NovelToon NovelToon
Lebih Dari Dia

Lebih Dari Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kravei

Leo Evano mencintai Bianca Anulika di hari pertama dia menatapnya. Namun, Bianca memiliki pria yang dia cintai bernama Gavin.
Padahal Gavin tidak mencintai Bianca sebaik yang dia harapkan, tapi Bianca bersikeras ingin setia terhadapnya.
“Sampai dia membuatmu menangis, aku bersumpah aku akan merebutmu darinya. Saat itu, aku tidak akan takut kau benci. Aku akan melakukan apa pun untuk menyeretmu keluar dari rumahnya.” Itu adalah apa yang Leo tanamkan dalam hati dan hari itu pun datang. Leo memantapkan diri, membuktikan dia bisa memperlakukan Bianca lebih dari pria yang dia cintai. Berharap bahwa Bianca akan segera mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kravei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama Mertua!

Bianca menelan ludah sebelum memperbaiki posisi berdiri menjadi lebih baik. Dia menunduk sopan tanpa sanggup mengatakan apa pun. Bianca memejam mata erat-erat, mengumpulkan tekad dan keberanian untuk menerima hinaan dan segala jenis penolakan.

Ekpresi datar Devi berubah ketus sebelum dia berkata, "kau pasti sangat tidak sabar ingin memamerkannya padaku sampai-sampai membawanya kemari, huh?"

Leo beranjak dan tersenyum manis menatap sang ibu. Bisa Devi lihat bunga-bunga dan kupu-kupu memenuhi kepala Leo. Dia menghampirinya, mengabaikan Bianca yang beraksi kebinggungan sembari menatap mereka secara bergantian. "Bisa bantu aku?" Leo melanjutkan setelah tiba di hadapan ibunya. "Ajak Bianca belanja. Dia tidak bawa baju kemari."

"Mengapa tidak kau saja?"

"Bianca tidak akan bahagia bila aku yang mengajaknya. Mungkin juga dia akan mencoba kabur, tapi tidak akan berani denganmu karena dia tidak membencimu, hahaha ..." Leo tertawa kikuk sembari mengelus belakang kepala yang tidak gatal.

Bianca kian binggung, tak mengerti apa yang sedang terjadi dan pertanyaan utamanya adalah mengapa ibunya terlihat sangat tenang dan seolah tahu segalanya? Dalam keadaan seperti ini, mereka bagaikan pinang di belah dua. Bukan lagi mirip, tapi sama. "Kau baru saja datang dan berani menyusahkan aku?" Devi menggerutu, bibirnya yang dipoles lipstik merah berkedut jengkel.

"Bantu aku, Mom." Hanya itu yang Leo katakan untuk membujuk dan Devi membalasnya dengan helaan nafas.

Devi melihat jam di pergelangan tangan kiri sebelum menjawab, "aku harus pergi menemui ayahmu di Malaysia empat jam lagi. Jadi, kita pergi sekarang?" Dia menatap Bianca, membuat perempuan itu gelagapan sembari menunjuk diri sendiri.

"Aku?" Maksud Bianca adalah mengapa mereka menatapnya seolah menunggu persetujuan? Ingatkan mereka bahwa Bianca diculik dan dipaksa kemari oleh Leo yang adalah anak Devi!

Dengan segera Bianca menggelengkan kepala dan tangannya ikut melakukan gestur penolakan. "Tidak! Tidak, Tan!"

FLASHBACK

Devi jarang berada di rumah karena membantu suaminya melakukan pekerjaan di berbagai tempat yang mengharuskan dia untuk terus berpindah. Devi selalu senang setiap Leo ikut tapi dia tersangkut di kota itu setahun yang lalu hanya karena satu alasan. Sebagai ganti, dia memegang salah satu posisi di perusahaan cabang agar tidak dicap pengganguran.

Omong-omong alasan itu adalah karena Bianca Anulika. Leo tidak mau ke mana-mana karena tidak sanggup menjauhi Bianca. Dia takut perempuan itu bisa kapan saja merindukannya atau tiba-tiba jauh cinta padanya-harapan gila Leo.

