NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORD ---12

Hari yang melelahkan dan begitu menguras emosi. Akhirnya jam menunjukkan jam 15.45. Tyas segera membereskan beberapa kertas yang masih berantakan di meja dekat mesin fotokopi.

"Mbak, tolong hancurkan juga kertas ini. Sudah tak berguna." seru salah satu staf menyerahkan sebendel kertas.

"Ah, iya mbak. Harus sekarang?" Tyas yang sudah kelelahan seakan tak sanggup lagi berdiri tegak.

"Oh jangan, tahun depan saja." jawab ketus Nia, staf senior di sana.

"Mbak Nia ini suka bercanda." sahut Tyas dengan senyum dan lambaian tangannya.

"Jangan sok akrab. Aku nggak suka." wajah ketus dengan jawaban menyebalkan membuat Tyas terdiam seketika.

"Baik, mbak." jawab Tyas sambil menunduk menunjukkan hormat.

"Dan lagi, jangan panggil aku mbak. Umur kita nggk beda jauh." lagi-lagi si Nia menjawab dengan ketus.

"Oh, lalu harus memanggil apa? Nama saja? Memang boleh?" balas Tyas.

"Panggil saja kakak." sahut Nia yang tentunya membuat alis Tyas naik sebelah, diikuti dahi yang mengernyit.

"Memangnya kakak dan mbak itu apa bedanya mbak? Eh kakak?" sahut Tyas menahan tawa.

"Sssshhhh..." desis Nia sambil melakukan gerakan menutup mulut dengan jari telunjuk. "Jangan banyak nanya!"

"Oh, baik kakak Nia." jawab Tyas sembari memegangi perutnya.

Nia berlalu meninggalkan Tyas sendirian diruang fotokopi itu.

"Ada-ada saja pegawai disini. Aneh-aneh semua kelakuannya." gumam Tyas sendirian sambil memasukkan kertas yang tadi di serahkan Nia ke paper shredder.

"Aduh, harus cepat ini, jam 4 harus keruangan pak Andika." katanya lagi sambil mempercepat pergerakan tangannya.

"Aduh lima menit lagi, masih banyak yang harus dihancurkan." keluh Tyas. "Lanjut besok ajalah, biar aku bawa pulang, daripada kalau ketahuan si mbak kakak Nia itu, jadi masalah nanti."

Tyas merapikan semuanya, lalu berkemas menuju ruangan atasannya.

Jantung berdetak tak karuan, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Beberapa kali, Tyas mengeringkannya dengan tisu, sambil membenahi penampilan dan kerapian pakaiannya.

"Apa ya yang kira-kira akan disampaikan pak Andika, takut banget aku." gumamnya saat hendak mengetuk pintu ruangan atasannya itu.

Tyas memejamkan mata, mengetuk pintu sambil berdoa, berharap pak Andika tidak marah dan tidak akan ada SP untuknya.

"Kenapa pintunya tak bersuara ketika diketok?" gumam lirih Tyas, lalu membuka mata.

"Apa yang kamu lakukan?" suara lelaki tepat di depan mata,berdiri di pintu, benar-benar membuat Tyas semakin merinding.

"Maaf pak. Saya tidak sengaja." ucap Tyas dengan gemetar, tak sengaja ia mengetuk dada pak Andika.

"Makanya kalau melakukan apa-apa itu jangan sambil merem." sahut pak Andika sambil berbalik kembali masuk ke ruangannya.

"Iya, Pak, maaf." Tyas benar-benar semakin ketakutan, mengikuti pak Andika masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Hari ini kamu seperti tidak fokus. Kinerjamu selalu bagus Daan tepat waktu. Ada apa dengan hari ini?" tanya pak Andika sambil memangku dagunya dengan kepalan kedua tangannya.

"Hmmm... Sebenarnya tidak ada apa-apa, Pak. Hanya sedikit salah paham saja."

"Hmm... Kamu yakin? Coba ingat, berapa lama kamu sudah bergabung disini?" tanya pak Andika lagi.

"Delapan bulan, Pak." jawab Tyas cepat.

"Nah, bukan waktu singkat itu. Aku harap kontrak kerjamu bisa kamu pertahankan, persaingan kursi sangat ketat. Aku harap,jangan melakukan hal bodoh lagi." nasihat pak Andika.

"Baik Pak." jawab Tyas begitu menyesal. "Saya minta maaf untuk keteledoran hari ini. Saya akan berusaha untuk kembali fokus."

"Hmmm... Maaf diterima. Jangan diulangi lagi." sahut pak Andika. "Sudah cukup, silahkan pulang, pacarmu sudah menunggu pasti, ponselmu bunyi terus."

