NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia Om

Akhirnya Sherli paham tentang dia. Dia memperkenalkan diri sebagai Lailis. Sebenarnya nama aslinya Lestari. Pekerjaannya memang di kantor tapi setelah pulang dari kantor dia sebagai ehmmm ya tahulah. Sherli merasa tidak menyangka.

"Beginilah hidup gue. Gaji di kantor gue gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari jadi gue memutuskan melakukan semuanya" kata dia dengan berusaha santai.

Sherli terdiam.

"Gue memang menyesal tapi semua sudah terlanjur makanya kalau lo belum terjun sama dunia Om lebih baik urungkan saja. Jangan sampai menyesal seperti gue. Gue sampai pernah aborsi sekali"

Jujur Sherli terkejut tapi lebih tidak ditunjukkan.

"Di sini gue memang untuk kost bukan yang lain"

Lailis tersenyum.

"Baguslah"

Sherli masuk ke dalam kamar dan kembali mengingat obrolannya dengan Lailis.

"Padahal dulu gue sempat menangis dan menyesal karena nasib gue begitu tapi ternyata orang lain punya kisah yang lebih mengenaskan. Seharusnya gue lebih bisa bersyukur. Gue memang lupa bersyukur" pikir Sherli pelan.

Keesokan harinya. Pukul 05.30. Sherli melihat jam di handphone menunjukkan pukul segitu.

"Gue mau beli pulsa. Di mana ya?" pikir Sherli.

Sherli segera berjalan menuju kamar mandi. Sherli memang harus bangun pagi agar tidak berebut dengan yang lain untuk mandi.

"Kalau masih nanti bisa lanjut tidur sebentar" pikir Sherli dengan pikiran usil.

Pukul 06.00.

"Sudah jam segini? Gue masih harus cari pulsa lalu makan. Toko buka jam setengah 9. Sekarang memang beda ya? Dulu di rumah masih banyak waktu untuk santai tapi sekarang gue harus lebih bisa mengatur waktu" pikir Sherli.

Sherli sudah memakai baju dan melihat dirinya di cermin kecil. Cuma cermin kecil yang Sherli punya.

"Penampilan gue yang sekarang jauh beda dengan dulu. Masih mending kalau lebih baik tapi yang terjadi. Gue seperti dari desa yang sangat terpencil. Kota gue memang termasuk golongan desa tapi gak terlalu desa sekali" pikir Sherli pelan.

Sherli coba keluar dari kamar kost dan bertemu dengan Lailis.

"Mbak sudah bangun?"

"Justru gue terlambat bangun. Jam kantor sudah hampir..."

"Sekarang masih jam setengah 7, Mbak" potong Sherli.

"Gue belum dandan. Jangan panggil gue 'mbak'. Panggil nama gue saja"

"Baiklah"

Sherli melihat Lailis mau berjalan pergi tapi seketika dirinya memanggil untuk tanya. Lailis melihat Sherli.

"Tenpat jual pulsa di dekat sini ada? Butuh pulsa"

"Lo sudah punya handphone?" tanya Lailis dengan tersenyum.

"Teman kasih pinjam" kata Sherli dengan tersenyum malu.

"Lo punya teman di sini?"

"Iya cuma dulu belum bisa menghubungi dia karena yang pernah saya bilang kalau baru kecopetan"

"Baguslah kalau memang ada teman. Jual pulsa di dekat sini gak ada. Lo harus jalan sampai di jalan besar"

"Ternyata begitu?"

Sherli tahu jalan besar memang agak jauh tapi memang saat ini dirinya harus paham dan sabar karena kondisinya apapun mengandalkan kaki. Tidak ada kendaraan. Sherli mengangguk tanda mengerti dan Lailis berjalan pergi.

"Apa gue sekali jalan langsung berangkat ke toko? Nanti gue juga masih makan" pikir Sherli pelan.

Akhirnya Sherli memutuskan mengambil charge handphone dan memasukkan dalam kresek hitam kecil. Sebelum berangkat Sherli melihat lagi penampilannya. Setelah memastikan cukup rapi Sherli pergi dan jalan sampai di depan gang.

"Jam segini sudah ramai padahal kalau di kota gue belum" pikir Sherli.

Sherli mendengar suara bising karena kendaraan yang lalu lalang apalagi ada yang menyetir dengan kecepatan tinggi.

"Apa memang karakter orang di sini kalau menyetir harus dengan kecepatan tinggi?" pikir Sherli dengan menggelengkan kepalanya.

Sherli melihat di sekelilingnya.

