Codex Of Fantasy

Kepadatan energi sihir di hutan Gnalih menarik para monster untuk mendekat. Tetapi malam ini tiba-tiba energi sihir itu berkurang secara drastis, membuat monster yang hidup dengan mengkonsumsi energi sihir menjadi ganas karena kelaparan, akibatnya wilayah hutan menjadi sangat berbahaya. Bahkan banyak monster yang mulai menyerang pemukiman sekitar.

***

Begitu bangun dari tidurnya, Ningrum merasakan kelelahannya pulih sepenuhnya. Dia merasa energi sihirnya telah terisi penuh setelah semalaman melakukan meditasi.

Comel terbang berputar-putar seakan mengucapkan selamat pagi. Ningrum melihat sekitar Goa dan menemukan keanehan di mana banyak kristal magis bermunculan, bahkan ada bagian dinding yang berkilauan seperti mengandung material berharga.

Rupanya saat melakukan meditasi, energi sihir dalam jumlah besar mengendap di dalam goa sebelum akhirnya masuk kedalam tubuh Ningrum. Keadaan ini membuat munculnya kristal magis dan logam ajaib.

“Kualitasnya sangat buruk, aku tidak tahu apa yang bisa dibuat menggunakan material seperti ini.” Ningrum meninggalkan goa tanpa melakukan apapun pada kristal dan logam ajaib karena merasa tidak berguna.

Setelah meninggalkan goa, Ningrum dikejutkan dengan pemandangan mengerikan di sekitar mulut goa. Banyak mayat monster berserakan membuatnya keheranan. Ningrum sadar jika para monster terbunuh oleh dua Golem yang dia panggil untuk menjaga goa.

"Semalam aku sudah memastikan jika area sekitar sangat aman.”

Setelah mencari pengetahuan dari Comel, dia akhirnya tahu jika berkumpulnya monster disebabkan oleh dirinya yang menyerap hampir semua energi sihir di hutan.

“Aku tidak mengira efeknya akan menjadi seperti ini. Lain kali aku harus berhati-hati agar tidak menyebabkan bencana.” Ningrum berpikir pasti akan berbahaya melakukan meditasi ditengah desa atau kota.

Melihat daging monster membuat Ningrum ingin memakannya, dia sudah lama tidak ingat bagaimana rasa dari daging lantaran di pulaunya hanya bisa memakan sayuran dan buah-buahan. Karena keinginannya untuk makan daging begitu besar, Ningrum mencoba mempelajari tentang daging monster.

“Jadi semua daging monster bisa dimakan asalkan menggunakan cara pemasakan yang tepat.” mata Ningrum berbinar sangat senang.

“Luar biasa, aku bisa makan daging sepuasnya.” Ningrum berterimakasih pada dua Golem yang telah menjaganya.

Setelah menyimpan semua mayat monster ke dalam penyimpanan buku sihir Comel. Ningrum bersama kedua Golem berjalan menuju danau, dia berniat meminta maaf pada naga danau yang semalam dia kalahkan.

Dia merasa penyerangan yang dilakukan oleh naga danau hanyalah bentuk pertahanan diri dari orang asing yang tiba-tiba masuk ke teritorinya.

“Apa perlu aku memberinya hadiah sebagai permintaan maaf.” Ningrum bertanya pada Comel tentang hadiah yang cocok untuk seekor naga.

***

Di dalam danau, Naga danau merasa terancam setelah semalam dikalahkan oleh seorang manusia. Meskipun dia berhasil selamat setelah manusia itu mengampuni nyawanya, tetapi dia yakin jika manusia itu akan kembali lagi untuk mengambil nyawa.

Naga danau ingin segera pergi dari tempat ini, namun dia tidak bisa melakukannya karena naga danau hanya bisa terbang ketika sedang hujan. Dia merasa terjebak, layaknya ikan di dalam kolam.

Beberapa hari sebelum keadaan masih terkendali, hujan masih mengguyur dengan lebat, tetapi semua awan hitam itu sekarang menghilang begitu saja tanpa sebab.

‘Apakah sebenarnya dari awal semua ini jebakan?.’ pikir ular raksasa itu. Dia berharap agar hujan kembali turun agar dia bisa kembali ke laut.

Naga danau tiba-tiba merasa energi yang sangat kuat mulai mendekati danaunya. Energi yang sama seperti milik manusia yang telah mengalahkannya sebelumnya, tetapi kali ini terasa jauh lebih kuat. Ada juga beberapa energi yang lebih lemah datang bersama manusia itu.

‘Apa mereka datang untuk membunuhku?.’ Naga danau merasa sangat ketakutan.

“Halo permisi, tuan naga apa kau bisa mendengarku?.” Ningrum mencoba berkomunikasi, meskipun naga danau berada di dalam air tetapi anehnya monster itu bisa dengan jelas mendengar gadis itu.

“Apa ini sihir pengendali pikiran?.” naga danau menduga-duga. “Begitu rupanya, manusia itu sengaja membiarkan aku hidup agar bisa menjadikan aku sebagai peliharaannya.”

Naga danau menjadi sangat marah, dia segera berenang menuju permukaan, “Meskipun aku tidak mampu mengalahkannya, tapi aku tidak akan sudi tunduk tanpa perlawanan.” naga danau bersiap bertarung untuk mempertahankan harga dirinya sebagai ras Naga.

Tetapi yang terjadi justru...

“Apa kau suka dengan hadiahku?, Syukurlah.” Ningrum tersenyum senang melihat naga danau memakan kristal magis yang dia berikan sebagai permintaan maaf karena pertarungan semalam.

‘Ap... apa ini! Aku tidak pernah merasakan kristal magis seenak ini.’ naga danau tidak bisa menahan godaan kristal magis yang mengeluarkan aroma begitu manis. Kehormatan ras Naga yang sebelumnya ingin dia pertahankan sekarang hilang entah kemana.

Ningrum mengusap kepala Naga danau yang sedang menikmati hadiahnya, mata naga danau menutup seakan menikmati perlakuan Ningrum. Setelahnya keduanya saling memperkenalkan diri, Naga danau hanya memperkenalkan dirinya dengan nama rasanya yakni Young Serphent Dragon.

“Nama ras, Itu berarti kau tidak punya nama bukan? Bagaimana jika aku memanggilmu dengan nama Serena?.” celetuk Ningrum.

Naga danau terkejut dengan nama yang tiba-tiba Ningrum berikan padanya. Dia berniat menolak, akan tetapi melihat senyuman Ningrum membuatnya menerima nama yang gadis itu berikan.

“Serena, aku menyukainya.” setelah menerima nama pemberian Ningrum, tiba-tiba tubuh naga danau bersinar terang. Ningrum terkejut saat melihat ukuran naga danau yang secara perlahan mulai menyusut.

“Wa... wa... apa yang terjadi?.” di depan Ningrum, naga danau kini telah berubah menjadi seorang gadis berambut biru berwajah cantik dengan tanduk dan ekor kadal.

Tapi yang menjadi perhatian Ningrum, “Apa kau tidak merasa kedinginan?.” dia bertanya ketika melihat sosok Serena yang tidak mengenakan baju. Ningrum segera mengajak Serena masuk ke goa, gadis jelmaan dari naga danau hanya mengikuti.