NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:940k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. DIMANA ARA?

"Apa-apaan kamu, Mas!" Teriak tante Melda sembari menuruni anak tangga dengan setengah berlari. Dari dalam kamar, ia mendengar suara gaduh seperti barang pecah di ruang tengah, gegas ia keluar kamar untuk melihat dan ternyata itu ulah suaminya yang memecahkan kaca pigura foto keluarga.

Mama Winda dan beberapa art yang juga mendengar suara gaduh itu lekas menuju ruang tengah. Mama Winda lekas menyuruh para art nya meninggalkan ruangan tersebut karena ia tahu akan terjadi keributan di antara tante Melda dan om Gio.

Om Gio beranjak dari atas lain, sebelah telapak tangannya berdarah terkena pecahan kaca yang berserakan di sekitarnya. Tapi ia tidak mempedulikan, tatapannya begitu tajam menatap istrinya yang telah berdiri di hadapannya.

"Kamu itu kenapa, Mas?" Tatapan tante Melda pun sama tajamnya, ia marah suaminya memecahkan foto keluarga.

"Selamat Melda, selamat!" Om Gio mengangkat kedua tangannya lalu bertepuk tangan tepat didepan wajah istrinya sembari tersenyum miris. "Selamat karena kamu benar-benar telah berhasil memisahkan aku dengan istriku." Tatapan tajamnya tak mampu menyamarkan kesedihan di netranya.

"Setelah 25 tahun, Mas baru mengakuinya sekarang." Tante Melda melipat kedua tangannya di depan dada sembari tersenyum sinis.

"Yah, karena selama ini walaupun aku dan Rania terpisah jarak tapi kami masih berpijak di bumi yang sama. Tapi sekarang dia sudah tidak ada, dia sudah pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya tanpa sempat aku meminta maaf dan menjelaskan semua kesalahpahaman diantara kami yang sudah kamu dan kakak mu itu perbuat!" Teriak om Gio dengan suara yang bergetar. Mama Winda yang berdiri di dekat tangga, tak kuasa menahan air matanya melihat keterpurukan adik iparnya itu.

"Seharusnya dia memang sudah lenyap dari dulu," dengan santainya tante Melda berucap tanpa menghiraukan tatapan tajam om Gio bak belati yang siap menikamnya. "Tapi karena kemurahan hati Mas Bram dia masih tetap hidup." Kekehnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Kau!" Om Gio langsung mencekik leher tante Melda, hal yang selalu ia tahan selama ini karena nyawa Rania dan baby Tiara dalam bahaya bila ia berani sedikit saja melukai Melda. Tapi sekarang Bram sudah tiada, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya meskipun ia membunuh Melda saat ini juga.

"Mas lepas, kau bisa membunuhku." Cicit Melda terengah-engah, ia berusaha melepas tangan suaminya namun tenaganya tidak sebanding, terlebih om Gio yang telah dikuasai amarahnya tidak mempedulikan apapun lagi saat ini.

"Gio hentikan!" Teriak mama Winda sembari berlari untuk melerai sepasang suami-istri itu.

"Gio lepas, kamu bisa di penjara jika sampai terjadi sesuatu pada Melda." Mama Winda berusaha menarik tangan om Gio, namun sama. Ia tidak bisa menghentikan kemarahan seorang ayah dan seorang suami yang selama ini hidupnya penuh tekanan.

"Aku sama sekali tidak peduli, Mbak. Sekarang aku sudah tidak mempunyai tumpuan hidup lagi. Rania ku telah tiada, dan putriku sendiri tidak mau mengakui aku sebagai Ayahnya dan itu semua karena perbuatannya!" Om Gio semakin mempererat cekikkannya sehingga wajah tante Melda terlihat memerah dan kesulitan meraup udara.

Mama Winda yang panik gegas berlari keluar rumah untuk meminta bantuan pada satpam, saat mencapai ambang pintu ia melihat Rey datang, ia pun segera menghampiri putranya itu dan langsung menarik tangannya dengan tergesa masuk ke dalam rumah.

