Kupu Kupu Malam

    Jonathan hanya diam tak bergeming, Ia membeku dan mematung di depan pintu kamar mandi saat mendengar isak tangis dan obrolan Clarissa.

Entah dengan siapa gadis itu berbicara melalui sambungan telepon . Jonathan juga tidak tau.

Setelah mematikan sambungan telepon nya, Clarissa menenggelamkan kepada nya di dalam bathup.

Gadis itu menangis dan terus saja meneteskan air mata nya.

Clarissa merasa dirinya begitu kotor saat ini.

   Hingga hampir satu jam Clarissa belum juga keluar dari kamar mandi.

Jonathan yang memang sudah kembali mengenakan pakaian nya, dan duduk di depan botol wine yang semalam menunggu Clarissa keluar. Karena dirinya juga ingin memberi seluruh tubuh nya.

Setelah menunggu hampir satu jam tapi Clarissa belum juga keluar, Ada rasa Khawatir dan cemas menghinggapi pikiran Jonathan.

   "Ngapain saja sih itu gadis dari tadi gak keluar keluar. Apa mungkin terjadi sesuatu dengan nyanya. Gerutu Jonathan.

Pria itu lalu melangkah mendekati kamar mandi, diketok nya pintu itu beberapa kali namun tak ada jawaban.

Saat pria itu meraih gagang pintu, teryata pintu itu tidak terkunci.

     "Huh,,, ceroboh sekali gadis itu. Masa pintu nya tidak dikunci terlebih dulu" ucap nya lirih sambil perlahan membuka nya.

      "Astaga..! Jonathan terkejut saat melihat gadis itu tergeletak lemas di samping bathup.

Jonathan langsung meraih handuk yang sudah tersedia disitu, melingkarkan handuk itu pada tubuh Clarissa.

Setelah semua tubuh nya terbungkus handuk, pria itu menggendong nya membawa gadis itu keluar dari kamar mandi, lalu membaringkan nya di ranjang kamar tidur itu.

Melihat wajah Clarissa yang begitu pucat Jonathan panik, ia langsung menyambar ponsel yang ada di atas nakas berniat menghubungi seseorang.

     "Hallo,, Alex, segera hubungi dokter Rico suruh dia kesini"! titah Jonathan melalui sambungan telepon.

     "Tuan sakit,, "? tanya Alex yang kaget karena bos nya tiba-tiba meminta dokter Rico untuk datang.

      "Tidak usah banyak bicara, cepat pangilkan dokter Rico. titah nya dengan tegas. dan langsung mematikan panggilan secara sepihak.

Pria itu terus memperhatikan gadis yang baru semalam ia rengut mahkotanya.

Ada rasa yang begitu sulit untuk di mengerti olehnya.

Tak berselang lama dokter yang ditunggu tunggu pun datang.

   Tok

   Tok

   Tok

  "Maaf tuan, ini dokter Rico nya sudah datang"

  " Masuk lah"! titah Jonathan dari dalam"

Alex mempersilahkan dokter Rico untuk masuk, sementara dia mengekor di belakang.

    "Kenapa lama sekali datang nya? bukannya menyambut dengan ramah, Jonathan justru marah marah pada Rico.

    " Sorry Brow sedikit macet di jalan, lagi pula kenapa buru buru. Kalau aku lihat kamu juga baik baik saja"! protes Dokter Rico.

    "Tidak usah banyak bicara, tuh yang sakit bukan aku" jawab Jonathan sambil jemarinya menunjuk ke arah ranjang.

    "What,,,! seorang gadis"?

Tanya Dokter Rico yang tidak percaya dengan apa yang tengah ia lihat.

Pasal nya selama ini Rico tidak pernah melihat teman nya yang satu ini dekat dengan seorang wanita.

Bahkan dengan tunangan nya pun Jonathan selalu bersikap dingin dan terus menghindar.

      "Cepat periksa dian kenapa malah bengong"? bentak Jonathan mengagetkan Rico.

Rico pun segera mengeluarkan perlengkapan medis nya, lalu memeriksa Clarissa.

      " Sebenarnya apa yang terjadi tuan, kenapa gadis ini sampai begini"? Tanya Rico lembut, kini pria itu menunjukkan profesional nya sebagai seorang dokter dengan pasien nya.

      "Entahlah, sepertinya dia kelamaan berendam di bathup tadi"

Jawaban Jonathan seketika membuat dua teman pria yang status nya sebagai Dokter dan Asisten pribadi nya itu saling bertatap dengan senyum mengejek.

"Baiklah, biarkan dia istirahat dulu ini sudah aku resep kan obat nya, jangan lupa diminum kan nanti setelah dia bangun.

Tidak ada yang perlu di khawatir kan dia hanya terlalu kecapekan dan kedinginan saja" ucap Rico.

"Apa semenggebu itu tuan Menggagahi gadis itu, sampai-sampai gadis itu pingsan karena kelelahan" batin Alex.

Sementara itu Jonathan yang merasa tersindir dengan kata kata dokter Rico, mulai kesal.

"Kalau sudah silakan keluar dari sini" usir Jonathan pada Alex.

"Ok Ok, aku keluar. Lex,,, ayo kita keluar saja biarkan mereka berduaan" lagi lagi Rico menyindir Teman nya itu. sambil berlalu meningalkan Jonathan.

Kedua pria itu melangkah keluar dari kamar teman nya itu dengan senyam senyum.

"Lex,,, siapa gadis yang di bawa Jo itu"?

" Entah lah aku juga tidak tau" jawab Alex pura-pura tidak tau.

"Kamu kan asisten pribadi nya masa gak tau"?

" Aku tidak tau, tapi seperti nya Nathan jatuh hati sejak pertama melihat gadis itu satu minggu yang lalu.

"Jadi meraka baru ketemu satu minggu yang lalu.?

" Ya sepertinya begitu" jawab Alex beralasan karena tidak mungkin pria itu cerita yang sesungguhnya.

Druuu,,,, Druuu,,,, Druuu

Saat mereka lagi asik ngobrol tiba-tiba ponsel Alex bergetar di kantong celana nya.

"Panjang umur dia, kita lagi membicarakan nya malah dia telepon, aku angkat dulu ya"?

" Kalau gitu aku langsung pulang, jangan lupa ingatkan dia untuk selalu memberikan obat nya. pinta Rico yang langsung di acungin jempol sama Alex.

"Iya tuan ada apa"? tanya Alex dari sambungan telepon.

" Tolong kamu temui sang mucikari itu, bilang kalau gadis ini tidak akan kembali lagi ke tempat nya"

"Tapi tuan, apa mungkin orang itu setuju? tuan tau sendiri alasan nya kenapa gadis itu sampai ada ditempat itu.

" Bilang saja kalau aku mau membeli gadis ini, berapa pun yang mereka minta kamu kasih saja asal gadis ini bebas dari germo itu. ucap Jonathan tegas.

"Baik tuan sebentar lagi aku ke sana, setelah menyelesaikan berkas berkas yang harus tuan tanda tangani hari ini.

Sambungan telepon terputus setelah Alex menjawab.

Pria itu dengan setia menunggui gadis yang masih terpejam mata nya, wajah yang putih alami itu terlihat sangat pucat.