Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Setelah selesai makan, Ivonne membereskan semua peralatan makan Natasha.
"Ivonne, sekarang aku berusia berapa... Lalu apa yang terjadi pada diriku sebelumnya ?" Tanya Natasha yang mulai penasaran tentang keadaannya.
Dalam game yang dia mainkan dulu langsung dimulai dengan kedatangan Diana jadi konflik-konflik dan berbagai kejadian dalam game sebelumnya dia tidak mengetahuinya.
"Emm... Anda berusia 12 tahun nona. Sebelumnya, saat anda berjalan-jalan di dekat danau anda tidak sengaja terjatuh dan tenggelam." Ucap Ivonne dengan lembut.
"Maaf, saat itu saya datang agak terlambat karena mengambil payung untuk nona. Ketika saya kembali ke danau nona sudah tidak ada topi nona terapung di atas danau. Melihat airnya yang bergelombang, saya langsung berteriak meminta tolong" lanjut Ivonne lagi.
"Lalu... Siapa yang menyelamatkan ku ?" Tanya Natasha sambil mencomot kue kering di depannya.
"Tuan Duke Nicholas yang menyelamatkan anda."
Kue kering yang hampir masuk ke dalam mulutnya seketika jatuh. Menyisakan mulutnya yang masih membentuk O. Natasha seolah tidak percaya apa yang dia dengar adalah fakta.
"Ivonne, kau pasti bercanda" ucap Natasha yang langsung memakan kue lain.
'Ga mungkin banget sihh !! Mustahil!! Gue lebih percaya jika besok kembali ke dunia modern, darimana mempercayai kejadian gila kek gini wehhh !'
Dalam game jelas tertulis jika Natasha sejak kecil selalu diabaikan oleh keluarganya. Jadi ga mungkin yang dia dengar itu fakta.
"Nona.. bagaimanapun Tuan Duke Nicholas adalah ayahnya. Dan saya mengatakan kebenarannya, beliau langsung terjun ke dalam danau dan membawa anda ke tepian." Ucap Ivonne berusaha menyakinkan nonanya.
Tapi dilihat dari wajah Natasha sepertinya dia sudah tidak ingin membahas tentang ini.
"Nona, anda selama ini mungkin tidak memperhatikannya tapi Tuan Duke Nicholas sebenarnya sangat peduli pada anda". Ucap Ivonne lagi yang sudah seperti ibu sedang menasehati anaknya.
Sedangkan Natasha memutar bola matanya dengan malas.
'Huhh keknya Ivonne udah di gun*-gun* ama tuh orang sampai halusinasi kek gini.'
"Saya permisi untuk membawa peralatan ini ke dapur" Ucap Ivonne akhirnya menyerah untuk meyakinkan nonanya.
'Emmm.... tapi masa sih gue jatuh sendirinya ke dalam kolam kek... Gobl"k banget gue. Masa jalan doang gue bisa jatoh'
Natasha berpikir keras lalu dia teringat rumor jika si antagonis dalam game adalah orang bodoh yang bahkan tidak bisa berjalan dengan benar. Dan karena itu saat pesta kedewasaannya di usia 15 tahun tidak ada yang mau mengajaknya berdansa.
'Huhhhhh.... Akhirnya gue paham kenapa rumor itu muncul... Kok hidup lu ngeri banget sih Natasha ditinggalin ibu lo sejak lahir, diabaikan ayah dan kakak kandung lo sejak kecil. Bahkan kakak Lo juga ikut andil dalam ngebunuh Lo'
Air matanya tanpa sadar menetes membayangkan banyaknya hal tragis di masa lalu dan yang akan menimpanya di masa depan.
Padahal saat kemunculan Diana, gadis yang tidak memiliki hubungan apapun dengan ayah dan kakaknya tapi ia justru langsung diterima dan dimanjakan oleh semua orang. Itulah yang membuat Natasha asli merasa sangat iri dengan Diana dan berbuat kekacauan serta menjebak Diana. Tapi yah namanya juga female lead dia selalu selamat dari rencana Natasha, dengan bantuan para male lead yang selalu membantunya.
'Dasar bapak ama Abang janc*k ! Padahal Natasha keluarga kandung mereka. Natasha juga gadis yang baik sebelum kemunculan diana. Dia bahkan sejak kecil berusaha keras dalam belajar, berpedang, memanah supaya setidaknya sedikit saja mereka mau melihatnya tapi tetap ga ada yang peduli'
Dalam game Natasha asli tidak pernah tau kenapa ayah dan kakaknya justru mengabaikan dirinya sampai dia mati.
