NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Sugar Baby

Mendadak Jadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Konflik etika / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / PSK / trauma masa lalu
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Apa benar kalau zaman sekarang cari uang halal itu susah?

Hidup di lingkungan sekitar yang toxic, membuat Binar harus bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Cara seperti apa yang ia pilih?

Jangan lompat bab untuk menghargai karya penulis, bila tak suka bisa skip saja, jangan mampir hanya untuk membaca secara acak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Mulai siang ini, Binar tak lagi tidur di kamar hotel, melainkan di mess yang disediakan khusus untuk para karyawan hotel. Ia juga mulai bekerja di kitchen, membantu para chef. Meski harus banyak belajar, tapi ia cukup menikmati pekerjaan ini. Apalagi, tamu hotel di sini juga selalu ramai, meski hanya hotel bintang 3.

Tapi, setelah beberapa hari di sana, ia mulai merasakan ada sesuatu yang terlalu janggal. Yang ia tahu, hotel memang terkadang menjadi tempat yang tak baik jika diinapi oleh sepasang yang bukan suami istri. Tapi di hotel ini, hampir semua tamu yang ia amati, bukan lah mereka yang bertujuan baik.

Sudah menjadi pemandangan yang biasa, ketika ia melihat banyak wanita seperti Amel di sana, berangkulan mesra dengan seorang pria yang berusia jauh di atasnya.

“Mungkin, hotel ini untuk pria-pria hidung belang yang budgetnya minim,” gumamnya.

Tak hanya itu, saat malam hari, Binar yang tak bisa tidur ingin berjalan-jalan santai di sekitar hotel. Tak sengaja juga ia bertemu dengan satu wanita yang sering sekali berada di lobi hotel seolah sedang menunggu pelanggannya. Penampilannya cukup terbuka, dan riasannya menor. Ibarat kata, wanita itu sedang “mangkal” di sana.

Tak ingin peduli pada mereka, Binar fokus ingin mencari uang dengan cara yang halal. “Biar lah jika pilihan hidup mereka begitu, yang penting aku tidak. Seperti kata Om Farhan.”

Menyebut nama Om Farhan, membuatnya sedikit rindu pada pria yang sudah ia anggap sebagai ayahnya sendiri itu, yang selalu memberikan petuah untuknya, meski awal perkenalannya adalah bak seorang ayah temu gede. Tapi bagaimana pun, Om Farhan sedikit banyak berpengaruh dalam hidupnya. Andai saat itu ia tak bertemu dengan pria itu, mungkin sampai saat ini ia sudah salah jalan.

Beberapa hari ini, Binar juga tak mendapati hal yang aneh pada pekerjaannya, tapi tidak dengan hari ini.

Beberapa rekan kerja lelakinya mulai ada yang bersikap kurang ajar padanya, termasuk kepala personalia, si Agus, meskipun hanya sekedar menyentuh lengan. Kali ini juga, Binar benar-benar seperti ditunjukkan oleh keadaan hotel yang menurutnya tak normal. Rata-rata sebagian pekerja wanita dan pria, berinteraksi secara tak wajar sebagai rekan kerja.

“Masak iya cara berguraunya begitu? Panggilnya juga sayang lagi, apa coba maksudnya,” batinnya.

Tak hanya itu, pernah suatu hari Binar ditampar oleh kenyataan yang membuatnya semakin risih bekerja di hotel itu. Ia dengan jelas melihat teman kerja wanitanya, bermalam dengan salah seorang rekan kerja pria. Bahkan, ia dengan jelas juga mendengar bahwa mereka memiliki “istri” dan “suami” saat di hotel, yang berbeda dengan istri dan suami asli mereka di rumah.

Entah kemarin-kemarin ia yang tak menyadarinya, atau memang ini lah yang para pekerja lama tunjukkan tiap ada karyawan baru, setelah baru beberapa hari bekerja.

