NovelToon NovelToon
THEY ARE GEMSTONES

THEY ARE GEMSTONES

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:613
Nilai: 5
Nama Author: Putri Yais

Keluarga Haven bukanlah keluarga sembarangan. Haven merupakan suami dari perempuan bernama Amber. Mereka memiliki kemampuan supranatural yang sangat tinggi. Mereka memiliki tiga orang putra, dan dua orang putri. Mereka adalah pemilik mata dewa. Ambisi mereka sangat besar untuk menguasai dunia. Sebelum mata dewa itu terbuka, sampai kapanpun mereka tidak akan mencapai tujuan besarnya itu.

Mata dewa hanya bisa dibuka dengan lima batu permata yang memiliki kekuatan sangat dahsyat.

Tidak ada yang tahu jika kelima batu permata itu ternyata berubah menjadi lima gadis cantik dimana mereka akan menjalani aktivitas layaknya manusia biasa, hanya saja ketika dalam keadaan darurat maka kekuatan besar yang tersimpan dalam diri mereka akan muncul.

Kelima gadis cantik itu tinggal di sebuah tempat bernama "Home Blue" dimana pemilik tempat itu adalah seorang perempuan bernama Lin.

Yuk! ikuti perjalanan serunya dalam karya baruku ini. Jangan lupa mampir, like, dan komen. Terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Yais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEDATANGAN ARVIND DAN MELVIN DI HOME BLUE

Sore itu, Arvind dan Melvin datang ke Home Blue. Kebetulan hari itu Lin sedang pergi untuk mengurus sesuatu. Hanya ada Feride dan pengasuh lain di rumah itu. Sore itu, Ruby sedang menjahit di samping rumah. Tidak lama kedua temannya datang dan membicarakan tentang kedua pria itu.

"Bagaimana pendapatmu tentang mereka?" tanya salah satu teman.

"Mmm... Arvind dan Melvin seorang pria yang sangat tampan. Pasti banyak wanita yang menyukai mereka. Aku pun sangat menyukainya. Tapi sayang, mereka tidak tertarik pada satupun gadis di Home Blue ini," jawab temannya.

"Siapa yang sebenarnya sedang kalian bicarakan?" tanya Ruby.

"Kedua pria yang pernah datang ke Home Blue untuk mencari seorang gadis yang siap menjadi pasangannya," jawab gadis itu.

"Apa yang kalian maksud adalah tamunya Bunda Lin dua hari yang lalu?" tanya Ruby.

"Benar, tapi mereka tidak tertarik pada satupun gadis yang ada disini."

"Ooh,, jadi tamu penting malam itu adalah Arvind dan Melvin?" batin Ruby.

"Apa pembicaraan kita mengganggu konsentrasi mu?"

"Ah, tidak. Santai saja."

"Dimana mereka sekarang?"

"Mereka ada di ruang tengah."

"Baiklah, terima kasih."

Ruby segera menyelesaikan jahitannya dan pergi untuk melihat mereka. Di ruang tengah sudah ada Feride yang menemui mereka.

"Selamat datang di Home Blue," ucap Feride.

"Terima kasih banyak, Nyonya." ucap Arvind.

"Oh iya,, ada keperluan apa kalian datang kemari?" tanya Feride.

"Bisa kami bertemu dengan kelima gadis asuhan mu?"

"Siapa yang kau maksud?"

Arvind menyerahkan data mereka. Dia ingin bertemu kelima gadis itu untuk menyerahkan tugas yang lupa dibagikan pada mereka saat di sekolah tadi.

"Kenapa kalian yang mengantar tugasnya?"

Melvin memberitahu Feride jika sekarang mereka adalah pengurus sekaligus pengajar baru di Key School. Mendengar hal itu Feride cukup terkejut. Saat mereka sedang bicara di ruang tengah, tiba-tiba Ruby datang.

"Sedang apa kau disini?" tanya Ruby dengan nada bicara sedikit kesal.

