NovelToon NovelToon
Tragedi Dimalam Pertama

Tragedi Dimalam Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.

Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Ceklek

Bi Mun membuka pintu dan benar saja wajah Wulan yang ia lihat begitu daun pintu terbuka lebar.

" Heh bi,mana Azra!" tanya Wulan dengan ketus tanpa berbasa-basi.

" Maaf ibu bisa lebih sopan gak kalau mau bertamu kerumah orang.Setidaknya kasih salam dulu,ini rumah Bu bukan hutan.Ibu masuk hutan saja harus permisi sama penghuninya apa lagi masuk rumah manusia.Maaf ibu tidak ada maksud menggurui atau lancang!" Ucap Bi Mun penuh dengan kesopanan meskipun kata-katanya sangat menohok dihati Wulan yang sudah kotor penuh noda.

" Halah babu ajan banyak tingkah! Minggir kamu!"

Wulan masuk sambil mendorong bi Mun hingga membuat bi Mun jatuh dan terjerembab ke lantai.

" Astaga bibi!" Seru Azra yang memang sudah berada dibelakang bi Mun tapi masih sibuk dengan ponselnya hingga ia tak terlalu mendengar dan melihat dengan apa yang terjadi didepan matanya.

Azra mengulurkan tangannya dan bi Mun menerima uluran tangan Azra.Azra membantu bi Mun untuk berdiri sementara Wulan tersenyum lebar melihat pemandangan tersebut.

" Kamu emang lebih cocok sama dia,sama-sama dari kaum rendahan dan gak jelas asal usulnya!" ucap Wulan dengan congkahnya.

Azra yang mendengar itu hanya mengurut dadanya,ia lebih belajar untuk sabar menghadapi Wulan ataupun yang lainnya.

Setelah kepergian suaminya hidupnya terasa sepi,ia merasa tak punya siapapun lagi untuk bersandar.Jangannkan untuk berkeluh kesah,untuk hal sepelepun Azra selalu merasa sendiri.

Jika mungkin tidak ada bi Mun mungkin Azra tidak akan betah tinggal seorang diri dirumah sebesar itu,apa lagi rumah itu penuh dengan kenangan indah Azra bersama mendiang suaminya.

Meskipun sesaat Azra sudah merasakan kebahagiaan menjadi seorang istri.Walapun hanya beberapa jam.

" Bunda,ada apa bunda sampai repot-repot datang kesini? Apa ini menyangkut mas Natan?" Tanya Azra dengan senyum ramah dan suara lembutnya.

" Stop panggil saya bunda karna saya bukan bunda kamu! Tolong ingat baik-baik jangan sok manis ataupun bersikap sok baik terhadap saya karna itu tidak akan pernah mempan." Ucap Wulan dengan sinisnya.

Azra tetap tenang dan tersenyum menanggapi sikap Wulan.Apa lagi Wulan adalah calon ibu mertuanya meskipun pernikahan itu hanyalah perjanjian diatas kontrak.

" Maaf kalau begitu bund,eh Tante!" Azra membekap mulutnya sendiri.

" Langsung saja,saya datang kesini hanya untuk memperingatkan kamu.Jangan pernah berharap kamu akan mendapatkan cinta Natan dalam 100 hari.Tepati janjimu setelah 100 hari kamu akan bercerai dengan Natan.Jangan harap selama pernikahan kalian saya akan menerima itu.Jika bukan karna mas Ahmad saya tidak akan pernah mau menerima pernikahan konyol ini.Ingat baik-baik saya tidak akan pernah menganggap kamu sebagai menantu saya."

Mendengar itu Azra merasa tertohok namun ia sama sekali tidak bisa melakukan apapun.

...****************...

Dibelahan bumi yang lain Natan dan kedua sahabatnya menyempatkan diri untuk berkunjung kemakam almarhum Abrar.

Tak lupa Natan membawakan satu keranjang penuh bunga.

Natan lebih dulu turun kini sudah berada didepan pusaran sang Kaka.Ardi dan Fandi sengaja memberikan ruang untuk Natan lebih dulu sendiri.

" Hai mas,aku datang lagi.Maaf jika aku baru datang lagi.Mas,aku akan memenuhi keinginan kamu dengan menikahi Azra.Apa kamu senang Hem? " Natan berbicara seorang diri sembari menatap batu nisan seolah ia sedang menatap wajah sang Kaka.

" Mas setelah kamu pergipun aku masih dibanding-bandingkan denganmu.Tapi aku justru merasa sangat sakit lebih sakit dari sebelum-sebelumnya karna kamu lebih tega dengan pergi lebih dulu dariku.Kenapan kamu pergi begitu cepat Hem? Kenapa bukan aku saja yang pergi karna mereka jauh lebih menyayangimu dibanding aku,kamu adalah kebanggan mereka,kamu adalah kesayangan mereka,kamu segalanya bagi mereka mas,kenapa harus kamu yang pergi,kenapa kamu memberiku tanggung jawab untuk Azra Hem katakan mas! Jujur aku takut mas,aku takut mengecewakanmu karna tidak bisa membahagiakan azra.Kamu tau mas,Azra setuju menikah denganku tapi dengan banyak syarat.Tapi demi kamu aku akan melakukan apapun mas,apapun asal kamu tenang disana.Cintaku pada Azra memang tak pernah berkurang apa lagi hilang tapi kamu adalah pemenangnya mas,kamu yang sudah memiliki dia seutuhnya.Tugasku hanya menggantikanmu menjaganya,tapi untuk membuat dia bahagia aku tidak yakin jika aku bisa karna kebahagiaan dia ada bersama kamu mas!"

