NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Wildan menghela napas dan kembali mengerjakan tugas.

"Ayah Wil, mau minum apa? Bunda Ay, laper," ucap Ayu.

"Ayah? Bunda?" bisik Gita dan Jenna di meja sebelah mereka.

"Gue mau ke toilet," ucap Wildan dan pergi.

"Ayah Wil, jangan lama-lama! Nanti Bunda rindu!" ucap Ayu yang tak dihiraukan oleh pria sebayanya tersebut.

Kini, mata gadis itu tertuju pada Gita dan Jenna yang sedang menatapnya. "Jomblo ya?" ucap Ayu membuat kedua pasang bola mata itu terbelalak.

"Jomblo?" desah Jenna.

"Sekolah yang bener, Dek!" ucap Gita.

"Udah bener kok! Tinggal nyari suami aja!" balas Ayu.

Gita menoleh pada Jenna dan menggelengkan kepalanya.

"Ada-ada aja kelakuan bocah," ucap Jenna.

"Ada-ada aja kelakuan orang jomblo," balas Ayu lagi.

Wildan datang dan kembali duduk di tempatnya.

"Wil, tadi cewek-cewek itu ngomongin Ayu! Iri banget sama kemesraan kita!" Ayu memfitnah Gita dan Jenna.

"Eh! Masih kecil udah jago ngefitnah orang!" omel Gita.

"Mana ada ngefitnah! Emang iya 'kan tadi?" balas Ayu.

"Dek, lo itu baru SMP. Gue sentil dikit, patah tulang belakang lo! Jadi jangan banyak omong!" ucap Gita lagi.

"Tuh 'kan! Kasar banget ngomongnya, Wil!" Lagi-lagi Ayu melaporkannya kepada Wildan.

Gita berdiri dan menghampiri bocah berseragam putih-biru itu. "Belum pernah digampar ya?" ucapnya.

"Perasaan tadi kita nggak ada masalah apa-apa. Pas lo berdua ngeliatin gue kayak gitu, ya gue tersinggung dong! Segala nyuruh gue sekolah yang bener. Nggak usah sok care!" omel Ayu.

Gita hendak menarik dasi gadis itu, namun Wildan menahan tangan Gita dengan cepat.

Wildan malah menatap fokus ke arah Ayu. "Kalo lo mau berantem, gue mau balik! Tugas Bahasa Inggris gue belum kelar!" tegas Wildan.

"Nggak berantem!" jawab Ayu dan memilih untuk duduk kembali ke tempatnya. Wildan pun sama.

Gita mulai tertarik pada sosok Wildan. Bocah SMP itu dengan berani menahan tangannya.

Bertepatan dengan itu, Wira menjemput mereka. Sesampainya di Indekos Bu Rika, Gita dan Jenna menceritakan apa yang baru saja mereka alami.

"Cara lo mandang mereka, itu sama kayak gue mandang lo pacaran sama cowok lo itu! Lo bertiga masih kecil! Sekolah aja yang bener!" ucap Wira.

"Tapi, kita udah 17 tahun!" bantah Gita.

"17 tahun berarti kalian boleh pacaran? Peraturan buat nikah aja minimal 19 tahun!" bantah Wira.

"Yang mau nikah, siapa?!" bantah Gita lagi.

"Ya terus lo pacaran buat apa, kalo nggak nikah?!" tegas Wira.

"Ya serah gue lah!" Gita mengakhiri perdebatan itu dengan kalimat tersebut.

***

Di kediaman Ayu, lagi-lagi kedua orang tuanya bertengkar.

"Tapi dia juga anak aku, Mas! Dia udah dua tahun tinggal di Jakarta, tapi aku nggak pernah tahu dia di mana! Bahkan sekarang dia kabur dari kosannya! Aku harus nyari dia di mana!" teriak sang ibu.

"Iya! Mas ngerti! Tapi bukan sekarang saatnya, Ma! Kita udah janji sama keluarga Pak Tahir buat ke rumah mereka! Kita bisa cari Gita, besok!" balas suaminya.

"Kenapa lagi?" tanya Ayu.

"Mama mau jemput kakak kamu, Yu. Tapi Papa ngelarang!" ucap Ningsih.

"Papa nggak ngelarang! Cuma sekarang kita ada janji sama keluarga Pak Tahir! Mereka pasti udah nungguin kita sekarang!" bantah pria bernama Ade tersebut.

"Kak Gita?!" pekik Ayu mendadak histeris. Sudah sejak kecil ia mengidolakan sosok kakak tirinya tersebut.

Bahkan Ayu ingin menjadi wanita yang seperti Gita. Meski ia tak pernah melihat sosok kakaknya tersebut sejak lahir.

"Kak Gita itu anaknya baik, cantik, mandiri, berani!" Hanya itu yang ia ketahui tentang Gita melalui apa yang ibunya ceritakan.

Gita merupakan anak dari pernikahan ibunya terdahulu. Ibu kandung Ayu telah meninggal dunia sejak ia kecil. Setelah ayahnya menikahi Ningsih, ibu Gita. Wanita itu tak pernah kembali ke Batam lagi.

Ayu berbaring di kasurnya dan kembali jengkel saat mengingat wanita yang hendak menganggunya di kafe tadi.

"Untung ada My Honey Bunny Swetty Wildan. Berani amat mau gangguin Kanjeng Ayu Kemayu Cantik Dunia Akherat ini!" ucapnya bermonolog.

Tiba-tiba ponsel gadis itu berbunyi. Sebuah pesan dari Wildan tersampaikan padanya.

"Baru diomongin, langsung nongol aja. Emang kalo jodoh tuh selalu kebetulan!" ucap Ayu sambil tersenyum membuka pesan tersebut.

[Tugas Bahasa Inggris, besok dikumpul. Kerjain sekarang!] Tulis pria itu pada pesannya.

"Aduuuuuh, meleleh akoh bacanya, Ayah Wil! Masih sempet-sempetnya ngingetin Bunda Ay buat ngerjain tugas!" ucap Ayu sambil berguling-guling di atas kasur dengan gemasnya.

[Wildan udah makan?] Balas Ayu.

[Besok ada razia atribut. Pakai atribut lengkap!] Balas Wildan.

"Hah?! Sejak kapan?" gumam Ayu.

[Tau dari mana?] Balasnya.

[Tadi gue rapat OSIS] Balas Wildan.

[Ow, Wildan udah makan?] Tanya Ayu lagi namun tak mendapatkan balasan dari pria yang ia idam-idamkan tersebut.

[Wildan]

[Ayah Wil]

[Haloooo]

[Udah makan belum?]

[Woi!]

[Balas kek]

[Sms operator aja dibalas. Masa WA dari istri sendiri, malah dikacangin]

[Wildaaan]

[Gue spam ya?]

[Ayah Wil]

Wildan menerima rentetan pesan tersebut dan merasa terganggu olehnya. Sehingga ia memilih untuk mematikan total ponselnya.

[Wildan!]

"Dih, kok off?" ucap Ayu.

"Lo tunggu aja, Wil. Gue bikin lo klepek-klepek sama gue!" tegas Ayu menggenggam erat ponselnya.

***

Sementara itu yang terjadi di Indekos Bu Rika.

"Semoga adek gue nggak kayak gitu, njir! Mana adek gue masih SMP juga di kampung!" gerutu Jenna.

"Kalo gue punya adek kayak begitu, gue botakin kepalanya! Biar dia malu ketemu cowok!" tegas Gita.

1
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!