NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Jenius

Reinkarnasi Mafia Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:213.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: lady_ma97

Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.

Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.

Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.

Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!

Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Pertemuan Pertama

Pagi hari di Kediaman Wang tampak sunyi meskipun lalu lalang para pelayan terlihat di setiap sudut Kediaman. Bukan tanpa alasan hal itu terjadi, Jendral Wang telah lama memberikan larangan bagi semua penghuni Kediaman untuk tidak membuat suara gaduh dipagi hari agar tidak mengganggu para penghuni lain yang sedang beristirahat.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Wang Chun Ying yang sudah membuka mata dibantu oleh Shu Yi untuk membersihkan diri dan berpakaian.

"Shu Yi, hari ini aku ingin pergi keluar untuk jalan-jalan, jadi kamu harus menemaniku." Ujar Wang Chun Ying sambil menatap pelayannya yang sedang menata rambutnya.

Shu Yi segera mengingatkan, "Tapi kita harus izin pada Jendral Besar terlebih dahulu Nona."

"Aku tahu, ayah hari ini tidak pergi ke Istana, jadi aku akan menemuinya untuk meminta izin." Jawab Wang Chun Ying santai.

Setelah selesai bersiap, Wang Chun Ying segera pergi ke Paviliun ayahnya untuk meminta izin.

...----------------...

Paviliun Anggrek, Kediaman Wang.

Jendral Wang yang sedang bersantai di sebuah Gazebo, dikejutkan dengan kedatangan putrinya.

"Putriku, ada perlu apa sampai menghampiri ayah?" Tanya Jendral Wang penasaran.

Wang Chun Ying duduk di samping ayahnya dengan wajah sedikit memelas, "Ayah, aku ingin meminta izin untuk pergi keluar bersama Shu Yi, aku ingin leluasa menikmati lingkungan sekitar tanpa harus menggunakan kursi roda lagi, bolehkan ayah?"

Jendral Wang memalingkan wajahnya saat tidak tahan dengan wajah menggemaskan putrinya, sepertinya tatapan memelas Wang Chun Ying berhasil melunakkan hati ayahnya.

Mau tidak mau Jendral Wang menganggukkan kepalanya, "Baiklah, ayah akan izinkan, yang penting Ying'er harus berhati-hati dan segera katakan pada ayah jika ada yang menindas atau mengganggumu di luar sana, mengerti?"

"Aku mengerti ayah." Jawab Wang Chun Ying dengan senyum lebar.

"Oh iya ayah, Kakak Min berkata jika ayah ingin aku pergi ke Akademi, kenapa ayah ingin aku pergi ke Akademi?" Lanjut Wang Chun Ying bertanya.

Aku penasaran, kenapa orang tua ini sangat ingin putrinya masuk ke Akademi?

Jendral Wang menghela nafas dengan berat, "Ayah hanya ingin kamu belajar agar tidak diejek lagi oleh teman-teman sebayamu. Maafkan ayah jika hal itu membuat Ying'er tidak nyaman, ayah hanya tidak ingin kamu merasa terkucilkan."

Wang Chun Ying memeluk lengan ayahnya dan bergelayut manja, "Ayah, kali ini ayah bisa tenang, aku bukan lagi Wang Chun Ying yang mudah ditindas, jika ada yang menggangguku pasti akan aku lawan. Jadi ayah tidak perlu mengkhawatirkanku lagi."

Menyenangkan rasanya memiliki seorang ayah..

"Maafkan ayah yang belum bisa menjaga Ying'er dengan baik, maafkan ayah juga yang selalu meninggalkanmu untuk pergi ke Istana. Ying'er pasti sangat kesepian." Ujar Jendral Wang sambil mantap putrinya sendu.

Wang Chun Ying menggelengkan kepalanya, "Semua bukan salah ayah, lagipula pergi ke Istana adalah tugas ayah sebagai seorang Jendral, jadi ayah tidak perlu merasa bersalah."

"Putri ayah memang anak yang baik, kalau begitu hati-hati saat berada di luar, jika ada apa-apa cepat hubungi ayah atau kakakmu." Ujar Jendral Wang sambil mengusap lembut kepala putrinya.

Wang Chun Ying mengangguk lucu, "Baik ayah."

...----------------...

Suasana di luar Kediaman sangatlah ramai, mengingat Kediaman Wang berada di tengah-tengah lingkungan padat penduduk dan juga kios-kios kecil.

"Shu Yi, menurutmu kita harus pergi kemana?" Tanya Wang Chun Ying bingung.

"Lebih baik kita pergi melihat pertunjukan drama, Nona." Saran pelayan itu.

Wang Chun Ying memiringkan kepalanya, "Pertunjukan drama itu apa?"

"Di sini ada sebuah kedai minuman yang setiap akhir minggu akan memberikan sebuah pertunjukan drama, jadi tempat itu selalu ramai saat akhir minggu. Apa Nona tertarik untuk ke sana?" Tanya Shu Yi.

Wang Chun Ying mengangguk antusias, "Ayo kita ke sana, aku penasaran dengan pertunjukan drama yang kau katakan."

Mereka akhirnya berjalan menuju kedai yang mengadakan pertunjukan drama.