"Aku senang akhirnya aku tahu kau tidak punya pacar bukan karena kau gay, tapi pacar orang dan mereka sudah memutuskan untuk menikah. Kau bercanda?"

Leo gusar dan ekpresi wajahnya sedih dikala mencicit, "menurutmu, aku sungguh tidak ada kesempatan? Mungkin saja Bianca mencintaiku. Dia selalu bilang dia menyukaiku. Mungkin dia tidak bisa mencintaiku karena Gavin bersamanya." Lagi-lagi Leo hanya bisa berharap.

Devi mendekati Leo yang terduduk di sofa, menopang dagunya pada leher perabotan itu. Dia menyentuh pelan kedua pipinya sebelum menanggapi, "jika kau benar-benar menginginkan Bianca, lamar dia sekarang juga. Mengapa malah mendukungnya untuk menikahi pria lain?"

Devi tak habis pikir tapi Leo punya alasan. Dia lirih berkata, "karena Bianca terlihat sangat mencintai Gavin. Dia terus berkata tidak akan pernah meninggalkannya dan jika aku mengungkapkan perasaanku, aku takut dia menjauhiku."

Devi menghela nafas, mengoceh, "satu tahun terakhir setelah mengenal Bianca, kau berubah menjadi pria yang sangat sibuk. 'Mom, bisakah kau bantu Gavin karena Bianca-, Mom, bisakah kau begini karena Bianca-, Mom, bisakah kau ini, kau itu untuk Bianca-'." Devi mengakhiri kata-katanya dengan gelengan kecil. "Aku bersedia membantu mereka bukan karena kau mau, tapi aku senang kau menunjukkan ketertarikan pada seorang perempuan tapi tidakkah kau sangat salah?"

Leo cemberut, bibir bak bebeknya mencicit, "mereka bilang merelakan perempuan yang kita cintai demi kebahagiaan mereka adalah cinta yang sesungguhnya."

Lagi-lagi Devi hanya bisa menggelengkan kepala menghadapi putra tunggalnya yang tengah dilanda cinta sekaligus patah hati.

"Haruskah aku pura-pura menikah saja?" Leo seolah mendapatkan harapan sebelum ekpresi wajahnya kembali lirih. "Atau menyewa pacar palsu? Siapa tahu Bianca akan cemburu dan menyadari bahwa dia mencintaiku?"

"Menyewa pacar palsu your head!" hardik Devi. "Pergi cari perempuan lain dan menikah!"

"Aku tidak mau menikah kalau tidak dengan Bianca Anulika." Lagi-lagi kata-kata khas mabuk cinta itu membuat kepala Devi berdenyut. Devi jengkel tapi tidak banyak yang bisa dia lakukan. Maksudnya, tidak mungkin dia bersikap sembrono dengan menghampiri Bianca dan melamarnya menjadi menantu. Bayangkan kalau Bianca menolak dan Leo tahu itu, dia akan sangat sedih dan tersiksa. Sebagai seorang ibu, tentu Devi tidak menginginkan kesedihan di wajah anak tersayangnya. Maka dari itu semua yang sanggup dia lakukan adalah diam dan membiarkan Leo berusaha.

"Kau serius?" tanya Devi dan Leo tak ragu mengganguk. Dia bersikap seolah-olah sedang dilanda masalah besar. Lihat wajahnya yang lesu dan tubuh seolah tak berjiwa. Di mana anaknya yang ceria dan manis? Semua yang Devi lihat hanya kesedihan dan ketidakberdayaan.

"Aku bilang pada Bianca aku akan merebutnya dari Gavin bila dia tidak bahagia," ungkap Leo, kata 'merebut' membangkitkan jiwa dan semangatnya. Ekpresi wajahnya perlahan berubah menjadi percaya diri. "Sampai aku melihat Bianca tak bahagia, aku akan merebutnya bagaimana pun caranya dan saat itu, aku tak akan takut dia benci."

"Apa saja katamu. Kau tidak akan pernah punya nyali itu." Devi menghela nafas dan melenggang pergi meninggalkan Leo yang langsung tenggelam dalam pikiran, ada banyak skenario tercipta di dalam otaknya membuat ekpresi wajahnya berubah-rubah. Sekejap marah, sekejap sedih, sekejap kuat dan sekejap tak berdaya.

