NovelToon NovelToon
Bukan Gadis Biasa

Bukan Gadis Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Leona Subroto tinggal di sebuah perkampungan kumuh, Dia dikenal sebagai bu guru yang baik hati. Orang-orang di sekelilingnya tidak ada yang tahu siapa dia. Sampai suatu hari pertemuannya dengan pria kaya bernama Abizar membuat semua tabir hidup Leona terungkap. Bagaimana kehidupan Leona ke depannya? Simak Selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Abizar Pusing

Abizar kali ini memilih pulang ke penthouse miliknya. Dia enggan menginjakkan kakinya di mansion keluarga Widjaya. Bukan karena apa, melainkan dia pasti akan tperus terbayang-bayang kejadian itu.

Dia tidak pernah memiliki pikiran mesum, tapi entah mengapa setelah melihat penampakan pagi itu membuat seluruh syaraf Abizar menegang, terutama di bagian inti tubuhnya.

Abizar merutuki pikirannya yang berkelana tak menentu. Pria itu pun akhirnya memilih mengguyur tubuhnya di bawah shower untuk mendinginkan pikirannya.

"Sial, bayangan itu ga mau hilang. Dasar otak ga jelas." Abizar mengacak acak rambutnya frustasi. Dia berdiam cukup lama hingga tegangan di tubuhnya mengendur sempurna.

Abizar masih memakai bathrobe saat ponselnya berdering. Dia melihat nama Leonard tertera di layar. Abizar segera mengangkat panggilan dari Leonard. Keduanya sepakat bertemu di penthouse milik Abizar.

Abizar memakai baju santai. Dia duduk berhadapan dengan Leonard. Sejak tadi keduanya hanya diam sambil menikmati sebotol anggur merah. Abizar membiarkan Leonard menikmati semuanya dulu, sebelum mereka berbicara serius.

TAK!!

Leonard meletakkan gelasnya dengan keras. Meski dia minum cukup banyak, tapi kandungan alkohol pada anggur merah terbilang rendah. Kali ini Leonard menatap Abizar dengan serius.

"Jadi, bisa kamu jelaskan maksud dan tujuan kamu mendekati adikku?" tanya Leonard.

Abizar tersenyum tipis dan lalu kemudian mengambil gelas anggur merahnya. Dia meneguknya dalam sekali tenggak.

"Kamu paling tahu bagaimana perasaanku padanya." kata Leonard. "Sejak dulu sampai sekarang, perasaan ini tidak berubah. Semakin aku ingin melupakan dia, semakin aku selalu mengingatnya."

"Lalu kenapa kamu seperti tidak mengenalinya?"

"Kamu tahu empat tahun lalu perusahaan keluargaku hampir tidak bisa tertolong. Aku terpaksa harus fokus untuk membangkitkan perusahaan lagi. Sejak itu aku juga berhenti mengikuti perkembangan adikmu, tapi percayalah, tidak ada satu hari pun yang terlewat tanpa memikirkannya."

"Abi, bukannya aku tidak mendukungmu, tapi kamu sudah salah di awal pertemuanmu dengannya. Setahuku Leona paling tidak suka dipaksa perasaannya. Terlebih lagi dia tidak kekurangan kasih sayang kami, hingga dia tidak haus perhatian laki-laki."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

Leonard menggeleng. Dia juga tidak tahu. Meski Leona adalah adiknya, terkadang dia sendiri tidak bisa mengerti jalan pikiran si bungsu.

Kedua pria matang itu mengheningkan cipta. Tak lama bell pintu berbunyi. Abizar segera saja membuka pintu.

"Hai, long time no see." Suara riang seorang wanita mengejutkan Abizar. Abizar mematung saat tiba-tiba mendapat pelukan dari wanita itu.

"Mikayla?"

"Ya, kenapa? Apa kamu kaget lihat aku di sini?"

"Hai, Abi, maaf kami terpaksa mengajak dia. Karena sejak tadi dia terus merengek untuk bertemu kamu," ucap Arifin salah satu sahabat Abizar.

Abizar menatap dua sahabatnya dengan geram. Mereka berkumpul di ruang tamu, Leonard terus diam sejak kedatangan Mikayla. Keduanya ibarat kucing dan anjing yang tidak pernah akur.

"Wah, ternyata dia bisa jadi pendiam juga, ya!" ujar Mikayla menyindir Leonard, tapi Leonard tidak mengacuhkannya. Pria itu sibuk memainkan ponselnya.

Tak lama ponsel di tangan Leonard bergetar, ada nama mamanya di sana. Leonard pun langsung mengangkat panggilan penting itu. Ya, bagi pria berusia 28 tahun itu, panggilan dari mama dan Adik perempuannya dianggap panggilan penting, karena keduanya adalah wanita paling berharga di hidupnya.

"Ya, Ma?"

("Susulin kita di rumah sakit sekarang! Adek kamu masuk rumah sakit.")

Panggilan seketika terputus. Namun, berita yang baru saja Leonard terima, mampu memicu jantung dua lelaki di ruangan itu berdetak tak karuan. Karena tadi ruang tamu sedang hening, jadi semua yang duduk di sana mendengar ucapan mama Wulan. Abizar menatap Leonard dengan wajah tegang.

"Leona masuk rumah sakit?"

"Ya. Aku pulang dulu." Leonard langsung berdiri dan hendak meninggalkan penthouse milik Abizar. Namun, tiba-tiba Abizar menghentikannya.

"Tunggu! Aku ikut denganmu."

"Abi, kalau kamu ikut dia, lalu kita di sini gimana?" tanya Mikayla.

"Pulang aja, deh. Kapan-kapan lagi kita ngumpulnya."

"Ah, ga mau. Udah biarin dia pergi sendiri. Toh adik dia yang sakit, bukan adik kamu."