"Ah, iya pak. Terimakasih." jawab Tyas tersenyum canggung.

Tyas pamit undur diri dengan perasaan lega. Ia tak menyangka pak Andika hanya akan menasehatinya. Ternyata pak Andika ini atasan yang tegas disaat yang tepat, juga baik hati dan sabar disaat yang tepat lainnya.

"Siapa sih, kirim pesan terus, telpon terus..." gumam Tyas sambil berjalan keluar dari tempatnya bekerja.

Tyas meraih ponsel dari dalam tasnya, lalu melihat ada banyak sekali chat dan riwayat panggilan masuk dari Billy, adiknya.

..."KAKAK..... AKU MENUNGGU DI TANGGA DEPAN KANTORMU!!!! BURUAN!!!! PANASSSSSSSSSSS"...

Isi salah satu pesan dari Billy sejak jam 16.00. Tyas tersenyum membaca pesan-pesan dari adiknya.

"Dasar adik nggak ada guna. Sabar dikit lah, kakak lagi jalan ini." gumam Tyas mempercepat langkahnya.

"Kakaaaaaaaaak!" seru Billy keras-keras sambil merentangkan kedua tangan, membuat semua mata menoleh ke arahnya.

Tyas hanya bisa tertawa dan menepuk jidatnya, melihat betapa konyol kelakuan adik laki-lakinya itu.

"Ciyeeeee yang punya berondong..." ujar salah satu rekan kerja Tyas.

"Weh,,, aku adiknya kakak... Bukan berondongnya." sahut Billy membela kakak tersayangnya.

"Oh, kirain..." ujar Mala sambil meringis menutup mulut seksinya dengan telapak kanannya.

"Makanya jangan konyol, asal teriak-teriak ditempat orang." gerutu Tyas sambil menepuk bahu Billy.

"Iya kakakku tercintaaah." sahut Billy tak malu merangkul kakak perempuannya.

"Ada apa? Tumben kali jemput kakak kesini? Ada maunya pasti." ujar Tyas penasaran.

"Iyalah. Tapi kita ngobrolnya sambil beli batagor mau? Aku punya tabungan. Biar aku yang traktir Kakak. Okey? Please...." pinta Billy.

Billy tak pernah malu bersikap mania dan konyol di depan kakaknya. Tak peduli dengan mata-mata lain yang memandang sambil tersenyum melihat betapa konyol kelakuannya.

"Bodo amat kalian senyum-senyum. Dia kakak tersayangku." itulah kata-kata ajaib yang akan keluar dari mulut Billy saat ada orang yang akan julid atas kelakuan manjanya.

"Hmmm... Banyak duit ini kayaknya... Okelah. Kali ini kamu yang traktir kakak." kata Tyas sambil memainkan kedua alisnya naik turun.

"Oke, deal." sahut Billy cepat.

Billy kembali merangkul kakaknya, berjalan bersama menuju tempat makan yang Billy janjikan. Benar-benar rukun dua manusia sedarah ini.

"Tugas kuliah makin banyak, ditambah tugas jadi AsDos." keluh Billy sambil jalan.

"Kamu lelah?" sahut Tyas cepat.

"Enggak, justru aku heppy. Kata kakak, selelah apapun kalau dinikmati, akan berbuah baik dikemudian hari." ujar Billy.

"Benar juga. Maksud kakak, kalau kamu lelah, jangan mengajukan semester pendek lagi. Kuliah santai saja." ucap Tyas.

"Aku kan cuma cerita, bukan mengeluh." jawab Billy sambil mengajak Tyas berbelok memasuki areal kedai batagor.

"Oh, Kakak baru tahu ada kedai di sebelah sini." ujar Tyas sambil menatap kedai yang rindang dengan pepohonan hijau disekeliling bangunan mungil itu.

"Tempatnya keren kan, batagor dan aneka minuman jusnya juga segar-segar. Apalagi pilihan meja beragam. Bisa outdoor, bisa indoor." Billy menjelaskan singkat bagian dia begitu menyukai tempat itu.

"Bener... Asik buat nongkrong, tempatnya sejuk." Tyas tampak menikmati suasana di kedai batagor itu. See

"Biar aku yang pesan ya? Kakak mau paket mana?" tanya Billy sambil menunjukkan pilihan menu yang terpasang di meja.

pilihan Nemu yang beragam, dan aneka macam minuman yang semua terlihat menggiurkan, membuat keduanya sedikit bingung harus memilih yang mana.

"Ah, sambil menunggu makanan datang, kamu mau ngomongin apa? Sampai harus bawa Kakak kesini, takut banget di denger ayah ibu." ucap Tyas setelah Billy selesai memesan menu.

...****************...

To be continue....

1
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!