadi pusat perhatian.

Diana sengaja membawa mobil mewah, tas branded juga baju bermerek untuk menunjukkan kelas sosialnya. Dan saat berkunjung menemui Rania, dia akan terang terangan menyebut dirinya adalah adiknya.

Diana sengaja memperbincangkan hal tersebut supaya Raina menjadi bahan pembicaraan orang orang. Kerap kali orang orang membandingkan dirinya dengan Diana.

Mereka bertanya tanya apakah benar Rania adalah kakak kandungnya Diana, mengapa mereka sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi.

Penampilan Diana sangatlah modis, berbanding balik dengan Rania yang sederhana dan apa adanya. Kadang juga ada yang mengira bahwa Rania adalah anak pembantu yang sengaja Diana akui sebagai kakaknya.

Rania dulu tidak pernah mengubrisnya, dia sudah terbiasa menjadi bahan perbandingan orang orang. Diana juga dulu sering kali melarangnya untuk bergaul dengan Gina, Rania hanya mengiyakan saja, tapi saat gadis itu pergi, persahabatan mereka akan tetap terjalin karena memang Gina satu satunya teman kampus yang Rania punya.

Gina akan selalu ingat bagaimana Rania memperlakukan dirinya, Gina bukan termasuk orang yang berada, kerap kali dia kesusahan untuk membayar uang pendidikan nya. Dan saat itu Rania akan ikut membantu nya.

Gadis itu baik hati, orang orang yang melihat Gina dan Rania berjalan bersamaan akan menyebutkan bahwa mereka seperti angka sepuluh.

Rania menjadi satu, dan Gina angka nol. Gina sering kali merasa tak percaya diri, namun Rania terus memotivasi dirinya.

Saat diet kadang Rania ikut tidak makan supaya Gina merasa ada temannya, dia juga sering menemani Gina untuk olahraga. Membantu Dina memakan makanan sehat, walau Gina tahu gadis itu kurang menyukainya.

Komunikasi mereka terputus saat Gina harus pulang kampung, dia bekerja dikampung nya selama beberapa tahun, hingga akhirnya dia merantau kembali ke kota metropolitan dan hari ini takdir mempertemukan mereka kembali.

"Kamu sekarang udah jadi jurnalis?"

Gina memperlihatkan kartu karyawan tetap nya, disalah satu stasiun televisi dengan bangga. "Gimana keren kan."

Rania mengacungkan dua jempol nya, " Keren banget, aku bangga deh akhirnya kamu bisa jadi apa yang kamu mau"

BERSAMBUNG......

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe.

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!