NovelToon NovelToon
Mencintai Adik Angkat

Mencintai Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:74.3k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.

"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.

Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.

Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Sekolah

Aya jadi saksi dan menceritakan semua kejadian keributan yang di lakukan Una dan adik kelasnya. Pak BP pun jadi tau kalau ternyata ini adalah lanjutan dari permasalahan Boy dan Marsel.

"Kalian itu masih sekolah. Kelakuan kalian yang buat onar di sekolah ini tidak pantas. Di sekolah itu tempat belajar bukan tempat untuk ribut. Apa lagi kalian meributkan cowok!"

"Una. Kamu juga sebentar lagi ujian. Kamu sebagai Kaka kelas harusnya bisa menahan emosi. Kamu mau buat contoh jelek apa ke adik adik kelas kamu!"

"Maaf Pak. saya ngga bermaksud begitu."

"Besok kalau kamu sampai buat onar lagi, saya akan panggil orang tua kamu. Ngerti kamu!"

"Mengerti Pak."

"Diah. Kamu juga perempuan kenapa sok jago. Gara gara laki laki kamu berani buat onar dan masalah dengan Kaka kelas. Kamu mau jadi preman di sekolahan ini."

"Tidak Pak. Saya tidak bermaksud buat onar. saya hanya tidak ingin mereka mendekati Marsel. Karena Marsel pacar saya."

"Kamu itu harusnya belajar, bukan mikirin pacar. nilai kamu aja jelek, masih mikirin pacaran. Sebagai hukumannya, kamu bapak hukum berdiri di lapangan sampai jam pelajaran selesai. Mengerti!"

"Tapi Pak kenapa saya sendiri. Dia kan juga buat masalah," Diah menunjuk ke Una.

"Karena Una mau ujian, saya tidak hukum Una. dan permasalahan ini terjadi juga gara gara kamu dulu."

Diah tidak berani bicara lagi. Una dan Aya keluar dari ruang BP dan langsung ke kelas. Sedang Diah berdiri di lapangan.

Siang hari Boy menunggu kepulangan Aya. Boy sangat kuatir dengan Aya.

Saat dengar suara mobil datang, Boy langsung buka pintu. Boy melihat Aya yang turun dari mobil dan memakai baju olah raga.

"Ya. Kamu ngga papa kan?"

"Ngga. Aku ngga kenapa kenapa. Memangnya ada apa?"

"Kamu ngga usah menyembunyikan dari ku. Aku sudah tau. Aku dapat kiriman Video kamu di kantin."

"Apa, kamu tau?" Boy mengangguk.

"Tolong jangan kasih tau Bunda ya Boy. Aku ngga mau Bunda kepikiran."

"Iya. Aku ngga akan bilang Bunda. tapi kamu baik baik aja kan Ya?"

"Iya aku baik baik aja. Aku ngga papa."

Keduanya lalu masuk kedalam. Aya langsung makan siang bersama Bunda dan Ayu juga Boy. selesai makan siang, semua masuk kamar masing masing untuk tidur siang.

Ayu yang sudah tidak sabar menunggu Papih dan Mamih nya pulang dari luar kota. Ayu sampai ngga bisa tidur siang.

Jam 5 sore, Mamih dan Papih akhirnya pulang dan sudah sampai rumah. semuanya berkumpul di ruang keluarga. Mamih membuka koper yang isinya oleh oleh. Aya dan Ayu berebut makanan. Sedang Boy mengeluarkan semuanya dari dalam koper.

"Bang ini enak loh, aaa...." Ayu menyuapi Boy makanan yang sedang di makanya.

"Ini juga enak kok Dek," kata Aya sambil makan sendiri.

"Coba aku mau," kata Boy pada Aya sambil membuka mulutnya.

Aya tidak langsung menyuapi Boy karena merasa gimana. Tapi Boy lanjut bicara.

"Aku mau cobain Ya. Aaa...."

Aya lalu menyuapi Boy. Boy lalu mengunyahnya dan benar rasanya juga enak.

Setelah semuanya kebagian oleh oleh, Mamih dan Papih masuk kamar. Papih pergi ke kamar Bunda. Sedang Mamih ke kamarnya sendiri.

Aya dan Boy juga Ayu masih menikmati oleh oleh.

"Ya bagi lagi dong. Itu enak loh," sambil Boy membuka mulutnya.

"Makan sendiri aja nih," Aya memberikan bungkusan makanan ke Boy.

"Tapi aku mau di suapi kamu Ya."

"Abang manja banget sih minta di suapi kak Aya."

"Emang kenapa. Kamu iri."

"Ngga tuh," kata Ayu.

"Ya sudah. Ya, suapi aku lagi. Aaa...."

"Aku ngga mau. Kamu kan punya tangan sendiri. Aku mau mandi dulu, ini makanlah."

