"Vyora Valor De Alba!" Bentak seorang wanita dewasa dengan sorot mata yang datar, terlihat sangat jelas bahwa dia tidak menyukainya.
Sosok wanita yang baru saja di panggil itu langsung mendongak dengan ekspresi wajah datar, siluet penuh kebencian terlihat begitu menonjol dalam tatapan matanya yang tajam seperti silet.
"Apa kau tidak mendengarkan aku? harusnya kau tetap koma dan terbaring di rumah sakit! kemunculan mu tidak akan berpengaruh di sini!"
"Apa ibu sudah selesai bicara? aku ingin istirahat." Balas Vyora yang langsung pergi begitu saja.
"VYORA!!"
Vyora tidak menghiraukan panggilannya, dia tetap pergi kedalam kamarnya. Namun, siapa sangka setelah pintu kamarnya terbuka terlihat seorang wanita yang menatapnya dengan ekspresi wajah penuh kemenangan, dia bahkan sampai melambaikan tangannya pada Vyora.
"Hai Vior, lama tidak berjumpa." Sapa nya dengan santai, Tangan Vyora terkepal saat melihat interior kamarnya sudah berubah. Ini bukan lagi kamarnya, lalu dimana kamarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Otak yang bodoh
"Bagaimana? apa berita tentang Mecca tercium publik?" Tanya Gloria.
Karin menundukkan kepalanya, dia menyerahkan sebuah dokumen pada Gloria yang langsung menerima nya dengan cepat, di baca nya dokumen tersebut dengan ekspresi wajah yang puas.
"Bagus! kau memang bisa di andalkan!" Puas nya.
"Saya membayar mahal atas tutup mulut hotel tersebut, karena hotel tersebut merupakan hotel besar sehingga biaya yang dikeluarkannya pun sangatlah banyak. Dan, saya juga membungkam mulut para pelayan yang tahu mengenai kasus ini." Jelas Karin dengan kepala yang tertunduk.
"Berapa pun biaya nya aku tidak masalah, yang terpenting kehidupan Mecca tidak berantakan!! dia harus menikah dengan laki-laki kaya!" Tegas Gloria dan Karin hanya mengangguk.
Tanpa Gloria sadari, Karin menatapnya dengan sorot mata yang tajam. Dia menyeringai, tanpa sepengetahuan mereka semua biaya nya masuk kedalam rekening Vyora. Menghapus jejak cctv adalah ahlinya, dan membungkam mulut pelayan juga kebiasaannya, dia bisa dengan mudah mengancam dan menghasut mereka.
Karin menatap Mecca yang terbaring dengan ekspresi wajah yang pucat, tubuhnya terlihat penuh dengan tanda. Meskipun tidak terlihat jelas, namun Karin bukan orang yang bodoh. Dia melihat beberapa tanda di lehernya yang sangat jelas dan kentara.
"Saya permisi sebentar nyonya." Tunduk Karin.
"Pergilah."
Karin segera keluar dari ruangan Mecca, dia mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Vyora.
"Halo nona." Sapa Karin, dia pergi ke taman dengan santai.
"Karin? ada apa?"
Karin menatap sosok laki-laki yang berjalan dengan membawa bunga, dia menatapnya tak senang. Laki-laki itu mulai menghampirinya, Karin segera merubah ekspresi wajahnya menjadi ramah.
"Tuan." Sapa Karin tanpa mematikan sambungan telepon tersebut.
"Di mana ruangan Mecca?" Tanya laki-laki tersebut dengan suara yang berat.
"Nona ada di ruangan 6 lantai 3 tuan." Balas Karin.
"Baik."
Laki-laki itu pergi meninggalkan Karin, sorot mata Karin kembali datar. Dia menyeringai, laki-laki tersebut pasti tahu mengenai kasus yang terjadi pada Mecca, tunangan nya.
"Dia Hartz?"
"Benar nona." Sadar Karin.
"Oh mereka masih berhubungan, ada apa kau menghubungi ku?"
"Saya sudah menutup kasus nona Mecca sesuai keinginan anda, saya juga sudah menuliskan seberapa banyak biaya yang sudah di keluarkan untuk menutup kasus ini. Dan nampaknya nyonya Gloria tidak mempermasalahkan, karena baginya status nona Mecca tidak boleh tercoreng." Jelas Karin.
"Aku mengerti, tolong kau foto kan secara diam-diam kondisi Mecca sekarang."
"Akan saya lakukan nona."
Karin menutup teleponnya, dia menghela nafas dan kembali masuk kedalam ruangan Mecca. Dia harus melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan di sana, namun langkah kaki Karin langsung terhenti saat mendengar suara kemarahan Gracia.
"TIDAK BISA!! KAU TIDAK BISA MEMBATALKAN PERNIKAHAN INI SECARA SEPIHAK HARTZ!" Marahnya.
Dengan cepat, Karin mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam percakapan mereka.
"Nyonya Gloria, pernikahan ini harus berlangsung seperti biasa. Dan pernikahan ini tidak merajuk pada Mecca, dari awal pernikahan ini ada karena Vyora. Mecca hanya pengganti saja..." Jelas Hartz dengan penuh penolakan.
"Apa kau bilang? kau benar-benar licik Hartz!" Marah nyonya Gloria lagi.
"Saya tidak peduli apa yang anda katakan, tapi pernikahan saya dengan Mecca tidak akan pernah ada karena Vyora sudah kembali."