"Masalahnya adik Leonard adalah calon istriku. Bagaimana bisa aku diam saja saat tahu calon istriku sakit?"

Mikayla dan kedua sahabat Leonard terkejut mendengar ucapan Abizar. Terlebih Mikayla yang memiliki perasaan khusus pada Abizar.

"Jangan bercanda, Abi. Ini ga lucu."

"Siapa yang bercanda? Leona memang calon istriku," kata Abizar meyakinkan.

Mikayla menatap Abizar dengan wajah terluka. "Tapi aku yang paling menyukaimu, Abi. Kamu ga bisa menikah dengan adiknya."

Leonard memutar bola matanya malas. "Kalian lanjutin aja ngedramanya. Aku harus segera pergi."

Leonard segera meninggalkan penthouse milik Abizar. Dia sekarang benar-benar mencemaskan adik perempuannya.

Abizar ingin menghentikan Leonard, tapi melihat wajah kesal Leonard, Abizar mengurungkan niatnya.

"Kamu ga seharusnya begitu, Mikayla. Jika kamu seperti ini terus, kedepannya tidak usah menemuiku lagi," ujar Abizar. Dia sudah pusing memikirkan Leona dan sekarang malah harus berurusan dengan Mikayla.

Pria itu mengambil ponselnya dan segera menyusul Leonard, dia tidak peduli lagi pada Arifin, Yuda dan juga Mikayla. Di pikirannya sudah penuh dengan Leona. Arifin dan Yuda menggelengkan kepalanya.

"Yuda, gimana ini? Ayo kita juga susulin mereka," Mikayla memegangi lengan Yuda,

"Sudahlah, Mikayla. kamu ga lihat Abizar marah. Jika aku dan Arifin nekat membawa kamu nyusul dia, yang ada dia bakalan marah besar. Ga cuma kamu yang bakalan dicut off, tapi kita juga."

"Tapi aku ga rela dia sama adiknya si kutu kupret itu!"

"Diamlah, Mikayla." Arifin menatap tajam Mikayla. Perempuan itu langsung terdiam dengan wajah cemberut.

Sementara itu, Abizar sejak tadi berusaha menghubungi Leonard. Akan tetapi, sepertinya Leonard tidak mengacuhkannya. Abizar mendesah berat. Dia mencari tahu sendiri dimana Leona dirawat. Beruntung Alex masih mau membalas pesannya.

Di rumah sakit, mama Wulan terus menangis, sementara papi Sabara berusaha menenangkan sang istri. Leona mengusap wajahnya jengah.

"Ma, Leona baik-baik saja."

"Gimana bisa baik-baik saja, darah kamu sebanyak itu, Leon. Jadi perempuan jangan ceroboh bisa tidak," ujar mama Wulan kesal.

"Ya kan Leona ga tahu ada besi yang rusak di situ."

"Udah, ga usah banyak alasan. Kaya gitu kamu bilang mau mandiri. Mama aja sampai sekarang ga bisa percaya sama kamu, kamu bisa ngurus diri kamu sendiri."

Leona membuang muka, dia lebih memilih melihat dokter menjahit tangannya ketimbang menghadapi omelan ibunya.

"Beruntung ini tidak mengenai otot. Untuk perawatan lukanya usahakan setiap hari ganti perban. Jangan lupa olesi dengan salep agar luka jahitannya cepat mengering," ucap Dokter yang menangani Leona.

Tadi Leona sedang mencari sesuatu di gudang, dia tanpa sengaja melukai tangannya. Karena lukanya sangat dalam dan terlebih dia terkena besi berkarat, Leona langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Apa Dokter yakin Leona tidak perlu dirawat?" tanya papi Sabara. Dokter pun mengangguk.

"Leona, kamu baik-baik saja, kan?" Abizar mendekati Leona dan menarik tangan Leona yang sakit dengan lembut.

mama Wulan dan Papi Sabara menatap Abizar dengan tajam.

1
Noey Aprilia
Haduuuhh....
Spa pula yg dtng tu???
yg pnya mbil aja sntai aja,ni mlah ngjak ribut....mnta d hjar kya'nya....
Danny Muliawati
keren cerita nya
nyaks 💜
kasian kali kau Abi 🤣🤣
Dewi kunti
teruslah berjuang
Noey Aprilia
Tiap ktmu,pst kna bogem....nsibmu y abi...berat lh prjuangnmu....
Ainisha_Shanti
kuatkan mental mu abu jika nak masuk dalam keluarga subroto
Ainisha_Shanti
pasti abang nya lisa
Dewi kunti
yuk maju lg Bi,bisa kok
jaran goyang
һᥲȷᥲr gᥲskᥒ ᑲg... ᑲᥒ𝗍іg kᥒ...🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ᥒᥱ᥊𝗍
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
ȷძ᥆һ kᥙ
jaran goyang
rskᥒ 𝗍ᥙ
sella surya amanda
lanjut kak
Noey Aprilia
Hjar aja smp bbak belur,trs leona bkln mkin sbl sm km y abi....
sunshine wings
Betul nek.. 👍👍👍👍👍
🥰🥰🥰🥰🥰
nyaks 💜
aku padamu Nek 🫰😘😅
Noey Aprilia
Tuuhhh.....
udh d ksih tau y.....jgn smp leona kbur lg krna trllu trkekang....lgian mau smp kpn cba????msa msti jmblo trs...
Dewi kunti
Leona stres karena keluarga🤭🤭🤭
jaran goyang
gᥲs kᥒ ᥒᥱk... ȷgᥒ ksһ kᥱᥒ᥆ძr
Ainisha_Shanti
susah juga jadi satu2 nya princess dalam keluarga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!