Aya lalu pergi ke kamarnya karena mau mandi.

Malam harinya selesai makan malam semuanya mengobrol di ruang keluarga. Boy rupanya izin ke orang tuanya untuk kuliah di Belanda. Orang tua Boy pun setuju karena di Belanda selain ada rumah, Boy juga sudah tau daerah di sana.

"Kalau Aya mau kuliah di mana sayang?" tanya Ayah.

"Aya belum tau Yah."

"Kamu harus pikirkan dari sekarang. Biar nanti Ayah sama Bunda bisa pertimbangkan."

"Baik Yah."

Setelah mengobrol cukup lama, semuanya masuk ke kamar masing masing karena sudah malam.

Mamih tidak masuk ke kamarnya dulu, tapi masuk ke kamar Boy. Rupanya Mamih melihat bekas luka lebam di pipi Boy.

"Boy, kamu sudah tidur belum?"

"Belum Mih. Ada apa Mih?"

Mamih lalu masuk dan duduk di tepi kasur.

"Lihat ke Mamih," Boy menurut dan melihat ke Mamih.

"Ini kenapa?" Mamih sambil menekan bekas luka.

"Aw... Sakit Mih," Boy sambil mengusap pipinya.

"Kamu habis berantem?"

"Ngga."

"Jawab yang jujur. Mamih ngga pernah mengajarkan kamu berbohong."

Boy lalu menceritakan semua nya pada Mamih. Setelah mendengar cerita Boy, Mamih tidak lagi marah.

"Kamu memang benar harus membela adik kamu. Tapi kamu juga harus lihat dulu ada di mana saat itu."

"Iya Mih."

"Ya sudah kalau gitu kamu tidur."

Mih lalu keluar dari kamar Boy. Dan Boy pun tidur.

Hari pun berlalu. Hari ujian sekolah pun sudah di mulai. Boy dan Aya rajin belajar karena tidak mau nilai nya jelek. Apa lagi Boy sedang mengejar beasiswa.

Marsel masih suka perhatian pada Aya. Tapi Aya selalu mengabaikannya.

Marsel sampai bertanya pada Una tentang Aya yang mau kuliah di mana. Una tidak memberi tau Marsel karena Una juga tidak tau Aya mau kuliah di mana.

Saat ujian sudah selesai, Aya dan Boy merasa lega. Ayah bertanya lagi Aya mau kuliah di mana. Ayah juga menawarkan Aya kuliah bersama Boy. Tapi Aya tidak mau. Aya mau di jakarta aja agar dekat sama keluarga. Ayah pun menyetujui keinginan Aya.

Hari pengumuman kelulusan pun datang. Papih dan Bunda yang datang ke sekolah. Mamih tidak bisa ikut karena ada pekerjaan.

Pak kepala sekolah mengumumkan siswa yang dapat beasiswa. Semuanya harap harap cemas. Karena semua siswa dan siswi menginginkan beasiswa itu.

Ternyata dari 200 siswa yang lolos hanya lima. Di antara lima yang dapat mahasiswa itu adalah Boy. Papih sangat senang dan bangga karena Boy selain dapat beasiswa juga mendapat juara peringkat dua dari 200 siswa.

Sampai di rumah, Papih menyuruh mba memasak banyak. Karena mau mengundang keluarga untuk merasakan kelulusan Aya dan Boy. Juga karena Boy dapat beasiswa dan juara peringkat.

"Kapan kamu berangkat ke luar negerinya Sayang?" tanya Papih.

"Dua Minggu lagi Pih."

"Baiklah kalau gitu nanti kita semua ikut ke Belanda untuk mengantar kamu."

"Bener Pih. Kita mau ikut ke Belanda," Ayu terlihat senang.

"Iya sayang. Kita akan antar Abang. Ayu katanya ingin liburan kan."

"Iya Pih. Yee... Kita liburan."

Aya melihat Ayahnya yang sangat bahagia karena Boy sangat membanggakan cukup senang. Aya ngga merasa iri karena memang Boy sangat pintar.

Aya sadar kok kalau dirinya bukan keturunan Ayahnya. Jadi ngga menurun otak encernya pada dirinya.

Bunda mengambil tangan Aya. "Aya ngga usah berkecil hati dan iri. Karena Bunda juga sangat bangga pada Aya dan sayang Aya."

"Ngga Bun. Aya ngga papa. Aya malah senang dan bahagia karena Aya punya keluarga yang sangat baik dan selalu bahagia."

Bunda lalu memeluk Aya dengan sayang. Papih lalu pergi ke kantor. Sedang Bunda dan Ayu pergi ke mall.

Di rumah hanya ada Aya dan Boy. Boy sedang duduk santai di taman belakang sambil main hpnya.

