NovelToon NovelToon
The Wait Is Over

The Wait Is Over

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Rebirth For Love
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cevineine

Saat aku ingin mengejar mimpi, berdiri dalam kesendirian pada ruang kosong yang gelap,tidak hanya kegelapan, dinginpun kian lama menyelimuti kekosongan itu. Perlahan namun pasti, kegelapan itu menembus ulu hati hingga menyatu dengan jiwa liar yang haus akan kepuasan. Jangan pernah hidup sepertiku, karena rasanya pahit sekali. Hambar namun menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cevineine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Aku menatap langit langit kamar dengan tatapan sendu, memikirkan perkataan Ratna sore tadi. Ia menasehatiku untuk memberitahu Keeynan siapa ayahnya. Aku tidak mungkin memberitahukannya, aku takut jika ia tidak bisa menerima penolakan tersebut.

"Bundaaaa" rengek Keeynan terhadapku, pasalnya sesudah Ratna dan Serly pulang, Ethan juga ikut pulang untuk mengambil baju bajuku, Keeynan mengeluh jika ia ingin terus bermain dengan Om tampannya itu. Ia begitu menyukai dan lengket terhadap Ethan seperti memiliki ikatan batin.

"Apa sayang, sabar dulu nanti juga Om balik lagi" Sahutku kepadanya yang mulai sedikit jengkel melihat ke arahku yang tidak menggubrisnya.

"Tadi Keey diajakin Om ganteng mampir ke rumahnya Bund" tuturnya sambil melihat ke arahku.

"Oh ya? Bukannya tadi Keey makan dulu ya sama Om?"

"Iya bund, kita tidak jadi makan diluar" celotehnya kepadaku, walaupun usianya baru genap 4 Tahun, ia begitu cerdas, lancar dan fasih dalam berbicara.

"Lalu kalian makan dimana?"

"Dirumah Om Ethan, Om sendiri yang masak lohhh" pekikiknya kepadaku dengan binar bahagia. Lalu aku mengusap halus rambutnya dengan tersenyum.

"Enak mana sama masakan Bunda" kerlingku jahil terhadapnya.

"Tetap enak masakan Bunda kok" ujarnya sambil tertawa.

Kami menengok pintu yang tiba tiba dibuka oleh Ethan, dan lihat saja begitu tahu yang datang adalah Om kesayangannya Keeynan langsung turun dari pangkuanku dan berhambur menghampirinya. Jujur, sebenarnya aku masih canggung jika bertemu dengannya.

"Wah Om bawa apa itu?" tanya Keeynan dengan girang, karena ia tahu jika yang ada didalam goodiebag tersebut menyembul mainan robot yang ingin dibelinya bulan lalu.

"Ini buat kamu" lalu ia menyerahkan goodiebag tersebut pada Keeynan dan mengusap kepala anak itu dengan gemas. Lalu ia beralih menatapku kemudian menghampiri ranjang. Aku yang tahu jika ia akan mengajakku untuk berbicara, buru buru aku menyambar handphone dan memainkannya asal.

"Mau sampai kapan kamu seperti itu kepadaku" tanyanya dengan datar.

"....."

"Apa Keeynan selama ini tidak memiliki ayah?"

"....."

"Mengapa tidak pernah mengatakannya jika ia masih memiliki ayah?" tanyanya padaku. Sontak aku menatapnya dengan dingin.

"Mengapa kau kepo sekali dengan ayah anakku?" tanyaku sarkastik.

"Karena ia berhak tahu, dan laki laki itu juga berhak bertanggungjawab" jawabnya dengan marah. Aku menaruh kasar ponselku diatas nakas lalu beralih padanya.

"Bagaimana jika ayah anak itu tidak mau mengakuinya?" jawabku dengan senyum getir. Lalu ia tidak menjawab pertanyaanku dan memilih untuk bermain bersama Keeynan.

