NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duabelas

3 bulan berlalu,kehidupan zura di pondok mulai normal.

Walaupun terkadang ada masalah-malah kecil yang di timbulkan Alima dan Ustadzah Ria namun zura masih bisa menanganinya.

Zura juga sudah mulai terbiasa dengan jadwal tugas piketnya di ndalem.

Walaupun di awal ia sempat protes karena jika yang lain di beri jadwal 1minggu sekali tapi untuknya seminggu 3kali.

Yaitu hari selasa,jumat serta minggu.

Yang menjadi pertanyaan kenapa hari minggu harus ada jadwal piket,padahal hari minggu itu jadwal kegiatan pondok libur.

Tapi zura tidak mau ambil pusing,selama masih normal it's ok !!

"Teh zura mulai sekarang setoran hapalan nya sama Gus Ilham ya "

Ustadzah Halwa menahan senyumnya saat melihat zura melototkan matanya.

"Ko gitu sih,kan biasanya sama ustadzah.Gak mau lah kalo sama Gus onoh...bawaannya esmosi mulu gue "

"hihi...teh zura kalo ketemu Gus Ilham udah kaya ketemu musuh bebuyutan,kalo gak mata melotot ya bibir yang komat kamit "

Zura langsung melempar siti dengan gulungan kertas,

Zura,ustadzah Halwa dan beberapa santriwati sedang duduk lesehan di aula pondok karena barusaja selesai rapat untuk pelaksanaan Maulid Nabi.

Ustadzah Halwa dan yang lain hanya tertawa mendengar ucapan siti,karena memang seperti itu keadaannya.

"Hati-hati loh teh,jangan terlalu benci..nanti malah jadi cinta "

"Paan sih lu Na,mana ada kaya gitu..gak mungkinlah "

"jangan seperti itu Ra,hati orang mana ada yang tau. Apa yang di bilang ina itu benar,Allah SWT itu Maha membolak balikan hati manusia seperti

Diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, pada suatu ketika Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam," "Wahai Rasulullah mengapa engkau lebih sering membaca doa, 'Ya muqallibal quluub tsabbit qalbii 'ala diinik (Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu?)"

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ummu Salamah, hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki teguh dalam iman, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkan nya."

Dalam sejarah Islam kita bisa melihat betapa banyak orang-orang yang awalnya beriman kepada Al Quran, turut membela perjuangan Nabi Muhammad SAW namun pada akhirnya berlaku khianat. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menggolongkan mereka sebagai orang yang membaca Al Quran, namun hanya sebatas sampai di ucapan saja. Mereka dengan mudah keluar dari agama Islam dan tuntunan Al Quran.

Begitupun dengan hati kita,kita tidak tahu bagaimana kedepannya hati kita terhadap Nabi,Agama maupun sesama makhluknya.

Bisa saja awalnya kita membenci,namun saat Allah SWT berkehendak maka bisa saja detik kemudian kita sangat menyayanginya.

Bisa juga sebaliknya,maka berdo'a lah seperti yang di ajarkan Rasulullah SAW :

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Artinya: Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkan lah hatiku di atas agama-Mu.'

Dan doa seperti dalam Al Quran Surat Ali-Imran ayat 8:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang kepada kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakan lah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (Karunia)."

Seperti terhantam ribuan jarum,hati zura begitu sakit saat mendengar ucapan Ustadzah Halwa.

Seketika ia mengingat sang ibu,dimana dulu ia sempat membenci sang ibu.

sampai-sampi ia jarang berbicara dengan sang ibu.

Namun saat ia mengetahui kenyataan yang sebenarnya,dalam hitungan detik hatinya langsung berbalik menjadi sangat menyesal dan begitu menyayangi sang ibu.

Bahkan dalam sedetik tujuan hidupnya langsung berubah.

Betapa Allah SWT Maha membolak balikan hati manusia

"Kamu kenapa ? Maaf jika perkataan ustadzah melukai hati mu "

Semua panik saat melihat wajah zura murung dan nampak sedih

"Gak ko ustadzah,saya hanya inget ibu "

ustadzah Halwa langsung memeluk zura,karena ia tahu tentang masalah zura dengan sang ibu tiri.

