NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gala atau Jena.

Wanita paruh baya itu merasa ada yang salah dengan keadaan yang membuatnya bingung. Seharusnya jendral menatap gala bukan jena, tapi lelaki itu tersenyum melihat jena anteng menulis dibukunya.

Bunda astrid melihat gala yang beranjak dari tempat duduknya. Mendekat pada mereka dan bersalim dengan sopan.

" Gala kekamar dulu bun" pamit anak laki-laki yang tampan itu.

" Ini baru jam 5, kamu mau tidur?" tanya jendral sembari melihat arloji ditangan kanannya.

" Gak om, mau siap-siap aja mau ngaji" sahut gala yang langsung pergi kekamarnya.

Melihat jena, arhan dan anak-anak lainnya masih anteng bunda astrid langsung berdiri.

" sudah-sudah kalian mandi dulu bentar lagi ngaji" titah wanita paruh baya itu membubarkan anak-anak tersebut.

" Nak jendral! Bunda mau bicara sebentar" ucap bunda astrid, setelah anak-anak pergi dan lelaki itu pun menoleh padanya.

" Iya bun, ada apa?" sahut jendral sopan.

" Kamu tahu dari mana tentang anak kamu dan naura?" tanya bunda membuat jendral segera menjawabnya.

" Saat pernikahan naura dan arfan. Lelaki itu menyebutkan bahwa naura sudah punya anak berarti dia anak aku. Bener kan bun?" ucap jendral yakin.

" Memang benar, tapi apa kamu tahu anak kamu yang mana?" jendral tersenyum, lalu mengangguk.

" Jena anak aku kan bun " ucap lelaki itu membuat wanita paruh baya itu terkejut.

Prang

Bunda astrid dan jendral menoleh ke arah sumber suara dan mendapati jena tengan berdiri mematung. Anak perempuan itu segera membereskan wadah pensilnya dan mengambil bukunya yang tertinggal tadi.

"Jena!" panggil jendral pelan namun masih bisa terdengar.

" Ja-di om itu pa-pa aku ?" tanya jena terbata dengan air mata yang menetes.

Bunda astrid tak tahu harus berbuat apa. Haruskah ia jujur, sebelum semuanya menjadi rumit ataukah ia diam dan bercerita pada naura terlebih dulu. Bagaimanapun gala adalah anak kandungnya.

Tangan wanita paruh baya itu saling meremas, kala jena mendekat dan memeluk jendral yang merentangkan tangannya memeluk anak perempuan itu.

"Iya, ini papah " ucap jendral dengan yakin mencium puncak kepala jena dan memeluknya erat.

Melihat jendral sebegitu menyayangi jena dan sebaliknya anak perempuan itu juga. wanita paruh baya itu tak tega mengungkapkan rahasia yang sebenarnya.

...****************...

Naura akhirnya sampai dirumah kostnya. Tubuhnya masih berguncang hebat dengan mata sembab mengingat kejadian yang baru beberapa jam lalu. Meski arfan gagal menyentuhnya, tapi itu membuatnya mengingat masa lalu.

Air matanya sudah kering, tapi kembali membasahi pipinya. Ia melempar tasnya kasar, lalu beranjak kekamar mandi. Ia guyur tubuhnya tanpa melepaskan pakaian kantornya.

Berkali kali saat ingatan itu kembali muncul, ingatan saat dimana jendral menggaulinya tanpa adanya ikatan sakral. Ditengah isak tangisnya ia mulai memeluk tubuhnya yang dingin. Berusaha tenang, berusaha kuat walau sebenarnya ia sudah hancur dan rapuh.

" Dasar" gumamnya mengumpat pada pria yang pernah menyentuhnya itu.

Matanya memerah bukan lagi karena sembab, tapi kebencian yang semakin menyala dihatinya pada laki-laki itu.

"Aku kotor, aku kotor gara-gara kamu. Dasar brengsek!" umpatnya dengan bibir bergetar.

...****************...

