Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Soal Keturunan
"Kalian pacaran!"
Selvi pun memicingkan matanya, sebab Naura tampak gelagapan walau posisi tiduran saat ini.
"Engga!"
"Halah!, ngaku aja deh!"
"Beneran!, sumpah!"
Selvi pun mencari kebohongan dari manik mata Naura, dan memang disana tidak ia temui, sebab Naura saat ini merintih karena perutnya melilit.
Tak lama kemudian Arka masuk ke dalam kamar Naura.
Alangkah terkejutnya disana ada Selvi yang menemani Naura saat ini, membuatnya buru-buru memberikan obat dan beberapa bungkus pembalut untuk Naura.
"Bisa sendiri kan, apa perlu aku temenin pakai?"
"Eh!, Arka ngapain Lo nemenin ganti segala!, sarap Lo!"
Ketus Selvi, matanya mem-bola karena ucapan Arka.
"Dah sono keluar!, ini urusan perempuan!"
Selvi kembali berbicara ketus kepada Arka, dan memintanya untuk keluar ruangan.
Arka yang memang tidak ingin adu mulut dengan Selvi pun akhirnya keluar ruangan.
Dengan mengedipkan sebelah matanya kepada Naura, Arka pamit undur diri.
"Genit Lo jadi cowok!"
Arka pun berlari keluar ruangan, dan Selvi yang melihat kejadian itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kayaknya Arka naksir elu deh Ra!"
"Apaan!, mana bisa begitu!" Sahut Naura.
"Tuh!, lihat aja, godain elu mulu, diluar digodain Novi ga mempan!"
Silvi berbicara namun tangannya membukakan minuman khusus untuk wanita datang bulan.
Sementara Naura, setelah meminum minuman yang dibelikan Arka pun pamit ke kamar kecil.
"Gue gak percaya kalau elu ga ada hubungan apa-apa sama Arka!, buktinya nih!, sampe hafal minuman kebiasaan elu dan pembalut yang elu mau!"
"Yeeee!, gue kan kasih tahu tadi!"
Sahut Naura dari balik kamar kecil, sebelum menutup pintu.
"Ohhh!"
Setelah beberapa saat Naura pun selesai, dan kini kembali duduk di tempat tidur, kemudian merebahkan diri di kasur.
Untuk sementara pekerjaan Naura digantikan oleh Selvi, namun tidak semuanya, karena ada beberapa hal yang musti dirinya periksa.
***
Sore harinya Naura diantar oleh Selvi sampai ke kontrakannya, karena kondisinya yang masih lemas.
Beruntung Arka belum sampai rumah, karena harus mampir ke apotik dan membeli beberapa kebutuhan selama Naura sakit.
"Lu bener ga papa kalau sendirian?" Ucap Selvi.
"Gapapa, bentar lagi juga sembuh, entar kalau ada apa-apa gue telpon elu deh!" Sabun Naura.
Tak lama kemudian Selvi pamit undur diri karena hari mulai malam.
"Besok kalau dah sembuh gue jemput yah!"
"Ga usah Vi!, entar gue naik taksi aja, kan jauh!"
Naura menolak ajakan Selvi berangkat bersama, karena tentunya pasti tahu, kalau Arka tinggal bersama.
Tak berselang lama setelah Selvi pulang, Arka pun muncul sambil mendorong motornya.
"Kenapa didorong?"
"Selvi belum keluar, aku matikan dipojokan Sono!"
Sahut Arka, kemudian memarkirkan motornya dan masuk ke dalam rumah bersama Naura.
"Bagaimana sayang!, udah baikan?"
"Mendingan sih!" Sahut Naura.
Naura pun kemudian menyalami Arka dengan takzim, bagaimanapun juga Arka adalah suaminya.
"Ya udah buat istirahat!, ini aku dah beli buat makan malam, aku ambilin yah!"
Naura mengangguk, kemudian keduanya menuju ruang tengah untuk makan malam bersama.
Setelah makan, Arka mengajak Naura istirahat, karena tidak tega melihat Naura masih menahan sakit.
"Kenapa?, kok kelihatan gelisah gitu!, padahal aku yang lagi anuu!" Ucap Naura melihat Arka tampak gelisah.
"Ya karena lagi anuu itu, jadi ahhh..sudahlah, nunggu kamu kelar dulu!" Sahut Arka
"Dih, mau yaaa!!"
Arka tersenyum, kemudian memeluk Naura yang sudah terbaring disampingnya, dikecup kening Naura, pipi kemudian bibir Naura.
"Kebiasaan!"
"Hehe...!
"Mau aku bantu?"
"Ga usah!"
"Sini, mumpung aku mau bantu nih!" Ucap Naura sambil menatap Arka, kemudian cekikikan.
"Pakai tangan?"
"Iyalah, masa pakai mulut!. Ogah!"
"Ga usah lah!"
Naura memicingkan matanya, sebab tidak biasanya begini, kemudian Naura pun memeluk Arka.
"Maaf ya, bukan masalah itu sebenarnya, tapi aku jadi ingat perkataan Nenek Mia."
Arka mencoba mengalihkan pembicaraan, sebab ia tahu, Naura pasti akan melakukan sesuatu untuk dirinya, meski keadaan Naura seperti saat ini.
