kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode dua belas
Brakk
Grrrrhh
Tatapan Dimitri waspada melihat sekeliling nya dimana sekarang nampak beberapa mahluk jadi-jadian seperti siluman atau sejenisnya.
"Sial..." Umpat Dimitri nampak rahang nya mengeras tatapan tajam kedua matanya kian memerah karena amarah.
Sedangkan diposisi Abhisya dia nampak biasa biasa saja bukan karena meremehkan mereka tapi Abhisya tahu tahu bahwa omnya pasti tak akan tinggal diam dan jangan lupakan pria yang sedari tadi diam diam mengawasi nya.
"Menarik...." Gumam Abhisya.
Yah Abhisya tahu bahwa sekarang ini ada seorang lagi yang tengah memperhatikan mereka yang tak lain adalah Han.
Han juga mempunyai penciuman yang tajam dia tahu bahwa Abhisya tengah haid tadi disela sela Abhisya memakan makanannya dia samar samar mencium bau amis darah dan kali ini dia bisa tahu bahwa darah ini bukan darah biasa kalau bagi mahluk lain yang mencium aromanya pasti sangat wangi.
Han mengetahui hal ini dari sang kakek tak jauh berbeda Han juga menjalani pelatihan dengan sangat keras dari sang kakek tapi dengan versi yang berbeda,Han juga tahu bahwa 1001 dari kaum spiritual hanya satu atau dua orang yang terpilih yang mempunyai darah manis yang sangat digilai oleh mahluk astral.
Han masih setia dengan pengamatan nya dia masih tak beranjak dari sana kedua matanya kini tengah fokus pada seorang gadis yang tengah santai santai saja ditengah beberapa mahluk jadi-jadian mengerikan yang mengelilingi mereka,Han dibuat takjub oleh gadis tersebut.
'bagaimana mungkin dia bisa sesantai ini menghadapi mahluk mahluk mengerikan tersebut dengan sangat santai tanpa ada rasa takut sama sekali sementara omnya sangat waspada terhadap sekeliling nya' batin Han bertanya tanya.
"Masuk Abhi..." Titah omnya tegas.
"Tapi om..."
"Masukk..." Terdengar suara Dimitri keras naik satu oktaf dan tidak menerima bantahan sama sekali dari gadis itu.
Abhisya nampak cemberut tak urung jua diapun menurut membuka pintu mobil dan ketika hendak masuk
Wussshh
Roaarrr
Gedebumm
Dimitri yang tengah lengah dan hilang fokus kaget kala ada serangan dari mahluk yang entah muncul darimana dan jangan lupakan kecepatan nya
"Sial... " Dimitri melompat tinggi dan melayang di udara dia tengah memperhatikan sekitar dimana mahluk tadi membawa Abhisya.
Meskipun jantung nya berdegup tidak nyaman dan gelisah Dimitri tetap menunjukkan sikap tenang ditengah kekalutan hatinya mengingat Putri angkat nya yang dibawah mahluk jadi-jadian tadi
Nampak dari atas Dimitri dengan kedua mata tajamnya melihat sekeliling dimana yang nampak dari atas hanya sekumpulan debu tebal yang mengelilingi area tersebut.
Grrrrhh
Grrrrhh
"Rasakan ini mahluk jelek aaahhhh...." Terdengar suara Abhisya yang entah ada dimana titik lokasinya Dimitri masih tenang berada diatas setelah dia tahu titik temu dia pun melesat dengan kecepatan yang tak bisa dijabarkan dengan kata kata seperti kilatan angin yang menebas apa saja disana.
Roooaarrrrrrhhh
Aaaaggghhhgrrrrhhh
Dugh
Dugh
Bruakk
Gedebumm
Gedebumm
Braaangg
Duakh
Hosh
Hosh
Hosh
"Kau tidak apa apa sayang...." Suara pelan Dimitri dengan nada khawatir akan putri nya
"Abhi baik baik aja om,. Jangan khawatir hufft" helaan nafas Abhisya terdengar
Grrrrhh
Wussshh
Sssshhh
Grrrrhh
Duank
Bruakk
Abhisya dan Dimitri tercenung mereka lengah kala ada beberapa mahluk lagi yang mengincar mereka,tapi ditengah kelengahan mereka ada sebuah bayangan yang datang melindungi mereka.
"Kalian tidak apa-apa??" Terdengar suara seseorang yang sedikit agak jauh disana dengan nafas tersengal sengal dan nampak disamping pria itu ada mahluk yang tengah menggelepar tak berdaya atas serangan pria itu yang tak lain adalah Han.
"Hhmm... Masuk Abhi" Dimitri yang tadinya terkejut kini dengan cepat sadar bahwa mereka masih dalam bahaya.
"Tunggu..." Han menghampiri Dimitri dan Abhisya lalu menyerahkan sesuatu.
"Ambil ini dan semprot kan segera cairan ini akan menghilangkan bau darahmu dari para mahluk astral lainnya,. Maaf hanya ini yang bisa aku lakukan" Abhisya ragu ragu menerima botol mini kaca tersebut tapi sedetik kemudian diapun menerimanya dan tersenyum.