"Bersikaplah lebih sopan pada tamu kita," ucap Feride.

"Kau tahu Nyonya Fe? Pria itu yang sudah membuatku terluka dan juga menghilangkan kudaku dua hari yang lalu," ucap Ruby.

"Dia ternyata masih mengingat kejadian itu, aku pikir sudah lupa," gumam Melvin.

"Benarkah?" tanya Feride.

"Itu hanya insiden kecil saja, Nyonya." jawab Arvind. "Atas nama saudara sepupuku, aku meminta maaf untuk kejadian yang menimpa anak gadismu."

"Tidak apa-apa, aku dapat memahaminya," ucap Fe.

"Kau memanggil Melvin apa? Saudara sepupumu?" tanya Ruby kaget. "Bukankah dia hanya temanmu?"

"Ayah Arvind yang bernama Tuan Stewart adalah kakak kandung dari Ibu Melvin yang bernama Nyonya Gemma. Jadi mereka berdua adalah saudara sepupu," jawab Feride.

"Aku sudah tertipu oleh mereka berdua. Awas saja kalian! Akan aku buat perhitungan nanti," batin Ruby.

Feride memanggil kelima anak gadisnya. Mereka langsung turun untuk menemuinya.

"Oow,, apa yang sedang mereka lakukan di rumah ini?" tanya Kyanite.

"Dimana Shapire?" tanya Fe.

"Dia masih melukis di lantai atas," jawab Emerald.

"Tidak masalah, biar aku saja yang mengambil tugas Shapire. Nanti akan aku berikan padanya," ucap Emerald.

Arvind sangat menyayangkan karena dia tidak bisa melihat Shapire di rumah itu. Walaupun begitu dia masih bisa melihatnya di sekolah. Setelah memberikan tugas itu mereka berdua langsung pulang. Di dekat pintu masuk Lin baru saja tiba. Dia merasa heran dengan kedatangan mereka di Home Blue. Lin langsung masuk ke dalam menemui Feride.

"Kau sudah kembali Nyonya Lin?"

"Untuk apa mereka datang lagi kemari Feride?"

"Memberikan tugas sekolah kepada kelima anak gadismu," jawab Fe.

"Tugas apa?"

Feride memberitahu Lin jika Arvind dan Melvin adalah pengurus sekaligus pengajar baru di Key School. Mendengar hal itu Lin yakin jika Stewart lah yang sudah merencanakan putranya untuk bisa masuk ke sekolah itu. Tapi bagaimana mungkin? Stewart saja belum pernah bertemu dengan kelima anak gadisnya. Dia tidak mungkin menyuruh putranya untuk memata-matai mereka.

"Apa kau memikirkan sesuatu Nyonya?" tanya Feride.

"Tidak ada. Tolong bantu aku untuk membawa semua barang ini ke ruang kerjaku," ucap Lin.

"Baiklah."

****

Malam itu, semua gadis di Home Blue sedang berjalan-jalan ke luar untuk makan ataupun aktivitas lainnya. Karena besok adalah hari libur, Lin memberikan kebebasan pada mereka untuk melakukan apa yang mereka suka di luar sana dengan peraturan tidak boleh pulang di atas jam 21.00 malam. Jadwal istirahat mereka pun saat sedang libur menjadi pukul 23.00 malam. Sejak tadi sore Home Blue terlihat sepi karena para gadis sedang pergi. Sementara kelima gadis permata itu sedang berada di ruang belajar.

Lin dan Feride terlihat sedang berbincang di ruang tengah. Terlihat seorang pelayan yang membawa segelas minuman.

"Tunggu!" ucap Lin. "Untuk siapa minuman itu?"

"Maaf Nyonya, Nona Ruby yang memintanya," jawab pelayan.

"Apa dia ada di rumah?" tanya Feride.

"Mereka ada di ruang belajar," jawab pelayan.

"Apa mereka tidak pergi ke luar?" tanya Feride menatap Lin.