"Aku yang minta maaf Ka!, sebab aku pernah minum pil penunda kehamilan, dan maaf aku berlebihan kala itu."
Naura mengusap air mata yang belum sempat menetas, sebab jika ingat kejadian beberapa bulan lalu, Naura sangat menyesal.
"Gapapa sayang, sudah jangan dibahas itu, mari kita songsong hari depan yang lebih baik, sekarang sudah engga kan?"
Naura menggelengkan kepala, karena memang semenjak menikah dengan Arka, Naura tidak mengkonsumsi obat tersebut.
"Maaf."
"Sudah, mungkin kita belum diijinkan untuk memiliki momongan, sabar."
Ucapan Arka menenangkan hati Naura, namun jika kembali ingat permintaan kakek Abimana dan nenek Mia, maka tetesan air mata Naura pasti akan mengalir.
Sungguh, itu menjadi pengalaman buruk bagi Naura, apalagi kini dirinya telah bersuami, orang yang sangat di cintainya dari dulu.
Meski adik angkat, namun nyatanya mampu menggetarkan hatinya, dan kini keduanya bisa menjadi suami istri.
Namun untuk memiliki keturunan setelah menikah membuatnya tertekan, apalagi itu sebuah permintaan dari orang yang merawatnya selama ini.
Sungguh hal itu menjadi beban pikiran Naura selama 3 bulan ini, bahkan ini sudah lewat dari 3 bulan.
Namun belum ada tanda-tanda jika dirinya akan segera hamil, bahkan hari ini tamu bulanannya datang, membuat Naura gelisah.
"Masih mikirin perkataan kakek dan nenek?" Tanya Arka ketika melihat istrinya ternyata belum memejamkan matanya.
Naura mengangguk, kemudian memeluk erat Arka.
"Sudah ya!, jika Allah memberikan rejeki, pasti ada waktunya, tidak serta merta kita mau, terus diturutin. Pasti ada sebuah rencana yang indah dari Sang Pencipta."
Naura mengangguk, kemudian memejamkan matanya, sebab jika tidak seperti itu, maka Arka akan ngoceh terus tiada henti.
Arka yang melihat Naura memejamkan mata, ia pun turut serta menggapai mimpinya bersama Naura.
***
Pagi harinya Naura bangun terlebih dahulu daripada Arka, tampak sebelum bangkit dari tempat tidurnya, Naura menggoda Arka yang masih pulas.
Namun Arka tidak bergerak sama sekali, karena tidur Arka yang sampai larut.
Arka justru masih berfikir tentang perkataan Naura yang dituntut untuk segera mempunyai momongan, sementara Arka mengabaikan permintaan kakek-neneknya.
Naura pun bangkit, kemudian membersihkan diri, namun hari ini masih sangat lemas, karena efek dari tamu bulanannya.
Naura memutuskan untuk tidak bekerja hari ini, sebab ia tidak mau memaksakan diri.
Sementara Arka diminta tetap berangkat bekerja, khawatir Selvi mencurigainya.
Kejadian kemarin sungguh membuatnya berfikir ulang, jika diri Naura memang terikat dengan Arka.
"Yang!"
"Sayang!"
Naura pun menggoyangkan badan Arka, sebab semenjak dirinya membersihkan diri, Arka tidak bangun dari tidurnya, apalagi berpindah tempat saat ini.
Guling yang disiapkan Naura menjadi pengganti Naura ketika berpelukan dengan Arka.
"Yang!"
"Arka sayang!"
"Hemm.."
"Bangun!, sudah siang!, kamu kerja lho!"
Ucap Naura sambil mencium kening Arka, hingga beberapa saat kemudian Arka pun membuka matanya.
"Kerja!"
"Aku cuti deh!"
"Jangan, nanti ketahuan sama Selvi jika kita tidak berangkat bersama.
"Cium dulu!"
Cupp...
Cupp...
Cupp...
"Dahhh...!"
Arka pun bangkit dari tempat tidurnya, sebab tidak mau berdebat dengan Naura, kemudian membalas ciuman Naura.
"Mandi sana!"
"Temenin!"
Naura tidak menjawab, namun kemudian bangkit dari duduknya dan menarik Arka menuju kamar mandi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
..."Bagai makan buah simalakama."...
...Kondisi atau keaadan yang membuat serba salah....
𝑵𝒚𝒂𝒊 : "𝑰𝒕𝒖 𝑵𝒂𝒖𝒓𝒂 𝒏𝒚𝒆𝒓𝒆𝒕 𝑨𝒓𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒖 𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂𝒊𝒏?"
𝑪𝒊𝒑 : "𝑲𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒎𝒂𝒏𝒅𝒊!"
𝑵𝒚𝒂𝒊 : "𝑺𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒏𝒅𝒊𝒊𝒏 𝒈𝒊𝒕𝒖?"
𝑪𝒊𝒑 : "𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒄𝒆𝒑𝒆𝒕!"
вєяѕαмвυηg...
ati" loh, jangan sampe nanti malahan jatuh cinta
awas aja kalau ketemu yang lebih anu, kamu anu/Hammer/
sepertinya ceritanya menarik...