NovelToon NovelToon
Teman PASTI Menikah

Teman PASTI Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Duda / Teen School/College
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chacasdks

Mika dan Dena dua teman masa kecil yang dipertemukan kembali lewat dunia yang nyatanya tak seluas itu, dikehidupan berikutnya keduanya malah kembali menjadi musuh dalam selimut dan lupa dengan identitas satu sama lain dimasa lalu, siapakah yang akan sadar duluan dengan hubungan lama mereka, atau justru keduanya malah tak akan pernah ingat dan kenangan manis dulu hilang lenyap begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chacasdks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dulu Dekat sekarang Amit

Mobil yang Dena kendarai sudah terparkir sempurna di sebuah rumah makan langganan keluarganya, dengan ornamen khas Sumatra menambah kesan tersendiri bagi Dena yang memang asli dari pulau tersebut. Hari ini merupakan hari dimana Dena dengan jadwalnya menemani Bunda untuk dibawa jalan-jalan, namun kali ini Bunda hanya ingin masuk ke dalam tapi tak ingin Dena temani, menurut Bunda Dena juga perlu waktu untuk menikmati liburannya sendiri.

Dena melirik Bunda yang kini tengah memeriksa kembali penampilannya, dengan wajah berseri penuh semangat, buat Dena jadi ikut penasaran sebenarnya siapa yang mau Bundanya temui itu. "Bunda serius gak mau Dena temani ke dalam?" ucapnya memastikan sekali lagi. Bunda hanya sedikit menoleh dan mengangguk sebagai jawaban. Helaan kecewa terdengar dari bibir Dena.

"mau ketemu siapa sih Bun? Kok semangat banget sampe Dena gak boleh nemenin" lirih Dena dengan wajah cemberut, melihat Bunda yang kelewat semangat seperti ini tapi tak ingin ia temani buat sisi bungsunya keluar.

"ya ampun Dek, Bunda cuma mau ketemu tetangga kita dulu loh Tante Sandra, inget gak?" Dena menggeleng cepat, ia bahkan lupa kapan terakhir berinteraksi dengan tetangganya semenjak pindah rumah. "kamu sendiri bahkan lupa, udahlah kamu habis ini pulang aja, Bunda juga masih mau jalan sama Sandra seharian"

Dena cemberut lagi, ia bahkan sudah mengatur jadwal demi menemani Bunda, namun sekarang? Ia malah terang-terangan di usir "Dena udah rapih kayak gini masa disuruh pulang sih Bun? Di rumah juga ngapain? Paling nanti  sama Ayah di ajak mencing" protes Dena cerewet, Bunda menghela pasrah kadang ia lupa sedewasa apapun anaknya saat ini tetap saja Dena adalah si bungsu yang masih manja.

"makanya cari pacar Dek, kan kalo punya pacar gak perlu kamu ngintilin Bunda terus kayak gini, Bia udah nyebar undangan kamu kalah kapan?" Dena menggigit bibir bawahnya, mulutnya kini terkatup sempurna, ucapan Bunda kali ini lagi-lagi berhasil menembus ulu hatinya, lagi pula apa hebatnya dengan cepat menikah?

"kan Bunda mah gitu, Dena juga lagi usaha ini doain dong" ujar Dena coba membela diri.

"yaudah terserah kamu, pokoknya Bunda mau masuk kedalam, kamu mau pulang silahkan, mau disini sampai Bunda selesai juga silahkan, nanti SMS Bunda aja oke Dek?" sudut bibir Dena terangkat, juga dengan anggukan kecil sebagai balasan, Bunda lantas memastikan penampilannya sekali di kaca lalu turun dari mobil putranya.

"kalo ada apa-apa Bunda juga kasih tau Adek ya" ujar Dena sekali lagi sebelum pintu mobilnya ditutup. "iya Adek, Bunda ke dalam ya" pamit Bunda sembari tutup perlahan pintu Mobil.