"Hah!! kau hanya bisa menikahi pewaris perusahaan De Alba, Hartz! sedangkan Vyora, dia sudah di coret dari daftar pewaris bahkan dia juga mengeluarkan namanya dari marga tersebut!!" Sinis Gloria.
Hartz tersentak, dia sangat terkejut dengan kenyataan ini. Dia memang harus menikah dengan Vyora, itupun ketika Vyora masih menyandang pewaris dan berada dalam keluarga De Alba. Tapi jika Vyora tidak.....
••••
"Begitu lah?" Tanya Vyora dengan menyeruput kopi nya santai.
"Benar nona, nampaknya tuan Hartz juga terkejut mendengarnya." Angguk Karin yang tersenyum ramah.
"Dari dulu sampai sekarang, dia memang tidak berubah. Padahal, saat masih bersama ku pun dia sudah berselingkuh dengan Mecca." Ucap Vyora, dia menyandarkan punggungnya di sofa dan menatap Karin.
"Apakah ada sesuatu yang harus saya lakukan nona?" Tanya Karin, dia mengerti arti tatapan Vyora yang sedang merencanakan sesuatu didalam otak cantiknya.
"Ya, jangan sampai keluarga besar Hartz tahu mengenai kasus ini. Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana respon mereka ketika Hartz ketahuan selingkuh dengan Mecca, mereka nampak biasa saja seakan-akan itu bukanlah masalah besar. Jadi, jangan biarkan pernikahan ini hancur." Senyum Vyora yang terlibat begitu cantik, namun sorot matanya penuh kebencian yang mendalam.
"Saya mengerti nona." Angguk Karin, dia menyerahkan sebuah amplop coklat pada Vyora, itu adalah foto Mecca yang masih terbaring di rumah sakit bahkan foto saat Mecca bermain dengan banyaknya pria di hotel, ada Flashdisk pula.
"Kau benar-benar luar biasa Karin, aku benar-benar bangga padamu!" Senang Vyora, dia memasukkan semua barang tersebut kedalam tas nya.
"Saya yang paling mengerti apa yang anda inginkan, nona." Senyum Karin dan Vyora hanya mengangguk sebagai balasan.
Mereka terus berbincang, sampai larut malam barulah mereka berpisah. Mereka minum kopi di dekat apartemen Vyora, hal itu agar tidak ada yang melihat kedekatan hubungan mereka. Jarak apartemen Vyora dengan kediaman De Alba sangatlah jauh dan berbeda arah, karena itulah mereka nampak santai saat bertemu di luar.
••••
"Ibu.." Lirih Mecca yang baru sadar dari masa kritis nya.
"Mecca sayang? kau sudah sadar nak?" Senang Gloria yang langsung memegang wajah putri nya.
"Ibu, apa yang terjadi? aku sungguh tidak mengerti, aku...." Lirih Mecca.
"Nona, anda bertemu dengan beberapa kolega bisnis anda tanpa sepengetahuan saya. Anda melakukan itu karena anda tahu bahwa nona Vyora sudah masuk kedalam dunia entertainment dan berada dibawah naungan salah satu pemilik agensi besar yang sudah hancur." Jelas Karin, dia membuat keadaan seolah-olah Mecca lah yang salah karena teledor saat minum.
"Jadi, aku kehilangan kesadaran saat bersama mereka?" Tanya Mecca memastikan dan Karin langsung mengangguk.
"Bukankah sudah ibu bilang, kau harus tetap bersama Karin! bagaimana bisa kau pergi tanpa sepengetahuannya?" Heran nyonya Gloria yang membuat Mecca semakin diam.
Entah kenapa, dia merasa kejadiannya tidak seperti itu. Tapi, dia sendiri bingung mengenai apa yang terjadi pada dirinya, yang dia ingat, dia sedang bersenang-senang dengan banyaknya laki-laki aneh.
"Mengenai pernikahan mu, Hartz tadi datang dan berniat untuk membatalkan pernikahannya. Dia ingin kembali bersama dengan Vyora!!" Kesal Gloria.
"Apa? benarkah Bu? apa karena kasus ini? atau.." Khawatir Mecca.
"Entahlah, ibu juga tidak tahu. Menurut mu bagaimana, Karin?" Tanya Gloria pada Karin.
"Maaf kalo saya lancang, tuan Hartz mungkin ingin kembali pada nona Vyora karena sekarang nona Vyora terlihat semakin cantik dan juga mulai terjun kedalam dunia hiburan. Kemungkinan, tuan Hartz pernah melihat atau bertemu dengan nona Vyora." Bohong Karin.
Tapi, mau bagaimana pun juga dia berbohong, mereka akan selalu percaya padanya. Karena bagi mereka, Karin adalah otak mereka.
Karin tahu itu, dia benar-benar bersyukur karena mereka memiliki otak yang bodoh!!
Semangat upx thorr 💪💪
Aq sampai hampir lupa ceritax 😊❤️😘
sehat terus biar lancar up-nya tiap hari🤲🙏
ayolah up yang banyak hari ini 🤲🥹
semoga kisah Vyora,bisa panjang Bab-nya kayak kisah Chareen Lee(Chef tampan) sampai 100 bab lebih.🤲🙏🙏
lama" rontok iman Bang Elus,Vyo..🫣☺️