"Terimakasih atas bantuannya..." Ucap Abhisya tulus.
Sedangkan Dimitri menatap tajam Han dengan tak bersahabat sama sekali, tatapan tajam nan waspada dia layangkan untuk pemuda tersebut.
"Terimakasih" ucap Dimitri kemudian dengan singkat padat dan jelas,tak lama kemudian diapun ikut masuk kemobil bersama Abhisya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang .
Han yang masih tetap diposisi diam ditempat sambil melihat sekeliling dimana beberapa mahluk jadi-jadian yang kinibtengah menjadi bangkai,kini Han tengah menjentikkan jarinya.
Ctakk
Wussshh
Dalam sekejap ada beberapa pasukan bayangan khusus dengan berpakaian hitam lengkap mengelilingi Han.
"Singkirkan bangkai bangkai ini..." Titah Han
Sett
Tanpa sepatah kata mereka pun langsung menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya,dan dalam sekejap mata semua bangkai bangkai mahluk jadi-jadian tadi pun lenyap dan tanpa ada sedikitpun kesalahan.
Dan dalam singkat tempat itupun kini bersih kembali seperti semula Han masih diam mengawasi para pasukan bayangan nya. Tanpa dia sadari kini kedua matanya tengah mengamati tangan kanannya yang tadi tanpa sengaja bersentuhan langsung dengan jemari lentik Abhisya.
Tanpa dia sadari pula kini kedua telinga nya pun memerah,coba saja tadi kalau tidak ada kakeknya mungkin dia tidak akan pernah bersentuhan langsung dengan jemari gadis tersebut.
"Ckk... Nǐ yǒu nàme gāoxìng ma? ( Apakah kamu sebahagia itu ?)" Han terlonjak kaget kala mendengar suara kakeknya.
"Yéyé zhǐshì ràng wǒ gǎndào jīngyà... ( Kakek baru saja mengejutkan ku...)" Ucap Han kemudian sambil mengusap dada sebelah kirinya.
Kakek changming hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum dia hanya tak menyangka cucunya yang terkenal tak tersentuh dengan perempuan manapun yang terkenal sangat datar dan dinginnya kini dia bisa melihat betapa cucunya itu tengah menunjukkan sikap salah tingkah yang... Entah.
Kakek changming mengendikkan bahunya sambil tersenyum jika mengingat apa yang dikatakan oleh asisten nya Han yang terkenal dengan sebutan gay dikalangan masyarakat kini dengan mata kepala nya sendiri bahwa cucunya itu masih normal.
"Ó, shì de, zǔfù...... Nǐ cóng nǎlǐ dédào zhè zhǒng yètǐ, nǐ shì zěnme zhīdào de...... ( Oh ya, Kakek…darimana kakek mendapatkan cairan ini dan dari mana kakek mengetahuinya…)" Tanya Han penasaran.
"Kakek tahu banyak hal akan gadis itu...." Kini kakek changming dengan logat bahasa Indonesia nya mengatakan sesuatu yang membuat Han jadi tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Yéyé děng yīxià.... ( Kakek, tunggu sebentar...)" Teriak Han kala menyadari bahwa kakeknya sudah tidak ada ditempat nya.
Sementara itu didalam mobil nampak Abhisya tengah tertidur pulas Dimitri yang melihat putri nya tertidur pulas hanya diam saja, pikiran nya kini sedang melayang entah kemana dari tadi dia bertanya tanya 'darimana pemuda tadi tahu akan kelemahannya Abhisya?'.
Cairan itu yah cairan itu 'darimana pemuda itu mendapatkan nya dan bagaimana dia mendapatkan cairan itu', Dimitri bertanya tanya dalam hati kini tangan kirinya terulur untuk mengambil botol semprotan yang terbuat dari kaca transparan.
Nampak sekilas seperti cairan yang terbuat dari air biasa bahkan tak berbau sama sekali dia akan membawa botol ini untuk diambil beberapa Mili kemudian untuk diuji dalam laboratorium punya pribadinya.
Tanpa sadar mobilnya pun kini tengah berada di pelataran mansion Dimitri yah kalau dalam keadaan saat ini Abhisya hanya aman saat berada didalam mansion nya saja. Kalaupun Abhisya ingin keluar dia akan meminum sejenis obat herbal yang dia kembangkan sendiri yang mana khasiatnya akan bertahan lama bahkan sampai dua puluh empat jam penuh.
Dimitri menggendong putri nya ala bridal style dan nampak Abhisya sangat nyaman dalam gendongan omnya,kini gadis itupun makin menenggelamkan kepalanya didada bidang Dimitri, kedua mata Dimitri memejamkan sebentar kemudian kembali berjalan menuju ke kamar putrinya.
"Bagaimana kamu bisa seceroboh ini sayang...??" Gumam Dimitri pelan sebelum berlalu dari kamar putrinya Dimitri pun mencium kening gadis itu sedikit lebih lama.
"Have a nice dream honey...."
Takk
Lampu pun padam dan
Ceklek.