NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Denis Agata Mahendra, seorang bocah laki-laki yang harus rela meninggalkan kediamannya yang mewah. Pergi mengasingkan diri, untuk menghindari orang-orang yang ingin mencelakainya.

Oleh karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan kematian sang ayah, ia tinggal bersama asisten ayahnya dan bersembunyi hingga dewasa. Menjadi orang biasa untuk menyelidiki tragedi yang menimpanya saat kecil dulu.

Tanpa terduga dia bertemu takdir aneh, seorang gadis cantik memintanya untuk menikah hari itu juga. Menggantikan calon suaminya yang menghamili wanita lain. Takdir lainnya adalah, laki-laki itu sepupu Denis sendiri.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Asisten

"Kau tidak melihat ada suaminya di sini? Larisa sudah menikah, dan aku adalah suaminya."

Raditya melirik ke arah Denis sinis, kemudian berdiri tegak sembari memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana. Ia tak peduli pada reaksi Mia yang tengah dibakar cemburu.

Larisa, kau tetap menjadi pengganggu dalam hubunganku meski sudah menikah. Aku tidak bisa tinggal diam.

Mia membatin, mengancam istri Denis yang tidak bersalah.

"Oh, aku tidak melihatmu," ucap Raditya sembari tersenyum remeh, matanya memindai tubuh Denis dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Lalu, mendekatkan wajah seolah-olah menemukan sesuatu yang aneh di sana.

"Oh, Larisa! Aku sungguh kasihan kepadamu. Sebegitu putus asanya kau tidak jadi menikah denganku hingga rela menikahi laki-laki yang tidak jelas seperti ini. Seorang pelayan dengan gaji yang tidak seberapa, dan apa itu? Dia juga memiliki bekas luka di wajah yang menjijikkan. Ck-ck-ck." Raditya menggelengkan kepala.

Ia mundur dan berdiri di sisi Mia, menatap remeh pada Denis juga merasa iba pada mantan kekasihnya itu.

Denis melirik Larisa yang terlihat menahan emosi. Dia ingin segera pergi dari sana, tapi jalan keluar dihalangi Raditya dan Mia. Sudah pasti mereka tidak akan memberikan jalan dengan mudah kepadanya.

"Setidaknya dia lebih baik dari pada kau yang tidak bisa menghargai pasangannya," ujar Larisa membuang pandangan dari Raditya yang tak tahu malu.

"Hahaha ... dia tidak bisa dibandingkan denganku. Dia dan aku, bagai langit dan bumi. Aku yakin kau akan menyesal telah menikah dengannya," ucap Raditya begitu angkuh dan sombong.

Larisa mendengus, membuang pandangan darinya.

"Ayo, kita pergi. Aku sudah tidak memiliki urusan di sini," ajak Larisa sembari menggandeng tangan Denis.

Laki-laki itu mengangguk patuh dan tersenyum manis membuat Larisa terpesona karenanya. Mereka berjalan hendak menerobos Raditya dan Mia yang sudah menghalangi jalan.

"Kenapa? Apa kalian malu?" sindir Mia yang bergelayut manja di lengan Raditya. Ia sengaja menghalangi jalan mencegah mereka pergi.

Larisa melirik tajam, mencibirkan bibir kemudian. Sungguh Mia adalah orang yang tidak tahu malu.

"Bukankah yang seharusnya malu itu kau? Kau merebut calon suami orang lain, dan kau lihat apa yang dia lakukan tadi? Dia bahkan berani merayuku dan memintaku untuk menikah dengannya di hadapanmu," ucap Larisa sembari memainkan alis dan tersenyum penuh kemenangan saat melihat Mia terdiam dengan rahang yang mengeras.

"Kau!"

Larisa melengos, sengaja menyenggol bahu wanita hamil itu. Ia tak peduli apapun yang akan terjadi.

"Kita lihat saja siapa yang akan menyesal di kemudian hari," bisik Denis yang ikut melangkah melewati mereka berdua.

Mia merasa geram dan tidak dapat menahan diri, ia lantas menarik rambut Larisa dan menjambaknya dengan cukup kuat hingga membuat Larisa menjerit terkejut. Begitu pula dengan Denis yang sigap mencengkeram lengan Mia.