'Tenang... Tenang Natasha tenang... Lo harus nyari tau tentang kejadian Lo jatuh ke kolam. Pasti ada kesengajaan orang lain'
Natasha berusaha tetap waras di tengah semua cobaan yang menimpanya. Tapi tetap saja dia adalah gadis lemah yang masih membutuhkan orang lain.
"Hiksss... Kenapa jadi kek begini sihh jangkrik" ucap Natasha mencoba menerima takdirnya.
Tok tok tok
Natasha langsung dengan cepat menghapus air mata.
"Masuklah"
Ivonne tersenyum masuk membawa cemilan dan teh. Lalu Ivonne memperhatikan wajah nonanya itu.
"Nona, kenapa anda menangis ?" Tanya Ivonne dengan lembut mengusap pipi Natasha.
Entah mungkin karena memang keduanya sudah sangat akrab atau apa. Natasha memeluk Ivonne dan menangis tersedu-sedu. Ivonne tidak mengatakan apapun dan memilih mengusap kepala nona mudanya.
"Tidak apa... Anda sudah melakukan yang terbaik nona, anda hebat" Ivonne berkata dengan lembut.
....
POV Nathan
"GA MUNGKIN!!!"
Teriakan nyaring itu terdengar ketika dia menyelesaikan beberapa dokumen di perpustakaan. Nathan menghela nafas kasar karena konsentrasinya buyar.
Nathan de Euria, anak pertama dari Duke Nicholas de Euria dan mendiang istrinya Alea Cleopatra. Karena Nathan adalah pewaris utama, dia sejak usia 15 tahun mulai membantu mengerjakan tugas-tugas ayahnya.
Nathan yakin gadis menyebalkan itu pasti akan berbuat lagi. Karena memang itu adalah kebiasaannya untuk mendapat perhatian darinya dan juga ayah. Ia melakukan sihir teleport ke dalam kamar gadis itu.
"Tcihh... Apa kau tidak bisa sekali saja tidak membuat keributan ?" Ucapnya dengan dingin.
Biasanya gadis itu akan langsung berlari ke arahnya dan mencoba untuk memeluknya. Sedangkan Nathan pastinya akan bersikap dingin bahkan terkadang dia menggunakan sihir untuk menakuti Natasha. Tapi Natasha tetap tidak takut dan mendekatinya.
Tapi yang di depannya seolah berbeda, Natasha justru menatapnya dengan ketakutan yang mendalam.
Bruk!!
"Mohon maaf atas perilaku nona Natasha, Tuan muda. Tapi beliau baru sadar dan masih bingung dengan keadaannya" Ucap seorang pelayan yang tadi masuk pertama kali sembari berlutut ketakutan.
Nathan mengacuhkan pelayan itu dan menatap adiknya dengan sinis. Karena dia yakin Natasha pasti berulah dan melibatkan pelayan itu.
"Kenapa kau diam saja apa kau sudah tuli dan bisu hah ?" Ucap Nathan dengan dingin.
"Aku minta maaf... Aku merasa syok dan pusing tadi" jawab Natasha
"Tuan Muda, ini kesalahan hamba yang membuat nona kebingungan. Tolong jangan menghukum nona." Ucap pelayan itu lagi yang masih berlutut.
Ketika Nathan berniat menghukum pelayan itu hal tidak terduga pun terjadi.
"JANGAN MENYENTUH ORANG-ORANG KU!!" teriak Natasha
Nathan sangat terkejut, untuk pertama kalinya Natasha berteriak padanya biasanya Natasha akan menggunakan bahasa selembut mungkin untuk bisa berbicara padanya.
Dan yang paling mengejutkan dia juga diusir dari kamar milik Natasha. Benar-benar berbalik 180° karena biasanya Nathan lah yang akan mengusir Natasha dari dirinya.
Nathan menatap matahari terbenam dengan memegang foto berisi seorang wanita berambut cokelat keemasan serta bola mata yang seperti berlian zamrud.
"Bagaimana aku bisa menepati janji ? Semua ini sangat menyakitkan.." ucapnya pelan dengan mata yang penuh dengan kesedihan yang mendalam.