"Assalamualaikum "

Ucap seorang santriwati yang datang kedalam aula

"Waalaikumsalam "

serentak semuanya menjawab salam

"Maaf ustadzah saya di suruh manggil Teh zura ,kata ummi di tunggu di ndalem "

"Ada apa ya?"

zura menaikan sebelah alisnya,karena seingatnya hari ini bukan jadwal piketnya

"kurang tau teh,ya sudah saya hanya menyampaikan pesan saja. Mari Ustadzah,teh Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Sebaiknya kamu cepat ke ndalem,takutnya ada hal penting "

"ok deh,ustadzah dan semuanya saya ke ndalem dulu "

zura membereskan bukunya,kemudian berdiri.

"Hati-hari ya teh,kalo nanti ketemu Gus Ilham jangan berantem ya soalnya siti gak bisa ikut misahin hihi "

Siti menggoda zura di susul suara tawa teman-teman yang lainnya.

Zura memutar bola matanya saat siti menggodanya.

"jangan lupa juga ra,hari ini kamu mulai setor hapalan sama Gus ilham "

Ustadzah Halwa ikut menggoda zura yang hanya di balas anggukan oleh zura.

Zura melangkahkan kakinya menuju ndalem yang hanya berjarak beberama meter saja.

Zura mengucapkan salam saat sudah berada di depan pintu rumah umi.

Tak lama jawaban salam serta pintu terbuka yang menampakan seorang gadis.

"Ka zura,hayu atuh masuk. Nafa kangen banget ih sama ka zura. Kita jarang ketemu ya ka, ka Zura sih meni sibuk pisan lah. Padahal nafa tuh pengen main sama ka zura,tapi kata umi jangan ganggu ka Zura soalnya lagi sibuk belajar terus kata Aa juga gitu,ah meni gak ada yang ngertiin betapa kangennya nafa sama kaka. "

Zura hanya tersenyum mendengar nafa terus berbicara sambil bergelayut pada lengannya.

"Neng di ajak masuk ka zura nya,jangan di ajak ngobrol terus "

Terdengar suara umi dari arah dalam.

Zura mengedarkan pandangannya,suasana ruang tamu sepi dan adem.

Namun tak lama nafa menariknya untuk masuk kedalam ruang keluarga.

saat gorden terbuka semua orang nampak melihat kepadanya.

Zura terpaku saat melihat sang ibu yang sedang duduk di hadapan umi dan abah kiai,kemudian Gus Ilham dan Ustadz Yusuf yang duduk menghadap laptop.

Namun sorot mata zura menajam saat melihat jejak air mata di wajah ibunya,hidungnya pun terlihat sedikit merah.

Zura langsung menghampiri umi,abah dan ibu nya.

Menyalami semuanya kecuali Gus ilham dan Ustadz Yusuf yang hanya ia sapa.

"ibu sama siapa kesini ? Ayah mana?"

"Ibu sendiri nak,ayah sedang banyak kerjaan lagian ibu kangen banget sama kamu jadi gak nungguin dulu ayah libur "

Zura hanya mengangguk,walaupun ia bisa melihat ada kejanggalan.

Namun sebisa mungkin ia bersikap biasa saja,jangan lupakan sifat zura yang bisa membaca gerak-gerik dan situasi seseorang.

itulah salah satu kelebihan zura.

"Zura juga kangen sama ibu,ibu gimana kabarnya ? Sehat kan ?"

"Alhamdulillah ibu sehat nak,kamu gimana sehat juga kan? Betah disini nak?"

"Alhamdulillah seperti yang ibu lihat zura sehat dan Alhamdulillah zura sudah mulai bisa beradaptasi sedikit-sedikit."

"Syukurlah nak,ibu seneng dengarnya "

zura melihat tas di belakang sang ibu yang terlihat penuh dengan barang, namun ia masih bersikap biasa-biasa saja.

"ibu nginep disini kan? Zura masih kangen sama ibu "

"iya nak zura,insyaAllah ibu kamu nginap beberapa hari disini karena umi yang meminta tentu itu juga atas izin ayah kamu soalnya kan sebentar lagi akan ada acara maulid Nabi akan sangat repot jadi umi minta tolong ibu mu untuk ikut membantu "

Umi yang langsung menjawab pertanyaan zura

"wah..asyik dong bu,zura bisa kangen-kangenan sama ibu "

Zura langsung memeluk sang ibu,ia tahu ibunya sedang tidak baik-baik saja.