***

Saat ini, Adrian masih terus berusaha mencari Mbak Bi dan Binar, dengan mengerahkan seluruh anak buahnya. Seakan lebih sulit mencari Binar dari pada Mbak Bi, karena anak buah Adrian menyebar ke seluruh hotel dan tempat-tempat malam untuk mencari Mbak Bi. Tapi Binar, ia sulit ditebak sedang di mana istri Adrian itu.

“Pak Adrian, beberapa waktu lalu Pak Sapto sempat melihat Mbak Bi di hotel Angkasa Muda, hotel yang berada tak jauh dari kediaman Pak Adrian,” lapor salah seorang anak buahnya.

“Terus pantau dan tangkap saat itu juga, di mana pun kalian menemukannya!” titah Adrian tak ingin kehilangan jejak.

Tak hanya Mbak Bi, ia juga menanyakan progress kemajuan pencarian Binar, karena justru saat ini, Binar lah wanita yang paling penting untuk ditemui.

Sementara itu, Binar yang masih mencoba bertahan bekerja di hotel, sedang menyendiri mencari ketenangan saat di jam istirahat. Tapi tiba-tiba, Agus menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Tak segan, lelaki itu melontarkan pertanyaan yang membuat Binar tak nyaman.

“Zaman sekarang tidak usah terlalu idealis, Bin. Tidur dengan teman kerja bukan lah hal yang aneh, lumrah itu, apalagi kita kerja di hotel. Orang cuma tidur kok. Sebagian tamu saja juga seperti itu, apa kamu pikir mereka menginap dengan pasangan sahnya?” ujar Agus dengan percaya dirinya.

Menolaknya dengan tegas, Binar kekeh tak mau melakukan hal apa pun yang terlarang, ia hanya ingin melakukan apa yang ia anggap benar.

"Kamu pikir, dulu kamu diterima kerja di sini karena apa kalau bukan karena kamu cantik dan menggoda? Mana ada cerita mencari pekerjaan se-mudah itu di zaman sekarang ini. Harusnya kamu berterima kasih sama saya, tapi malah sok suci. Yang lain-lain saja tak masalah, justru sebagai ucapan terima kasih telah saya bantu dapat pekerjaan. Tidak tahu diri kamu, Bin, menyesal saya terima kamu dulu, tak ada gunanya buat saya!” Agus marah lalu meninggalkan Binar.

Lelaki itu tampak mengumpat dan terlihat menyimpan dendam pada Binar.

Masih shock dengan yang baru saja ia alami, Binar duduk terdiam seperti posisi awal. Ia tak menyangka hidupnya akan dipenuhi oleh orang-orang seperti ini. Tidak ibunya, adiknya, mantan kekasihnya, sekarang rekan-rekan kerjanya, semua gila nafsu.

Hingga saat tengah merenung, ia kembali melihat seorang wanita yang pernah ia temui saat pertama kali menginap di hotel ini, sedang menerima panggilan telepon dengan wajah paniknya.

“Apa? Dia mulai menyebarkan anak buahnya? Kalau begitu tolong Biani ya, Om. Biani tidak mau berurusan dengan mereka. Semua sudah masa lalu, Biani tidak terlibat apa pun.”

...****************...

1
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Yuliana Tunru
hidup di kota mmg kejam ya binar setiap t4 bagaikan hutan yg setiap saat bisa jd santapan hinatang buas ttp semangat untuk hidup benar dan bsik binar ..biarkan adruan hudup dgn.penyesalan
Yuliana Tunru
lanjut
Yuliana Tunru
orang aneh kasuhan binar
Yuliana Tunru
knp adrian x gitu ya apa gila atau ada dendam khusus
Yuliana Tunru
rasa x kyk.mimpi aneh ya..apa adrian benar2 tulus atw jgn2 binar jd tumbal pesugihan gitu..maaf thor jd nganyal kyk novel2 horor tp smoga z binar benar2 bernasib baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!