"Masih di sana tempatnya. Jalan lagi. Sabar" pikir Sherli.

Sherli berjalan sampai di dekat gang dan masuk sebentar karena letak konter persis di belokan gang.

"Pulsa, Mas"

"Berapa, Neng?"

Sherli menunjukkan angka 5 di jarinya dan melakukan transaksi lalu melihat laporan pulsa masuk dan berjalan pergi.

"Kalau gue telepon di sini ramai. Nanti gak dengar" pikir Sherli.

Sherli berpikir.

"Gue cari tempat yang tepat untuk telepon dan juga warung untuk beli makanan" pikir Sherli.

Sherli bingung cari makan karena di sekitar sana tidak ada warung.

"Arah toko ke sana...atau gue jalan sampai di dekat toko. Bukankah di sana ada warung? Jam segini buka atau gak?" pikir Sherli.

Sherli berpikir keras dan coba berjalan sampai ke arah toko. Jujur capek tentu saja benar tapi Sherli tidak punya pilihan lain selain harus jalan kaki sehingga dirinya memilih ada di kost yang sekarang ditempati karena agak dekat dari toko meskipun harus satu tempat dengan PSK. Di seberang Sherli melihat jalan agak sepi sehingga memutuskan pergi ke sana. Memang akhirnya agak jauh dari toko tapi Sherli tidak punya pilihan lagi karena cuma di sana yang ditemukan. Di tempat lain Sherli yakin ada tapi tidak mungkin juga Sherli jalan kaki lagi.

"Gue sudah lama gak lari akhirnya begini. Jalan segini saja sudah capek padahal dulu waktu sekolah gue jago lari makanya jalan sejauh apapun gak capek" pikir Sherli dengan menghela napas pelan.

Akhirnya Sherli sampai di jalan yang agak sepi lalu memencet tombol angka di handphone dan menunggu. Sherli hapal nomor handphone papa dan mamanya tapi lebih memilih telepon papanya. Jujur Sherli takut menghadapi mamanya karena ketika pertama kali sudah sampai di kota itu tidak langsung telepon padahal sebelum berangkat mamanya kasih peringatan langsung telepon beri kabar.

Tut...tut...tut...

"Gue takut tapi memang sudah hampir sebulan. Gue gak mau papa dan mama khawatir" pikir Sherli.

Seketika Sherli mendengar suara papanya.

"Terhubung" pikir Sherli.

"Pa, ini aku"

"Siapa ini?"

"Sherli, Pa"

"Sherli? Ini benar kamu? Kenapa baru sekarang telepon? Sesibuk itu kamu sampai lupa gak menghubungi papa?"

"Maaf, Pa"

Seketika Sherli mengeluarkan sebentar air mata tapi berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis. Sherli tidak mau papanya tahu yang terjadi dengan dirinya.

"Di sana kamu baik saja, bukan? Papa kepikiran karena kamu sekalipun gak kasih kabar"

"Baik. Baik. Maaf buat papa kepikiran tapi..."

Tut...tut...tut...

"Halo? Pa? Papa? Halo?"

Sherli merasa heran mendadak teleponnya terputus.

"Masa sinyalnya?" pikir Sherli.

Sherli melihat layar handphone lalu sinyal masih penuh dan dapat laporan pulsa habis.

"Astaga. Kenapa bisa habis? Gue isi lima ribu" pikir Sherli.

Seketika Sherli ingat sesuatu.

"Astaga. Gue baru ingat. Nomor papa beda operator" pikir Sherli.

Sherli menggaruk sebentar kepalanya yang tidak terasa gatal karena sebal.

"Duh...gimana, nih? ...tapi masa secepat ini habis? Gue belum selesai bicara. Gue gak mungkin kembali beli pulsa di konter tadi. Jauh sekali dan uang gue menipis. Itupun dikasih Ella. Gue masih hutang" pikir Sherli bingung.

Seketika Sherli menghentakkan kedua kakinya.

"Duh...gue harus gimana?" pikir Sherli.

"Masih tidak kapok?"

Seketika Sherli mendengar suara seorang lelaki di belakangnya dan segera membalikkan badan lalu membelalakkan kedua matanya dan melihat seorang lelaki yang dikenalnya. Dia melihat dirinya dengan tatapan tajam dan sinis. Sherli terdiam dan belum bisa bereaksi apapun. Semakin lama Sherli melihat tatapannya mengintimidasi. Hal itu membuat Sherli tidak bisa melanjutkan perkataannya justru menunduk.

"Astaga" pikir Sherli dengan merasa ngeri.

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!