"Loh,ko ibu nangis sih?"

punggungnya terasa basah saat ia berpelukan dengan sang ibu.

Tubuh sang ibu pun sedikit bergetar

"gak apa-apa ibu hanya kangen sama zura,bahagia juga karena bisa peluk zura"

Hati zura ikut sakit saat mendengar kebahagiaan sang ibu hanya karena pelukannya.

ia akui baru beberapa kali mereka berpelukan layaknya ibu dan anak.

Sebelumnya tidak pernah terjadi.

Bahkan sekedar ngobrol pun rasanya tak pernah,hanya tegur sapa itupun jarang terjadi selebihnya zura hanya akan bersikap acuh terhadang sang ibu tiri.

"Oh iya nak,kemarin ada seseorang ke rumah mencari kamu."

Gus Ilham langsung memusatkan pendengarannya

"siapa bu ?"

"mm..kalo gak salah namanya Rizal,katanya mau ada perlu sama kamu terus ibu tanya keperluannya apa dia hanya bilang tolong sampaikan zura untuk segera menghubunginya "

Zura menepuk keningnya,ia sungguh melupakan Rizal karena tidak memberitahukan keberadaanya.

"Duh zura lupa bu, zura harus cepat hubungi dia.Zura boleh pinjam hp nya ibu untuk menelpon nya ? "

Belum sempat Ibunya menjawab,Gus Ilham langsung menyodorkan hp nya.

"Pakai punya saya "

Suaranya dingin dan tegas seolah tak ingin di bantah.

Sedangkan zura menautkan alisnya,merasa aneh dengan sikap Gus Ilham.

"Oh ok,saya pinjam dulu "

Zura mengambil hp Gus Ilham karena tidak mau ribet,saat akan melangkah pergi namun terhenti saat mendengar ucapan Gus Ilham.

"Disini !! tanpa bantahan"

"Astaghfirullah...sabar..sabar zura,orang sabar di sayang Tuhan "

Zura hanya bisa menggerutu namun masih bisa di dengar orang-orang.

Sedangkan mereka hanya bisa tersenyum melihat tingkah Gus Ilham dan Zura.

Zura mengetikan 11 nomer pada layar hp,namun saat akan memencet tombol hijau jarinya menggantung saat suara Gus Ilham terdengar kembali.

"Di loudspeck panggilannya "

Zura melotot dan tangan zura terangkat ke arah wajah Gus Ilham yang duduk tak jauh darinya yang terhalang Ustadz Yusuf

"Ya Allah Gus..."tanganya mengepal geram,ia langsung duduk menyenderkan badannya pada dinding tak lupa tanganya terlipat di dada dengan bibir cemberut.

"udah ah gak usah aja sekalian,banyak aturan banget sih. Kamu tuh nyebelin banget sih Gus,kalo gak suka sini maju kita berantem aja sekalian lah. Awas ustadz Yusuf jangan halangin zura,udah gatel nih tangan rasanya ga sabar pengen nyapa tuh muka Gus Ilham "

Tanpa zura sadari ,zura mengeluarkan sikap manjanya yang telah lama tak pernah ia lakukan lagi setelah sang ayah memutuskan menikah lagi.

Jika dulu ia akan bersikap manja pada sang ayah,entah kenapa saat di hadapan sang ibu dan Gus ilham sifat manjanya keluar dengan sendirinya.

Semua orang tampak terkejut dengan sikap zura karena baru pertama kali,

Tak terkecuali Gus ilham,tapi sudut bibirnya terangkat.

Hatinya menghangat saat melihat sikap lain zura

"ko pada bengong sih,tau ah nyebelin banget "

Zura menghentakan badannya karena kesal.

tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan Gus Ilham,namun tak lama mereka saling menunduk.

Jantung keduanya berdetak cepat tanpa bisa di kontrol.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

♧CR²♧

1
Bias Chika
alur ceritanya sudah bagus. tapi lebih diperhatikan lagi tanda baca serta kosa katanya yaa kak. contoh kata-kata: isst, brak, bruk. itu alangkah baiknya di kasih miring.
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah..terimakasih kaka masukannya. InsyaAllah berusaha lebih baik lagi.
Terus ingatkan author ya kk kalo ada kesalahan🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!