NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Belanja

Semua hidangan tersaji di atas meja makan, Bu Endah dan pak Lurah Edi juga Elic sudah duduk dan bersiap, hanya Egi yang berwajah datar dan dingin.

"Ayo sekalian makan Na" ajak pak Lurah ramah.

"Iya Na...biar kita makan bareng-bareng dan merasakan enaknya masakan kamu" timpal Endah.

"Maaf bu..saya mau langsung pulang dan makan di rumah saja, kasihan Mas Rusdi nanti makan sendiri" tolak Inara lembut.

"Kalau begitu kau bawa lauk yang udah ibu bungkus di plastik di meja dapur ya Na" sambung Endah.

"Baik Bu terima kasih."

Egi hanya melihat sekilas Inara yang keluar untuk pulang, dalam hatinya mencibir wanita yang amat menyayangi suaminya itu.

"Tuh Mas Egi ..kalau cari istri kaya Inara...udah cantik, lembut, pintar masak, sederhana dan bakti pada suami."

Endah tersenyum melihat ponakannya yang hanya membalas dengan mencibirkan bibir merahnya.

"Ngapain cari pacar cantik modal oplas doang, matre lagi" sambung Elic pedas.

"Memang siapa pacar Egi, Lic..apa kau kenal dia?" tanya Edi pada putrinya.

"Ada Yah...anak mamih, bisanya shoping ngabisin uang emak bapaknya" jawab Elic pedas.

"Nah elu apa kerjanya, ngabisin uang ayah ama ibu juga kan" Egi tak mau kalah.

"Yeyy...aku mah sampingan reseller Mas...,lumayan buat nambah uang jajan seblak, nggak minta Ayah semua" cibir Elic ketus.

"Sudah..sudah, kalian makan saja, nggak usah bertengkar..."Endah melerai karena pembicaraan keduanya semakin memanas.

Egi mendengus kesal lalu membanting sendok dan pergi tanpa menyelesaikan makannya.

Inara semangat mengayuh sepedanya, pulang lebih awal maka bisa menyelesaikan pekerjaan rumah pun lebih cepat.

Sementara itu, dikediaman rumah besar nan megah di dalam ruang berukuran empat kali lima Rusdi masih diam berdiri di tempatnya, pria itu masih mematung melihat Kesya berdiri di hadapannya hanya dengan gaun tipis transparan.

"Bu Kesya ..apa yang kau lakukan?" tanya Rusdi dengan wajah salah tingkah, bagaimana mungkin ia menolak pemandangan indah di depannya jika sang empunya pun mempersilahkan dengan suka rela.

"Pak Rusdi sudahlah ...kita sudah sama-sama dewasa, dan kau tahu keadaanku saat ini, aku mempunyai suami tapi tak pernah mendapat nafkah batin, setiap ayah Kelvin pulang, ia tak pernah menjamahku dengan alasan sudah lelah karena pekerjaannya, dan asal kau tahu pak Rus..sejak pertama kali aku melihatmu hatiku sungguh berbunga-bunga, kau adalah lelaki yang selalu aku bayangkan dalam setiap angan indahku, aku tahu kau memiliki seorang istri tapi aku sungguh tak bisa menolak pesona yang kau miliki Pak Rus...aku dengan terus terang mengatakan kalau aku menyukaimu, dan akan aku berikan apapun yang kau mau jika kau mampu memuaskan dahaga ku Pak Rus."

Rusdi memundurkan langkah kala Kesya semakin mendekatinya.

Cklek.Kesya memutar kunci hingga kini akan aman dari gangguan.

"T tapi ....saya tak ingin menjadi perusak rumah tangga orang lain Bu..apalagi Ibu orang tua dari Kelvin anak murid saya" tolak Rusdi halus.

"Aku akan mengurusnya Pak Rus...semua tak akan ada yang tahu, Pak Rus tak perlu cemas...kita akan aman Pak..istrimu tak akan tahu begitu juga ayahnya Kelvin, kita akan bermain cantik Pak Rus."

Tubuh Rusdi membentur dinding saat Kesya semakin mendesaknya, lekukan tubuh menggiurkan terpampang nyata di depan mata Rusdi.

Tak bisa di pungkiri tubuh Kesya sangatlah menggiurkan, bahkan mampu membangunkan juniornya.

Kesya memeluk tubuh Rusdi erat hingga terasa jelas benda kenyal nan lembut itu menghimpit tubuhnya.

Wanita cantik itu menengadahkan wajahnya hingga Rusdi menelan ludah kasar.

