NovelToon NovelToon
Kabur Dari Obsesi Hans JANGAN LARI MONA!

Kabur Dari Obsesi Hans JANGAN LARI MONA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:56.3k
Nilai: 5
Nama Author: NURUL NUHANA.

DILARANG PLAGIASI! KARYA ORISINIL NURUL NUHANA.
Apa yang akan kalian lakukan jika menyadari kehidupan kalian dalam bahaya? Tentunya takut bukan?
Itulah yang saya alami, setelah secara tidak sengaja membantu membayarkan makanan seorang pria di sebuah Kafe. Sebuah kebaikan dan ketidaksengajaan yang membuat hidup saya masuk ke jurang kesengsaraan dan kriminalitas. Pria yang sempat saya tolong itu menjadi obsesi dan semua tindakannya untuk mendapatkan saya sudah sangat mengganggu ketenangan dan membahayakan.
Gilanya obsesi pria itu sampai memaksa saya untuk menikah dengannya. Saya yang ketakutan dan terancam, menerima pernikahan itu dengan terpaksa. Saya tetap saja tidak mencintai suami saya, walau perlakuannya seperti malaikat. Tapi suami saya juga bisa langsung berubah menjadi iblis jika saya memberontak.
"Kurang ajar! Kabur sejauh ini ternyata kamu ingin mengaborsi anak kita!" Hans membentak dan mencengkram dagu saya.
"Kamu tidak akan pernah bisa lari dari saya Mona!" ejeknya tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NURUL NUHANA., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DITOLONG PRIA MISTERIUS ITU.

"Tolong!" teriak saya.

Saya sangat bingung berlari di antara gang sempit rumah warga ini. Banyak juga jalan buntu yang membuat saya terjebak. Namun saya terus berusaha mencari jalan keluar. Napas saya rasanya sudah habis, dari tadi saya terus lari-larian. Tadi dari Riko, sekarang gerombolan temannya. Entah pun itu temannya atau atau anak buahnya, tapi yang pasti masih bagian dari hidup Riko.

Saya berhasil keluar dari rumah susun dan gang sempit itu, jalanan di depan mata saya sudah sedikit besar. Jalan yang diterangi satu lampu jalan, tepat di atas kepala saya. Sekitar tanah tiga meter yang dijadikan lalu lintas warga setempat. Jalan ini dibatasi tembok pagar dan tembok rumah warga. Saya melihat kesekitar, tak ada gerombolan pria tadi mengejar saya. Mungkin mereka kehilangan jejak, atau memang sudah berhenti mengejar saya.

Saya berjalan sempoyongan menuju kegelapan di depan sana. Seraya mengatur napas dan sesekali melihat ke belakang, takut tiba-tiba ada Riko ataupun gerombolan temannya. Saya eratkan kaos yang sudah robek untuk menutupi aurat saya. Seraya tangan kanan memegang pinggang, ginjal saya rasanya sakit.

Saat sudah masuk di jalan yang gelap karena lampu jalan tak meneranginya, saya tiba-tiba melihat bayangan seorang pria sedang berdiri di bawah pohon. Saya tak dapat melihat dengan jelas siapa pria itu, hanya bayangan hitam yang saya lihat. Saya menjadi semakin takut, napas saya semakin sesak. Mau lari, tapi kaki saya sudah tidak sanggup lagi. Ini saja pandangan mata saya sudah berkunang-kunang. Namun pria itu terlihat berjalan mendekat, saya panik dan berlari ke depan melewatinya karena jika berlari ke belakang, saya bisa tertangkap gerombolan pria itu lagi. Namun ia berhasil menangkap saya dan mengukung saya di tembok.

Saya menjerit dan memberontak,"Akhhhhhhh ... lepaskan!"

Saya tak berani melihat siapa pria ini, rasanya saya takut sekali. Kaki saya rasanya tak mempu lagi untuk menumpu badan kecil saya. Rasa panik dan trauma pelecehan tadi, sangat membuat saya ketakutan.

Saya terus berusaha memberontak dengan badan yang lemas dan mata tertutup. Namun tiba-tiba suara lembut pria menenangkan saya,"Mona ... Tenanglah."

Deg!

"Mona? Suaranya ...." Saya terkejut saat mendengar pria itu memanggil nama saya.

Dan satu hal lagi, suaranya seperti suara pria misterius itu. Saya sangat tanda suaranya. "Apa itu kamu?" saya bertanya dalam hati.

Pria itu membelai wajah saya dengan lembut dan menangkupnya. Ia berkata lembut,"Tenanglah, jangan takut."

Saya memberanikan diri untuk membuka mata, melihat wajah siapa yang sedang berbicara dengan saya. Saat mata saya terbuka, pria tinggi, dada bidang dan badan besarnya yang tertutupi hoodie hitam tepat di depan saya. Wajahnya tak terlihat di bawah kegelapan malam, ditambah ia menutupkan topi hoodienya ke kepala, semakin menutupi wajahnya. Namun saya tahu siapa pria ini, walaupun tanpa melihat wajahnya.

Saya mendorong dadanya dengan kuat hingga ia terhuyung ke belakang, dan saya berteriak mengusirnya,"Pergilah! Mau apalagi kamu?"

Tetapi saat saya hendak berlari, pria itu menarik tangan kiri saya dan menahannya. Ia kembali mengukung tubuh saya di tembok dan menangkup wajah saya dengan kedua tangannya.

"Mona tenanglah, jangan takut ...," ucap lembut.

"Pergi! Itu pasti kamukan? Mau apalagi kamu? Jangan ganggu saya!" teriak saya seraya mendorong dadanya, namun saya sudah kehabisan tenaga. Air mata sudah mengalir membanjiri wajah saya, saya benar-benar ketakutan sekarang.