"Ah, sakit!" rintih wanita hamil itu sembari melepaskan cekalannya pada rambut Larisa.

"Aku tak peduli kau seorang wanita. Jika berani menyakiti istriku, tiada ampun bagimu," kecam Denis dengan mata elangnya yang menyalang.

"Ah, tidak, tidak! Ampun, lepas!" mohon Mia sambil mencoba untuk melepaskan cekalan Denis.

Namun, Denis yang terlanjur marah, tak kunjung melepaskan tangannya dari lengan Mia. Meski sudah memohon dengan air mata bersimbah, ia tak peduli.

"Hei! Kau tahu siapa dia? Dia istri CEO perusahaan ini!" bentak Raditya yang sama sekali tak diindahkan Denis.

Sentuhan lembut di lengan laki-laki itulah yang membuatnya melepaskan cekalan. Ia melirik Larisa yang menggelengkan kepala meminta untuk tidak melakukan perbuatan kasar.

Denis menghempaskan tangan Mia dengan kasar hingga membuat tubuh wanita hamil itu hampir terjerembab di lantai. Beruntung, Raditya sigap menangkapnya.

"Kau! Kurang ajar!" Raditya mengangkat tangannya hendak memberikan pukulan kepada Denis. Namun ....

"Tunggu, Tuan!" sergah Hasto yang datang terburu-buru melerai pertengkaran mereka.

Laki-laki paruh baya itu menghampiri Denis, bertanya padanya tentang keadaan dia.

"Tu ... Asisten Denis, Anda baik-baik saja?" tanyanya dengan cemas.

Sikap Hasto yang demikian membuat semua orang tercenung. Dia bertanya pada Denis, sedangkan tuannya ada di sana.

"Hasto!" bentak Raditya yang tak senang dengan sikap Hasto.

"Tuan Hasto, karyawan Anda ini sudah berani menggertak istri saya," ucap Denis menuding pada dua orang itu.

Mia mendengus, berjalan menghampiri Hasto dan merengek padanya.

"Paman, dia dan suaminya tadi hampir mencelakai aku. Beruntung, Radit datang dan mencegah mereka," adu Mia meminta perlindungan darinya.

Namun, yang terjadi, Hasto bukannya membantu Mia.

Plak!

Dia menampar wanita hamil itu, cukup keras karena kesal.

"Diam kau! Seharusnya kau bisa memperlakukan tamu dengan lebih baik. Bukan menindas mereka seperti ini. Kau ingin mencoreng nama baik perusahaan?" bentak Hasto benar-benar diluar prediksi Mia juga Raditya tentunya.

Tak hanya Mia yang terkejut, tapi Raditya juga semua karyawan yang ada di sana ikut tertegun melihat apa yang dilakukan Hasto.

"Paman! Kenapa kau memukulku?" protes Mia sambil memegangi pipinya.

"Diam! Minta maaf sekarang juga pada mereka!" titah Hasto pada Mia.

Larisa sungguh tak habis pikir, ia menatap Denis yang tersenyum tipis seolah-olah menikmati pemandangan itu.

"Kenapa harus aku yang meminta maaf? Mereka yang bersalah, bukan aku," tolak Mia mendengus kesal.

"Direktur Hasto sudah salah, jelas-jelas mereka yang membuat masalah. Apakah kau sudah bosan bekerja di sini!" ujar Raditya menggunakan kekuasaannya.

Bukannya takut, Hasto justru menantangnya.

"Saya dipekerjakan oleh tuan Jaya Mahendra, hanya beliau yang bisa memecat saya. Tak peduli apapun jabatan Anda di perusahaan ini, Anda tidak bisa memecat saya," timpal Hasto dengan berani.

"Kau!" Radit mengepalkan tangan emosi, tidak terima tak dihormati bawahan sendiri. Dia memang CEO, tapi tak diberi hak kuasa atas perusahaan juga karyawan.

"Saya sungguh tidak menduga, perusahaan Mahendra yang begitu terkenal dan bermartabat memiliki karyawan yang tidak kompeten dalam bersikap. Saya khawatir, perusahaan Mahendra akan lenyap dari perputaran roda bisnis jika terus seperti ini," ucap Haris yang muncul dari lorong setelah mengurus beberapa masalah yang muncul.

"Tu-tuan Haris!" Hasto merunduk, keringat dingin kembali bermunculan.