Saat di pertengahan jalan, tanpa sengaja mereka bertemu sosok yang seharusnya dihindari Wang Chun Ying.

"Wang Chun Ying?" Ujar sosok itu dengan alis terangkat saat tidak sengaja berpapasan dengan gadis itu.

Wang Chun Ying yang merasa tidak kenal dengan orang yang memanggil namanya bertanya dengan wajah datar, "Siapa kau?"

Sosok itu terkejut mendengar ucapan Wang Chun Ying yang sepertinya tidak mengenalinya.

Kenapa gadis cacat ini tidak menggunakan kursi rodanya, apa dia sudah bisa berjalan? Tapi tidak mungkin, semua orang di Kerajaan Elang ini sudah tahu jika Wang Chun Ying ini cacat permanen dan tidak akan pernah bisa bangkit dari kursi rodanya. Tapi ini apa?

Di sisi lain, Shu Yi yang menyadari siapa sosok itu segera membungkukkan badannya, "Salam Putra Mahkota.."

Wang Chun Ying akhirnya sadar siapa sosok pria yang memanggil namanya.

Oh, jadi ini yang disebut Putra Mahkota, menurutku wajahnya biasa saja, memang tampan, tapi tidak setampan yang kubayangkan.

"Wang Chun Ying, apa maksudmu dengan 'siapa kau'? Dan kenapa kamu bisa berjalan, bukankah kamu tidak akan pernah bisa jalan?!" Tanya Putra Mahkota dengan suara kesal dan raut wajah tidak terima.

Wang Chun Ying memutar matanya malas dan melipat kedua tangannya di dada, "Kenapa? Aku bertanya siapa dirimu karena aku memang tidak kenal siapa kau!"

"Dan aku bisa jalan atau tidak, memang apa urusannya denganmu!?" Lanjut gadis itu sinis.

Putra Mahkota merasa geram, "Kamu, dasar gadis tidak tahu diri! Jadi kamu bisa berjalan, apa jangan-jangan selama ini kamu hanya berpura-pura cacat dan membodohi semua orang!!?"

Wang Chun Ying merasa jengah dengan pria bodoh dihadapannya, "Aku pernah bertemu dengan orang yang menurutku sangat bodoh, tapi rupanya kau jauh lebih bodoh dari orang bodoh itu! Orang gila mana yang mau berpura-pura cacat selama 15 tahun!?"

Putra Mahkota mengepalkan tinjunya dengan erat, saat mendengar Wang Chun Ying mengatainya bodoh!

Berani sekali sampah ini mengataiku bodoh?!

Shu Yi yang takut Putra Mahkota marah dan melaporkan majikannya pada Yang Mulia Raja, segera menjelaskan situasinya, "Putra Mahkota, mohon jangan marah pada majikan Nubi, Nona Muda mengalami hilang ingatan sejak dirinya terbangun dari kondisinya yang tidak sadarkan diri setelah terjatuh ke Danau. Dan juga, Nona Muda tidak berpura-pura cacat, Nona Muda belum lama ini sembuh dan bisa berjalan."

Wang Chun Ying yang mendengar pelayannya berbicara untuk dirinya merasa kesal, ia merasa tidak perlu membuang-buang tenaga untuk menjelaskan kondisinya pada pria yang menurutnya tidak penting itu!

Dasar Shu Yi menyebalkan!

Putra Mahkota mengerutkan dahinya saat mendengar penjelasan pelayan itu.

Jadi gadis ini benar-benar sudah bisa berjalan? Sudahlah, kenapa aku harus peduli padanya, lagipula aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengannya.

Putra Mahkota yang tidak ingin berlama-lama di dekat Wang Chun Ying segera mengajak beberapa temannya untuk pergi dari tempat itu tanpa mengatakan apapun.

Di sisi lain, Wang Chun Ying hanya menatap kepergian pria itu dengan wajah datar.

Orang sepertinya harus diberi pelajaran agar tidak merasa besar kepala hanya karena ia seorang anak Raja!

1
Cindy M
Ayolah lanjutkan lagi ceritanya ya.
Santy Susanti
Luar biasa
Cindy M
Ayolah lanjutkan lagi ya ceritanya.
Sri Dafin
Thor jgn lma2 up ny💪
Kristina
next Thor tambah seru aj
Indah Permatasari
Heyy author, ini udah tanggal 24 Juni. Aku udah nunggu 10 hari tanpa up part apapun, lebih darin 1 bulan ku unsubcribe nih novel lho. Udah bagus² cerita nya, berhenti di tengah jalan. Jangan buat pembaca kecewa dong ih.
Ros Lina
yaaaah koq gantung sich /Hey/
Litani
lanjut thor
nury
Luar biasa
Fransiska Husun
oy Thor kemana rimba mu
Lhady Uriyama
waduh ke mna nih othornya, gak up dah brp hari
Herlina
Luar biasa
Risa Nindy
lanjut thor
Lhady Uriyama
knp gak up ini thor
Asya Dia
lama di andetnya
nacho
bila sambungnya
Nur Hasanah
upnya jgn lama2 ya sdg ssru2nyacthor
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Biva Nurhuda
bagus menurut mu tapi petaka buat nona Gu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!