Malam harinya jena begitu senang. Sesekali anak perempuan itu tersenyum riang melihat kearah gala dan arhan.

Arhan bertanya pada gala dengan memajukan dagunya dan gala menjawab dengan mengedikkan bahunya bahwa ia tak tahu.

Dua anak itu dibuat bingung kala jena tiba-tiba bernyanyi sembari menonton tv.

" Senang banget kamu jena malam ini " sindir arhan menatap jena yang tersenyum padanya.

"Iya dong, kalian gak tahu kan kalo ternyata om jendral itu papa kandung aku" ucap jena memberitahukan.

Dua anak laki-laki itu saling tatap, lalu kembali melihat ke arah jena yang duduk dikursi depan tv.

" Yang bener!" tanya gala dan arhan bersamaan yang dijawab anggukan oleh jena.

" Tanya aja sama nenek kalo gak percaya" ucap jena dengan percaya diri.

Gala menghela nafas lega mendengar pengakuan jena yang tiba-tiba. Anak lelaki itu duduk disamping jena meraih buku yang ada di meja.

" Bener kan kataku om jendral tak mungkin papa kandung aku, kita cuma mirip doang" ujar gala membantah ucapan arhan kala itu.

" Tapi ... Sumpah ga kamu emang mirip sama om jendral kek bapak anak gitu" ujar arhan merutuki kesalahannya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Cuma mirip doang belum tentu bapak dan anak" ujar jena sinis memalingkan wajahnya dari gala yang memang sangat mirip.

Bibir anak perempuan itu cemberut karena kesal wajah gala mirip papanya, sedangkan dia anak kandungnya tak ada satupun kemiripan.

...****************...

Hari ini hari minggu, jendral mengajak anak-anak panti bermain ke wahana air. Semua anak begitu antusias juga para pengasuh itu ikut menikmati hari libur itu.

Bunda astrid hanya tersenyum melihat mereka yang begitu bahagia. Matanya melirik kearah gala yang duduk santai dengan kaos merah dan buku Aritmatika digenggamannya. Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya karena gala memang kutu buku mirip ibunya.

Sementara jena dan jendral tersenyum senang bermain perosotan dan berenang bersama yang lain.

" Aku harus cerita pada naura segera, sebelum semuanya semakin rumit" gumam bunda astrid.

Padahal tanpa tes DNA pun harusnya jendral tahu siapa anaknya, tapi karena tes DNA itu kesalah pahaman pun terjadi. Fikir wanita paruh baya itu.

Menjelang sore mereka pun pulang, kecuali jena yang akan diajak menginap dirumah jendral. Bunda astrid sempat menolaknya namun karena jena juga menginginkannya mau tak mau wanita paruh baya itu pun mengijinkan.

Dikediaman jendral, jena menganga melihat rumah papanya yang luas dan megah. Sesekali anak perempuan itu bertanya tentang furnitur rumah yang jendral jawab dengan tenang.

"Siapa anak itu jendral?" suara wanita paruh baya yang berjalan turun di tangga melihat jena dengan dahi berkerut.

Jendral segera menyuruh asisten rumah tangganya membawa jena kekamarnya.

" Jawab jendral! Anak siapa itu?" tanya bu siska dengan suara meninggi membuat jena ketakutan.

" Mah! Bisa gak bicaranya pelan saja jena ketakutan " ucap jendral memeluk jena yang hampir menangis.

" ok! Sekarang jelaskan anak siapa dia?" tanya ibu siska, setelah jena dibawa oleh asisten rumah tangga.

" Dia anak aku dan naura " jawab jendral dengan yakin tanpa menoleh pada ibunya.

"Apa! " pekik wanita paruh baya itu dengan mata membelalak.

"Gak mungkin itu jendral wajah nya saja gak ada mirip-miripnya sama kamu. Kamu jangan bodoh lakukan tes DNA dulu ,sebelum kamu mengakuinya" ujar bu siska tak terima.

" Aku sudah melakukannya dan jena memang anak aku mah. Tolong terima dia sebagai cucu mamah, ok!" ucap jendral memelas.