Mereka semua ikut menunduk, siapa yang tidak mengenal Haris. Kaki tangan tuan Agata, pemilik perusahaan Agata Grup.

"Maafkan saya, Tuan. Anda tidak perlu khawatir, saya akan memberi mereka hukuman," ucap Hasto dengan suara yang bergetar.

Haris tidak menggubris, dia mendekati Denis yang berdiri menatap tajam ke arahnya.

"Asisten Denis, Anda dan istri Anda baik-baik saja? Mereka tidak berbuat lebih, bukan?" tanya Haris berakting.

Denis tersenyum, mengibaskan tangan sekali enggan menjawab. Larisa menatap bingung suaminya, kemudian beralih pada Haris. Ia tersenyum canggung, merasa tak enak dengan sikap sang suami.

"Aku perkenalkan kepada kalian. Dia Denis, asisten tuan Agata. Menghinanya sama dengan menghina tuan Agata, merendahkan istrinya sama dengan merendahkan tuan Agata. Kalian tahu harus melakukan apa?" ucap Haris memperkenalkan Denis kepada mereka semua.

Larisa tersenyum takjub kepada suaminya, baru melamar sudah menjadi asisten orang nomor satu di kota itu. Tak sabar ingin segera tiba di rumah, bertanya banyak hal padanya.

Mia terpaksa merendahkan diri, meminta maaf pada mereka.

"Maafkan saya, sudah salah menyinggung Anda," ucapnya dengan berat hati.

"Kau urus mereka, aku jengah berada di sini," bisik Denis seraya berbalik pergi bersama Larisa tanpa menggubris permintaan maaf Mia.

Sial, awas kalian. Kali ini kalian beruntung karena kedatangan tuan Haris. Lain kali, jangan harap bisa selamat.

1
Eti Yanto
mantulll lanjut kk othor
Aisy Hilyah: terima kasih banyak
total 1 replies
Eti Yanto
kk othor critanya bagus smoga makin banyak pembacanya ya kk othor
Aisy Hilyah: aamiin terima kasih banyak 🤗
total 1 replies
Joko berek
manisa bukan buah tapi sayur Larisa salah tingkah pikirannya jadi ngawur
Aisy Hilyah: masa depan gemilang
Joko berek: buat pedang besi karatan semangat berjuang demi....?😅
total 9 replies
Eti Yanto
smakin seru lanjut thor
Aisy Hilyah: terima kasih banyak
total 1 replies
Eti Yanto
Luar biasa
Aisy Hilyah: terima kasih banyak
total 1 replies
Eti Yanto
Biasa
Eti Yanto
kk othor ak baru nmu crita kk crita nya keren
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Marzuki Azwar
Cerita nya bagus
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Hafifah Hafifah
karna orang yg berkuasa itu adalah denis
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
Hafifah Hafifah
kasihan ya si nana maunya bahagia dengan cara instan eh malah apes
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Hafifah Hafifah
wah g tau aja si nana lw suami larissa yg akan menjadi pewaris mahendra
Aisy Hilyah: haha mati kutu dia
total 1 replies
Hafifah Hafifah
berharap sidenis yg dateng
Aisy Hilyah: aamiin
total 1 replies
Hafifah Hafifah
radit yg menjebakmu dan bekerja sama dengan keluargamu
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
Hafifah Hafifah
yg salah kan siradit bukan larissa ngapain sih minta maaf
Aisy Hilyah: karena mereka orkay
total 1 replies
Hafifah Hafifah
kayaknya tuh makanan udah dicampurin obat deh
Aisy Hilyah: betul sekali
total 1 replies
Teddy Aktadi
Luar biasa
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Hafifah Hafifah
mau aja ya dibohongin ama laki" modelan kayak siradit
Aisy Hilyah: betul sekali
total 1 replies
Hafifah Hafifah
semoga sidennis atau orang suruhannya dateng tepat waktu sebelum si radit berbuat hal yg buruk terhadap larisa
Aisy Hilyah: aamiin
total 1 replies
Hafifah Hafifah
wah jadi penasaran nih hadiah apa yg dibawa si dennis
Aisy Hilyah: hadiah apa hayo
total 1 replies
Hafifah Hafifah
siapa nih yg dateng
Aisy Hilyah: hallo kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!