Natan mengusap air matanya dengan kasar,lalu ia mengambil keranjang bunganya dan menaburkan bunga-bunga itu diatas tanah merah yang masih basah.

Cup

Natan mencium batu nisan sang Kaka dengan penuh kasih sayang seolah ia tengah mencium puncak kepala sang Kaka.

" Tenang dan bahagialah disamping Tuhan mas!" Ucap Natan sebelum pergi.

" Udah Tan?" Tanya Fandi yang rupanya sudah berdiri dibelakang Natan bersama Ardi entah sudah berapa lama.

Natan hanya menjawab dengan anggukan kepala,setelah itu Natan jalan lebih dulu menuju kemobil.

Kini giliran dua sahabat Natan yang berlutut disebelah kanan dan kiri pusaran Abrar.

Air mata mereka berdua tak terbendung lagi saat melihat nama yang tertera diatas batu nisan tersebut.

Selain dekat dengan Natan,Ardi dan Fandi juga dekat dengan Abrar.Mereka sudah menganggap Abrar seprti seorang Kaka.

" Mas Abrar,maafkan aku mas." Isak Fandi.

Tenggorokannya tercekat seolah tak bisa lagi mengatakan apapun.

" Fan,jangan cengeng fan!" Ucap Ardi.

" Elo gak tau apa yang gue rasain Ar,gue gak sengaja bunuh mas Abrar.Kalau saja kita tau itu rumah mas Abrar kita gakan mungkin memeruskan misi kita malam itu,minimnya cahaya membuatku tak bisa melihat dengan jelas kalau itu mas Abrar." sambung Fandi lagi.

POV Fandi.

" Malam ini gue udah jadi pembunuh,gue gak tau kalau rumah yang gue incer adalah rumah mas Abrar.Kaka sepupu dari sahabat gue Natan. Gue emang bego,gue dungu karna gue gak cari tau informasi dulu siapa pemilik rumah itu.Natan gak pernah bilang kalau kakanya sudah membeli rumah dikomples itu."

Ardi menuangkan segala kesedihannya dalam buku diari kecil miliknya,didalam kamar setelah hari perampokan yang gagal itu terjadi.

Hari itu gue dan Ardi mendatangi sebuah kompleks perumahan yang cukup elit.Dibagian belakang rupanya ada rumah baru yang seprtinya belum ditempati.

" Wah Ar,rejeki kita nih.Rumah ini belum terpasang cctv.Satpam juga gak ada,letak rumah ini berada diujung dan jarak dari rumah satu dengan yang lainnya cukup jauh.Seprtinya kita akan dapat banyak dari rumah ini Ar." Ucapku pada Ardi sahabatku dua minggu sebelumnya.

Kami memang selalu mengintai rumah yang akan kami satroni dua Minggu sebelumnya.Nasib baik seprtinya berpihak kepada kami karna selama dua Minggu saya dan Ardi tidak pernah melihat pemiliknya datang.Hanya ada seorang wanita paruhbaya yang datang memberikan lalu pulang.Itupun dua hari sekali.

Setelah dirasa semua aman baru kita melapor pada Natan sahabat kita.Dia memang jarang ikut survei lokasi.Karna dia kami tugaskan berada dibengkel mengawasi karyawan.

" Tan gue dapet rumahnya,besok malam kita beraksi!" Ucapku pada Natan melalui pesan singkat diaplikasi berwarna hijau.

bersambung....

1
Utayiresna🌷
kalian hebat🔥
Utayiresna🌷
kesenangan di telpon Azra si nat/Tongue/an
Gemini
buka hatimu za
Gemini
semangat abangkuuuh
Gemini
gak seharusnya kamu benci natan lan
Gemini
typo thor
Gemini
jelas suka banget
Gemini
wih sultan hadiahnya gak kaleng kaleng nih
Atha Diyuta
iyaa mksh ya ka lope bgt SMA kk yg 1 ini 😘😘😘
MentariSenja
/Rose//Rose/ untukmu thor
MentariSenja
thor knp kata 'seperti' selalu di singkat? perasaan dr bab awal deh



maaf nih klo koreksi/Facepalm/
Atha Diyuta: 😘😘😘makasih
MentariSenja: di maklumi lah, nanti biar ibu yg koreksi/Facepalm/
total 5 replies
MentariSenja
typo thor, mungkin maksud author " anak yang kamu kandung"

mungkin maksudnya juga , Sadar Lan sadar
MentariSenja
nanti bakal menyesal loh wulan
MentariSenja
aduh laduduuu sing/Facepalm/
MentariSenja
woalah pak, anda ini menolak ingat atau gimana sih, ?
🌺Fhatt Trah🌺
😂😂😂ampun dah trio janda
🌺Fhatt Trah🌺
🤣😆😆😆🤣🤣
🌺Fhatt Trah🌺
jelas² mau menggoda ini
🌺Fhatt Trah🌺
berarti kenceng banget ya musiknya😱 dia pikir dia mau konser kali ya
Utayiresna🌷
mengerikan😭😭
Atha Diyuta: typo 😔😔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!