" Tidak! " tolak ibunya jendral dengan tegas.

"Jika anak kamu perempuan ia akan menjadi aib bagi keluarga kita, karena kamu tak akan bisa menjadi walinya karena dia lahir diluar pernikahan. Jika anak kamu laki-laki tentu mamah akan menerimanya dengan tangan terbuka" ujar bu siska memberi syarat yang bahkan tak mungkin bagi jendral.

Jendral mengepalkan tangannya kuat sembari memejamkan matanya. Memalingkan wajahnya dari wanita yang sudah melahirkannya.

Bu siska berjalan pergi, namun baru satu langkah ia kembali berujar.

" Fokus juga pada perceraianmu dengan elviana, jika memang dia selingkuh buktikan dan tuntut dia. Beraninya dia mempermainkan keluarga kita" ucap wanita paruh baya tanpa menoleh.

...****************...

Jendral tengah membacakan dongeng sebelum tidur pada sang anak. Dengan antusias jena mendengarkannya. Jendral tidur disamping jena, setelah selesai ia tutup bukunya dan mengajak jena untuk tidur karena besok sekolah.

" pah! Wajah mamah itu seperti apa?" tanya jena menengadah pada jendral.

Lelaki itu tentu saja bingung. Dahinya berkerut mendengar pertanyaan sang anak.

" Bukannya mamah kamu mamah naura" sahut jendral menatap jena lekat.

" Bukan, mamah naura itu mamah kandung gala " ucap jena lalu melihat ke atap tak lagi ke arah jendral.

Deg

Jantung jendral berdebar kencang dan fikirannya mulai berkecamuk. Dia mulai sadar adanya kesalahan dalam tes DNA.

" Kamu yakin jena? " tanya jendral menatap manik mata anak perempuan itu.

"Iya, gala memang anak kandung mamah naura" ucap jena sembari mengangguk meyakinkan jendral.

Tangan lelaki itu terkepal dengan rahang yang mulai mengetat. Ia marah, karena bunda astrid tidak mengatakan yang sebenarnya juga Rumah sakit yang melakukan keaalahan.

" Gala atau jena ? Siapa anakku sebenarnya?" gumam jendral dalam hati.

1
Saidah_noor
terus ikutin ya kaka cantik makasih...🤣
Vajar Tri
Thor bisaaaa aeee udah dah dig dug aku kira siapa tau nya bocah ngompol 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
jangan ada pencurian Thor kasian panti asuhan 🥹🥹🥹🥹🤧🤧🤧
Vajar Tri
penasaran aku loh 🫣
Saidah_noor: dukung terus ya kakak ...
total 1 replies
Vajar Tri
😱😱😱😱 jadi Karena kebakaran mereka terpisah 🥹🥹🤧🤧🤧
Happy Kids
tapi tega sama gala wkwkwk
Happy Kids
ah smakin ruyam kl rahasia rahasiaan
Happy Kids
kok jd punya jena yg positif y?
Saidah_noor
makasih kaka...🥰
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Sara Budi
hii... cerita kamu bagus💙
jgn lupa mampir ceritaku yaa
Sara Budi: hot summer boyz
Saidah_noor: judulnya apa? lain kali mlipir...
total 2 replies
Lala
lanjuuuut
Vajar Tri
seperti biasaa aku diam tak bicara 🤭🤭🤭🤭 kasih kesempatan lahk please 🥹🥹🥹
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳
Ponikem Pemalang
lanjut thor.....
semangat up thor...
Saidah_noor: makasih kaka...🥰
total 1 replies
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
🫣🫣🫣 thor jangan bilang kalau mereka sebenar nya kembar
Vajar Tri
eh lampir sini Luh w bikin pecel ayam 😤😤😤
Vajar Tri
OOO Biang kerok nya di lampir 😤😤😤😤
Vajar Tri
ohohoyyy jen baik2 lahk bicara nya gak sah pake urat sama nada tinggi .... 🤨🤨🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!