ARTI DARI KESERIUSAN

 Bang Iwan tersenyum lebar saat melihat cek yang di berikan rudi.

 "ini sudah jauh dari membantu Rud"

 "aku harap ini akan menjadi usaha yang berhasil ya bang"

 "iya Rud terimakasih banyak untuk ini, aku akan mengusahakan sebaik mungkin untuk ini" ucap bang Iwan dengan penuh keyakinan di matanya.

 "yaudah rud aku harus kembali sekarang"

 "ohh iya bang"

 "sekali lagi terimakasih ya rud"

 "iya bang sama-sama, ini juga kan buat aku bang"

 bang Iwan berdiri dan mengulurkan tangan dan Rudi ikut berdiri dan menjabat tangan bang Iwan.

Rudi pulang dengan sepeda motor nya, dia menghentikan motor nya di taman.

Dia duduk di kursi taman yang berada tidak jauh dari motornya, dia menatap lampu-lampu jalan yang mulai menyala satu persatu, angin yang berhembus mulai terasa semakin dingin hingga terasa ke tulang.

"baru saja aku merasa sangat bahagia karena kesibukan ku, namun saat ini aku merasa kehilangan,,,,,,, padahal aku baru saja mendapatkan sesuatu yang berharga" ucapnya pelan.

Dia menatap langit yang gelap. Dia berkali kali menghela nafas menenangkan diri nya, banyak ke khawatiran muncul di pikiran nya, dia melamun cukup lama hingga dia tersadar kan saat seseorang memanggil namanya.

"rudi????".

Rudi menoleh ke samping, ke arah suara orang yang memanggilnya, dia terdiam mengingat siapa dia.

"kamu ingat aku?"

Rudi masih mengingat-ingat wajah orang yang pernah ia temui dan tetap terdiam.

"maaf!!! Siapa ya?" ucap rudi tidak bisa mengingat orang itu.

"kamu serius lupa sama aku"

"maaf!!! Aku benar benar tidak ingat" ucap rudi dengan wajah kebingungan.

"kamu lupa sama kakak kelas SMP mu yang selalu membantu tugas-tugas mu di perpustakaan itu?"

Rudi kembali mengingat, namun sayangnya dia sama sekali tidak mengingat apapun.

"maaf!!!!!" ucap rudi menggaruk kepalanya kebingungan.

Orang itu kemudian duduk di sebelah rudi "jadi bagaimana keadaan mu sekarang?"

"baik" ucap rudi yang masih kebingungan.

"dulu aku punya adik kelas yang selalu kesulitan mengerjakan tugas matematika dan Ilmu pengetahuan alam, dia biasanya datang lebih awal untuk mengerjakan tugas itu di perpustakaan, aku selalu merasa geli saat dia mengeluh karena hasil penjumlahan nya tidak ada di pilihan jawaban" ucap nya menatap rudi berharap dia mengingat-ingat kembali.

Rudi yang mendengar nya merasa tidak asing dengan cerita itu, dia merasa pernah mengalami hal itu.

"beberapa kali aku ingin membantunya, namun saat aku ingin mendekati nya selalu ada perempuan yang membantu nya, melihat dia mendengarkan penjelasan dari teman perempuan nya aku tau kalau dia adalah orang yang bersungguh sungguh dalam mengejar sesuatu,,,,,,, saat teman nya itu menjelaskan penyelesaian dari pertanyaan tugas nya, pandangan nya tidak teralihkan, dia fokus mendengarkan, setelah itu dia dengan mudah menyelesaikan setiap pertanyaan"

seketika Rudi ingat dengan kejadian itu, saat itu dia selalu seperti itu saat SMP namun dia belum bisa mengingat siapa perempuan yang duduk di samping nya itu.

perempuan itu menghela nafas "saat itu dia ke perpustakaan di jam pelajaran, saat itu kebetulan aku dari toilet, dia menggaruk kuat kepalanya sambil menatap buku pelajaran dengan tatapan kesal, dia seperti sangat tersiksa dengan buku yang ada di hadapan nya,,,, aku sedikit prihatin namun aku melihat itu seperti hal yang lucu" dia tertawa kecil "di jam istirahat dia masih di sana dan dengan buku yang sama namun dia tidak lagi terlihat seperti orang yang kebingungan, namun rambut nya menjadi sarang semut mungkin karena dia menggaruk kepalanya terlalu kuat........."

Rudi memotong perkataan nya "apa itu aku?" tanya rudi penuh penasaran.