Aku menatap layar ponselku yang berdering karena notifikasi dari grup yang berisi Aku, Ratna dan Serly. Aku terkekeh geli melihat foto-foto kami yang diambil tadi sore. Ratna mengirimkan itu semua dengan kalimat yang tidak begitu ikhlas, pasalnya disini banyak foto ia yang tidak siap untuk di potret. Serly lah pelakunya, dari zaman kuliah Serly memang yang paling ceria dan heboh diantara kami.

"EHEEMMM" aku menoleh ke sumber suara, mendapati Ethan melirikku dengan sinis, tak ku hiraukan ia dan memilih untuk melanjutkan komunikasi di grup. Aku terlonjak kaget ketika handphoneku dirampas paksa, aku mendapati Ethan berdiri dihadapanku dengan tatapan yang sudah ingin memakan diriku hidup hidup.

"Apa?" tanyaku kepadanya. Ia menatap jengkel ke arahku lalu menaruh kasar ponsel milikku diatas nakas. Ia dengan kesal menarik kursi disamping ranjang dan duduk.

"Mau sampai kapan kau seperti ini" aku semakin tidak ngerti, bukannya perihal ayah Keeynan tadi telah ia ketahui jawabanku. Lalu mengapa sekarang bertanya lagi.

"Apa yang ingin kau tanyakan sebenarnya? Tidak jelas" Lalu aku memalingkan wajah menatap arah Keeynan yang sedang bermain sendirian.

"Jangan berbohong terhadapku, katakan dengan jujur siapa ayah Keeynan?"

"Kenapa ingin tahu huh?" sahutku tidak mau kalah.

"Karena kamu masih isteriku Anessa" jawabnya dengan tegas. Aku menggigil ketika ia menyebutku dengan kata 'isteri' .

"Mengapa masih perduli terhadapku? Tidak ingatkah ketika kamu menelantarkan aku dan pergi dengan wanita itu?" jawabku dengan air mata yang tertahan di pelupuk.

"Kalau gitu aku pamit dulu, maaf telah membuatmu mengingatnya lagi" jawabnya kemudian pergi.

Usai pintu tertutup, aku menangis histeris sampai membuat Keeynan kaget dan menghampiriku. Berkali-kali Keeynan menanyaiku namun tidak ku gubris satu pun pertanyaanya. Hingga akhirnya rasa nyeri dan sesak itu kembali menyelimutiku. Kemudian semuanya menggelap.

Aku tidak sadarkan diri...

...****************...

Bocah kecil itu berlarian keluar ruang rawat sembari menangis histeris, ia berusaha menghampiri perawat yang sedang berjaga. Karena Laki-laki itu belum jauh dari ruang perawatan tersebut, ia menoleh mendengarkan suara tangisan Keeynan. Dengan panik, Ethan menggendong bocah itu.

"Ada apa? kenapa kamu menangis?"

"BUNDAAAA OMM" histeris Keeynan. Ethan yang menyadari hal itu, kemudian ia berlari pada perawat yang sedang berjaga di ujung lorong.

Ethan merasakan hawa dingin yang begitu menusuk tulang tulangnya, ia panik bukan main ketika dokter belum saja keluar dari kamar rawat Anessa. Terlebih ketika Anessa kolaps setelah bertengkar kecil dengannya. Ia menatap Keeynan yang sudah tertidur pulas di bangku lorong rumah sakit, lalu ia menyelimutinya dengan jas miliknya. Tidak lama setelah itu, dokter keluar dengan raut muka gusarnya.

"Bagaimana keadaan Isteri saya Dok?" tanya Ethan begitu tidak sabaran

"Hanya serangan kecil saja, apa ibu sebelumnya menangis seperti sedang tertekan?" Ethan diam tidak menjawab.

"Tapi Pak, mohon dijaga kembali ya hubungan kalian. Jangan membuat ibu semakin tertekan karena itu memicu serangan seperti ini. Permisi" sepeninggal dokter itu, Ethan terduduk lega.

Kemudia ia menggendong Keeynan yang tertidur pulas dan membaringkannya pada sofa disebelah ranjang rumah sakit. Kemudian ia beralih pada Anessa yang belum sadarkan diri.