"Ya Allah tolong hamba ...," mohon saya dalam hati.

"Mengapa banyak sekali orang-orang jahat yang mengganggu Mona Ya Allah ... Apa salah Mona? Tolong Mona ya Allah ...," mohon saya kepada Tuhan.

"Lepasin saya! Saya mohon ..." lirih saya sesenggukan kepada pria itu.

"Mona tenanglah, saya akan menolongmu," ucapnya.

"Kenapa harus orang jahat seperti dia yang harus menolong saya Ya Allah. Saya tidak mau ...," batin saya dalam hati.

"Tidak perlu! Pergi saja dari sini! Jangan ganggu saya!" tolak saya mendorongnya, namun tak bisa.

"Mona ... Mona ... Lihat saya!" perintah pria itu seraya menggoyangkan wajah saya agar saya sadar.

Saya menatap matanya, entah mengapa setelah ia mengatakan itu, saya jadi bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dan ia benar-benar pria misterius yang masuk ke dalam rumah saya saat itu. Wajahnya terlihat sendu namun tak menyunggingkan senyum. Ia seperti sedang bersedih, namun tidak mengeluarkan air mata.

Dan tiba-tiba saja, pria ini mengeluarkan sebuah kunci dari saku kanan hoodienya dan membuka borgol di kedua tangan saya. Ia juga membuka tali yang melilit dan mengikat kedua tangan saya dengan erat. Saya heran dari mana pria ini mendapatkan kunyi itu. Apa kunci borgol bisa digunakan dengan banyak kunci? Saya pun tidak tahu jawabannya. Intinya saya senang, tangan saya telah terbebas dari borgol itu.

"Terima kasih ...," ucap saya lirih.

"Sama-sama Mona ...," jawabnya lembut dan pelan, senyumnya sangat tulus sekali.

Ia menghapus air mata saya yang terus mengalir. Dengan lembut ibu jarinya menghapus air yang membasahi kedua pipi saya. Saya yang masih sesenggukan tak hanya berdiri menegang dengan kedua tangan yang lurus sedari tadi. Saya tidak bisa menggerakkan badan saya, saya benar-benar membeku.

"Tenang Mona ...," ucap pria itu lembut.

"Jangan menangis lagi ...," ucapnya.

"Maafkan saya Mona ... Maafkan saya yang datang terlambat ...," mohon pria itu dengan sangat lembut.

Tatapannya sangat teduh dan suaranya sangat lembut. Setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulutnya, saya merasa sedikit tenang. Saya merasa ada seorang pelindung yang akan menolong saya.

1
NURUL NUHANA
Oh ya, sangat kejam.
Anonymous
Update Penulis tersayang/Sob/
NURUL NUHANA: Sudah Sayang Cinta/Determined//Sneer/
total 1 replies
Anonymous
Yey ... Hans datang/Whimper//Sneer/
NURUL NUHANA: Ih ... kok tahu?/CoolGuy/
total 1 replies
Anonymous
Hans?/Whimper/
NURUL NUHANA: Uh ... sampai terharu/Chuckle/
total 1 replies
Anonymous
Ya Allah Mona/Whimper/
Untung berhasil selamat.
Walau baju sudah compang-camping!
NURUL NUHANA: Iya bajunya koyak, hanya lengan bajunya yang masih tercantol/Cry/
total 1 replies
Anonymous
Kamu kayanya yang sawan Riko!!!
NURUL NUHANA: Hahaha Sabar ya
total 1 replies
Anonymous
Kejam ini si Riko!
Anonymous
Enggak, pasti Mona gak mati Penulis.
Anonymous
Bagus Mona! Lawan terus/Angry/
Tapi masa Mona mati?/Sob/
Anonymous
Ikut tegang, berasa capeknya/Facepalm/
Aini Nur
ditunggu kelanjutannya ...
NURUL NUHANA: Halo Sayang/Heart/
Penulis sudah mengupdate Bab baru ya/Sneer/
Terima kasih sudah membaca cerita Penulis dan tetap setia menunggu.
/Chuckle/
total 1 replies
NURUL NUHANA
TOLONG LIKE DAN KOMEN YA!
Anonymous
Oalah ... Hans ... Hans .../Drowsy/
Makanya jangan banyak tingkah Hans!
Masuk ICU kan jadinya/Drowsy/
NURUL NUHANA: Titisan monyet/Chuckle/
total 1 replies
Anonymous
Hayo ... siapa?
NURUL NUHANA: Gak tau/Proud/
total 1 replies
Anonymous
Ha/Gosh/ Riko?
Riko siapa ini?/Scream/
Anonymous
Sudah Penulis, saya selalu mendukung semua karya Penulis/Kiss/
NURUL NUHANA: Masya Allah. Terima Kasih/Wilt//Pray/
total 1 replies
Anonymous
Minum Antimo Milu/Joyful/
NURUL NUHANA: Sudah minum Antangin dia/Tongue/
total 1 replies
Anonymous
Em ... Riko anti patriarki ini/Whimper/
NURUL NUHANA: Idaman ya/Hey/
total 1 replies
Anonymous
Wah ... Masya Allah ...
Baru saya tinggal tiga jam sudah nambah saja nih popularitas dan likenya. Berkah ya Penulis ceritanya, semoga dapat gaji yang banyak. Aamiin.
Salam Dari Penggemar Setia/Kiss//Plusone//Good//Ok//Pray//Heart//Gift/
NURUL NUHANA: Alhamdulillah.
total 1 replies
Anonymous
Saya sudah mengerti kok sudut pandangnya sebelum Penulis kasih pengumuman hihihi
NURUL NUHANA: Bagus dong.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!