"entah lah mungkin iya mungkin saja orang lain, apa kamu masih ingin mendengarkan ceritaku" ucap perempuan itu tersenyum menatap Rudi.

"boleh" ucap rudi.

"keesokan harinya dia tidak datang di pagi hari, aku sedikit penasaran kenapa dia tidak datang di pagi itu,,,,,,,, dan ternyata jawaban nya ada di kantin di belakang perpustakaan,,,,, entah karena sudah bosan dengan Suasana perpustakaan atau hanya ingin mengubah Susana dia duduk menghadap perkebunan orang yang bersebelahan dengan sekolah, dia hanya melamun dan sama sekali tidak menyentuh pulpen nya"

Mendengarkan ucapan itu Rudi mulai mengingat kembali kehidupan semasa SMP nya di mana dia selalu mengerjakan pekerjaan rumah nya di sekolah, dia kembali mengingat suasana perpustakaan yang selalu menjadi tempat dia mengerjakan tugas nya, dia kembali mengingat tempat duduk yang selalu dia duduki saat mengerjakan tugas, dia seperti melihat kembali seperti apa dia di masa itu.

"aku secara naluri menghampiri nya entah apa yang membuatku menghampirinya,,, saat itu aku merasa sudah mengenal nya,,, dengan polos nya aku berjalan ke arah nya kemudian duduk di depan nya, kemudian aku menyapa nya, dan di saat itu pandangan ku terhadap nya berubah, ku kira dia orang yang asik saat di ajak bicara namun dia orang cuek, bahkan dia tidak memperdulikan sapaan ku"dia tertawa kecil menatap ke depan, tatapan nye menghayati cerita nya.

"namun saat itu entah kenapa aku terus berbicara dengan dia, hingga dia menjadi berubah saat ku tawari membantu nya, dia seketika menjadi orang yang berbeda, padahal sejak aku duduk di depan nya dia tidak melihatku sama sekali dia hanya melirik ku sekali saat aku menyapa nya, saat itu terasa sangat menyenangkan bel berbunyi di saat tugas selesai, dia berterimakasih dan kemudian berdiri menutup buku nya dan berjalan ke kelas nya, aku mengikutinya dan menanyai banyak hal di lorong menuju kelas, dia berada di lantai satu tepat di bawah kelas ku, saat tiba di depan kelas nya ku kira aku yang akan menatap punggung nya masuk ke dalam kelas namun dia berdiri di depan kelas nya menatap ku pergi ke tangga lantai dua, karena itu pandangan terhadap nya kembali berubah, dan seperti itu lah pertemuan ku dengan nya dan kemudian kami menjadi dekat, menjadi sering mengobrol, beberapa kali pernah di marahi oleh penjaga perpustakaan karena suara kita terlalu nyaring, dan semakin lama aku mengenal nya semakin tahu aku dia orang yang menarik, dia selalu mendengarkan ceritaku dengan menatap ke arah ku, dia tidak pernah memalingkan pandangan nya saat aku berbicara dan karena itu aku rasanya sangat senang saat berbicara padanya" dia tersenyum dan menyapa ke arah rudi.

Rudi yang dari tadi mendengarkan dia bercerita hanya terdiam saat orang di hadapan nya menatap ke arah nya.

"dan obrolan yang tidak pernah ku lupakan adalah di saat aku mengatakan bumi tidak bisa menggapai langit dan kamu tau apa yang dia katakan? Dia bilang bagaimana jika sebenarnya langit yang ingin menggapai bumi, bagaiman jika sebenar nya banyak bintang yang menjadi teman nya namun dia hanya ingin berteman dengan bumi, walaupun saat itu aku menertawakan dia namun sampai saat ini aku mengingat perkataan nya" dia menyapa rudi penuh harapan seperti mengharapkan rudi bisa mengingat sesuatu tentang nya.

Rudi yang dari tadi menyimak ceritanya tanpa memalingkan pandangan nya akhir nya mengingat semua cerita yang orang itu ceritakan, Rudi seolah-olah melihat kembali kejadian di cerita itu, ingatan di kepalanya seolah-olah terlihat di depan matanya.

"kak tania!!" ucap nya menatap ke orang itu, Rudi sedikit bingung karena wajah yang dulu dia lihat sangat berbeda dari yang sekarang, namun dia bisa mengenali nya saat mendengar cerita nya yang sama dengan ingatan Rudi.