"Mama ada apa?" Tanya Rey, ia yang hatinya sedang tidak baik-baik saja saat ini merasa tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh mamanya. Ia ingin sendiri dan tidak ingin ada siapapun yang mengganggunya.

Mama Winda tidak menjawab, ia terus menarik tangan Rey hingga sampai ke ruang tengah. Rey seketika terperangah melihat pemandangan di depannya, namun ia tetap bergeming seakan enggan untuk menjauhkan om Gio dari tante Melda. Kejadian di apartemen Sherly sejenak membuatnya menjadi egois, dalam hatinya berkata biarkan saja wanita yang telah melahirkan Arsen itu tiada dalam cengkeraman om Gio.

"Rey kenapa diam aja, ayo jauhkan Om kamu, tante kamu bisa mati di cekik seperti itu."

Rey menarik nafas dalam-dalam, sesaat ia tersadar dan segera menarik om Gio. Namun ia juga kesulitan menandingi tenaga om Gio yang benar-benar telah di kuasai amarah. Yang akhirnya Rey mengambil jalan pintas dengan memukul tengkuk om Gio sehingga cengkeraman om Gio dileher tante Melda pun terlepas.

"Brengsek kamu, Mas!" Umpat tante Melda ketika telah terlepas dari cengkeraman suaminya, ia meraup udara sebanyak-banyaknya sambli memukul-mukul dada yang terasa sesak.

"Seharusnya kamu yang mati Melda bukan Rania!" Teriak om Gio yang tersungkur ke lantai akibat pukulan Rey.

"Om sudah Om, tidak usah mempedulikan wanita yang tidak mempunyai hati." Rey membantu om Gio berdiri, sebagai lelaki yang sedang patah hati ia turut merasakan apa yang dirasakan om Gio.

"Kamu tidak usah sok peduli padaku!" Om Gio menepis tangannya Rey dari lengannya, mengingat pernikahan Rey dan Ara yang hanya sebatas kontrak hatinya turut semakin sakit setelah mengetahui bahwa Ara adalah putri kandungnya. Ia tidak bisa membayangkan penderitaan putri kecil yang ia tinggalkan dalam mempertaruhkan kehidupannya sendiri demi sang ibu.

Om Gio lalu mengayun langkah cepat meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya. Di belakang Rey mengekor, mungkin sebaiknya ia bertanya pada om Gio di mana keberadaan Ara.

"Om Gio tunggu," panggilnya, namun om Gio terus melangkah cepat tanpa menghiraukan panggilan Rey.

Rey pun mempercepat langkahnya hingga berhasil menyusul om Gio, ia menarik pergelangan tangan om nya itu yang hendak menekan handle pintu kamar.

"Om katakan padaku, dimana Ara?"

"Untuk apa kamu mencari Ara?" Suara om Gio terdengar begitu dingin. "Tidak usah mencarinya lagi Rey, lepaskan Putriku dari pernikahan kontrak kalian!" Tekan om Gio, dia tidak mau Ara hidup tertekan sepertinya dalam pernikahan yang tidak pernah mereka inginkan.

"Om tolong beritahu aku di mana Ara sekarang. Ada banyak hal yang harus kami selesaikan." Rey tetap kekeuh ingin bertemu Ara.

"Yah, memang ada banyak hal yang harus kalian selesaikan, termasuk pernikahan kontrak kalian."

Rey hanya bisa terdiam mendengar ucapan om Gio. Menyelesaikan pernikahan kontraknya dengan Ara, apakah itu tujuannya untuk bertemu Ara? Rey sendiri tidak tahu kenapa ia sangat ingin tahu di mana Ara.

1
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
Vivo Smart
hampir di setiap novel nemu menu nasi goreng, apa hanya aku yang nggak suka nasi goreng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!