Aya melihat Boy sedang santai lalu mendekatinya.

"Sedang apa Boy?"

"Eh Ya, sini. Aku sedang santai."

Aya lalu duduk di dekat Boy.

"Selamat ya Boy atas prestasi yang kamu dapat. Kamu memang anak Ayah, jadi kepintaran kamu juga seperti Ayah."

"Kamu bisa aja. Aku dapat prestasi ya karena aku rajin belajar. bukan karena aku anak Papih. Kalau aku ngga belajar ya ngga mungkin aku dapat prestasi seperti itu."

"Tapi aku tiap hari juga belajar, tetap saja ngga bisa sepintar kamu. Pintar juga ada dari keturunan," Boy hanya tersenyum.

"Kenapa kamu ngga mau ikut aku kuliah di luar negri?"

"Aku kan sudah pernah bilang, aku ngga mau jauh dari Bunda dan keluarga semuanya."

"Tapi nanti kita jadi berpisah."

"Lebay kamu Boy. Kita kan nanti bisa vc an."

"Tapi nanti aku pasti nanti kangen kamu Ya," Aya hanya tersenyum.

"Kalau libur kuliah kan kamu bisa pulang."

"Tapi aku di sana mau kerja. Pasti ngga bisa libur semua kita."

"Kenapa kamu mau kerja Boy. Ayah kan pasti akan kasih kamu uang. Dan kamu juga dapat beasiswa pasti kan dapat bantuan dari negara."

"Aku kerja bukan semata mata ingin cari uang saja Ya. Tapi aku juga ingin cari pengalaman dan biar mandiri."

"Pemikiran kamu benar benar hebat ya Boy. Pasti nanti wanita yang akan jadi istri kamu sangat bahagia bisa mendapatkan laki laki seperti kamu."

"Amin. Semoga aja seperti itu," Aya jawab iya.

" Ya. Lihat sini."

"Em... Ada apa?" Aya menatap Boy.

"Apa kamu nanti mau menjadi istriku Ya?" Aya langsung kaget mendengar perkataan Boy.

"Jangan becanda deh Boy!"

"Aku ngga bercanda, aku serius. Aku suka dan cinta sama kamu Ya. Aku juga ngga tau kenapa aku bisa suka kamu. Tapi setiap aku melihat ada cowo yang dekati kamu, aku merasa marah dan kesal. ternyata aku cemburu Ya. kalau di dekat kamu, aku merasa senang dan bahagia Ya."

"Omongan kamu sudah ngawur. lebih baik aku pergi."

Saat Aya mau pergi, Boy menahan tangannya.

"Lepas Boy. Jangan seperti ini!"

"Ngga Ya. Aku ngga akan lepaskan tangan kamu sebelum kamu menerima cintaku."

"Kamu gila Boy!"

"Iya aku gila karena mencintai kamu."

"Kita ini Kaka beradik, Boy. Jadi kamu tidak boleh mencintaiku!"

"Kita kaka beradik hanya di dalam kartu keluarga. Tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. Jadi aku bisa menikahi kamu!"

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
sella surya amanda
lanjut kak
milah fahri81
selamat Aya boy kalian akan punya ank kembar
Apriyanti
lanjut thor
🍁𝐑𝐀𝐇𝐌𝐀❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
Wah benar benar kejutan ini Aya hamil kembar😁, selamat ya Aya dan boy akan jadi ayah kamu
Rina
Wow selamat Boy dan Aya semoga baby twin nya selalu sehat ya sampe waktu lahiran nanti 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Fitria Syafei
terimakasih KK 😘😘😘
🍌 ᷢ༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬHenny❣️𝐀⃝🥀
smg tmn'a jujur
milah fahri81
semoga teman kamu itu orang baik2 ya boy ,biar kalian jdi orang sukses ,semangat boy Aya,jg semangat bt author
Rina
Sukses ya Boy , semoga temannya Boy baik dan jujur supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
19senja Kimpluk87
Mudah mudahan teman boy saat ini orangnya jujur dan baik.. sukses untuk boy..
🍁𝐑𝐀𝐇𝐌𝐀❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
sepertinya panggilan Aya perlu di ganti ini biar agak sopan gitu
🍁𝐑𝐀𝐇𝐌𝐀❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
sabar ya Boy
sella surya amanda
lanjut kak
Sri Hendrayani
semoga usahanya lancar boy
Apriyanti
lanjut thor
sella surya amanda
lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Sri Hendrayani
mau aja boy
🍌 ᷢ༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬHenny❣️𝐀⃝🥀
ayo ambil ini kesempatan utk maju
🍁𝐑𝐀𝐇𝐌𝐀❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
semoga Boy bisa menjalankan pekerjaannya, semoga lancar usahanya nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!