FLASHBACK END

Status Bianca sekarang adalah diculik, tapi dia bahkan tidak bisa menolak ajakan Devi karena sesuatu yang disebut dengan penyakit orang tak enakan. Devi memintanya baik-baik plus senyuman dan Bianca menurutinya dengan berat hati.

"Tidak bisakah kau membantuku, aku mohon, Tan?" Bianca memohon, dia tidak menyentuh apa pun selama Devi membawanya memasuki tiga toko berbeda. Devi menunjuk semua yang dia rasa cocok untuk Bianca dan membelinya tanpa repot-repot meminta persetujuan. Bianca tidak mengatakan apa pun karena fokusnya hanya pada satu hal.

"Leo memberitahuku dia akan mengajakmu kemari. Aku tidak yakin dia akan melakukannya dan dia benar-benar melakukannya." Devi tertawa kikuk. "Aku sampai binggung harus bereaksi seperti apa, makanya aku bersikap seolah aku tidak tahu apa pun." Dia mengesek kartu hitamnya dan keluar dari toko bersama Bianca dan empat bag putih.

"Apa dia memperlakukanmu dengan baik?" tanya Devi, senyuman yang dia berikan begitu manis hingga menciptakan lengkungan pada mata bulatnya.

Bianca tidak langsung menjawab tapi berdiri di depan Devi sembari merentangkan kedua tangan seperti pagar. Dia dengan serius dan stress mengingatkan, " Leo menculikku, Tan! Bukan hanya menculik, dia menjebakku dan membuat Gavin salah paham berpikir kami berselingkuh."

“Astaga!” Ekpresi wajah Devi berubah syok, hampir tidak sanggup mempercayai suara yang memasuki indera pendengarnya. "Leo … apa ...?"

1
Jennifer Alexander
thorr semangat thorr aku di sini menunggu kelanjutan ceritanya /Drool//Smirk/
Kravei: Thank uuu🥰🥰🫶
total 1 replies
Masdi Masdi
sebenarnya AQ merasa Gavin GX cinta hanya merasa terbiasa aja jdi GX mau kehilangan. kalo Leo itu cinta Krn sebegitu terluka nya pun dia berusaha keras untuk tetap bertahan dgn hati tentunya tidak baik² saja untung nya GX sampai gila. di pertahankan pun selamanya Bianca tx akan pernah bahagia.
Kravei: Hihi wajib nantikan flashback di mana Leo galau parah karena Bianca mau persiapan nikah xixi
total 1 replies
Masdi Masdi
hai,,,salam kenal kak... rajin² update ya kak,agar kita GX lupa alur ceritanya.... sampai disini cerita nya bagus banget. AQ suka.🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Kravei: Siap, Kak … bakalan ditambah babnya kalau makin ramai
Makasih karena sudah meninggalkan komentar🥰<3
total 1 replies
Jennifer Alexander
thorr lanjutin ya ceritanya..ada aku di sini yg selalu menunggu kelanjutannya.. ceritamu bagus...kalo episode nya lebih banyak pasti lebih banyak yg baca /Smirk/
Kravei: Hihi makasih banyak, Kak🥰 nanti kalau makin rame, babnya ditambah juga yaaa <3
total 1 replies
Jennifer Alexander
lanjutkan thorr aku menunggu karyamu /Applaud//Kiss/
Jennifer Alexander
lanjut Thor aku sukaaa bangettt
Jannah Sakinah
Semangat Thor nulisnya. rajin update ya. hehehe
Bening Hijau
ikut event dong cerita ini bagus banget
Bening Hijau
sama q juga pecinta second lead
Bening Hijau
bagus banget alur nya
Bening Hijau
bagus banget
Kravei
Hi, salam kenal, Kak🥰
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Mưa buồn
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Kravei: Awww thank you, Akak🥰
total 1 replies
Fatima Rubio
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Kravei: Hi, Kak
Makasih ya🥰
Jangan lupa dilika dan follow supaya tidak ketinggalan!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!