Dena lantas menurunkan kursi kemudinya, ingin menikmati waktu santai sambil menunggu Bunda selesai reuni dengan mantan tetangganya, ia lirik jam di ponselnya, masih ada banyak waktu untuk Dena tidur.

Ting!

Namun nampaknya kali ini Dena tak diberi kesempatan untuk itu, sebab sebuah notifikasi SMS dari Bunda yang baru saja ia tinggal beberapa menit terdengar. Dena terkekeh kecil sebab tebakannya benar, Bunda pasti akan membutuhkannya beruntung ia tidak pulang dan memilih tinggal.

Tolong ambilin kacamata Bunda ya ganteng, Bunda lupa tadi  ditaruh di laci depan. Begitulah pesan yang sampai pada Dena, maka dengan cepat ia lantas ambil barang yang di maksud Bunda, dan beranjak secepat mungkin dari dari kursi kemudi.

Di dalam restoran sendiri, Dina sejak tadi sedang duduk dengan perasaan tidak enak, sebab merasa buat sang teman, kini ikut menunggu kedatangan Dena untuk membawakan kacamatanya, "maaf ya San aku jadi buat kalian ikut nunggu si Adek, maklum umur sudah tidak muda jadi sering lupa" Dina menyeringai pada Sandra dan perempuan muda yang tengah bersamanya. "gak apa-apa kok Din, biar sekalian si Kaka ingat Jaya yang mana" balas Sandra sembari lirik putrinya yang tengah sibuk dengan ponsel.

Perempuan muda hanya menyeringai canggung, tapi dalam diamnya ia sedikit tersenyum remeh, sebab laki-laki tua mana yang sampai saat ini masih di panggil Adek, "nah itu dia si Jaya, Adek Bunda disini" panggil Dina dengan suara lantang dan senyum merekah, dengan tangan yang ia lambaikan.

Sandra juga ikut melihat ke arah Jaya sembari tersenyum simpul, "Kak, jangan main HP terus, itu Jaya udah sampe" bisik Sandra pada anaknya. Kayla menghela nafas, moment seperti ini adalah yang paling ia tak suka, namun kali ini ia bisa sedikit lega sebab yang bersangkutan sudah menikah, jadi tak ada celah bagi Bunda untuk menjodohkannya.

"masa bodoh dengan Jaya, lagi pula pasti dia udah gak kenal gue" batin Kayla alias Mika cuek. Dirinya masih tetap fokus dengan pesan-pesan yang terus bermunculan.

"Loh Mika?" di sela kegiatannya, suara yang belakangan ini selalu menghantui dirinya terdengar. buat Mika reflek menoleh, dengan mata yang kini melotot dan berkedip beberapa kali. Alangkah lucunya dunia ketika ia tahu bahwa teman masa kecilnya adalah Dena. Mika diam, masih coba proses hal yang saat ini terjadi. "kamu anak Tante Sandra toh" ujar Jaya alias Dena sok akrab.

"P-Pak Dena?" Sandra dan Dina saling melirik dengan senyum canggung, ternyata kedua teman kecil itu sudah saling bertemu sejak lama sebelum keduanya. "kalian udah pernah ketemu kah?" tanya Sandra bingung, karena Mika tak pernah cerita apapun soal Dena.

Mika dan Dena mengangguk bersamaan, "a-aku kenalnya Dena tante bukan Jaya" jelas Mika canggung, sebab menyebut Dena tanpa sebutan Bapak. Dina terkekeh mendengar ucapan Kayla, begitupun dengan Dena yang kini malah menggaruk tengkuknya yang tak gatal, salah tingkah "nama saya kan Dena Atmajaya"

Mika menelan susah payah ludahnya, entah apa yang sebenarnya semesta rencanakan untuknya, setelah melihat Dena dan perempuan kemarin ia memutuskan untuk berlibur santai dengan pulang ke rumah, namun alih-alih ia dapat melupakan Dena, laki-laki itu malah muncul dengan nama lain, Jaya.

Ya Tuhan kaki Mika lemas bukan main.

1
范妮·廉姆
Hai, yu gabung d Bcm
cukup follow me.. Thank you.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!