Dan entah sejak kapan dua tangan Rusdi sudah bergerak liar di balik baju transparan Kesya.

Desahan dan rintihan wanita yang haus belaian itu membuat semangat Rusdi semakin menyala.Dan pekikan manja Kesya terdengar kala Rusdi membopongnya lalu menidurkannya di atas ranjang.

Tak perlu lagi di pertanyakan apa yang akhirnya terjadi.

Erangan manja keluar dari bibir merah Kesya saat junior Rusdi memasuki bagian inti tubuhnya secara utuh.

Dua tubuh polos itu bermandikan keringat, cengkeraman Kesya tak di indahkan Rusdi yang terus mengayuh di atasnya.

Lenguhan panjang akhirnya keluar dari mulut Rusdi saat ia mencapai klimaks, nafasnya memburu dengan dua tangan Kesya memeluknya erat.

"Terima kasih pak Rus...kau begitu perkasa" sanjung Kesya lirih sambil mengecup rahang kekar Rusdi.

Rusdi hanya menghempaskan nafas kasar lalu menghempaskan tubuhnya di sisi Kesya yang dengan santai terlentang dengan tubuh putih polosnya.

Sesal kini menyelimuti dada Rusdi, ia telah menghianati Inara, ia telah memberikan keperjakaannya pada wanita lain.

"Pak hari ini Kelvin libur les..dia menginap di rumah tantenya" cicit Kesya tanpa dosa.

Rusdi menatap Kesya tajam lalu dengan gerakan kasar bangkit dan mengambil baju dan celanannya.

"Kenapa Bu Kesya tak bilang dari tadi?" bentaknya sambil memakai bajunya.

Pria bertubuh kekar itu lalu pergi meninggalkan Kesya yang tersenyum penuh arti.

Dengan kasar Rusdi memarkirkan motor di samping rumahnya dan ia sontak terkejut karena Inara sudah berada di rumah sedang menyetrika baju.

"K kau sudah pulang Na?"

"Sudah Mas....kau juga pulang lebih awal?"

"Ah ..a anu si Kelvin lagi nggak enak badan" jawab Rusdi bohong lalu berjalan ke kamar, ia ingin segera mandi karena keringat sisa bercinta dengan Kesya terasa lengket di tubuhnya.

"Kalau mau makan sudah aku siapkan di meja Mas, ibu sudah makan tadi" ucap Inara.

"Iya Na..aku mandi dulu."

Rusdi langsung menuju kamar dengan langkah panjang, untung saja istrinya sedang menyetrika di ruang keluarga hingga tak akan melihat jejak cinta Kesya di tubuhnya. Rusdi hanya bisa mengumpat dalam hati kala melihat ada beberapa kiss mark yang Kesya tinggalkan tanpa ia sadari.

Drrt drrt.

"Pak Rusdi tolong kirim nomor rekeningnya, Kelvin mau bayar uang les" pesan yang di kirim Kesya membuat hati Rusdi menjadi lega lalu ia pun langsung mengirimkan nomor rekening miliknya.

Drrt drrt.

"Uang Les Kelvin sudah aku kirim ya Pak."

Dan seketika mata Rusdi membulat kala melihat nominal dari wanita yang merenggut keperjakaannya itu kirimkan, bahkan uang gajihnya di desa hanya sepertiganya dari yang di kirim Kesya.

"Na...Ina..."panggil Rusdi semangat.

"Ada apa Mas"

"Ayo kita jalan-jalan Na.. Kita belanja, beli baju kamu dan sekalian baju ibu juga."

"Ah ..memang sudah gajihan Mas?"

"Sudah Na..tadi ibunya Kelvin transfer bayar uang Les katanya."

Inara tersenyum senang lalu segera membereskan baju-bajunya.

Dengan dress mocca sebatas lutut mode lengan tiga perempat membuat Inara tampil semakin manis.

"Kamu cantik Na" puji Rusdi jujur, wajah putih nan mulus Inara membuatnya tak perlu lagi memakai make Up agar tampil cantik, hanya polesan lipstik orange yang Inara aplikasikan pada bibir tipisnya.

"Kita kemana Mas?" tanya Inara di belakang Rusdi.

"Ke toko baju Na, kamu nanti pilih baju paling baik ya Na"

"Ya Mas"jawab Inara sambil memegang erat pinggang Rusdi di belakangnya.

Senyum bahagia terpancar dari wajah Inara dan Rusdi.

Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap tajam pada pasangan suami istri itu dari balik kemudi mobil.

"Ck rupanya pria bodoh itu suamimu."

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!