Marisa yang merupakan anak perempuan yang di asuh Azka dan Amanda kini sudah tumbuh besar, Marisa yang mulai mencari dimana keberadaan ibu sambung nya itu karena sejak kecil hanya Amanda yang menjaga nya dan ikatan batin antara dirinya dan Amanda sudah terjalin sejak ia kecil, namun di tengah pencarian ibu nya itu, Marisa bertemu dengan Kevin, Saudara tirinya, Marisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kevin, namun apakah Marisa akan tetap mencintai Kevin saat dia tau Ken Adalah adik tiri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 -gagal-
Amanda memasuki ruang operasi dengan perasaan yang tidak stabil, dia yang masih terbawa emosi dan juga foto yang tadi ia lihat, masih berkeliaran di pikiran nya, Amanda berusaha untuk tidak menyatukan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, namun kali ini sangat berat baginya untuk melupakan hal yang baru saja ia lihat.
Amanda bertemu dengan suster yang berada di meja resepsionis, dia meminta agar dokter lain bisa menggantikan nya karena alasan pribadi, namun di jam segini semua dokter sedang sibuk, janji yang mendadak memang jarang mendapatkan dokter.
Amanda berjalan menuju lorong ruang operasi, dia menatap ruangan itu, merasa dirinya tidak bisa melakukan ini, namun pasien dan para suster lain nya sudah berada di dalam, Amanda sudah cukup menunda waktu operasi nya, tidak untuk membatalkan nya secara tiba-tiba.
Amanda mencuci tangan nya dengan sabun antiseptik, dia memakai scrub cab nya, memakai masker lalu masuk ke dalam, di dalam sudah ada suster yang akan mengeringkan tangan Amanda dan juga memasangkan nya sarung tangan serta pakaian operasi.
Amanda menatap pasien nya dan seluruh tim yang berada di dalam ruangan, Amanda memastikan keadaan pasien dan dia bertanya bagian anestesi apakah pasien sudah siap di operasi, Amanda memastikan bagian mana yang akan ia bedah, dan mematikan indentitas pasien nya.
Setelah semua selesai, Amanda memulai operasi nya saat bagian anestesi mengatakan operasi sudah bisa di mulai, lima menit pertama semua berjalan dengan lancar, pasien yang menderita usus buntu yang sedang ia operasi juga stabil.
Sepuluh menit setelah itu, Amanda merasa dada nya sesak, dia menarik nafas nya dan berusaha fokus dengan apa yang akan ia bedah, Amanda mulai memejamkan mata nya agar dia sadar jika saat ini dia berada di ruang operasi.
Namun usaha nya gagal, Amanda membedah bagian yang tidak seharusnya nya di bedah, pendarahan yang sangat dahsyat keluar dari tubuh pasien, hingga detak jantung nya tak stabil, wajah Amanda juga terkena noda darah, karena ternyata Amanda membedah pembuluh darah pasien tersebut.
Operasi yang di lakukan Amanda kali ini gagal, ini untuk yang pertama kali nya selama ia bekerja di rumah sakit ini, Amanda keluar dengan wajah yang pucat dan dia menangis, dia duduk di salah satu kursi yang ada dan menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.
Dua puluhan menit kemudian, pasien yang sudah meninggal dunia di bawa keluar dari ruang operasi, Amanda mengikut nya karena dia ingin mengatakan kabar ini kepada keluarga pasien.
Saat pasien tiba seluruh keluarga menangis " anak ku ... " ucap seorang ibu yang menangis di atas tubuh pasien yang sudah tak bernyawa
Amanda menatap sang ibu " maaf Bu, operasi yang kami lakukan gagal dan tepat pada tanggal dua puluh satu mei, tahun dua ribu dua puluh empat, pasien atas nama putra meninggal dunia " ucap Amanda
Sang ibu menatap Amanda " dokter mengatakan bahwa operasi ini akan lancar, anak saya akan sembuh dan bisa kembali ke rumah, ada apa ini dokter? " menangis di hadapan Amanda
Amanda menatap nya dan menahan agar air mata nya tidak ikut jatuh, karena ini merupakan hal pertama bagi Amanda untuk menyatakan kematian seseorang, Karena biasanya setelah keluar dari ruang operasi dia selalu membawa kabar bahagia namun kali ini berbeda.
" Maaf Bu, kesalahan bisa saja terjadi, tuhan sayang kepada putra makanya putra lebih awal di jemput Bu, saya permisi " pergi setelah mengucap kalimat itu
...****************...