Mereka langsung menemui kelima gadis di ruang belajar. Ruby sudah terlihat sangat kehausan. "Dimana minumanku?" ucapnya.

Tidak lama Lin dan Feride datang. "Ini minumanmu," ucap Feride.

"Nyonya Fe? Kenapa kau yang membawanya?" tanya Ruby.

"Tidak apa-apa, sekaligus ingin melihat kalian."

"Kenapa kalian tidak pergi ke luar?" tanya Lin. "Besok adalah hari libur. Kenapa masih mengerjakan tugas sekolah?"

Shapire memberitahu Lin jika besok mereka tetap masuk sekolah. Putra pertama Haven yang memintanya.

"Ada apa? Kenapa Jeff meminta kalian untuk masuk?" tanya Lin.

"Kami tidak tahu, Bunda. Saat Ruby bertanya padanya dia tidak menjawabnya," timbal Berlian.

"Apa kau tahu Bunda? Jeff itu terlihat sangat dingin dan tidak banyak bicara," ucap Kyanite.

Lin menatap Feride dan meminta dia untuk bicara di ruangannya. Lin merasa takut jika sampai keluarga Haven tahu bahwa kunci segel mata dewa itu adalah kelima anak gadisnya. Mereka akan menghadapi kesulitan dan rintangan setiap harinya. Hidup kelima gadis akan berubah setelah orang tahu identitas mereka yang sebenarnya. Secara tidak sengaja dia menempatkan kelima gadis itu di sekolah yang dia tahu jika Haven dan Amber adalah pemilik dari segel mata dewa itu.

"Aku khawatir dengan kelima gadis itu ke depannya," ucap Lin pada Feride.

"Kenapa mereka tidak pindah sekolah saja? Lagi pula mereka baru satu Minggu ini di Key School. Kau masih memiliki waktu untuk menjauhkan mereka dari keluarga Haven," ucap Feride.

"Tidak bisa, Fe. Aku tahu peraturan di Key School seperti apa. Mereka yang sudah diterima tidak bisa berhenti ataupun pindah sekolah kecuali jika pihak sekolah sendiri yang mengeluarkan mereka," ucap Lin.

"Lalu apa yang harus kita lakukan Nyonya?"

"Untuk saat ini aku hanya bisa menjaga dan mengawasi mereka dari jauh," jawab Lin. "Aku butuh bantuanmu Fe untuk semua itu."

"Kau tenang saja, Nyonya. Aku akan selalu berada di belakangmu. Aku akan menjaga semua gadis di Home Blue ini."

"Terima kasih, Fe."

****

Pagi itu, kelima gadis tengah bersiap untuk pergi ke sekolah. Emerald menatap ke luar jendela kamarnya. Di luar terlihat sangat ramai. Ada banyak gadis juga Nyonya Feride.

"Di luar ramai sekali," ucap Emerald pada yang lain.

"Benarkah?" Kyanite melihatnya di jendela.

"Ada apa?" tanya Ruby.

"Aku tidak tahu," jawab Kyanite.

Mereka turun ke bawah untuk melihatnya.

"Selamat pagi, Nyonya Fe." ucap Shapire.

"Selamat pagi, anak-anak."

"Ada apa ini? Kenapa ramai sekali?" tanya Ruby.

"Seseorang telah menemukan mayat di dalam hutan. Sepertinya mereka kelompok pemburu yang sedang mencari hewan buruan," jawab Lin.

Shapire langsung teringat dengan kelompok pemburu yang ditemuinya bersama Ruby saat berlatih di dalam hutan.

"Apa mungkin itu mayat pemburu yang kita temui saat itu?" bisik Ruby.

"Aku juga berpikir seperti itu," jawab Shapire. "Tapi sudahlah lagi pula sudah ada pihak kepolisian yang mengurusnya."

"Apa kalian akan berangkat sekarang?" tanya Feride.

"Iya Nyonya Fe," jawab Berlian.

"Berhati-hatilah!"

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!