Diam-diam ia mengambil ponsel milik Anessa dan menyimpan nomornya di ponsel tersebut. Ethan melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Pukul 10.00 malam, ia berat hati ingin meninggalkan Anessa dengan kondisi yang seperti ini.

"Lo bawain baju gue kesini ya" kemudian Ethan menutup telepon tersebut dengan sepihak. Tanpa mendengarkan yang di teleponnya telah mengumpat akan tingkah laku Ethan yang kurangajar. Kemudian Ethan menelepon seseorang lagi, kali ini orang yang berbeda.

Setelah dering terakhir diangkat oleh lawan bicara Ethan langsung bergeming tanpa basa basi.

"Saya ingin kamu mencari tahu sesorang yang bertemu dengan Isteriku 5 Tahun lalu di bandara" Ethan mengangguk mendengarkan jawaban seorang diujung telepon tersebut.

"Segera, dan laporkan pada saya se detail mungkin" lalu Ethan menutupnya dengan sepihak.

Tanpa ia sadari, sepasang mata layu kini telah menatapnya dengan sinis. Ia mendengarkan semua pembicaraan tersebut. Ketika Ethan sadar jika Anessa telah terbangun, ia mengecup kening wanita itu dengan lembut. Anessa yang terkejut berusaha menjauhkan diri, namun Ethan menahannya. Begitu Anessa akan mengomel, Ethan kembali menghujaninya kecupan di bibir wanita itu.

...****************...

1
OmA~GAOEL
mantap say 😍 1 iklan+2 🌹🌹 biar makin semangat 💪
Jie_Ross
semangat kak.. bagus bnget buat prolog nya
Cevineine: terimakasih😁
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Maaf kak, maksudnya apa ya boom like di karya aku?
Zanahhan226
halo, aku udah mampir nih..
penulisannya bagus..
/Smile//Smile/
Cevineine: Terimakasih
total 1 replies
Tasya Veronica
Nangis baca prolognya, jangan2 cerita authornya sendiri/Sob/
Cevineine: /Curse//Bye-Bye/
total 1 replies
M, A
semangat kak , bagus prolog nya
M, A: sama sama kak
Cevineine: Terimakasihh
total 2 replies
Irma Rofi'ah
amazing!!! prolog yg bikin merinding bacanya 👍👍👍💯
Cevineine: terimakasih thor 😁👍
total 1 replies
Ruby
Next upp thor/Doge//Doge/... Tinggalin jejak di Karya saya ya thorrrr makasihh/Kiss//Kiss//Kiss/
Cevineine: siap Thor👍😁
total 1 replies
OmA~GAOEL
wah, seneng di telpon cowok idaman
Nazefa
Aku mampir.. semangat terus up-nya ya Kaka..🙏
nona
buruan di update dongg
Lucky One
sedikit saran, di bagi beberapa paragraf, jangan terlalu panjang, semangat ceritanya udah bagus/Determined/
lalalati
bahasanya bagus. suksea terus kaaak 🤩
Cevineine: terimakasih, sukses juga buat kamu. sehat selalu
total 1 replies
OmA~GAOEL
pembukaan yg menyentuh. slm knl thor 🤗
Cevineine: salam kenal thor😁
total 1 replies
Arif Febri
Semoga terus konsisten untuk menulis ya Thor, semangat.
Stella
Ceritanya tidak mononton, tapi masukan untuk author perbanyak lagi kosa kata ya.. semangat 👍
Cevineine: Terimakasih atas kritik dan sarannya
total 1 replies
Grace
Openingnya bikin nangis😭
nona
jangan kelamaan dong uploadnyaa!!
sukronbersyar'i
aku tidak begitu mengerti soal cinta, tapi jika itu suatu hal yang bagus, lanjutkan lah aku akan mengamati.
Cevineine: Terimakasih atas perhatiannya
total 1 replies
esa
Semangattt semoga makin banyak yang baca 🙌🏻
Cevineine: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!