Azka saat ini sedang menunggu Mora, mereka berencana akan makan siang bersama, dan membahas jadwal untuk pertemuan antar keluarga mereka, Azka terlihat sedang duduk di mobil nya, dia memainkan handphone nya dan melihat postingan Mora.
Azka melihat Amanda memberikan like pada postingan tersebut " ini saat nya aku membuka lembaran baru, karena dia juga sudah membuka lembaran yang baru, dan lembaran nya mungkin sudah sangat banyak " menatap foto tersebut dan memasukan handphone nya ke dalam saku jas nya.
Lima menit Azka menunggu, Mora tiba dan mengetuk kaca mobil Azka, agar di bukakan pintu untuk nya agar bisa masuk ke dalam.
Mora masuk dengan pakaian dokter nya, Azka menatap nya " kau baru saja selesai melakukan operasi? "
Mora melihat pakaian yang ia pakai " iya, aku tidak sempat berhenti pakaian, aku harap kau bisa paham, " menatap Azka canggung
" Ya aku sudah biasa, karena.. " Azka ingin mengatakan bahwa ia sudah terbiasa, karena dulu Amanda juga sering memakai pakaian operasi nya saat mereka akan pergi bersama, namun ia juga ingat dengan ucapan Mora, bahwa saat mereka bersama, tidak boleh membahas orang lain, oleh sebab itu Azka berhenti berbicara.
Mora menatap Azka " mengapa kau diam saja? Apa yang ingin kau katakan tadi? "
Azka mulai bersiap untuk jalan " tidak ada apa-apa, hanya saja aku sudah terbiasa " menatap Mora
Mereka makan siang di salah satu restoran yang cukup terkenal, di sana mereka membahas semua nya, jadwal untuk pertemuan pertama keluarga, akan di lakukan dua hari lagi, karena ibu dan ayah Mora yang saat ini berada di luar kota dan akan kembali besok, jadi mereka akan istirahat sehari lalu esok nya bertemu dengan Azka.
Azka yang sepakat, karena ia tidak ingin ibunya yang datang, ia berencana meminta ibu Amanda yang menggantikan, Azka juga meminta bahwa acara tunangan mereka tidak dilakukan dengan cepat, karena butuh waktu untuk mengambil cuti.
Akhirnya mereka berdua memutuskan, setelah pertemuan keluarga maka bulan depan nya, mereka akan bertunangan, setelah itu menikah, Azka yang merasa tidak nyaman dengan Mora, karena dia hanya membahas masalah itu saja, lalu meminta kembali dengan alasan dia harus ke kantor.
Mora yang mengerti dengan perasaan Azka, menuruti apa yang ia mau, mereka kembali ke tempat kerja masing-masing.
Setelah pulang dari kantor, Azka menjemput Marisa dan mereka berencana akan ke rumah ibu Amanda, karena ada hal yang ingin Azka katakan, Marisa terlihat sangat senang karena dia tidak les hari ini, dan mereka akan bertemu dengan nenek Marisa.
Sampai di rumah ibu Amanda, Marisa turun dengan cepat dan berlari menuju rumah sambil berteriak " nenek! " teriak nya
Ibu Amanda yang berada di kebun belakang, mendengar suara cucu nya itu langsung menuju halaman depan " Marisa " merentangkan tangan dan memeluk Marisa
Azka menyusul datang dan menatap ibu Amanda " ibu, ada hal yang harus aku katakan dan ini sangat penting "
Ibu Amanda menatap Marisa " sayang kau masuklah, nenek sudah siapkan brownies di dalam, coba cicipi " alasan agar Marisa tidak mendengar pembicara orang dewasa
Marisa masuk dengan senang hati, setelah ia masuk, Ibu Amanda dan Azka berjalan sedikit menjauh dari rumah, lalu Azka menatap ibu Amanda " ibu aku akan menikah dengan Mora, gadis yang aku perlihatkan beberapa hari lalu "
" Baguslah nak, jika Marisa setuju maka aku juga akan setuju "
" Masalah nya ibu, aku dan Mora akan mengadakan pertemuan keluarga dua hari lagi, seperti yang ibu tau, hubungan ku dengan ibu ku tidak begitu baik, jadi ibu.. " ucap nya sedikit gugup
Ibu Amanda menatap Azka dan memegang pundak nya " kau tenang saja, aku akan ke sana dan mengantikan ibu mu, seperti yang aku katakan, kau adalah putra ku, walau kau dan Amanda sudah berpisah, hubungan antara ibu dan anak tidak akan putus hanya karena kalian bercerai " jelas ibu Amanda dan menerima nya dengan senang hati
Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih